Kaisar Dewa

Putra Dewa Kembali



Putra Dewa Kembali

0Sekte Dewa Darah, Gunung Baby Master.     

Gunung Baby Master sedang memancarkan momentum yang hebat. Terdapat awan dan kabut di sekitarnya, dengan pegunungan yang meliuk-liuk dan puncak-puncak yang menembus langit, hingga membuatnya tampak misterius.     

Terdapat inskripsi-inskripsi kuno yang diukir pada dinding tebing, hingga membentuk garis-garis petir. Mereka yang bukan anggota utama Sekte Dewa Darah sama sekali tidak akan diperbolehkan berada di puncak.     

Pada saat ini, di puncak Gunung Baby Master, di dalam Istana Dewa Guiyuan, ada lebih dari separuh petinggi Sekte Dewa Darah yang sedang berkumpul.     

Mereka memancarkan cahaya suci, dan merupakan orang-orang terkenal. Di belakang beberapa pertapa terdapat bayangan-bayangan misterius dan Biksu.     

Kalau seorang pertapa level rendah berada di tempat ini, maka sekujur tubuhnya akan langsung gemetar, dan mengira bahwa ia sedang berada di tempat para Biksu.     

Keempat Discipline King juga berada di sini. Tujuh di antara 10 pemimpin istana heavenly juga berada di tempat ini. Selain itu, keenam elder dari Paviliun Elder juga sedang berkumpul di sini.     

Semenjak Blood God Sword Breaker sudah aktif, maka rahasia Bottomless Abyss akhirnya terbongkar. Kini, hampir semua petinggi di Sekte Dewa Darah sudah tahu bahwa terdapat tiga lapisan tempat di Bottomless Abyss.     

Pada akhirnya, hal ini memicu keributan di dalam sekte.     

Apa yang paling mengusik mereka adalah kombinasi di antara Leluhur dan Blood God Sword Breaker yang hilang dalam waktu bersamaan, hingga membuat mereka semua merasa gelisah.     

Dalam ratusan tahun terakhir, Sekte Dewa Darah sudah menjadi sekte yang paling lemah di antara tujuh sekte kuno. Sekte itu tidak punya banyak generasi bertalenta, atau sosok tangguh yang menjaganya.     

Kali ini, situasi di dalam sekte sedang kacau. Artinya, pihak lain mungkin akan mengambil kesempatan ini untuk menyerang Sekte Dewa Darah.     

Tidak ada seorangpun yang tahu kemana masalah ini akan bermuara.     

Salah satu Elder Biksu dari Paviliun Elder – Elder Yuan Xin – sedang berdiri di tengah dan berkata, "Baru-baru ini, beberapa pertempuran meletus di sekte kita, hingga menimbulkan sejumlah besar kematian dan luka-luka serius. Bahkan, ada sosok di tahapan menjelang Alam Biksu yang juga terbunuh. Leluhur kami baru menghilang selama beberapa hari, tapi kenapa sekte kita sudah terpecah belah?"     

Suara Elder Yuan Xin menggema di Istana Dewa Guiyuan.     

Semua pertapa sontak menahan nafas masing-masing.     

Elder Yuan Xin benar-benar punya derajat yang tinggi, dengan tingkat kultivasinya yang sangat misterius.     

Tapi sekarang, ia sedang mengadakan pertemuan untuk para elder. Artinya, Sekte Dewa Darah memang sedang dalam keadaan darurat.     

Salah satu di antara empat Discipline King – Discipline King Diyuan – bangkit berdiri dan berkata, "Situasi di Negara Tiantai sangat tidak stabil. Kekisruhan dapat terjadi kapanpun. Leluhur kita dan pedang saint penjaga sama-sama hilang, sehingga sekte kita akan dijadikan target oleh kelompok-kelompok lain."     

