Kaisar Dewa

Pangeran Mahkota Qitian



Pangeran Mahkota Qitian

0Shining Sun Arrow sedang ditekan oleh tameng salib. Anak panah itu terus bergetar dan bergemuruh, namun tidak bisa melepaskan diri.     

Tameng salib itu terbuat dari batu putih. Bentuknya yang vertikal dan horizontal mencapai tinggi 70 kaki di atas tanah. Terdapat bercak darah gelap pada permukaannya. Tidak ada yang tahu pemilik darah tersebut. Yang jelas, bercak darah itu masih tertinggal di sana.     

Mata Zhang Ruochen sedang terpaku ke arah bercak darah tersebut.     

Lautan darah yang luas segera muncul di depan matanya. Terdapat banyak angin yang muncul di atas lautan dan ingin menarik jiwa sucinya masuk ke dalam sana.     

Hum.     

Sekujur tubuh Zhang Ruochen langsung gemetar hebat. Di Lautan Chi-nya, nyala api yang berkedip-kedip memancarkan cahaya brilian dan tumpah dari kedua pupil matanya.     

Lelaki itu menghela nafas panjang dan mengalihkan pandangan matanya, dan tidak mau lagi menatap tameng salib tersebut. "Senjata yang sangat kuat," katanya. "Ini pasti senjata yang diturunkan dari masa lampau."     

Gelombang energi yang memancar dari tameng salib itu terasa suci, sekaligus mengerikan.     

Di atas langit, Qi Sheng – sang Pangeran Mahkota dari Ras Qitian – terbang keluar dari pintu cahaya darah, dengan menunggangi awan darah di kedua kakinya. Awan itu sangat luas, sampai menyelimuti langit.     

Pangeran Mahkota Qitian sedang berdiri di atas awan darah dan menatap bawah. Ketika itu, ia melihat bayangan raksasa dengan enam sayap. Itu terlihat seperti tubuh asli.     

Suara Pangeran Mahkota Qitian terdengar dari balik awan. "Beberapa waktu yang lalu, aku bertemu dengan lawan tangguh dan bertempur melawannya selama dua hari tiga malam, sehingga membuatku datang terlambat. Sang Keturunan Ruang dan Waktu, terima kasih karena sudah menungguku!"     

Pangeran Mahkota Qitian berada di peringkat pertama Di Luar Ranking dan jauh lebih kuat daripada Pangeran Mahkota Motian. Jadi, makhluk mana yang mampu bertarung melawannya selama dua hari tiga malam berturut-turut?     

Zhang Ruochen menyipitkan matanya. Kemudian, ia mulai menatap enam bayangan – dengan tiga pasang sayap – dengan ekspresi serius.     

Immortal Vampir tidak akan menumbuhkan sayap darah, kecuali mereka telah menembus Alam Biksu. Jadi, sayap darah itu akan tetap sama seperti ketika mereka dilahirkan. Lalu, setelah menembus ke Alam Biksu, maka Chi Darah mereka akan berkembang semakin besar, seiring dengan perkembangan kultivasi. Setelah itu, mereka bisa menembus belenggu batasan fisik dan menumbuhkan lebih banyak sayap darah.     

Sebagian besar Immortal Vampir hanya punya sepasang sayap darah sebelum mereka menembus Alam Biksu. Hanya mereka yang punya fisik tangguh yang memiliki dua pasang sayap.     

Menurut legenda, hanya Pluto yang terlahir dengan tiga pasang sayap. Lalu, teruntuk Permaisuri Darah dan Iblis Darah dari masa 800 tahun silam, maka Zhang Ruochen belum membaca banyak catatan mereka. Jadi, lelaki itu tidak tahu berapa banyak sayap yang mereka miliki sebelum menembus Alam Biksu.     

