Kaisar Dewa

Kembali ke Daratan Kunlun



Kembali ke Daratan Kunlun

0Zhang Ruochen sedang diliputi banyak pertanyan. Kenapa ada 18 level Gerbang Neraka di antara bintang-bintang? Memangnya di mana letak Neraka? Siapa yang membangunnya?     

Lelaki itu melirik bagian belakang gerbang dan melihat sungai bintang berwarna kuning yang membentang di semesta. Sungai itu benar-benar sangat luas.     

"Kalau sekarang, apa saya boleh melewati Gerbang Neraka?" tanya Zhang Ruochen.     

"Tidak. Tingkat kultivasimu masih terlampau lemah dan kau belum memenuhi syarat untuk masuk ke dalam sini. Meski kau masuk ke level pertama, tapi tempat itu akan menghancurkanmu."     

"Setidaknya kau harus berada di level Saint King."     

Setelah mendengar kata "Saint King", maka seketika itu pula jantung Zhang Ruochen seakan nyaris melompat. Bagaimanapun juga, hanya para pertapa di Daratan Kunlun yang membedakan Saint Realm menjadi Setengah-Biksu, seorang Biksu, Saint King dan Supreme Saint. Apa mungkin sang penjaga gerbang juga berasal dari Daratan Kunlun?"     

"Senior, apa Anda adalah seorang elder dari Daratan Kunlun?" tanyanya.     

"Kau boleh bilang seperti itu!"     

"Apa saya boleh tahu nama Anda?" Zhang Ruochen membungkuk dengan hormat. Seseorang yang bisa menjaga Gerbang Neraka pasti bukan sosok biasa. Jadi, orang itu pasti merupakan salah satu figur penting di Daratan Kunlun.     

"Tidak ada gunanya lagi bicara mengenai masa lalu."     

Karena ia tidak menjawab, maka Zhang Ruochen pun tidak lagi menyelidik. Sebaliknya, ia bertanya, "Kenapa Anda menjaga Gerbang Neraka? Siapa yang membangunnya? Apa tujuan membangun tempat ini? Memangnya apa itu Neraka?"     

"Kau masih belum memenuhi syarat untuk mengetahui semuanya," katanya.     

Zhang Ruochen pun merasa frustasi. Sekarang ini, ia sudah mampu bertarung melawan seorang Biksu dan telah dianggap sebagai seorang pertapa papan atas di Daratan Kunlun. Tapi di tempat ini, elder di hadapannya benar-benar meremehkan dirinya dan tidak ingin mengatakan apa-apa kepadanya.     

Yang jelas, Zhang Ruochen tidak ingin pergi dari sana tanpa mendapatkan hasil apa-apa. Sehingga, ia mulai mengaktifkan Alam Human Sword dan berusaha masuk ke dalam Gerbang Neraka.     

Apa lelaki itu belum pantas masuk ke level pertama? Zhang Ruochen sama sekali tidak mempercayainya.     

Ketika Zhang Ruochen hampir mendekati pintu cahaya itu, tiba-tiba tangan raksasa selebar ribuan mil mulai memanjang dari dalam istana tersebut. Tangan itu segera menampar Zhang Ruochen.     

Bang!     

Pandangan matanya langsung berubah menjadi gelap, dengan dunia yang berputar di sekitarnya. Lelaki itu tidak tahu apa yang baru saja menimpanya. Akan tetapi, ketika ia melihat cahaya itu lagi, maka lelaki itu sedang terjun bebas.     

Zhang Ruochen berusaha mengendalikan diri agar tidak terjun bebas, tapi ia tak kuasa melakukannya.     

Boom.     

Ia membentur tanah, dan menciptakan lubang raksasa. Lelaki itu tergeletak di bawah sana. Ia merasa bahwa sekujur tubuhnya telah remuk. Perlahan-lahan, kesadarannya mulai kembali. Sambil mendongak menatap langit, maka ia bertanya-tanya, "Apa aku baru saja ditampar?"     

"Kakak Chen!"     

"Zhang Ruochen."     

