Kaisar Dewa

Hadiah



Hadiah

0"Di mana Green Eyes Blue Blood Marble lainnya?" Kaisar Mayat bergumam pada dirinya sendiri. Kemudian, ia menatap bagian luar kota dan merentangkan tangan putihnya.     

Di sisi luar kota, Putri Li Putih, Sun Dadi, dan Sikong Two sedang bertarung intens melawan para pertapa dari Ras Kultivasi Ghost.     

Putri Li Putih harus menyerang mereka karena ia tidak senang dengan pertumpahan darah yang dilakukan oleh Ras Kultivasi Ghost. Oleh karena itu, ia ingin memberi mereka pelajaran.     

Dengan kemampuan tiga figur tangguh, maka mereka benar-benar mampu menghentikan para pertapa tangguh dari ras kuno tersebut, sehingga mereka tidak bisa melarikan diri.     

Whoosh!     

Green Eyes Blue Blood Marble terbang dari tubuh Putri Feng Yinchan. Kelereng itu melewati dinding kota yang tinggi, sebelum akhirnya mendarat di tangan Kaisar Mayat.     

Para pertapa di luar kota akhirnya merasakan pancaran aura tangguh dari Kaisar Mayat. Aura itu sangat mengerikan, bahkan para pertapa di tahapan menjelang Alam Biksu pasti akan merasa ketakutan.     

"Apa yang terjadi?"     

Sun Dadi dan Sikong Two sama-sama merasakan perubahan besar yang terjadi di dalam kota. Mereka pun berhenti bertempur melawan para pertapa dari Ras Kultivasi Ghost. Layaknya dua buah pilar cahaya, maka mereka berdua langsung bergegas masuk ke dalam kota.     

Mata cantik Putri Li Putih juga sedang mengamati kota kuno tersebut. Setelah itu, ia bergerak mundur dan menggunakan Short Distance Poles Apart Technique untuk masuk ke dalam kota kuno, bahkan wanita ini tiba lebih dulu daripada Sun Dadi dan Sikong Two.     

"Siapa yang memancarkan aura tangguh dan mengerikan seperti itu?" Sun Dadi langsung merasa merinding sesaat setelah masuk ke dalam kota.     

Hembusan angin Chi dingin terbang melewati kepalanya. Di waktu yang bersamaan, ia merasa seperti harus segera menoleh dan berlari dari sana, sebelum akhirnya ia melihat sang Kaisar Mayat.     

"Semakin kuat musuh tersebut, maka kita harus berlari semakin cepat. Paman Senior dan kawan-kawan lain mungkin sudah tidak mampu menghadapi mereka."     

Sikong Two menarik Sun Dadi dan pergi dari sana. Mereka berdua tidak berhenti berlari, sampai mereka telah berada di jarak ratusan kaki jauhnya dari sang Kaisar Mayat.     

"Akhirnya lengkap!" Kaisar Mayat menggenggam Green Eyes Blue Blood Marble di satu tangan dan mulai memasukkannya ke dalam mata.     

Kelereng itu sangat cocok dengan matanya. Keduanya tampak transparan dan bersinar brilian, layaknya dua permata kehidupan. Ketika itu, Zhang Ruochen paham bahwa mata Kaisar Mayat merupakan sesuatu yang sangat berbahaya. Sebab, kedua mata itu dapat membunuh seorang Biksu di level rendah.     

Tatapan mata Kaisar Mayat sedang terpaku pada Zhang Ruochen, sebelum akhirnya ia mengangguk pelan. "Aku selalu berada di dalam Green Eyes Blue Blood Marbles, tapi aku memang pernah mendengar namamu sebelumnya. Biksu Suci Xumi telah memilihmu sebagai keturunannya. Artinya, dia percaya bahwa kau mampu menggantikan dirinya sebagai seorang pertapa dengan kekuatan ruang dan waktu di Daratan Kunlun."     

"Kau pernah bertemu dengan Biksu Suci Xumi sebelumnya?" Zhang Ruochen sama sekali tidak gentar. Lelaki itu menatap mata sang Kaisar Mayat. Kedua tatapan matanya mengandung determinasi yang tinggi.     

