Kaisar Dewa

Ghost King Tangguh



Ghost King Tangguh

3Bayangan ghost itu sangat besar, dengan tanduk dan taring. Ghost King Bloodmoon sedang berdiri di sana. Wanita itu memancarkan cahaya putih. Hanya tanda marah darah di tengah dahinya yang terlihat demonic.     

Ghost King Bloodmoon menyatukan kedua tangannya. Dengan menggunakan api ghost, maka ia mulai mengubah jiwa suci Biksu Bela Diri Kuyan menjadi sebuah pil putih. Wanita itu menggenggamnya dengan jari dan memasukkannya ke dalam mulut.     

Sizzle.     

Cahaya dan kegelapan di tubuhnya mulai bergemuruh. Chi Suci dan Chi Ghost saling terhubung satu sama lain. Lambat laun, tanda merah darah di dahinya menjadi semakin kentara.     

Semua Biksu Bela Diri dari Dinasti Blue Dragon, termasuk Putri Moran, sama-sama bergidik ngeri. Tidak peduli seberapa tenangnya mereka saat itu, namun kaki mereka masih gemetar dengan sendirinya.     

Biksu Bela Diri Kuyan adalah sosok Biksu Nine-dragon. Ia adalah seorang Biksu tangguh, tapi rupanya masih terbunuh dengan cara yang misterius. Bahkan, jiwa suciya masih diambil dan dimurnikan menjadi pil.     

Bagaimana Ghost King Bloodmoon bisa begitu mengerikan?     

"Lari... lari... cepat lari..."     

Payudara Permaisuri Moran tampak naik turun, sebagaimana ia mulai melarikan diri. Sambil menunggangi sembilan bayangan naga, maka ia segera melarikan diri dengan kecepatan tertingginya.     

"Sial. Kenapa Zhang Ruochen tidak mengundang Ghost King ini ketika dia masih berada di Dunia Primitif Blue Dragon?"     

Ketika itu, Permaisuri Moran merasa menyesal. Kalau ia tahu bahwa Sekte Suci punya sosok mengerikan seperti Ghost King Bloodmoon, maka ia tidak akan berani macam-macam dengan Zhang Ruochen.     

"Dia pasti Ghost King yang lebih kuat daripada para Biksu lainnya."     

Keempat Biksu Nine-dragon langsung berubah menjadi pucat karena ketakutan. Mereka bisa merasakan Chi mengerikan dari Ghost King Bloodmoon, hingga mereka segera menggunakan teknik bergerak untuk melarikan diri sesegera mungkin.     

"Kembalilah!"     

Ghost King Bloodmoon mengeluarkan teriakan demonic. Keempat Biksu Nine-dragon sudah terbang di udara dan hendak pergi meninggalkan planet tersebut. Namun, setelah mendengar teriakan demonicnya, maka seketika itu pula jiwa suci mereka langsung terguncang. Rasa sakit yang tajam memenuhi kepala mereka. Jadi, mereka tidak mampu lagi mengendalikan Chi Suci di dalam tubuh dan langsung terjun bebas ke bawah.     

Permaisuri Moran juga terpengaruh olehnya, tapi ia sudah melarikan diri di kejauhan dan telah berada di tingkat kultivasi yang lebih tinggi. Jadi, wanita itu hanya sedikit terhuyung, namun ia masih berhasil menyeimbangkan dirinya kembali.     

"Kuat sekali."     

Keringat dingin memenuhi dahi Permaisuri Moran. Wajahnya pucat seperti secarik kertas. Wanita itu sangat kuat, tapi ia benar-benar ketakutan, bahkan sampai menggunakan dekrit biksu. Dengan menggunakan benda itu, maka ia dapat melarikan diri dengan lebih cepat.     

Biksu Bela Diri Nine-dragon – yang terjatuh dari udara – langsung mengeluarkan darah dari seluruh lubang di tubuhnya. Pemandangan itu sangat tragis, tapi mereka adalah para Biksu level rendah. Jadi, baik fisik dan jiwa mereka sama-sama tangguh, sehingga mereka tidak akan terbunuh oleh suara demonic tersebut.     

"Kita tidak akan bisa melarikan diri dari sini. Bagaimana kalau kita bertempur sampai mati? Mungkin kita masih punya peluang untuk selamat." Wang Shizu merangkak keluar dari lubang. Tubuhnya bersimbah darah, namun ia masih memancarkan intensitas bertempur.     

Sementara itu, ketiga Biksu Bela Diri lain juga masih terlihat bersemangat. Mereka tahu bahwa mereka tidak akan sanggup melarikan diri, sehingga mereka memutuskan untuk bertempur sampai mati.     

"Celestial Dragon Connection Technique."     

Wang Shizu memukul tubuhnya sembilan kali dan mengaktifkan mantra suci untuk menstimulasi dirinya sendiri.     

