Kaisar Dewa

Masuk ke dalam Ranking Pertapa Tangguh



Masuk ke dalam Ranking Pertapa Tangguh

0Metode pembunuhan itu benar-benar membuat semua pertapa manusia merasa terkesan. Sehingga, mereka bisa menilai dengan jelas bahwa sang Keturunan Ruang dan Waktu memang telah berkembang pesat. Jadi, istana kekaisaran tidak akan mudah menangkapnya.     

Sama halnya dengan itu, maka tidak ada satupun makhluk hidup di Dunia Primitif Blue Dragon yang mampu mengalahkannya.     

Kala itu, hanya Pangeran Mahkota Qingtian yang masih bersikap tenang. Nyala api mulai membara dari kedua matanya, sedangkan gelombang energi di sekitarnya terus menguat. "Zhang Ruochen, bukankah kau ingin melihat kemampuanku yang sebenarnya? Baiklah, aku akan menunjukkannya sekarang juga."     

Vampir itu merentangkan tangannya dan membukanya lebar-lebar. Chi Darah mulai berhamburan dan membentuk lingkaran besar. Di waktu yang bersamaan, karakter "api" mulai terbentuk di bagian tengahnya.     

Karakter ini bersinar terang dengan cahaya menyilaukan. Rasa-rasanya, kata itu akan segera berevolusi menjadi matahari, hingga pancaran cahayanya membuat semua tempat berubah menjadi merah. Beberapa Setengah-Biksu manusia berada di jarak seratus mil, namun mereka masih bisa merasakan panasnya, seperti sedang direndam di dalam air mendidih.     

Suhu udara di sekitarnya juga teramat tinggi, bahkan dapat digunakan untuk mengukus seseorang.     

Setelah melihat karakter "api", maka Zhang Ruochen berkata, "Nine Word God-killing Technique."     

"Itu memang Nine Word God-killing Technique dari ras Suanni."     

Pangeran Mahkota Qingtian terbang dan berdiri di bawah kata "api". Di belakangnya, terdapat bayangan seekor Suanni yang muncul.     

Suanni adalah sejenis binatang dewa kuno. Dalam cerita legenda, binatang itu mampu memikul puluhan ribu gunung, menguras lautan, dan membangun daratan. Jadi, Nine Word God-Killing Technique adalah semacam mantra suci bela diri dari ras Suanni. Ternyata, di zaman kuno, para leluhur ras Suanni pernah menggunakan teknik serupa untuk membunuh para dewa.     

Teknik itu pun terkenal karena peristiwa tersebut.     

Ras Suanni telah punah sejak lama. Hanya legenda mengenai mereka yang tersisa. Akan tetapi, saat Kaisar Darah Qingtian berkeliling dunia beberapa tahun silam, saat itu ia pernah mengunjungi Wilayah Suanni Selatan. Dalam cerita legenda, itu adalah wilayah yang diciptakan oleh ras Suanni. Meski tempat itu tidak bisa disejajarkan dengan Daratan Kunlun, namun tempatnya memang sangat luas.     

Di tempat itu, Kaisar Darah Qingtian pernah menangkap seekor Suanni yang baru saja menembus Alam Biksu. Suanni itu adalah keturunan salah satu ras kuno.     

Kemudian, Kaisar Darah Qingtian memberikan darah Suanni kepada Pangeran Mahkota Qingtian dan jiwa binatang buasnya kepada Pangeran Kedua. Setelah itu, ia memberikan tulang-belulangnya kepada Pangeran Ketiga. Jadi, ketiga pangeran itu sama-sama mempunyai kekuatan yang luar biasa, karena mereka pernah mendapatkan warisan Suanni.     

Tidak diragukan lagi, darah Suanni adalah sesuatu yang paling berharga. Sehingga, Pangeran Mahkota Qingtian berhasil menguasai mantra suci itu dari darahnya, dan membuatnya berhasil memurnikan fisik.     

Mantra suci Suanni telah melampaui banyak teknik lain. Itu semacam teknik di level dewa.     

Tentu saja, Pangeran Mahkota Qingtian bukanlah Suanni yang asli. Ia hanya pernah memurnikan darahnya dan memahami beberapa tekniknya. Sehingga, kekuatan yang dilepaskan kurang dari 1/10 mantra suci Suanni yang sesungguhnya.     