"Aku pernah bertemu dengannya satu kali." Kaisar Darah tampak sangat berwibawa dengan temperamen yang elegan. "Atas nama Biksu Suci Xumi, maka aku tidak akan mempersulitmu, junior."     

Meski begitu, Zhang Ruochen sama sekali tidak menurunkan tingkat kewaspadaannya. Chi Suci di dalam tubuhnya sudah bergemuruh, dan telah bersiap untuk menyambut serangan dadakan.     

Kaisar Mayat sangat tampan. Pria itu berdiri tegak, dengan jubahnya yang diterbangkan angin, dan berjalan ke arah gerbang kota. Para pertapa dari Ras Ancient Necromancer pun langsung merasa panik. Sebab, bukankah mereka akan kehilangan perlindungan ketika Kaisar Mayat memilih untuk pergi dari sana?     

"Yang Agung, tolong bawa kami bersama Anda!" kata salah satu pertapa di tahapan menjelang Alam Biksu dari Ras Ancient Necromancer.     

Yang jelas, Kaisar Mayat punya urusan penting yang harus diselesaikan. Jadi, ia tidak ingin membawa para pertapa dari Ras Ancient Necromancer. Tanpa menoleh ke belakang, maka ia berkata, "Zhang Ruochen, karena aku sudah melepaskanmu, maka kau harus melepaskan mereka juga. Sehingga, bila kita bertemu kembali, maka kita tidak perlu bertempur sampai mati."     

Suara itu kian lama terdengar semakin pelan, seiring dengan menghilangnya figur Kaisar Mayat.     

Pada akhirnya, Blackie menghembuskan nafas panjang, seakan baru saja diselamatkan dari marabahaya. "Kurasa dia tidak akan benar-benar melepaskan kita. Sebab, dia baru saja lahir dan masih kurang percaya diri untuk mampu membunuh kita semua."     

Zhang Ruochen mengangguk. "Meski kau tahu alasannya, sebaiknya kau tidak mengatakannya keras-keras Sebab, sekali saja kau mengutarakannya, maka kita harus bertempur sampai mati."     

Tidak diragukan lagi, kemampuan Kaisar Mayat sudah jauh lebih unggul daripada level pertapa tangguh. Meski begitu, kelompok Zhang Ruochen juga tidak lemah. Yang pasti, mereka tidak akan bisa dikalahkan dengan mudah. Apalagi, Zhang Ruochen, Blackie, dan Putri Li Putih sama-sama para pertapa tangguh. Lalu, bila kedua Sikong itu bekerja sama, maka mereka juga bisa dihitung sebagai pertapa tangguh.     

Meski dengan kekuatan kelompok semacam itu, namun Kaisar Mayat masih punya 50 persen kesempatan untuk memenangkan pertempuran. Akan tetapi, ia sudah menunggu selama 70.000 tahun lamanya agar bisa hidup kembali. Oleh karena itu, bagaimana mungkin ia bertempur kalau belum tentu menang?     

Secara natural, Zhang Ruochen juga tidak ingin bertempur melawan Kaisar Mayat. Sebab, ketika mereka sudah berada di pertempuran hidup dan mati, maka mereka akan menderita kerugian besar, meski mereka berhasil mengalahkan Kaisar Mayat. Bahkan, mungkin separuh dari kelompok mereka akan mati.     

Yang pasti, Zhang Ruochen tidak akan mengobarkan timnya hanya untuk hal ini. Bahkan, kelompok manapun juga akan berpikir sama.     

Sikong One sedang menggosok-gosok tangannya. "Kaisar Tianming telah wafat sejak 70.000 tahun silam dan kembali bereinkarnasi untuk menjalani kehidupan keduanya. Akhir-akhir ini, dunia telah menjadi semakin aneh. Apa semua ini sama seperti yang dikatakan oleh Master, bahwa selalu ada yang hancur ketika seseorang telah bertumbuh semakin tinggi. Apa memang selalu ada tantangan tersendiri setelah melewati era keemasan?"     