"Kurasa kita tidak akan bisa menjalankan sekte tanpa pemimpin. Jadi, kita harus memilih leluhur yang baru. Kalau tidak, mungkin kita akan binasa."     

Salah satu pemimpin istana heavenly berkata, "Leluhur kita hanya menghilang selama beberapa saat. Beliau masih bisa kembali kapanpun. Jadi, kita tidak perlu memilih leluhur yang baru. Sebaliknya, kita harus memeriksa dengan teliti, kekuatan macam apa yang sampai berhasil memaksa Leluhur kita mengaktifkan Blood God Sword Breaker. Apa ini berhubungan dengan Bottomless Abyss?"     

…     

Para petinggi dari Sekte Dewa Darah masih terus berdebat satu sama lain. Beberapa di antara mereka bersikap progresif, sebagaimana mereka ingin memilih leluhur yang baru.     

Beberapa di antara mereka lebih konservatif, dan tetap meyakini bahwa sang Leluhur hanya menghilang selama beberapa hari, sehingga mereka tidak perlu melantik leluhur baru. Mereka menyarankan agar Sekte Dewa Darah cuma perlu meningkatkan pertahanan, guna menghadapi ancaman serangan dari musuh.     

Discipline King Haiming sedang duduk di sebuah kursi dengan mata tertutup. Pria tua itu tidak berkata apa-apa, seperti orang yang sedang tertidur.     

Sebuah Signal Flare tiba-tiba hinggap di tangannya.     

Discipline King Haiming akhirnya membuka mata. Kemudian, ia membaca pesan pada Signal Flare, sebelum akhirnya memperlihatkan senyuman. "Bocah ini kembali hidup-hidup."     

Selain Discipline King Haiming, beberapa elder lain di Istana Dewa Guiyuan juga menerima Signal Flare serupa.     

Ao!     

Three-head Flood Dragon King mengaum, seraya membawa Zhang Ruochen tiba di bawah kaki Gunung Baby Master. Gelombang suara itu menyebar, sampai mengguncang Energi Chi di langit dan bumi.     

"Apa yang terjadi?"     

Para Setengah-Biksu dan Biksu di Istana Dewa Gui Yuan sama-sama melepaskan Kekuatan Batin untuk memeriksa sumber gelombang tersebut.     

Bagi para pertapa yang sudah menerima pesan lebih dulu, maka mereka semua terlihat tenang, dan tampaknya tidak terlalu kaget dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.     

Bukan perkara sepele ketika sang Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah kembali pulang ke setek, apalagi dalam situasi yang sangat krusial ini. Selain itu, tidak ada yang bisa menebak hasil apa yang akan didapatkan dari kepulangannya.     

"Gu Linfeng?"     

"Putra Dewa berhasil selamat dari Dunia Primitif Blue Dragon?"     

Semua pertapa yang hadir saling bertukar pandangan, sebagaimana mereka sedang merasa terkejut.     

Gu Linfeng adalah satu-satunya pemuda di Sekte Dewa Darah. Bagi para Biksu, maka ia tidak ada bedanya seperti bocah.     

Akan tetapi, ia punya identitas yang sangat spesial; Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah.     

Artinya, ia adalah ahli waris sang Leluhur.     

Setelah sang Leluhur menghilang, maka lelaki itu adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk menduduki singgasana, bukannya para elder, atau para Discipline King dan Pemimpin Istana.     

Atmosfir di Istana Dewa Guiyuan mendadak berubah menjadi aneh.     

Zhang Ruochen melompat dari punggung Three-headed Flood Dragon King, sambil mengenakan jubah merah darah yang elegan. Setelah itu, ia melipat tangannya di belakang pinggul dan berjalan menuju Istana Dewa Guiyuan.     

Zhang Ruochen mengamati sekitar dan menyaksikan ekspresi semua pertapa yang hadir.     

