Kaisar Dewa

Putri Mo Ran



Putri Mo Ran

0Pita harta karun emas itu sangat ringan, seakan tidak memiliki massa berat. Jadi, ketika memegangnya, maka itu terasa seperti sedang membelai kulit seorang gadis remaja.     

Hua!     

Zhang Ruochen menyuntikkan Chi Suci ke dalam tas harta karun emas, sebelum akhirnya tas itu memancarkan cahaya keemasan. Rasa-rasanya, terdapat ukiran air yang mengalir di permukaan tas tersebut, sebelum akhirnya sebuah lubang kecil muncul dari sana.     

Zhang Ruochen menyelipkan Kekuatan Batin-nya ke dalam tas.     

Kemudian, ia tertawa terbahak-bahak karena merasa gembira. Lelaki itu telah mencari harta karun tertentu dengan susah payah, namun ia berhasil mendapatkannya dengan cara yang tidak terduga-duga.     

Ruang di dalam tas harta karun emas itu memang sangat luas. Bahkan, luasnya jauh lebih besar daripada Cincin Ruang buatan Zhang Ruochen. Terdapat beberapa harta karun di dalam tasnya, termasuk batu-batu suci, permata suci, dan pil-pil dewa. Jadi, semua yang sedang dicari oleh Zhang Ruochen, ternyata ada di dalam tasnya. Bahkan, Zhang Ruochen sampai kesulitan dalam menghitung semua benda di dalamnya.     

Seluruh harta karun Dinasti Blue Dragon telah berada di dalam tas tersebut.     

Bahkan, seorang Leluhur di sekte kuno pasti akan merasa gembira seperti Zhang Ruochen kalau ia bisa mendapatkan harta melimpah semacam itu.     

Setelah berpikir sejenak, Zhang Ruochen akhirnya memahami sesuatu. Lelaki itu pun membatin, "Kurasa Biksu Bela Diri Eight-dragon pasti selalu membawa harta karun nasional ini kemana-mana. Sehingga, dia akan memasukkan semua barang berharga ke dalam tas harta karun emas. Akan tetapi, aku tidak sengaja bertemu dengannya."     

Tas harta karun emasnya sudah merupakan sebuah harta karun yang sangat berharga, apalagi isi yang tersimpan di dalamnya.     

Menurut pengamatan Zhang Ruochen, maka tas harta karun emas juga memiliki fungsi pertahanan dan serangan yang cukup hebat, selain dapat digunakan untuk menyimpan barang.     

Yang jelas, Zhang Ruochen pasti mampu memperbaiki harta karun ruang semacam itu.     

Lelaki itu menyimpan tas harta karun emasnya dan keluar dari ruang harta karun untuk bertemu dengan Murong Yue.     

Ketika itu, Murong Yue menyapa Zhang Ruochen – yang sedang berjalan keluar – seraya berkata, "Apa yang Anda dapatkan, tuan?"     

Zhang Ruochen tidak berusaha menyembunyikan kegembiraannya. Jadi, ia langsung tersenyum. "Aku mendapatkan banyak hal."     

Kalau orang semacam Zhang Ruochen sampai berkata "mendapat banyak hal", artinya lelaki itu baru saja mendapatkan harta karun yang tak ternilai harganya.     

Murong Yue berkata, "Para pertapa tangguh dari Daratan Kunlun telah berhasil masuk ke pusat ibu kota, dan mereka akan segera sampai di kaki gunung suci."     

"Secepat itu?"     

Zhang Ruochen melepaskan Mata Langit dan melihat ke sisi luar pegunungan. Kemudian, ia melihat beberapa Pangeran Mahkota Immortal Vampir, dan mereka memang sedang mendekati gunung suci.     

Mereka bersembunyi di balik awan merah darah dan berdiri di barisan terdepan, sambil menyapu bersih semua hal yang menghalangi mereka.     

Entah itu adalah kota ataupun formasi pertahanan, bahkan juga Biksu Bela Diri Eight-dragon, tapi semua itu gagal menghentikan mereka.     