Di kehidupan sebelumnya, Kaisar Mayat adalah Kaisar Tianming – sosok manusia yang menjadi kaisar pertama setelah Abad Pertengahan.     

"Di era lain, sembilan Ahli Waris adalah para pertapa tak terkalahkan di generasinya," kata Sun Dadi. "Tapi di era ini, ada banyak kelompok yang sama seperti mereka. Bahkan, para pertapa dari generasi yang berbeda juga ingin masuk ke dalam era ini. Apa semua ini benar-benar kebetulan?"     

Ketika Sun Dadi mengatakan hal tersebut, ia sempat melirik Zhang Ruochen dengan tatapan penuh arti. Entah itu bicara mengenai ras kuno di antara kelompok binatang buas, atau Kaisar Tianming dan Zhang Ruochen dari ras manusia, namun tidak ada satupun di antara mereka yang berasal dari era ini.     

Akan tetapi, kini mereka semua telah muncul. Ini sangat tidak lazim.     

Ekspresi Blackie berubah menjadi serius. "Kaisar Mayat pasti ingin mencuri World Spirit di Dunia Primitif Blue Dragon. Ketika ia berhasil mendapatkannya, maka ia akan segera kembali ke tingkat kultivasinya yang semula."     

"Kalau begitu, apalagi yang kita tunggu? Ayo kita segera mencarinya juga." Sun Dadi merasa bersemangat. Sebab, ia tahu bahwa ibu kota Dinasti Blue Dragon akan menjadi tempat berkumpulnya orang-orang, sehingga ia sudah tidak sabar lagi untuk segera tiba di sana.     

"Tidak perlu tergesa-gesa. Kita masih punya waktu, setidaknya sampai World Spirit memperlihatkan dirinya sendiri. Untuk sekarang ini, kita tidak usah buru-buru."     

Sebelum-sebelumnya, Zhang Ruochen memang ingin pergi ke ibu kota sesegera mungkin, namun ia mengubah keputusannya setelah bertemu dengan sang Kaisar Mayat.     

Tidak lama lagi, pasti ada pertumpahan darah di ibu kota. Jadi, sosok yang lebih tangguh akan memenangkan lebih banyak. Pada saat itu,, Zhang Ruochen ingin memanfaatkan obat-obatan dewa di dalam Dunia Lukisan untuk meningkatkan kultivasi kelompoknya.     

Selain itu, ia juga sedang menunggu Bunga Suci Karnivora untuk mekar sempurna. Setelah bunga itu mengeluarkan buah, maka Zhang Ruochen akan merasa cukup percaya diri untuk berhadapan dengan Kaisar Mayat, meski mereka harus bertarung sampai mati.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mencari para pertapa dari Ras Ancient Necromancer.     

"Bos, apa kita benar-benar akan melepaskan mereka?" tanya Sun Dadi.     

"Untuk sekarang ini, kurasa kita tidak perlu memprovokasi Kaisar Mayat," kata Huang Yanchen. "Kalau kita memprovokasinya, maka kelompok lain yang akan memetik keuntungan dari peristiwa ini."     

"Kalau begitu, biarkan mereka pergi," Zhang Ruochen mengeluarkan perintah. "Akan tetapi, mereka harus meninggalkan semua harta karunnya."     

"Hehe."     

Blackie, Sun Dadi, Sikong One, dan Zhao Shiqi, mereka semua sama-sama tersenyum kegirangan. Kemudian, mereka segera melesat ke arah para pertapa dari Ras Ancient Necromancer dan mulai merampok mereka. Beberapa saat kemudian, terdapat sebuah gunung yang tinggi di dalam manor. Gunung itu terdiri dari batu suci, permata suci, botol-botol pil, dan senjata-senjata saint. Setiap harta tersebut bernilai mahal di Daratan Kunlun.     

Tiga orang manusia dan satu ekor kucing itu sama-sama seperti bandit. Mereka menyapu bersih semua barang-barang milik Ras Ancient Necromancer. Mereka hanya menyisakan pakaian para pertapa.     

Para pertapa itu pun merasa depresi. Mereka benar-benar diperlakukan tidak adil. Mereka datang ke Dunia Primitif Blue Dragon dan bertarung melawan siapapun. Mereka telah menumpahkan banyak darah, keringat, dan air mata. Semua itu demi mengumpulkan harta karun tersebut.     