Shangguan Xianyan – sang Saintess Sekte Dewa Darah – sedang duduk di tengah-tengah. Tubuhnya memancarkan cahaya suci sembilan lapis. Wanita itu terlihat indah dan suci, bagaikan seorang putri dewa.     

Kedua matanya memancarkan cahaya aneh.     

Hai Lingyin, Ji Shui dan beberapa Setengah-Biksu yang ikut ke Dunia Primitif Blue Dragon juga sama-sama merasa terkejut.     

Dunia Primitif Blue Dragon telah dihancurkan sejak satu bulan silam, dan tidak ada seorangpun yang pernah mendengar kabar dari Gu Linfeng. Jadi, semua orang mengira bahwa lelaki itu sudah mati.     

Akan tetapi, tidak ada seorangpun yang dapat membayangkan bahwa ia akan kembali di saat-saat seperti ini.     

Zhang Ruochen berjalan menuju tempat duduk di samping Shangguan Xianyan. Kemudian, ia menatapnya sambil tersenyum, lantas beranjak duduk.     

Akan tetapi, sebelum Zhang Ruochen dapat duduk dengan tenang, tiba-tiba ada orang lain yang langsung melempar pertanyaan.     

"Akhirnya kau tahu cara pulang ke rumah, Putra Dewa?" Discipline King Diyuan bertanya kepada Zhang Ruochen, karena pria itu tidak puas dengan kedatangannya.     

Zhang Ruochen masih terlihat sangat tenang dan tersenyum. "Aku akan melakukan apapun yang ingin kulakukan. Apa kau masih punya pertanyaan lain, Discipline King?"     

"Baguslah kalau kau sudah kembali."     

Discipline King Diyuan mencibirnya, "Discipline King Criminal Law, bawa dia dan jebloskan ke dalam penjara terlebih dahulu.     

Discipline King Criminal Law – Biksu Hong Yuan – adalah murid tertua Discipline King Diyuan. Jadi, ia langsung mematuhi perkataannya.     

Ketika ia bangkit berdiri, maka Chi Suci sontak terlepas dari tubuhnya. Jejak-jejak Chi Suci saling terhubung satu sama lain, layaknya ratusan rantai api dengan suara-suara mendesis.     

Zhang Ruochen masih bersikap tenang, seraya duduk di kursinya. Ketika itu, ia mengambil secangkir air sumber dan meneguknya. Kemudian ia tersenyum dan berkata, "Discipline King Diyuan, kau cukup mengesankan. Bagaimana mungkin kau berani mengusir Putra Dewa sekte? Apa kau jauh lebih kuat daripada leluhur kami?"     

Biksu Hong Yuan melambaikan lengan bajunya dan menatap Zhang Ruochen tajam, "Gu Linfeng, kau sudah membunuh Wei Longxing di Dunia Primitif Blue Dragon. Dia berasal dari sekte yang sama dengan kita. Jadi, kau harus dipenjara karena sudah melanggar hukum. Discipline King hanya ingin menjebloskanmu ke dalam penjara, dan keputusan itu sudah sangat memperlihatkan belas kasihannya."     

"Wei Longxing."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Kalau aku tidak salah, Wei Longxing adalah muridmu, Discipline King Hong Yuan"     

Wei Longxing punya potensi yang baik. Discipline King Diyuan telah menaruh harapan besar kepadanya.     

Wei Longxing memang tidak mengecewakan Discipline King Diyuan. Sebab, ia telah berada di tahapan menjelang Alam Biksu sebelum berusia 100 tahun. Selain itu, ia punya potensi besar untuk menjadi Putra Dewa, namun ia malah mati terbunuh oleh Zhang Ruochen. Setelah itu, Discipline King Diyuan menyimpan dendam kepada Gu Linfeng.     

Di Dunia Primitif Blue Dragon, saat itu Gu Linfeng memang membunuh Wei Longxing.     

Lalu, bagaimana mungkin Discipline King Diyuan tidak marah kepadanya?     

