Kaisar Dewa

Tubuh Asli Tiba



Tubuh Asli Tiba

0"Rupanya dia benar-benar masih punya kartu andalan dan mampu memanggil Ghost King."     

Leluhur Sekte Dewa Darah paham bahwa ia tidak akan mampu mengalahkan Ghost King Bloodmoon dengan menggunakan duplikat jiwa sucinya, sehingga ia segera menggunakan teknik melarikan diri.     

"Kau ingin pergi kemana?"     

Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan menggunakan Lima Pedang. Kemudian, ia mengumpulkan puluhan ribu pedang Chi untuk menghadang arah pelarian sang Leluhur.     

"Apa kau pikir dirimu mampu menghentikanku?" Sang Leluhur sangat ahli dalam memanfaatkan kekuatannya. Ketika itu, ia menjentikkan jarinya dan menyerang Pedang Kuno Abyss. Di waktu yang bersamaan, energi raksasa memancar keluar dan langsung meredam serangan Lima Pedang Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen merasa seakan lautan energi sedang menerjang dirinya. Bahkan, kekuatan itu hampir menghancurkan lengannya. "Kuat sekali."     

Lelaki itu berpindah lima langkah ke sisi samping untuk menghindari serangan jari sang Leluhur. Tangan kanannya mulai mati rasa, bahkan serangan itu berhasil merobek kulitnya. Darah mengalir turun dari ujung jarinya.     

Level kultivasi sang Leluhur Sekte Dewa Darah terlampau mengerikan. Bahkan, ia hampir seperti dewa teknik bela diri dalam mengendalikan kekuatannya.     

"Kau benar-benar tak tahu diri. Seandainya kita berada di atas permukaan tanah, maka duplikat jiwa suciku pasti mampu menghancurkanmu dengan satu jari."     

Ia kembali menyerang dan ingin membunuh Zhang Ruochen sesegera mungkin untuk mengambil Pedang Taotiannya.     

"Blood Shadow Hand." kedua tangannya memancarkan cahaya darah. 36 bayangan tangan mulai bermunculan, dan setiap bayangannya memiliki jari-jari yang panjang. Semua bayangan itu menyerang Zhang Ruochen dari 36 arah yang berbeda-beda, dan berhasi menutupi semua arah pelariannya. Dengan gerakan ini, maka di sana terdengar suara ledakan bertubi-tubi.     

Zhang Ruochen mengaktifkan semua Chi Suci di dalam tubuhnya. Ketika itu, ia menyerang dengan menggunakan pedangnya secepat kilat, hingga berhasil menciptakan 108 bayangan pedang yang berbenturan melawan bayangan tangan lawannya.     

Boom, boom.     

36 bayangan tangan itu sangat keras. Mereka memancarkan percik-percik api setelah berbenturan melawan Pedang Kuno Abyss.     

"Seperti yang sudah diduga mengenai kemampuan sang Keturunan Ruang dan Waktu. Rupanya kau benar-benar tangguh."     

Leluhur itu segera menudingkan jarinya. Tangan kanannya membentuk segaris pilar cahaya dan mulai menyerang dada Zhang Ruochen. Gerakan ini secepat kilat, bahkan sangat sulit untuk dihindari.     

Zhang Ruochen pun langsung merasa terkejut. Lelaki itu tidak akan mampu menghindari serangan lawannya. Jadi, ia hanya bisa memblokirnya dengan menempatkan pedang secara horizontal.     

Kaboom.     

Segaris pilar cahaya itu berbenturan dengan pedang. Serangan itu berhasil menghempaskan Pedang Kuno Abyss. Detik berikutnya, Zhang Ruochen terhempas ke belakang seperti roket. Lelaki itu membentur dinding batu dan membuatnya berlubang.     

Tangan Zhang Ruochen sedang bersimbah darah. Rasa sakit yang luar biasa muncul dari dadanya. Lelaki itu bisa merasakan sesuatu yang manis di tenggorokannya, hingga akhirnya memuntahkan darah.     