Ini bukan pertama kalinya Zhang Ruochen melihat Nine World God Killing-Technique. Sebab, Pangeran Kedua dari Ras Qingtian juga pernah menggunakan mantra suci yang sama sebelumnya.     

Pangeran Kedua hanya memahami gambaran besarnya dari teknik tersebut. Jadi, itu tidak ada apa-apanya kalau harus dibandingkan dengan pencapaian Pangeran Mahkota.     

Setiap peningkatan level Nine Word God-Killing Technique selalu lebih kuat daripada level yang sebelumnya.     

"Sembilan kata membunuh dewa; api membakar langit."     

Pangeran Mahkota mendorong kata "api" menuju ke arah Zhang Ruochen. Bola api raksasa tiba-tiba mulai melingkupi seperempat langit. Bola api itu seperti matahari, dan membuat semua makhluk hidup menjadi lemas.     

Yang jelas, para Immortal Vampir lain telah mendapat peringatan sebelumnya dari Pangeran Mahkota Qingtian, sehingga mereka telah berpindah ke jarak aman.     

Zhang Ruochen menuding langit. Seketika itu juga, ruang di atasnya langsung hancur. Serangan itu membentuk lubang yang sama persis dengan ukuran bola api, sehingga langsung ditelan ke dalamnya. Tidak ada yang spesial di dalam celah ruang tersebut. Ruang itu hanya menelan kata "api" dengan daya hisap yang tinggi.     

Mantra suci milik Pangeran Mahkota Qingtian langsung menghilang seketika. Sambil mengernyitkan dahinya, maka vampir itu kembali melancarkan kata "air". Serangan itu membentuk aliran sungai dengan cahaya perak, layaknya bintang di galaksi Bima Sakti.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen kembali melancarkan ruang runtuh dengan gerakan jarinya, hingga berhasil menghancurkan kata "air" tersebut.     

"Nine Word God-Killing Technique-mu memang sangat kuat," kata Zhang Ruochen dengan tenang. "Serangan itu mampu menghancurkan dunia, tapi tidak akan sanggup menyakitiku."     

Sebelum-sebelumnya, Pangeran Mahkota pernah mengatakan sesuatu yang hampir mirip dengan hal tersebut, di mana ia mampu menghadapi kekuatan ruang Zhang Ruochen. Tapi kini, ia tidak menyangka bahwa Zhang Ruochen akan menggunakan kekuatan ruang untuk menghentikan serangan terkuatnya.     

Pada saat itu, mereka berdua paham bahwa kekuatan ruang maupun Nine Word God-killing Technique sama-sama tidak bisa menyakiti mereka.     

"Kau sudah menyerang begitu banyak. Bukankah sekarang giliranku untuk menyerangmu?"     

Zhang Ruochen mengangkat Pedang Kuno Abyss di atas kepalanya. Kemudian, ia menggunakan Alam Human Sword dan mengaktifkan Lima Pedang.     

Lelaki itu dan pedangnya tiba-tiba berubah menjadi satu tubuh dan melesat seperti cahaya.     

Whoosh!     

Serangan ini mengandung kekuatan yang tak terbatas. Ledakan-ledakan pedang Chi chaotic mulai bermunculan di angkasa.     

Empat sayap emas mulai direntangkan dari punggung Pangeran Mahkota Qingtian. Setelahnya, tameng cahaya lingkaran terbentuk di sekitarnya. Vampir itu mengeluarkan tongkat kristal transparan dan langsung menyerang ke arah depan dengan menggunakan pilar cahaya merah darah.     

Boom.     

Pedang Kuno Abyss berhasil menembus tameng cahaya emas, dan mengenai ujung tongkat kristalnya. Sebuah cincin energi hitam saling terhubung, dengan gelombang energi merah yang berhamburan.     

Terbukti, tongkat kristal Pangeran Mahkota Qingtian bukanlah senjata biasa. Sebab, di dalam tongkat itu terdapat inskripsi-inskripsi. Cahaya merah yang memancar darinya seperti otot-otot manusia.     

Pangeran Mahkota Qingtian memiliki sensitivitas yang sangat tinggi. Ketika ia menemukan perubahan waktu di sekitarnya, maka seketika itu pula ia langsung menyadari bahaya di sekitarnya, hingga membuatnya merunduk. Sang pangeran menghindari serangan itu dengan merundukkan tubuhnya.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen baru saja melepaskan Teknik Pedang Skala. Pedang itu menebas lehernya, dan memotong sedikit rambutnya.     