Namun, Pangeran Mahkota Qitian telah memiliki tiga pasang sayap. Pemandangan ini benar-benar mengejutkan Zhang Ruochen. Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak takut. Kalau begitu, apa Pangeran Mahkota Qitian dapat disejajarkan dengan Pluto ketika masih berusia muda?     

Sang Keturunan Ruang dan Waktu tidak pernah takut dengan lawan manapun.     

"Apa kau ingin bertarung?"     

Aura Zhang Ruochen terus menguat. Lelaki itu mengayunkan Pedang Kuno Abyss dan melepaskan Wilayah Pedang Chi di sekitarnya. Pilar-pilar pedang mulai bermunculan di dalam area tersebut, dan membumbung ke arah awan. Setelahnya, pilar pedangnya menembus awan darah dan terhubung dengan langit dan bumi.     

Beberapa Setengah-Biksu dari Ras Qingtian cepat-cepat bergerak mendekat dan langsung berlutut. "Pangeran Mahkota Qitian, tolong bunuh Zhang Ruochen dan balaskan dendam putri dan pangeran kami."     

"Pangeran Mahkota Qitian, tolong bunuh Zhang Ruochen dan balaskan dendam putri dan pangeran kami."     

...     

Pangeran Mahkota Qitian sama sekali tidak tersentuh dengan perkataan mereka. Ketika itu, sambil menatap Zhang Ruochen, maka ia berkata, "Kita harus bertarung, tapi tidak sekarang. World Spirit sebentar lagi akan keluar. Menurutku, kau juga tidak ingin membuang-buang energimu untuk bertempur melawanku. Sebab, kalau kita bertempur, maka pihak lain akan mendapat lebih banyak keuntungan, kan?"     

Di Dunia Primitif Blue Dragon, Zhang Ruochen dan Pangeran Mahkota Qitian sama-sama berada di puncak kekuasaan, namun bukan berarti mereka tidak punya musuh. Setidaknya, menurut sepengetahuan Zhang Ruochen, terdapat dua orang yang mampu bertempur melawannya.     

Salah satu di antaranya adalah Qiu Yu, sosok pertama di Ranking Setengah-Biksu, sementara satu yang lain adalah Kaisar Tianming, yang kembali mendapatkan kehidupan keduanya. Kini, sosok itu disebut sebagai Kaisar Mayat.     

Selain mereka berdua, Pangeran Mahkota Motian, Biksu Lidi, Xue Wuye dan Sky-swallowing Demonic Dragon sama-sama merupakan para pertapa tangguh. Kemampuan mereka hanya sedikit lebih lemah daripada para figur superior. Lelaki itu tidak tahu apakah mereka masih punya kartu andalan lain atau tidak. Tapi kalau mereka memang menggunakan kartu andalan, mungkin para figur superior tidak akan bisa mengalahkan mereka dengan mudah.     

Sekarang ini, mereka semua sedang berada di titik kritis. Kalau Zhang Ruochen dan Pangeran Mahkota Qitian sama-sama terluka, maka para pertapa lain akan mendapatkan keuntungan.     

Perlu diketahui bahwa Pangeran Mahkota Qitian sangat tenang dan rileks. Meski adiknya telah dibunuh oleh Zhang Ruochen, namun ia masih bersikap logis.     

Orang-orang semacam itu adalah sosok yang paling ditakuti.     

Pada akhirnya, Pangeran Mahkota Qitian dan Pangeran Mahkota Motian membawa para pasukan Immortal Vampir pergi dari sana.     

Beberapa saat kemudian, terdengar suara ledakan yang kencang. Tameng salib itu terbang dari tanah dengan gejolak kekuatan yang besar. Tameng itu terbang menuju awan dan mendarat di punggung Pangeran Mahkota Qitian.     

Yang pasti, tameng itu seberat puluhan ribu pon. Namun, ketika mendarat di punggung Pangeran Mahkota Qitian, maka tameng itu pun langsung mengecil.     