Pedang Kuno Abyss memang mampu menghentikan serangan jari Leluhur. Akan tetapi, kekuatan itu masih berhasil menembus dan menghantam dada Zhang Ruochen, hingga membuatnya mengalami luka dalam.     

"Perbedaan level kita terlampau jauh. Hasilnya sudah bisa ditentukan. Kalau kau menyerahkan Pedang Taotianmu sejak tadi, maka kau tidak perlu menderita seperti ini."     

Sang Leluhur menggelengkan kepalanya. Kemudian, ia terbang bagaikan seekor burung hitam raksasa. Tangannya membentuk cakar dan berusaha menghujam Zhang Ruochen.     

"Heir Stamp!" Huang Yanchen berteriak kencang. Wanita itu mengayunkan lengannya dan melemparkan Heir Stamp ke arah Leluhur, yang sedang terbang di udara. Tingkat kultivasinya sedang mengalami tekanan di Bottomless Abyss, sehingga wanita itu tidak dapat mengerahkan banyak Chi Suci atau mengaktifkan kekuatan penuh Heir Stamp.     

Sang Leluhur bahkan tidak perlu menatapnya. Ia menamparkan tangannya dan telah berhasil menghempaskan Heir Stamp tersebut, hingga mengenai dada Huang Yanchen. Di detik-detik terakhir, Huang Yanchen melindungi dadanya dengan kedua tangan dan menghalau Heir Stamp tersebut.     

Crack!     

Itu adalah suara tulang-belulang yang remuk. Huang Yanchen sedang terhempas ke belakang. Wanita itu tersungkur ke tanah di kejauhan. Lengannya patah dan remuk. Wanita itu tidak bisa lagi mengangkatnya.     

"Matilah kau!"     

Jubah hitam sang Leluhur mulai berkibar-kibar. Setiap ujung jubahnya setajam pedang, hingga membelah udara dengan suara "whoosh" yang kencang. Cakarnya hampir mendarat di kepala Zhang Ruochen.     

Tiba-tiba, kecepatannya mulai menurun.     

Tidak, bukan gerakan tangannya yang melambat. Akan tetapi, waktu di sekitarnya yang sedang melaju lambat. Pemandangan ini sangat aneh. Cakar sang Leluhur hanya satu kaki lagi dari kepala Zhang Ruochen. Kalau cakar itu benar-benar mendarat, maka kepala Zhang Ruochen pasti langsung pecah.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen masih berdiri di tempatnya tanpa bergerak sedikitpun.     

Detik berikutnya, Zhang Ruochen menebaskan pedangnya.     

Whoosh!     

Serangan pedang itu mustahil dilihat dengan mata telanjang. Ketika ia menarik kembali pedangnya, maka duplikat jiwa suci sang Leluhur telah terbelah menjadi dua.     

"Hancurlah!" Zhang Ruochen masih belum puas. Lelaki itu khawatir bila jiwa suci lawannya akan kembali terbentuk, sehingga ia melepaskan dua tinju dan membuat tubuh lawannya berubah menjadi kabut darah.     

"Baru saja, untung saja aku berhasil menguasai teknik pedang waktu sampai di level ketiga, Pedang Waktu Dua Belas Jam. Kalau tidak, maka pertempuran hari ini akan berakhir buruk."     

Ketika dihadapkan dengan situasi hidup dan mati, maka Zhang Ruochen akhirnya mendapatkan pemahaman baru mengenai teknik pedang waktu. Jadi, ia baru saja menguasai level ketiga.     

Sekarang ini, ada 12 figur yang sedang melingkar di kepalanya. Mereka sedang memperagakan teknik yang berbeda-beda, dan setiap dari mereka melambangkan waktu dua jam dalam sehari. Kalau Zhang Ruochen tidak ada urusan lain, maka ia benar-benar ingin masuk ke dalam Dunia Lukisan dan berusaha memahaminya.     