Pangeran Mahkota Qitian sedang membawa Tameng Salib Pembunuh Dewa di tangannya, seakan-akan dirinya merupakan Dewa Kematian. Vampir itu membunuh Biksu Bela Diri Eight-dragon terlebih dahulu, sebelum akhirnya melukai beberapa biksu lainnya.     

Semua prajurit Dinasti Blue Dragon merasa ketakutan dan ingin melarikan diri.     

Cahaya sembilan warna yang keluar dari puncak gunung pun menjadi semakin cerah. Getaran yang luar biasa sedang menerpa gunung suci.     

Retakan ruang di sekitarnya menjadi semakin luas, sebelum akhirnya mencapai lebar 10 kaki. Jika celah ruang itu terus melebar seperti ini, maka gunung sucinya mungkin akan terbelah.     

"Sebentar lagi Saintly Source Spring akan muncul, dan pertempuran final akan segera tiba. Kenapa Sikong One, Sikong Two dan Sun Dadi masih belum sampai di sini? Apa sesuatu terjadi pada mereka?" tanya Murong Yue.     

Zhang Ruochen menoleh dan menatap istana. Kemudian, ia berkata, "Mereka akan segera kembali.     

Sikong One, Sikong Two dan Sun Dadi bergegas keluar dari istana dan berhasil kembali dengan selamat, lalu berkumpul bersama Zhang Ruochen dan Murong Yue.     

Mereka kembali membawa seorang wanita cantik.     

Sikong One dan Sun Dadi sempat bertengkar sengit untuk memperebutkan wanita tersebut. Mereka sampai bersitegang sengit, dan jika bukan karena Sikong Two, mungkin mereka sudah terlibat ke dalam perkelahian fisik.     

"Aku yang menemukannya pertama kali. Dia harus ikut denganku dan mempelajari ajaran-ajaran Buddha, agar dia bisa menjadi pengikut Buddha." Sikong One berteriak kencang, dengan suaranya yang terdengar bergemuruh.     

Sun Dadi berkata, "Berhentilah mempermalukan diri. Apa kau pikir aku bodoh, sampai-sampai harus percaya bahwa kau akan menjadikan putri cantik ini sebagai muridmu? Selain itu, aku adalah orang yang menangkap putri Dinasti Blue Dragon. Seharusnya aku yang memilikinya."     

"Omong kosong. Aku cuma ingin menjadikannya sebagai murid. Kenapa sampai salah paham seperti ini?" kata Sikong One.     

"Hanya seorang murid? Aku bisa melihat dengan jelas bahwa kau memang ingin memilikinya. Sudah sedari awal aku menyadari bahwa kau bukan orang yang baik," Sun Dadi menyeringai.     

...     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Lelaki itu tidak pernah membayangkan bahwa mereka berdua akan bertengkar seperti ini hanya karena seorang wanita.     

Ketika Zhang Ruochen menatap wanita tersebut, maka ia langsung memahami kenapa mereka bersikap demikian.     

Sebab, wanita itu memang masih muda dan berada di puncak kejayaannya. Ia sedang mengenakan pakaian mewah, dan bentuk tubuh yang sempurna. Wanita ini berpayudara besar, dengan pinggul ramping dan kaki yang jenjang. Setiap lekuk di tubuhnya adalah kombinasi sempurna antara sesuatu yang memikat dan sesuatu yang elegan.     

Bahkan Zhang Ruochen pun, dengan Kekuatan Batin level tinggi, masih mengagumi wanita tersebut, apalagi Sikong One dan Sun Dadi.     

Zhang Ruochen berjalan menuju sang putri, lalu mencium aroma wanginya. Ketika ia berjalan semakin dekat, maka wanita itu pun terlihat semakin cantik.     

Wanita itu memiliki wajah oval standar, dengan kulit halus dan putih. Mata coklatnya tampak berkilauan, namun tidak agresif. Bahkan, sosok pria dingin masih akan tertarik kepadanya.     