Sang Pangeran sedang tiarap di tanah. Terdapat luka kecil di lehernya, dengan setetes darah yang keluar dari sana. "Nyaris sekali", batinnya dalam hati.     

"Cepat sekali reaksinya," Zhang Ruochen merasa sedikit kecewa, karena ia tidak berhasil memenggal leher Pangeran Mahkota Qingtian.     

Kalau ia berhasil, maka ia bisa menggunakan kepala Pangeran Mahkota untuk menekan para Immortal Vampir lain di Dunia Primitif Blue Dragon. Akan tetapi, Pangeran Mahkota Qingtian pasti punya banyak kartu andalan, mengingat ia berada di peringkat ketujuh Di Luar Ranking Setengah-Biksu. Jadi, tidak akan mudah untuk membunuhnya.     

"Pertarungan ini membosankan. Apa aku boleh terlibat?"     

Terdengar auman naga dari balik awan. Gumpalan awan demonic hitam segera menerjang turun ke arah kamp Ras Qingtian.     

Zhang Ruochen dan Pangeran Mahkota Qingtian sama-sama mendongak ke langit, sambil mengernyitkan dahi. Sky-swallowing Demonic Dragon berada di sini!     

"Kita akan bertempur di waktu lain."     

Zhang Ruochen menarik kembali Pedang Kuno Abyss dan melepaskan Ruang Pergerakan Besar. Kemudian, ia muncul di jarak ratusan mil jauhnya, dan meninggalkan medan pertempuran tersebut.     

Lelaki itu sudah terluka dan tidak bisa lagi melanjutkan pertempuran. Selain itu, ia baru saja menembus ke level delapan. Yang jelas, tingkatan alam barunya masih belum stabil. Oleh karena itu, kalau Pangeran Mahkota Qingtian dan Sky-swallowing Demonic Dragon memilih untuk bekerja sama, maka ia akan berada di posisi yang tidak menguntungkan.     

Jadi, lelaki itu memilih mundur.     

"Yang Agung, apa kita harus menghentikan Zhang Ruochen?" Biksu Darah Zuotian sedang menantikan perintah dari Pangeran Mahkota Qingtian.     

Zhang Ruochen adalah sebuah ancaman tersendiri. Jadi, ancaman itu harus segera disingkirkan. Kalau Pangeran Mahkota Qingtian sudah mengeluarkan perintah, maka Biksu Darah Zuotian pasti akan melepaskan segelnya – meski itu artinya kematian – hanya demi membunuh Zhang Ruochen.     

Pangeran Mahkota Qingtian benar-benar paham dengan apa yang hendak dilakukan oleh Biksu Darah Zuotian. Jadi, sambil menatap ke arah kepergian Zhang Ruochen, saat itu ia menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak perlu mempertaruhkan nyawamu sendiri. Kita belum benar-benar berada dalam situasi terdesak. Aku masih punya kartu andalan lain. Jadi, kalau kita memang harus bertempur mati-matian, maka aku tidak akan menjadi korban."     

"Akan tetapi, secara resmi Zhang Ruochen telah menjadi salah satu di antara para figur tangguh di bawah Alam Biksu. Dia baru saja menembus ke level delapan. Namun, tingkat kultivasi dan kemampuannya sudah meningkat drastis. Kurasa aku harus segera memurnikan fisik dan membuka beberapa lubang tambahan. Jika tidak, mungkin aku akan berada di posisi yang tidak menguntungkan dalam pertempuran di kemudian hari."     

Sky-swallowing Demonic Dragon dan banyak Beast King lain mulai bergegas mendekat. Oleh karena itu, Pangeran Mahkota Qingtian juga tidak akan bertahan lama di sana. Sehingga, ia mulai memimpin anak buahnya dari Ras Qingtian untuk pergi dari sana.     

Zhang Ruochen dan Qing Mo sedang berdiri di puncak gunung. Mereka menatap awan darah sedang bergerak cepat ke gurun di dekatnya. Para Immortal Vampir dari Ras Qingtian sedang berada di dalam awan darah tersebut. Awan darah itu bisa terbentuk karena Chi Darah mereka terlampau tangguh.     