Rasa sakit yang intens menjalar di dadanya. Itu membuatnya menggigil kesakitan. Sambil memegangi dadanya, lelaki itu terbatuk dua kali, hingga kembali memuntahkan darah. Setelah itu, ia menggunakan keterampilan olah raga untuk menahan luka-lukanya.     

Lelaki itu segera berlari ke arah Huang Yanchen untuk memeriksa kondisinya. Bukan hanya tangan Zhang Ruochen yang patah, tapi juga organ dalamnya terluka parah. Seketika itu juga, hati Zhang Ruochen seakan langsung remuk. Wanita itu terluka demi menyelamatkan dirinya.     

"Kau sudah terluka sangat parah. Sebaiknya kau masuk ke dalam Dunia Lukisan untuk menyembuhkan diri."     

Sambil membopongnya, maka Zhang Ruochen membantu Huang Yanchen berjalan dan masuk ke dalam Dunia Lukisan.     

Ketika lelaki itu kembali keluar dari sana, maka Ghost King Bloodmoon telah membunuh naga darah tersebut. Wanita itu juga telah mengambil jiwa binatang buasnya dan mengubahnya menjadi pil. Tidak heran kenapa Ghost King Bloodmoon mau bersusah payah. Rupanya semua itu demi pil.     

Ghost King Bloodmoon menyimpan pilnya dan mengamati bangkai raksasa tersebut. "Naga ini sangat aneh. Baik kekuatan fisik dan pertahanannya sama-sama melampaui para naga biasanya."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Holy Source-nya dan memasukkannya ke dalam cincin ruang. "Aku sudah menghancurkan duplikat jiwa suci Leluhur. Jadi, tubuh aslinya mungkin akan segera merasakan sesuatu, dan bergegas membuatnya pergi ke Bottomless Abyss."     

"Berdasarkan para tingkatanku yang sekarang, maka aku bukan tandingannya," kata Ghost King Bloodmoon dengan tampang datar. "Kusarankan agar kau melarikan diri."     

Setelah itu, ia masuk ke dalam Dunia Lukisan. Wanita itu sama sekali tidak berencana untuk kembali bertarung.     

…     

Zhang Ruochen telah meremehkan hubungan di antara jiwa suci dan tubuh aslinya. Sebab, segala sesuatu yang dirasakan oleh jiwa suci itu hampir langsung dapat didengar dan dirasakan oleh tubuh aslinya.     

Ketika Zhang Ruochen melepaskan Ghost King Bloodmoon, saat itu sang Leluhur sudah menyadarinya. Kemudian, perlahan-lahan ia mulai membuka matanya.     

Sambil mengamati arah Bottomless Abyss, maka ia bergumam pada dirina sendiri, "Zhang Ruochen, sang Keturunan Ruang dan Waktu, rupanya memiliki Ghost King. Mereka benar-benar masuk ke dalam Bottomless Abyss dengan menggunakan Space Transfer Formation. Aku tidak bisa membiarkan mereka menemukan rahasia di dalamnya. Aku harus membunuh mereka."     

Whoosh!     

Leluhur Sekte Dewa Darah berubah menjadi cahaya darah. Ia terbang ke udara dan keluar dari Gunung Salju Kuno. Ia bergegas pergi menuju Bottomless Abyss.     

Zhang Ruochen mengeluarkan kristal elemen cahaya. Sambil mengenggamnya di tangan, maka ia mulai menerangi ruang di sekitarnya dan berusaha mencari Space Transfer Formation. Lelaki itu ingin menggunakannya untuk melarikan diri.     

Akan tetapi, ketika ia bertarung melawan duplikat jiwa suci sang Leluhur, saat itu Blackie sedang menggali Space Transfer Formation dan memasukkannya ke dalam gelang ruang.     

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Zhang Ruochen.     

