Kaisar Dewa

Cahaya Komet



Cahaya Komet

0Putri Moran menarik tangannya dari dada Qing Mo. Kulitnya masih sebening kristal, dan jari-jari panjangnya masih terlihat lentik tanpa noda darah.     

Tubuh Qing Mo semakin melemah, dan ia terluka lemas tanpa energi.     

Putri Moran tersenyum genit dan menoleh ke arah Sikong One, Sikong Two dan yang lainnya. "Selama ini, aku sedang menyegel kultivasiku sendiri. Apa kalian pikir diriku hanyalah seorang putri lemah?"     

Baik Sun Dadi dan Sikong One sama-sama merasa sangat menyesal. Mereka berdua mengira diri kalau mereka pintar, tapi mereka tidak menyangka bila mereka akan diperdaya oleh wanita.     

"Amitabha! Master, apakah ini godaan yang pernah Anda ceritakan sebelumnya? Saya tidak menyangka kalau dunia ini benar-benar jahat."     

Pada saat ini, Sikong One seakan seperti baru saja menerima wahyu, hingga ia menjadi lebih taat daripada sebelumnya.     

Kalau ia bisa melewati ujian hari ini, mungkin ia bisa menjadi biksu sejati di masa depan.     

"Kau sudah membuatku kesal!"     

Sun Dadi merasa bahwa dirinya sudah mirip seperti benalu. Sebab, kalau bukan karena dirinya, maka Qing Mo tidak akan pernah terbunuh oleh Putri Moran. Jadi, ia benar-benar merasa geram, bahkan Sun Dadi tidak pernah segeram ini sebelumnya.     

Putri Moran tidak menganggap mereka adalah lawan yang setara. Ketika itu, ia menggerakkan pinggulnya dan berjalan mendekati mereka. Kemudian, ia tersenyum, "Kalian benar-benar akan membawaku ke Daratan Kunlun, kan? Sayangnya, kalian sudah tidak punya kesempatan itu lagi. Sebab, aku akan segera mengirim kalian ke neraka!"     

Rambut Putri Moran panjangnya mencapai tiga puluh kaki dan tampak berkilauan. Rambutnya melambai di ruang angkasa. Kemudian, ia mengangkat salah satu tangannya, dengan cahaya suci yang menyembur dari jarinya, hingga membuat sembilan bayangan naga muncul sekaligus dan terbang keluar.     

Sebuah titik cahaya muncul di antara alis Qing Mo, yang sudah tak berdaya. Titik cahaya itu terlihat terang seperti bintang.     

"Hua!"     

Qing Mo tiba-tiba membuka matanya dan melangkah maju. Wanita itu melesat secepat kilat, sambil menggunakan pisau perak untuk memotong leher Putri Moran.     

Putri Moran tidak tahu kalau Qing Mo telah siuman, tapi wanita itu bisa merasakan riak energi yang berbahaya dari belakang punggung. Seketika itu juga, ia memutar tubuhnya dan menangkupkan tangan, sambil memobilisasi sembilan bayangan naga untuk diubah menjadi tameng naga.     

Meski begitu, pisau peraknya sangat tajam. Qing Mo memegang pisau perak dan memotong tameng sembilan naga.     

Pedang Chi menembus tameng naga dan mengenai Putri Moran.     

Peng.     

Putri Moran mengeluarkan teriakan memilukan dan terhempas sampai puluhan kilometer jauhnya.     

Pola-pola demonic mulai bermunculan dari pinggulnya, sehingga payudara besar dan kedua kakinya yang jenjang – yang juga dilingkupi oleh pola-pola rumit – mulai digunakan menangkal serangan pisau perak tersebut, layaknya sembilan puluh sembilan rantai hitam.     

Wanita itu hanya terhempas ke belakang, tapi dia sama sekali tidak terluka.     

"Bagaimana mungkin... kenapa dia masih hidup..."     

Putri Moran menatap Qing Mo yang telah bersimbah darah. Seketika itu juga, ia bergidik ngeri. Wanita itu telah menusuk tubuh Qing Mo, sampai ia benar-benar yakin bahwa Qing Mo telah meregang nyawa.     

Kenapa wanita itu bisa hidup kembali?     

Sembilan puluh sembilan pola iblis di tubuh Putri Moran terbuat dari 99 urat bumi. Sehingga, rantai-rantai itu memiliki daya destruktif yang tinggi, selain juga pertahanan yang mumpuni. Bahkan, para pertapa di Alam Biksu level rendah – yang 10 kali lipat lebih kuat darinya – tidak akan mampu melukainya.     

Akan tetapi, pisau perak itu telah berhasil memotong 16 rantainya.     

Seandainya Qing Mo kembali menyerangnya, mungkin wanita itu tidak mampu bertahan.     

Qing Mo sedang terluka parah, dan wanita itu telah mengerahkan segenap upayanya untuk melancarkan serangan tersebut. Sehingga, ia tidak mampu menyerang kembali.     