Pangeran Mahkota Motian, Putri Huangtian, Pangeran Mahkota dari dua ras lain sama-sama bergegas mengikuti Pangeran Mahkota Qitian. Kali ini, tujuh ahli waris di antara 10 ras telah datang ke Dunia Primitif Blue Dragon.     

Tiga ahli waris sedikit lebih tua dan telah mencapai Alam Biksu. Secara natural, mereka tidak bisa masuk ke Dunia Primitif Blue Dragon.     

"Dengan tingkat kultivasi Qi Sheng dan bantuan kita, seharusnya kita mampu membunuh Zhang Ruochen," kata Putri Huangtian. "Kenapa kau tidak menyerang?"     

Wanita itu telah ditembak oleh anak panah dan terluka parah, sehingga ia benar-benar membenci Zhang Ruochen.     

"Kalau kita melepaskan Zhang Ruochen, maka itu akan membawa bencana di kemudian hari," kata Pangeran Mahkota Motian.     

Ia juga penasaran kenapa Pangeran Mahkota Qitian tidak langsung bertempur melawan lelaki tersebut. Apalagi, berdasarkan pada kemampuan dan tameng salibnya, seharusnya ia lebih tangguh daripada Zhang Ruochen.     

"Apa kau pikir aku tidak ingin membunuhnya?" Pangeran Mahkota Qitian menggelengkan kepala. Beberapa saat kemudian, ia berkata, "Namun, tidak ada satupun di Dunia Primitif Blue Dragon yang mampu membunuhnya."     

"Ya," Pangeran Mahkota Jingtian cepat-cepat berkata. "Di Dunia Primitif Blue Dragon, Zhang Ruochen punya keuntungan tempat dan waktu. Dia bisa menggunakan kekuatan ruang dengan begitu mudah."     

"Dia bukan hanya punya keunggulan, tapi kemampuannya juga sangat tinggi," kata Pangeran Mahkota Qitian. "Sebenarnya... aku sudah pernah bertempur melawannya."     

Semua orang langsung membeku. Mereka pernah bertempur satu kali?     

"Sebelum-sebelumnya, ketika aku menggunakan Tameng Salib Pembunuh Dewa untuk menghentikan Shining Sun Arrow, saat itu aku sudah mengaktifkan segenap kekuatanku. Aku ingin membunuhnya dengan satu serangan dadakan. Tapi sayangnya, tingkat kultivasi dan kekuatan ingin Zhang Ruochen sama-sama berada di level tinggi. Dia berhasil menghancurkan kekuatan itu tanpa sama sekali terluka."     

Setelah mendengar kata-katanya, maka putri dan pangeran mahkota lain langsung menahan nafas masing-masing. Mereka semua paham mengenai latar belakang Tameng Salib Pembunuh Dewa. Tameng itu sudah ada sejak era kuno. Seorang dewa pernah ditancapkan ke sana dan mati di atas salib tersebut.     

Bahkan, darah dewa itu sampai sekarang masih tersisa di sana.     

"Setelah benturan serangan tersebut, maka aku benar-benar paham seperti apa kemampuannya. Meski aku mengerahkan segenap kekuatan untuk mengalahkannya, namun aku baru bisa mengalahkannya setelah melancarkan 300 serangan. Hal itu terjadi kalau dia sama sekali tidak melepaskan kekuatan ruang. Tapi kalau dia menggunakannya, maka sulit menebak siapa yang akan jadi pemenangnya."     

Putri Huangtian langsung berubah menjadi pucat. "Zhang Ruochen sudah sangat kuat. Jika lelaki itu dibiarkan berkembang sempurna, bukankah dia akan menjadi Biksu Suci Xumi yang selanjutnya?"     

Pangeran Mahkota Jingtian menghela nafasnya. "Dia baru saja menembus level kesembilan dan tingkatan alamnya masih belum stabil. Selain itu, dia baru saja menjalani pertempuran yang berat dan menghabiskan banyak Chi Suci. Seharusnya ini adalah kesempatan terbaik untuk membunuhnya."     