Blackie mencengkram gelangnya erat-erat, karena ia takut kalau Zhang Ruochen akan mengambilnya. "Ini adalah Space Transfer Formation yang terhubung dengan Gerbang Neraka. Jadi, benda ini tidak boleh hancur. Aku akan menyimpannya mulai sekarang."     

"Keluarkan!" teriak ZHang Ruochen. "Kita membutuhkannya untuk melarikan diri sekarang juga." Lelaki itu sedang merasa gelisah, kalau-kalau sang Leluhur tiba di sana kapan saja.     

Blackie mendengus dingin. "Kau ingin mempermainkanku dan ingin memiliki Space Transfer Formation? Sayangnya aku terlalu cerdas. Aku tidak akan pernah terpedaya olehmu."     

Tepat setelah itu, Zhang Ruochen dapat merasakan gelombang energi besar yang sedang turun dari langit. Bahkan, langit dan bumi di sekitarnya mulai bergetar.     

"Oh tidak…" ekspresi wajahnya berubah menjadi muram. Ia mendongak dan melihat cahaya merah gelap sedang menukik dari langit. Tidak lama kemudian, cahaya itu sudah berada di atas kepala Zhang Ruochen dan Blackie.     

Cahaya itu berputar lambat dengan suara bergemuruh. Setelah itu, cahaya tersebut berubah menjadi tubuh asli sang Leluhur. Sosok itu datang terlalu cepat! Walaupun Zhang Ruochen tidak berdebat dengan Blackie, namun lelaki itu pasti tidak akan bisa menyelamatkan diri.     

Blackie mendongak dan juga merasa terkejut, hingga membuatnya menahan nafas. "Zhang Ruochen, kau… seharusnya kau bilang kepadaku… sebelumnya. Saat itu, mungkin kita masih bisa melarikan diri."     

Zhang Ruochen memutar bola matanya. Blackie mengalihkan tanggung jawab dengan begitu cepat.     

"Zhang Ruochen, di mana Ghost King-nya?" terdengar suara serak dari balik awan darah.     

Kehendak saintly sang Leluhur sangat kuat. Bahkan, Zhang Ruochen kesulitan untuk mampu berdiri tegak. Pada akhirnya, lelaki itu setengah berlutut dan berusaha menjaga tubuhnya agar tidak bersujud.     

Tingkat kultivasi mereka berjarak ribuan mil jauhnya. Itu seperti seorang Dewa yang sedang mengamati para mortal di bawahnya.     

Akan tetapi, tepat ketika Zhang Ruochen mengira bahwa dirinya akan mati hari ini, tiba-tiba tekanan itu langsung menghilang. Apa yang terjadi? Zhang Ruochen mendongak dan mencari sumber keanehan tersebut.     

Seorang elder berjubah abu-abu berjalan keluar dari balik kegelapan dan mendekat ke sisi Zhang Ruochen. Pancaran kekuatannya langsung berubah menjadi tameng cahaya. Tameng itu melindungi Zhang Ruochen dan Blackie, hingga berhasil menepis kehendak saintly sang Leluhur.     

Rupanya dia.     

Zhang Ruochen kenal dengan Elder tersebut. Dia adalah Elder Taishang dari Sekte Dewa Darah. Ketika itu, sang elder sedang duduk di puncak Gunung Qianyuan dan menjaga Blood God Map.     

Zhang Ruochen pernah bertemu dengannya ketika ia berusaha memahami Blood god Map. Kenapa pria itu juga berada di Bottomless Abyss?     

Elder itu menatap Zhang Ruochen dan mengangguk, sambil tersenyum. Seketika itu juga, Zhang Ruochen langsung berubah menjadi waspada. Ia curiga bahwa sang elder mungkin telah mengenali dirinya. Atau, apa mungkin penyamarannya waktu itu bahkan sama sekali tidak mampu mengelabui sang elder?     

Elder itu mendongak menatap awan darah. Seketika itu juga, ekspresinya langsung berubah menjadi tegas dan berbahaya. "Linyuan, apa kau masih belum sadar kalau dirimu salah?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.