Putri Moran paham bahwa Qing Mo benar-benar sangat lemah. Jadi, ia terbang ke arah Qing Mo, sambil tersenyum dan berkata, "Tanaman yang kuat. Jika kau tidak berada dalam kondisi lemah seperti ini, mungkin aku tidak akan mampu menangkis seranganmu. Tapi sekarang, aku akan menghancurkan tubuh dan jiwamu. Mari kita lihat, apa kau masih mampu memulihkan diri atau tidak."     

"Life or Death Chessboard."     

Sikong One dan Sikong Two duduk di tanah dengan kaki bersila, sambil menggumamkan mantra. Di waktu yang bersamaan, tubuh mereka mulai berputar-putar.     

Sikong One memancarkan cahaya putih seperti warna putih pada papan catur, sedangkan Sikong Two memancarkan cahaya hitam.     

Setelah itu, papan catur muncul di bawah kaki mereka berdua.     

Separuh papan catur berwarna putih, sedangkan yang lainnya berwarna hitam, hingga langsung melingkupi Qing Mo, Putri Li Putih, Murong Yue, dan Sun Dadi. Kemudian, papan catur itu terbang ke ruang angkasa seperti bola cahaya.     

Kecepatan Life or Death Chessboard sangat tinggi, bahkan Putri Moran tidak akan mampu mengejarnya.     

"Rupanya kedua biksu itu masih punya kartu andalan lain. Seharusnya aku tidak meremehkan mereka."     

Putri Moran mencibir dan matanya bersinar kompleks. Semua pertapa lain bisa merasakan aura ganas dari tubuh Putri Moran. Yang jelas, wanita ini bukan sosok Biksu level rendah. Sebaliknya, ia sudah berada di level tinggi.     

"Putri Moran?"     

Chi Wansui mulai memikirkan identitasnya dengan hati-hati, sebelum akhirnya menyadari identitas wanita tersebut.     

Sebagai seorang bintang di Menteri Peperangan, maka Chi Wansui pasti mengetahui beberapa rahasia mengenai Dinasti Blue Dragon.     

"Kudengar ada seorang putri yang sangat luar biasa di Dinasti Blue Dragon. Dia sangat cantik seperti bidadari dan pandai merayu para pria dengan teknik jahatnya. Sehingga, setiap orang akan tertarik kepadanya dan menjadi budaknya."     

"Bahkan, Kaisar Blue Dragon dengan tingkat kultivasi tinggi, masih terobsesi kepadanya dan rela memberinya wewenang untuk mengatur seluruh dinasti. Jadi, Putri Moran adalah penguasa sebenarnya Dinasti Blue Dragon."     

Para pertapa lain juga tahu mengenai identitas Putri Moran, hingga mereka semua terlihat gelisah.     

Pangeran Mahkota Qitian menatap Putri Moran dari kejauhan, sebelum akhirnya berkata, "Setidaknya Putri Moran adalah seorang Biksu level menengah, atau bahkan jauh lebih kuat."     

Bahkan, para Biksu terlemah di level menengah masih kalah dengannya.     

Para Biksu di level menengah jauh lebih kuat daripada mereka yang berada di level rendah. Jarak kemampuan mereka sangat jauh.     

Jadi, kalau para pertapa papan atas mampu bertahan dari serangan sosok Biksu di level menengah, maka itu adalah pencapaian yang luar biasa.     

Pangeran Mahkota Qitian berkata, "Berapa lama Biksu Darah Wukong dan Biksu Darah Yuanyi tiba kemari?"     

Salah satu Biksu level rendah menjawab, "Para Biksu Immortal Vampir sedang berkumpul di asteroid, berjarak 100 ribu mil dari sini. Ketika Dunia Primitif Blue Dragon runtuh, maka mereka bergegas kemari. Jadi, sebentar lagi mereka akan tiba di tempat ini."     

Terdapat beberapa pasukan tangguh Immortal Vampir yang sedang menunggu di luar angkasa di sekitar Dunia Primitif Blue Dragon. Mereka adalah bala bantuan untuk memperebutkan World Spirit.     

Pangeran Mahkota Qitian dan vampir lainnya hanyalah pasukan garis depan.     

Tampaknya, sebentar lagi akan ada pertempuran dalam skala Biksu di luar angkasa.     

Putri Moran benar-benar paham bahwa para pertapa tangguh dari Daratan Kunlun akan segera tiba di tempat ini, sehingga ia harus mencuri World Spirit sesegera mungkin sebelum meninggalkan tempat ini.     

Wanita itu tersenyum tipis dan bergegas mengejar Zhang Ruochen dan Huang Yanchen. Kemudian, ia berkata, "Apa kalian pikir sudah berhasil mendapatkan World Spirit setelah membunuh Putra Dewa Wang Huanzhen? Seluruh konsep Putra Dunia itu cuma lelucon. Aku adalah master yang sesungguhnya di Dunia Primitif Blue Dragon, sehingga World Spirit itu adalah milikku, bukan begitu?"     