Tapi sekarang, semua harta karunnya telah berpindah tangan, bahkan juga dengan harta karun yang mereka bawa dari rumah.     

"Baiklah, kalian boleh pergi sekarang juga!" Zhang Ruochen mengibas-ngibaskan tangannya, sambil meminta mereka untuk pergi dari sana.     

Para pertapa itu masih menatap gunung harta karun di dalam manor. Mereka sama sekali tidak ingin pergi. Setidaknya, mereka ingin mengambil satu atau dua harta karun sebagai bekal perjalanan.     

"Apa yang kalian lihat?" Sikong One berteriak kencang. "Berhenti berharap pada harta karun yang bukan milik kalian. Selama ini, aku belum pernah melihat orang-orang serakah seperti kalian."     

Para pertapa itu pun tidak berani melihat-lihat lagi. Mereka mulai memalingkan muka dan cepat-cepat melarikan diri dari kota, karena mereka takut kalau Zhang Ruochen akan berubah pikiran.     

Blackie bergegas masuk ke dalam kota dengan berubah wujud menjadi segaris cahaya. Kemudian, ia menggelengkan kepalanya kepada Zhang Ruochen. "Ras Kultivasi Ghost sudah melarikan diri. Mereka sulit dikejar."     

"Kalau begitu, kita tidak perlu mencari mereka. Kali ini, kita sudah mendapatkan banyak harta karun."     

Para pertapa dari Ras Kultivasi Ghost telah bergegas melarikan diri. Jadi, mereka tidak perlu memusingkannya. Apalagi, sebagian besar harta karun itu telah ditumpuk di dalam manor. Bahkan, sebagian besar isinya merupakan barang-barang langka, beberapa di antaranya adalah obat dewa.     

Zhang Ruochen memindahkan semua harta karunnya ke dalam Dunia Lukisan. Ia juga menanam beberapa obat-obatan ke kebun dewa. Setelah itu, ia membagi-bagikan harta karun lain kepada kelompoknya, sesuai dengan kontribusi mereka masing-masing.     

Setelah mengatur semuanya, Zhang Ruochen mengirim Sun Dadi dan Zhao Shiqi untuk pergi keluar. Ia memerintahkan mereka berdua untuk mencari informasi di ibu kota Dinasti Blue Dragon dan menganalisis situasi terkini.     

Setelah mereka berdua pergi, Huang Yanchen berjalan mendekatinya. "Kau telah memperlihatkan kepada banyak orang bahwa mereka berdua adalah bagian dari kelompokmu. Artinya, orang-orang akan segera curiga bahwa Gu Linfeng dari Sekte Dewa Darah adalah Zhang Ruochen."     

"Identitas Gu Linfeng memang masih berguna." Pikirnya selama beberapa saat, tapi Zhang Ruochen kembali memutuskan, "Setelah mereka pulang dari ibu kota, maka aku akan mengirim mereka ke Dunia Lukisan untuk berkultivasi."     

Sekte Dewa Darah masih punya rahasia di Bottomless Abyss. Jadi, Zhang Ruochen masih ingin menginvestigasinya setelah kembali ke Daratan Kunlun. Sehingga, akan lebih mudah baginya bila ia menggunakan identitas Gu Linfeng.     

Setelah mengatur segala sesuatunya, Zhang Ruochen kembali masuk ke dalam Dunia Lukisan. Lelaki itu mengasingkan diri untuk membuka 36 lubang di perutnya.     

Di waktu yang bersamaan, Blackie masuk ke dalam kebun dewa. Lalu, kucing itu memetik beberapa daun dewa, yang akan digunakan untuk membuat pil dan meningkatkan kultivasi kelompoknya.     

Pertempuran akhir di Dunia Primitif Blue Dragon akan segera tiba. Semua kelompok sedang bergegas menuju ke Dinasti Blue Dragon. Yang jelas, siapapun yang lebih kuat, maka ia akan punya kesempatan lebih besar untuk memenangkan World Spirit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.