Suara Huang Yanchen dan Blackie terdengar bergantian. Setelah itu, Zhang Ruochen bangkit berdiri dengan susah payah. Setelah memijat tubuhnya, maka ia menyadari bahwa tubuhnya terasa sangat sakit. Ketika itu, ia menatap Blackie dan Huang Yanchen, lalu bertanya penasaran. "Apa aku kembali lagi ke Planet Bai Chang?"     

Huang Yanchen dan Blackie sama-sama merasa tersentak. Kemudian, Blackie berkata, "Sebelum-sebelumnya, kami melihat sebuah meteor sedang melintas di langit dan membentur tanah. Maka dari itu, kami datang kemari untuk memeriksanya, tapi rupanya itu adalah dirimu. Apa proses pemindahan ruangnya gagal?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. Rasa terkejut memenuhi mataya. "Dia menamparku hingga aku berada di sini," gumamnya pada diri sendiri. "Sosok macam apa dia?"     

Segala sesuatu yang baru saja terjadi terkesan seperti mimpi. Semua itu tidak nyata. Zhang Ruochen sulit mempercayainya.     

"Kakak Chen," kata Huang Yanchen. "Apa yang kau temui di sana? Apa kau sudah berhasil mendekati mataharinya?"     

Zhang Ruochen memiliki ribuan pertanyaan di kepalanya. Sambil berdiri pelan, maka ia merenung sejenak, sebelum akhirnya menceritakan semuanya kepada mereka.     

"Apa… Gerbang Neraka..."     

Huang Yanchen dan Blackie sama-sama terkejut seperti ketika Zhang Ruochen pertama kali mendengarnya. Kemudian, Blackie bergegas menuju ke Space Transfer Formation. Kucing itu ingin memeriksanya langsung, tapi Zhang Ruochen menghentikannya.     

"Kupikir kau tidak perlu ke sana," katanya dengan intonasi serius. "Kalau sang penjaga sampai merasa kesal, maka konsekuensinya akan sulit dibayangkan."     

Blackie mulai menenangkan diri. "Kau benar. Dia mampu menamparmu sampai terjatuh kemari, tapi kau bahkan tidak terluka? Bagaimana mungkin? Bahkan, Supreme Saint tidak akan mampu melakukan itu."     

Zhang Ruochen mengangguk. "Aku curiga bahwa terdapat lubang cacing yang menghubungkan Gerbang Neraka dengan Planet Bai Chang. Sehingga, sang penjaga itu menamparku ke arah lubang cacing, bukannya langsung membuatku terjun bebas begitu saja."     

Blackie dan Huang Yanchen sama-sama setuju dengan dugaan itu. Kalau seseorang memang mampu menampar orang lain sampai melewati jutaan mil jauhnya, maka tingkat kultivasinya pasti berada di level yang sangat mengerikan.     

Zhang Ruochen melirik Blackie. "Blackie, kau punya pengetahuan yang luas. Apa kau pernah mendengar tentang Gerbang Neraka sebelumnya?"     

Blackie mulai menimbang-nimbang, sebelum akhirnya menggelengkan kepala. "Tidak."     

Zhang Ruochen merasa sedikit kecewa. "Biksu Suci Xumi telah menciptakan banyak Space Transfer Formation hingga menuju ke Gerbang Neraka. Artinya, beliau pasti paham mengenai keberadaan neraka tersebut. Kau berasal dari era yang sama dengan beliau, tapi kau tidak pernah mendengar apapun mengenainya?"     

Blackie juga penasaran dengan Gerbang Neraka. Sama halnya seperti Zhang Ruochen, maka kucing itu punya banyak pertanyaan di dalam kepalanya dan benar-benar ingin mencari jawabannya sendiri. Kalau ia tidak takut dengan sang penjaga gerbang, mungkin kucing itu sudah memeriksanya sendiri untuk mencari jawaban.     

"Apa Gerbang Neraka muncul secara alami?" tanya Huang Yanchen. "Apa tempat itu tiba-tiba muncul di semesta atau karena ulah para Biksu di Daratan Kunlun?"     