Putri Moran melangkahkan kakinya di atas sembilan naga hitam raksasa, lalu terbang mendekati Zhang Ruochen dan Huang Yanchen. Kekuatan demonic yang memancar dari tubuhnya terkondensasi menjadi awan iblis yang kuat.     

Bang     

Zhang Ruochen menarik Clear Sky Bow dan menembakkan Shining Sun Arrow.     

Putri Moran tersenyum dan menjentikkan jarinya. Seekor bayangan naga terbang dan berbenturan dengan Shining Sun Arrow.     

Peng!     

Shining Sun Arrow meledak dan melesat ke sisi samping.     

"Tuanku, apa cuma seperti itu kemampuanmu? Apa kau benar-benar yakin mampu bertarung melawanku dengan kekuatanmu yang sekarang?" suara Putri Moran terdengar indah, tapi juga sarkastik.     

"Pergilah dahulu. Aku akan menghentikannya," kata Huang Yanchen.     

"Ayo pergi."     

Zhang Ruochen tidak membiarkan Huang Yanchen mempertaruhkan nyawanya. Kemudian, ia mengeluarkan dekrit biksu milik Lady Saint, hingga membuatnya sama cepatnya seperti Lady Saint dan membuatnya terbang di kejauhan.     

"Jangan berani-berani melarikan diri."     

Putri Moran juga mengeluarkan dekrit biksu, lalu mengejar Zhang Ruochen dan Huang Yanchen, berusaha mendekati mereka.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen melihat cahaya dari kejauhan yang tampak menyilaukan.     

Itu adalah...     

Itu adalah bintang yang terbang dengan cepat, sehingga mirip seperti komet.     

"Kita punya harapan sekarang!"     

Zhang Ruochen terlihat gembira, dan segera memperhitungkan waktu dan posisi terbaik untuk mendarat di komet tersebut.     

Komet terbang jauh lebih cepat daripada seorang Biksu. Jadi, para pertapa di bawah Alam Biksu pasti akan mati kalau mereka berusaha mendekati komet tersebut.     

Sementara Zhang Ruochen, maka lelaki itu adalah keturunan ruang dan waktu, sehingga ia dapat menggunakan kekuatan ruang untuk masuk ke dalam komet.     

Putri Moran – yang sedang mengejar mereka – mulai merasa terkejut dan tidak tahu kenapa Zhang Ruochen malah bergegas menuju ke komet tersebut.     

Apa dia benar-benar ingin menggunakan kometnya untuk melarikan diri?     

Komet itu sangat besar, dengan diameter mencapai lebih dari lima ribu mil. Itu terlihat seperti bola cahaya yang sangat besar. Bahkan, para Biksu pasti akan merasa ketakutan.     

Semakin dekat Zhang Ruochen dengan komet tersebut, maka pancaran energinya semakin luar biasa. Bahkan, para Biksu pasti akan hancur berkeping-keping bila terbentur oleh komet tersebut.     

Zhang Ruochen bergerak semakin mendekati komet. Tiba-tiba, ia merasakan kekuatan aneh dari komet yang berada di dekatnya.     

Semakin dekat dirinya dengan komet tersebut, maka semakin besar pula tekanannya.     

"Ruang Pergerakan Besar."     

Zhang Ruochen menggertakkan giginya dan melangkah maju. Akhirnya, ia berhasil melewati ruang dan mendarat di jarak puluhan mil jauhnya.     

Setelah itu, ia berteleportasi 14 kali berturut-turut, sampai akhirnya berhasil mengurai energi komet tersebut, dan mendarat di dalamnya.     

Putri Moran berhenti dan mengamati komet yang terbang di hadapannya. Yang jelas, wanita itu tidak bisa lagi mengejarnya. Ketika itu, ia mengayunkan tangannya dan berkata, "Zhang Ruochen, aku sudah menandai dirimu. Artinya, aku pasti mampu melacakmu dimanapun kau berada. Kau tidak akan bisa kabur dariku."     

Setelah itu, Putri Moran menggunakan teknik bergerak dan terbang menuju asteroid – yang hanya berjarak ribuan mil jauhnya dari Dunia Primitif Blue Dragon.     

Asteroid itu relatif lebih besar, dengan diameter mencapai delapan ratus mil. Tempat itu berbentuk oval, berisi batu-batuan abu-abu.     

Kaisar Naga Biru dan para Biksu dari Dunia Primitif Blue Dragon tinggal di asteroid itu setelah mereka melarikan diri dari Dunia Primitif Blue Dragon.     

Pada saat ini, Putri Morang sedang menuju ke sana untuk bertemu dengan mereka. Dia akan menggunakan semua kekuatan dari Dunia Primitif Blue Dragon untuk menemukan Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.