Ketika pertama kali melihatnya, maka wanita itu tampak seperti gadis remaja yang pemalu. Tapi, setelah kedua kali melihatnya, maka ia seperti wanita perawan yang menggoda. Di pandangan ketiga, maka ia tampak seperti seorang gadis polos.     

Yang jelas, temperamennya terus berubah-ubah.     

"Siapa kau?"     

Zhang Ruochen bisa menilai bahwa gadis ini tidak biasa. Jadi, ia harus bersikap hati-hati.     

Akan tetapi, tidak peduli seperti apa Zhang Ruochen memindainya, namun ia tidak bisa merasakan gelombang Chi Suci-nya. Sehingga, wanita ini seperti sosok gadis yang sangat lemah.     

Tampaknya, gadis wanita itu sedang merasa ketakutan. Wanita itu meringkuk seperti burung puyuh, sebelum akhirnya berkata, "Aku, aku adalah putri ketujuh dari Dinasti Blue Dragon."     

Sikong One dan Sun Dadi hampir kembali berkelahi. Kemudian, setelah melihat Zhang Ruochen menginvestigasi sang putri ketujuh, maka mereka langsung bergegas ke sisinya dan memasang ekspresi khawatir.     

Sun Dadi berkata cemas, "Kakak, aku sudah berjanji pada putri ketujuh untuk membawanya keluar dari dunia ini sebelum benar-benar dihancurkan. Tolong jangan bunuh dia."     

Sikong One juga khawatir bahwa Zhang Ruochen akan menyakitinya. Apalagi, lelaki tersebut punya reputasi yang mumpuni untuk melakukannya. Jadi, biksu itu cepat-cepat berkata, "Paman, putri ketujuh punya potensi yang besar. Saya sudah memutuskan untuk mengangkatnya sebagai murid, dan membawanya kembali ke Daratan Kunlun."     

Zhang Ruochen masih terlihat apatis. Lelaki itu masih mengamati putri ketujuh dengan tampang gelisah.     

"Di mana kalian menemukannya?" tanya Zhang Ruochen.     

Sun Dadi dan Sikong One menjawab bersamaan, "Di kedalaman istana."     

Sebenarnya, Zhang Ruochen benar-benar ingin membunuh putri ini dengan satu kali hantaman. Sebab, rasa gelisah itu memang cukup beralasan.     

Namun, baik Sun Dadi maupun Sikong One benar-benar telah terpikat olehnya, sampai kehilangan akal sehat masing-masing. Jadi, kalau Zhang Ruochen membunuhnya sekarang ini, maka mereka berdua akan membenci lelaki tersebut.     

Tapi, bagaimana kalau putri ini memang benar-benar seorang putri lemah?     

Kalau ia membunuh sosok gadis lemah, maka ia akan menghianati prinsipnya sendiri, hingga itu akan menghancurkan kesehatan mentalnya, dan merusak kultivasinya.     

"Ini sangat rumit," pikir Zhang Ruochen.     

Mata putri ketujuh tampak berkilauan, dengan bulu matanya yang bergetar. Putri itu paham bahwa Zhang Ruochen jauh lebih unggul daripada Sikong One dan Sun Dadi. Oleh karena itu, ia langsung berlutut di depan Zhang Ruochen dan menangis. Putri itu memohon kepadanya. "Saya benar-benar tidak ingin pergi ke Daratan Kunlun bersama mereka. Mereka sudah membawa saya kemari dengan paksa. Tolong, selamatkan saya, tuan."     

Baik Sikong One dan Sun Dadi sama-sam merasa malu.     

Sikong One berkata, "Amitabha! Nona, saya benar-benar ingin menjadikan Anda sebagai murid. Saya akan mengajari Anda kebaikan. Jangan khawatir, umat Buddha juga menerima murid perempuan."     

Sun Dadi berkata, "Yang Mulia, saya benar-benar ingin menyelamatkan Anda dari Dunia Primitif Blue Dragon yang sudah berada di ambang kehancuran, dan melarikan diri dari tempat ini."     

"Berhenti berkelahi!"     