"Kalau para Biksu yang membuatnya, maka itu sangat aneh," kata Blackie. "Aku merasa bahwa tempat itu adalah sebuah keajaiban. Hanya para dewa yang dapat bertingkah semisterius itu. Kalau pintu itu memang muncul secara alami, dan sejak awal memang sudah berada di antara bintang-bintang, maka kurasa tempat itu pasti sangat legendaris."     

"Bagaimana kalau tempat itu ada hubungannya dengan Biksu Suci Xumi?" tanya Zhang Ruochen.     

Ketika ia melesat menuju ke Gerbang Neraka dan hampir mendekatinya, saat itu ia bisa merasakan sedikit kekuatan ruang yang muncul di sekitar pintu cahaya tersebut. Dengan pintu sebagai titik pusatnya, maka seluruh bintang di sekitarnya seperti telah diikat oleh suatu kekuatan tertentu.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen curiga bahwa Biksu Suci Xumi juga turut andil dalam pembangunan Gerbang Neraka.     

"Keledai tua itu memang sangat kuat," kata Blackie. "Mungkin memang tempat itu masih berkaitan dengannya."     

Mereka terus mendiskusikannya tanpa jawaban pasti. Pada akhirnya, mereka hanya bisa bersiap-siap untuk kembali ke Daratan Kunlun dengan membawa banyak pertanyaan tersebut.     

Mungkin mereka bisa menemukan beberapa petunjuk setelah pulang ke rumah.     

"Karena kita bisa datang ke Planet Bai Chang setelah menata koordinat ruangnya, seharusnya kita dapat kembali lagi ke Dunia Primitif Goldshine kalau kita membalik arah koordinatnya."     

Zhang Ruochen mulai membaca sebuah penjelasan mengenai titik koordinat yang dibalik melalui Kitab Misteri Ruang dan Waktu. Lelaki itu terus mengasupi dirinya dengan apa-apa yang ditulis di sana.     

Setengah hari kemudian, Zhang Ruochen telah berhasil menguasai cara membalik titik koordinat. Kemudian, ia membawa Blackie dan Huang Yanchen menuju formasi tersebut. Setelah itu, mereka kembali ke Daratan Kunlun.     

Sebelum mengaktifkan formasinya, Zhang Ruochen sempat menoleh ke arah Gerbang Neraka dan sungai bintang kuning untuk yang terakhir kalinya. Lelaki itu merasa bahwa ini merupakan sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Mungkin, ia bisa kembali lagi ke tempat ini suatu hari nanti.     

Whoosh-     

Formasi itu telah aktif. Zhang Ruochen pergi meninggalkan Planet Bai Chang. Ketika mereka tiba di Dunia Primitif Goldshine, maka mereka tidak berhenti, dan langsung pergi menuju bintang di dekat Dunia Primitif Blue Dragon.     

Setelah kembali di galaksi yang familier dengan mereka, maka mereka pun langsung merasa seperti sedang berada di rumah. Zhang Ruochen dan Huang Yanchen sama-sama mendesah panjang.     

"Selanjutnya, kita punya dua pilihan," kata Zhang Ruochen. "Pertama, kita bisa pergi ke lubang cacing terdekat. Kemudian, kita akan masuk ke dalamnya dan kembali ke Daratan Kunlun dengan menggunakan Lompatan Ruang. Kedua, kita bisa kembali membalik titik koordinat di Space Transfer Formation. Jadi, mungkin kita juga bisa kembali ke Daratan Kunlun."     

"Keduanya sama-sama berbahaya. Yang pertama mungkin bisa membuat kita bertempur melawan banyak kelompok. Lalu pilihan kedua, belum tentu titik koordinat ini akan berakhir di Daratan Kunlun. Selain itu, pilihan kedua juga bisa membuat formasi ini hancur."     

"Menurutku, pilihan pertama jauh lebih aman. Sebab, aku bisa menggunakan 36 Perubahan Bentuk dan berubah menjadi Gu Linfeng. Mungkin aku bisa membodohi mereka."     