Celestial Dragon Connection Technique dan mantra suci dari Daratan Kunlun lainnya berasal dari Sekte Wizard. Sebagai sebuah mantra terlarang, maka teknik itu dapat membakar Chi Suci di dalam tubuh seseorang. Sehingga, itu bisa meningkatkan kekuatan seseorang sampai 10 kali lipat dalam kurun waktu yang singkat.     

Ketiga Biksu lain juga menggunakan teknik yang sama. Lambat laun, aura mereka mulai bertumbuh semakin kuat. Darah mereka pun bergemuruh dan mengalir seperti sungai.     

Mereka berempat adalah para Biksu tangguh. Jadi, setelah menggunakan mantra terlarang, maka mereka menjadi jauh lebih menakutkan. Layaknya empat monster buas, maka mereka mulai menelan langit dan bumi.     

Ghost King Bloodmoon masih bersikap tenang. Dengan kaki telanjang, maka ia berjalan di atas jembatan kabut ghostly. Wanita itu bergerak mendekati keempat Biksu seperti dewi bulan.     

"Fentian Print." Sosok Biksu yang lebih kurus melemparkan bola api raksasa.     

Bola api itu melingkupi Stempel Saint Seribu Inskripsi. Semua inskripsinya aktif dan memancarkan energi api.     

Sambil menggunakan punggung tangannya, maka Ghost King Bloodmoon mulai menampar Fentian Print. Biksu Bela Diri kurus itu pun langsung merasa terkejut. Seketika itu juga, ia bergerak mundur dan berusaha menghindari Fentian Print yang terbang ke arahnya.     

Namun, sebelum ia sempat menyeimbangkan diri, Ghost King Bloodmoon sudah lebih dulu muncul di depannya, lalu menghantam kepalanya.     

"Tidak…"     

Ia tidak mampu menghentikan serangan Ghost King Bloodmoon. Jadi, dengan suara "boom", maka tangan Ghost King Bloodmoon menerjang kepala sampai perutnya. Darah menyembur keluar dari lehernya.     

Ghost King Bloodmoon menuding mayatnya dan mengambil jiwa sucinya. Setelah menggunakan api ghost, maka ia mulai memproduksi pil lainnya.     

Ketiga Biksu lain menggunakan kesempatan ini untuk melancarkan serangan. Masing-masing dari mereka melancarkan serangan terkuat.     

Ghost King Bloodmoon memurnikan pil dengan satu tangan, dan bertarung melawan tiga Biksu dengan tangan yang lain. Mereka pun akhirnya menyadari betapa besar perbedaan kekuatan di antara diri mereka dan lawannya. Jadi, kalau mereka berniat membunuh wanita itu dengan kekuatan masing-masing, maka itu cuma semacam lelucon.     

"Tingkat kultivasinya kembali berkembang pesat," kata Zhang Ruochen. "Apa dia sudah melewati ujian Ghost ketiga?"     

Ghost King Bloodmoon menelan pil tersebut. Ketika itu, pergerakannya sangat anggun, seakan sedang memakan roti. Tidak ada satupun yang pernah membayangkan bahwa wanita itu sedang memakan jiwa suci.     

Setelah itu, ia menatap tiga Biksu lainnya yang sedang tergeletak di tanah. Kedua matanya membara, hingga membuatnya langsung menjilat bibir, seakan sedang menatap makanan lezat. Ketika melihat tatapan wanita itu, maka jantung para Biksu itu seakan berhenti berdetak. Hawa dingin mulai menjalar di tengkuk mereka.     

"Tidak mudah bagi kami untuk menjadi Biksu," kata salah satu di antara mereka dengan suara gemetar. "Ghost King, tolong ampuni kami."     

Bahkan, seorang Biksu masih akan merasa ketakutan ketika sedang berhadapan dengan kematian. Mereka harus menurunkan harga diri dan meminta ampunan kepada lawannya hanya demi bertahan hidup.     

Boom, boom, boom.     

Tanpa perasaan, Ghost King Bloodmoon menghancurkan mereka semua. Ketiga Biksu itu langsung meledak dan berubah menjadi kabut darah. Hanya jiwa suci dan beberapa tulang mereka yang tersisa.     

Ghost King Bloodmoon membuka tangannya, dengan tiga Holy Source yang terbang ke arahnya. Setelah menelan dua jiwa suci pertama, maka ia membutuhkan waktu beberapa lama untuk memurnikan keduanya. Jadi, ia tidak memakan ketiganya. Sebaliknya, ia mulai menyimpannya.     

Wanita itu menatap Zhang Ruochen. "Permaisuri itu menggunakan dekrit biksu. Kecepatannya telah berhasil mengungguliku, jadi aku tidak bisa mengejarnya. Tapi para Biksu Bela Diri lainnya, haruskah aku membunuh mereka?"     

Banyak Biksu Bela Diri Eight-dragon lain yang melarikan diri demi menyelamatkan nyawa masing-masing, tapi mereka tidak cukup cepat. Sehingga, Ghost King Bloodmoon dapat menyusul mereka kalau ia mengerahkan segenap upayanya.     

"Tidak perlu," kata Zhang Ruochen. "Mereka sudah tidak punya rumah setelah Dunia Primitif Blue Dragon hancur. Jadi, kita tidak perlu membunuh mereka."     