Zhang Ruochen terlihat dingin. Lelaki itu melotot ke arah Sikong One dan Sun Dadi, sebelum akhirnya berkata, "Mulai sekarang, putri ketujuh akan ikut bersamaku. Jangan pikir kalian bisa memilikinya lagi."     

Baik Sikong One dan Sun Dadi langsung merasa cemas. Mereka mengira bahwa Zhang Ruochen juga tertarik pada sang putri dan ingin memilikinya sendiri.     

"Kakak, apa kau juga tertarik dengannya?" gumam Sun Dadi.     

"Benar. Putri ketujuh sangat cantik. Setiap pria yang melihatnya akan tertarik, termasuk diriku."     

Sikong One dan Sun Dadi langsung terdiam.     

Lagipula, tidak peduli seberapa keras mereka memberontak, namun mereka bukan tandingan Zhang Ruochen.     

Sekarang, mereka hanya bisa berharap agar Putri Yanchen segera kembali ke sana. Wanita itu adalah satu-satunya juru selamat mereka, agar Zhang Ruochen tidak mendekati putri ketujuh.     

Putri ketujuh dari Dinasti Blue Dragon langsung tersenyum dengan cara yang aneh.     

Akan tetapi, ia terus melihat ke bawah sepanjang waktu, sehingga Zhang Ruochen hanya satu-satunya orang yang bisa merasakan senyumannya, hingga membuatnya semakin gelisah.     

"Kalau dia melakukan sesuatu yang di luar batas, maka aku akan langsung membunuhnya," pikir Zhang Ruochen.     

Putri ketujuh Dinasti Blue Dragon langsung membungkuk kepada Zhang Ruochen dan berkata, "Terima kasih, Tuanku. Saya berhutang banyak kepada Anda."     

Seharusnya putri itu bernama "Mo Ran".     

"Tidak perlu basa-basi seperti itu, tuan putri. Seharusnya aku tidak membiarkan mereka membuatmu takut. Mulai sekarang, kau akan mengikuti aku. Kupastikan tidak ada seorangpun yang berani menyentuhmu."     

Zhang Ruochen menatap mata Putri Mo Ran. Setelah itu, ia menggenggam lengannya dan membantunya berdiri.     

Tangan Putri Mo Ran berwarna putih salju dan cukup lembut. Setiap jarinya terlihat indah dan menarik.     

Sambil memanfaatkan kesempatan ini, maka Zhang Ruochen segera mengalirkan Chi Suci ke dalam tangan Putri Mo Ran untuk kembali memindai kekuatannya.     

Akan tetapi, ia masih tidak menemukan Chi Suci di dalam tubuh sang putri.     

Zhang Ruochen pun menjadi semakin kebingungan dengan hasil investigasinya, "Apa aku sudah benar-benar paranoid?"     

Sikong One dan Sun Dadi sama-sama menggertakkan gigi. Kedua mata mereka berubah menjadi merah, hingga mereka pun menjadi semakin gelisah. Bayangan Putri Mo Ran sedang menari-nari di dalam pikiran mereka. Sehingga, kini lelaki itu tampak seperti iblis jahat di mata mereka.     

Murong Yue juga merasa tidak nyaman dengan perilaku Zhang Ruochen, namun wanita itu tidak mengutarakannya. Sebaliknya, ia berkata, "Tuan, para pertapa tangguh dari Immortal Vampir dan ras binatang buas sudah masuk ke wilayah gunung suci dan sedang berada di sisi pegunungan. Kalau kita tidak pergi dari sini sekarang, mungkin mereka akan menghancurkan semua tempat yang dilewatinya dan membuat kita berada di posisi yang tidak menguntungkan. Apalagi, sebentar lagi Saintly Source Spring dan World Spirit akan muncul."     

Zhang Ruochen merenggangkan pegangan tangannya dan mulai mengelus lengan sang putri, sambil memberikan sinyal bahwa semua akan baik-baik saja. Setelah itu, ia membawa semua orang pergi menuju ke puncak gunung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.