"Kalau begitu, mari kita pilih yang kedua!" kata Huang Yanchen. "Meski berbahaya, tapi kalau kita bisa menemukan tujuan awal Biksu Suci xumi, mungkin kita bisa menemukan beberapa petunjuk mengenai Gerbang Neraka. Sebab, tidak mungkin pintu cahaya di ruang angkasa itu bisa tiba-tiba ada di sana tanpa alasan yang jelas. Maka dari itu, pasti ada sebuah jawabannya, dan aku benar-benar ingin menemukannya."     

"Aku juga setuju dengan pilihan kedua." kata Blackie.     

Zhang Ruochen juga berpikiran sama seperti mereka, sehingga ia mulai mengaktifkan Space Transfer Formation tanpa ragu-ragu.     

Setelah waktu yang tidak diketahui jumlahnya berlalu, maka cahaya formasi itu mulai berangsur meredup. Mereka sedang berada di dunia yang dingin, hitam dan sepi. Sama sekali tidak ada cahaya di sana. Bahkan, mereka tidak bisa melihat telapak tangan masing-masing.     

Tingkat kultivasi mereka juga mengalami tekanan. Chi Suci di tubuh mereka seperti membeku, dan hanya dapat bersirkulasi lambat.     

"Hukum ruang di tempat ini benar-benar berbeda dari Daratan Kunlun," kata Blackie, sambil merasa frustasi dan menyesal. "Oh tidak, mungkin kita tiba di dunia asing."     

Zhang Ruochen mengeluarkan kristal elemen cahaya. Sambil menggenggamnya di tangan, maka ia mulai mengamati sekitar. Seketika itu juga, tatapan tak habis pikir muncul di matanya. "Bagaimana mungkin… ini menakjubkan…"     

"Kakak Chen, apa yang kau temukan?" tanya Huang Yanchen.     

"Ini adalah Daratan Kunlun," kata Zhang Ruochen.     

"Daratan Kunlun?" tanya Blackie. "Hukum di tempat ini sangat aneh dan benar-benar berbeda dari Daratan Kunlun. Bagaimana mungkin kita berada di rumah?"     

"Ini adalah lapisan pertama Bottomless Abyss," jawab Zhang Ruochen. "Aku pernah datang kemari sebelumnya, tapi kau tidak berani turun kemari, jadi kau tidak tahu tempat ini."     

"Lapisan pertama?" Blackie tertegun.     

"Kenapa titik awal Space Transfer Formation bisa berada di tempat ini?" Zhang Ruochen benar-benar tak habis pikir.     

Ketika itu, Zhang Ruochen pernah turun kemari untuk menyelamatkan Lady Saint, sambil menginvestigasi rahasia mengenai binatang buas darah. Jadi, lelaki itu sangat familier dengan tempat ini, dan penilaiannya tidak mungkin salah.     

Roar!     

Terdengar suara auman kencang. Gelombang suara mulai bergulung-gulung seperti ombak. Zhang Ruochen, Huang Yanchen, dan Blackie sama-sama terhempas ke belakang.     

Kaboom!     

Seekor binatang buas darah dengan dua sayap dan berukuran sebesar gunung tiba-tiba mendarat di tanah. Ia berjalan di atas tanah dengan menggunakan cakar-cakarnya yang tajam. Ada ribuan batu - seberat ribuan pon - yang beterbangan di segala penjuru.     

"Siapa kalian? Kenapa kalian datang ke Bottomless Abyss?" seorang pria berjubah hitam sedang berdiri di punggung binatang buas tersebut. Ia mengenakan tudung kepala, hingga usianya tidak ketahuan.     

Setelah mendengar suaranya, maka Zhang Ruochen merasa bahwa suara itu terdengar familier. Seketika itu juga, pikirannya langsung ditarik ke masa lalu, dengan rasa keterkejutan yang terpancar di matanya.     

Dia adalah sang Leluhur Sekte Dewa Darah.     

Pendar cahaya Space Transfer Formation pasti telah memancingnya datang kemari. Akan tetapi, kenapa dia berada di dalam Bottomless Abyss dan mampu menunggangi seekor binatang buas darah?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.