Lagipula, berhasil mendapatkan World Spirit bukanlah sesuatu yang patut untuk dibanggakan. Lalu, kalau ia sampai membantai mereka semua, maka itu terlampau berlebihan! Selain itu, meski para Biksu itu melarikan diri, tapi mereka bukanlah ancaman yang berarti baginya. Dengan kecepatan Zhang Ruochen, setidaknya ia masih lebih unggul daripada mereka.     

Kenapa seekor naga masih harus peduli kepada ular?     

Ghost King Bloodmoon tidak lagi bertanya apa-apa. Wanita itu kembali ke Dunia Lukisan dan melanjutkan kultivasinya.     

"Tingkat kultivasi Ghost King Bloodmoon sangat mengerikan," kata Huang Yanchen, dengan bulu mata yang bergetar. "Dia sudah berada di level Lima Hero. Bagaimana cara agar dia tetap berada berada di sisimu?"     

"Yang jelas, aku melakukannya tanpa melibatkan cinta," kata Zhang Ruochen setengah bercanda.     

Lelaki itu mengambil lima Holy Source dari tubuh para Biksu. Kemudian, ia juga melepaskan Pedang Kuno Abyss untuk memurnikan senjata-senjata mereka.     

Kelima Holy Source memancarkan cahaya saintly. Itu tampak menyilaukan seperti bintang. Di dalam Holy Source, masing-masing terdapat bayangan naga. Mereka terlihat energik dan bersemangat.     

"Lima Holy Source. Aku bisa memberikannya pada Setengah-Biksu pribumi di Dunia Lukisan. Mungkin aku bisa memproduksi lima orang Biksu."     

Zhang Ruochen paham bahwa Putri Li Putih dan Blackie telah menempatkan banyak Setengah-Biksu pribumi di dalam Dunia Lukisan. Oleh karena itu, ia bisa meminta mereka untuk bergabung dengan Sekte Suci.     

"Zhang Ruochen, kau harus memberikan lima Holy Source-nya kepadaku. Aku akan segera menembus Alam Biksu dalam waktu dekat. Aku membutuhkan banyak nutrisi."     

Bunga Suci Karnivora bergegas mendekat. Ia merentangkan lima akarnya dan mulai meminta Holy Source tersebut. Setelah menyerap Chi Darah seorang Biksu Eight-dragon, maka buahnya telah matang. Jadi, buah itu memancarkan cahaya keperakan dan mengeluarkan aroma yang lezat.     

Setelah beberapa lama, maka "tubuh virtual" di dalam buah itu dapat segera dimurnikan. Kalau tubuh itu dikombinasikan dengan tubuh asli sampai pada batasan tertentu, maka bunga itu benar-benar akan menjadi Biksu. Tentu saja, Bunga Suci Karnivora sudah cukup tangguh, dan ia sudah mampu membunuh seorang Biksu.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi. "Kau ingin menyerap banyak nutrisi untuk menjadi Biksu. Setidaknya, kebutuhanmu 10 kali lipat daripada yang lainnya."     

"Kalau aku menjadi Biksu, maka kemampuan bertempurku akan jauh lebih unggul daripada Biksu lainnya. Jadi, aku bisa membunuh mereka yang berada di level berbeda dengan mudah."     

"Kalau begitu, aku tidak bisa memberikan Holy Source ini kepadamu," kata Zhang Ruochen.     

Bunga Suci Karnivora sudah melampaui Zhang Ruochen. Kalau ia menjadi Biksu, maka Zhang Ruochen tidak akan bisa mengejar pencapaiannya. Sehingga, itu akan menjadi senjata makan tuan.     

Suara bunga itu terdengar muda tapi agresif. "Apa kau tidak takut kalau aku mampu menghabisimu sekarang juga? Aku bisa memakanmu!"     

"Kau bisa mencobanya, dan mari kita lihat, apa kau sanggup menandingiku atau belum." Setelah mengambil jeda sejenak, Zhang Ruochen menambahkan, "Aku benar-benar tertarik dengan buahmu. Aku bertanya-tanya seperti apa rasanya."     

Kalau bunga itu bersama master lainnya, mungkin ia sudah menelan masternya dan mengubahnya menjadi makanan. Akan tetapi, Zhang Ruochen adalah master yang berbeda. Bunga itu masih takut kepadanya dan tidak berani bertindak sembrono.     

Bunga Suci Karnivora langsung terdiam. Pada akhirnya, ia tidak menyerang dan kembali masuk ke dalam tubuh Zhang Ruochen. Bunga ini telah menjadi pisau bermata dua baginya. Ia bisa membuat kemampuan Zhang Ruochen meningkat berkali lipat, tapi juga dapat melukainya sendiri.     

"Aku harus memurnikan jiwa pil yang tersisa agar tingkat kultivasiku kembali berkembang." Pikirnya. "Kalau tidak, maka Bunga Suci Karnivora akan menjadi ancaman terbesarku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.