"Kenapa kau tidak menggunakan Wuliang Divine Fire?" tanya Zhang Ruochen.     

"Huh?" Qing Mo terkejut dan terlihat sedikit menggemaskan. "Anda tidak meminta saya untuk menggunakannya."     

"Seharusnya belum terlambat kalau kau menggunakannya sekarang." Zhang Ruochen tersenyum, dengan kedua matanya yang menyipit.     

Kemudian, Qing Mo pun mulai mengeluarkan Wuliang Divine Fire. Api itu terjatuh seperti hujan dan mengenai para Immortal Vampir di dalam awan darah tersebut.     

Sizzle, sizzle.     

Bahkan, percikan api kecil itu telah sanggup melelehkan sebagian pasir, hingga membuatnya berwarna merah. Beberapa saat kemudian, Ras Qingtian telah diselimuti oleh lava. Terdengar banyak teriakan memilukan. Banyak Immortal Vampir yang terbakar menjadi abu setelah terkena Wuliang Divine Fire tersebut.     

Bahkan, kolam darahnya mulai menguap dan mengering. Terdengar suara-suara teriakan dari balik awan darah.     

"Siapa itu?"     

Pangeran Mahkota Qingtian – yang selalu merasa tenang – tiba-tiba mulai merasa geram. Setelah itu, ia terbang ke langit untuk mencari sosok bajingan yang melemparkan api dan membuat mereka kelimpungan.     

Zhang Ruochen dan Qing Mo sama-sama telah melarikan diri sampai ratusan mil jauhnya. Ketika mendengar teriakan Pangeran Mahkota Qingtian di belakang mereka, saat itu Qing Mo langsung menundukkan kepalanya karena merasa ketakutan. Gadis itu merasa bersalah dan takut ketahuan.     

Meski begitu, suasana hati Zhang Ruochen sedang baik. Sambil tersenyum, maka ia berkata, "Kau begitu tangguh. Kenapa kau masih sangat ketakutan?"     

"Keberanian dan kemampuan adalah dua hal yang berbeda. Selain itu, saya adalah satu-satunya pelayan Putri yang cuma ditugaskan untuk memasak. Saya tidak berani membunuh orang." Qing Mo masih sangat ketakutan. Bahkan, gadis itu memelankan suaranya ketika sedang bicara.     

"Zhang Ruochen!" terdengar teriakan seorang gadis di dekat sana.     

Qing Mo benar-benar sangat ketakutan. Gadis itu berpikir bahwa Pangeran Mahkota Qingtian telah berada di sana, sehingga ia segera bersembunyi di balik Zhang Ruochen, sambil meringkuk.     

Zhang Ruochen mencari sumber suara dan menemukan Putri Li Putih sedang melayang di langit seperti peri. Wanita itu diselimuti oleh cahaya saintly berwarna putih. Kemudian, dua pertapa di tahapan kedua menjelang Alam Biksu juga tiba di sana. Pria dan wanita tua itu sama-sama berdiri di belakang Putri Li, sambil menatap Zhang Ruochen dengan tatapan tidak senang.     

"Zhang Ruochen, katakan apa maksudmu? Kenapa kau mencuri ingatanku?" tanya Putri Li Putih. Wanita itu berdiri di hadapannya sambil berkacak pinggang, seraya membusungkan dada dan menggigit bibirnya sendiri.     

"Dia sudah menyadarinya?" pikir Zhang Ruochen.     

Putri Li Putih yang sekarang telah jauh berbeda daripada ketika dirinya baru saja kehilangan ingatan. Sebelum-sebelumnya, wanita itu terlihat pintar, elegan, bangsawan, dan cantik seperti es. Tapi sekarang, ia terlihat seperti seorang gadis yang mudah marah.     

Qing Mo mengintip dari belakangnya. Setelah melihat Putri Li Putih, maka ia langsung penasaran dan mulai bertanya, "Lord Zhang, kenapa Anda mencuri ingatannya?"     

Kedua matanya terlihat kebingungan. Wanita itu curiga bahwa Zhang Ruochen telah melakukan hal-hal buruk kepada sang putri. Jika tidak, kenapa lelaki itu sampai harus mencuri ingatannya?     

Pasti ada masalah – sebuah masalah besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.