Discipline King Diyuan mencibir dan tidak ingin lagi berdebat dengan Zhang Ruochen. Ketika itu, ia berkata, "Tangkap dia."     

"Tunggu."     

Zhang Ruochen bangkit berdiri dan berkata, "Aku memang membunuh Wei Longxing, tapi dia adalah orang pertama yang berusaha membunuhku. Bukankah alasannya sudah cukup jelas? Aku sedang membela diri?"     

Biksu Hong Yuan berkata, "Membunuhmu? Apa kau bisa membuktikan bahwa Wei Longxing berusaha membunuhmu? Apa kau bisa menunjukkan bukti-buktinya?"     

Kekuatan saintly memancar dari tubuh Biksu Hong Yuan, bagaikan lautan merah darah. Sementara bagi Zhang Ruochen, maka ia bagaikan perahu di tengah ombak, yang bisa hancur kapanpun.     

Sebelum Zhang Ruochen kembali ke Sekte Dewa Darah, saat itu ia telah menduga bahwa seseorang memang akan menggunakan kematian Wei Longxing untuk menyerang dirinya, sehingga ia masih tampil sangat tenang.     

Zhang Ruochen menatap Shangguan Xianyan dan berkata, "Saintess, kau jauh lebih paham daripada yang lainnya mengenai apa yang terjadi di Dunia Primitif Blue Dragon."     

Shangguan Xianyan, Wei Longxing, Hai Lingyin dan yang lainnya sedang bekerja sama dengan Keluarga Shangguan dan Keluarga Cai untuk mengucilkan sang Putra Dewa. Bahkan, mereka juga sempat ingin membunuhnya.     

Setelah beberapa saat, Shangguan Xianyan akhirnya menyadari bahwa Zhang Ruochen memang punya kekuatan besar, sehingga ia tertarik untuk bekerja sama dengannya.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen masih berpikir bahwa Shangguan Xianyan merupakan seorang musuh.     

Kalau wanita itu mengatakan yang sejujurnya, maka Zhang Ruochen akan memaafkan semua kesalahan wanita tersebut.     

Akan tetapi, kalau wanita itu ingin menggunakan kesempatan ini demi menekan Zhang Ruochen, maka lelaki itu sama sekali tidak akan memberinya ampun di masa depan.     

Shangguan Xianyan tidak menyangka bahwa Gu Linfeng akan memberikan pertanyaan yang cukup sensitif seperti itu.     

Kalau ia berkata bahwa Wei Longxing memang berusaha membunuh Gu Linfeng, maka wanita itu akan bermusuhan dengan Discipline King Diyuan.     

Tapi kalau tidak, maka dendam di antara dirinya dan Gu Linfeng akan semakin memburuk.     

Shangguan Xianyan sudah melihat seperti apa kekuatan Gu Linfeng di Dunia Primitif Blue Dragon. Lelaki itu mampu membunuh beberapa raja binatang buas dan Wei Longxing sendirian.     

Kalau Gu Linfeng berhasil selamat dari masalah ini, maka lelaki itu dapat dengan mudah membunuhnya, seperti halnya membunuh Wei Longxing.     

Biksu Hong Yuan menatap Shangguan Xianyan dan berkata, "Saintess, apa kau tahu kalau Wei Longxing pernah berencana untuk membunuh Putra Dewa?"     

Sorot mata Zhang Ruochen mulai bercahaya. Lelaki itu menepuk pundak Shangguan Xianyan dan berkata, "Saintess, kau harus mengatakan semuanya dengan jujur. Jangan sampai memperlakukan orang yang tidak bersalah dengan tidak adil."     

Shangguan Xianyan mengerucutkan bibirnya. Wanita itu sudah berada di level delapan, dengan tingkat kultivasi yang tinggi, namun ia masih merasakan tekanan besar yang berasal dari Gu Linfeng. Sehingga, tubuh wanita itu pun sontak gemetar hebat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.