"Tidak sepenuhnya benar," kata Pangeran Mahkota Qitian. "Menurut perhitunganku, Zhang Ruochen pernah mencapai Tingkatan Tertinggi empat kali dan memiliki pondasi yang lebih stabil. Jika tidak, maka kemampuan bertempurnya tidak akan pernah setangguh itu. Jika demikian, maka Lautan Chi-nya pasti jauh lebih besar daripada sebagian besar orang lain. Bisa dibilang, Chi Suci-nya tidak akan pernah mengering, meski dia bertempur dalam waktu yang lama."     

"Empat Tingkatan Tertinggi? Jadi, pencapaiannya sama sepertimu?" kedua mata Putri Huangtian membelalak lebar karena terkejut.     

Pencapaian Qi Sheng selalu membuat mereka semua kagum. Jadi, sulit membayangkan ketika ada sosok lain yang sama mengerikannya seperti Qi Sheng.     

Pangeran Mahkota Qitian memang pernah mencapai Tingkatan Tertinggi empat kali.     

Para pertapa manusia harus pergi ke Medan Pertempuran Dunia Primitif dan membunuh banyak pribumi, agar mereka bisa mengumpulkan pencapaian militer. Setelah itu, mereka akan mengadakan upacara dan menembus Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga.     

Akan tetapi, ras-ras kuno di Daratan Kunlun juga punya ritual kuno mereka masing-masing, sehingga mereka masih mampu beresonansi dengan para dewa. Akibatnya, mereka tidak perlu datang ke Medan Pertempuran Dunia Primitif.     

Mendengar itu, maka sang putri dan para pangeran mahkota langsung merasa stres dan depresi.     

"Selain kemampuan Zhang Ruochen, masih ada alasan lain," kata Pangeran Mahkota Qitian.     

"Apa alasannya?" wajah Pangeran Mahkota Motian mulai berkedut-kedut. "Apa ini berhubungan dengan lawan tangguh yang kau baru saja kau hadapi?"     

Pangeran Mahkota Qitian mengangguk. "Ada seorang manusia. Dia tidak lebih lemah daripada diriku. Aku bertempur melawannya selama dua hari tiga malam, tapi aku masih gagal mengalahkannya. Bahkan, aku sendiri yang malah terluka."     

"Teknik bela diri manusia ini sudah berada di puncaknya. Aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata, tapi dia berada jauh di atasku. Kalau bukan fakta bahwa dia masih belum menembus Alam Biksu, maka aku curiga bahwa dirinya adalah seorang kaisar manusia yang sedang menekan tingkat kultivasinya."     

Ketika terpikirkan kembali mengenai sosok manusia, maka Pangeran Mahkota Qitian langsung bergidik ngeri.     

Akan tetapi, fisik manusia itu tidak sama kuatnya seperti Zhang Ruochen, bahkan manusia itu masih punya masalah pada tingkat kultivasinya. Meski begitu, bahkan setelah Pangeran Mahkota Qitian menggunakan Tameng Salib Pembunuh Dewa, namun pertempuran mereka masih berakhir imbang.     

Sosok manusia mengerikan semacam itu telah muncul di antara ras manusia. Oleh karena itu, Pangeran Mahkota Qitian tidak berani berurusan dengan Zhang Ruochen.     

Sebab, seandainya Zhang Ruochen dan manusia itu menggalang kekuatan, maka Pangeran Mahkota Qitian pasti akan kalah. Akan tetapi, ia tidak tahu kalau manusia yang ditemuinya merupakan Kaisar Tianming – yang baru saja kembali hidup. Bahkan, Kaisar Mayat dan Zhang Ruochen sama-sama menyimpan dendam satu sama lain. Yang jelas, mereka berdua tidak akan pernah bekerja sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.