Kaisar Dewa

Semua Anjing Pasti Mati



Semua Anjing Pasti Mati

0Zhang Ruochen menatap punggung Huang Yanchen dengan perasaan campur aduk. Kala itu, ia berkata, "Mestinya kau tidak datang kemari."     

Huang Yanchen mundur dua langkah dan berdiri tepat di samping Zhang Ruochen, sembari membelalakkan matanya ke arah para raja binatang buas di hadapannya, "Karena kita datang bersama, maka kita akan bersama selamanya. Bahkan, kematian pun tidak akan bisa memisahkan kita."     

"Kalau begitu, maka aku akan membunuh kalian berdua."     

Dua pilar cahaya hijau tiba-tiba melesat keluar dari tanduk Mud Deer Beast King, sebelum akhirnya membumbung ke langit dan membentuk awan cyan.     

Ketika itu, terdapat gugusan awan cyan yang menutupi langit di atas Zhang Ruochen dan Huang Yanchen, hingga mirip seperti benang cyan penghubung langit dan bumi.     

Pilar cahaya itu keluar dari tanduk rusa, dan langsung beresonansi dengan hukum di Dunia Primitif Blue Dragon.     

Melihat itu, semua raja binatang buas langsung melangkah mundur, karena mereka paham bahwa sang raja rusa akan melepaskan mantra suci yang hebat. Kalau mereka berada di jarak yang terlalu dekat, maka mereka akan berada di dalam bahaya.     

Jadi, mereka pun mulai menyebar di beberapa tempat, sambil mengepung Zhang Ruochen dan Huang Yanchen, agar mereka berdua tidak bisa melarikan diri.     

"Apocalyptic Demonic Light," teriak Mud Deer Beast King.     

Awan cyan berputar di langit, dan membentuk pusaran udara.     

Angin kencang mulai bertiup beberapa ratus mil persegi di sekitar mereka. Kabut hijau menempel ke tanah dari langit, dengan suara berdengung.     

Pilar cahaya cyan melesat turun dari pusat pusaran udara tersebut, dan langsung menghantam tanah.     

Riak-riak energi yang memancar dari pilar cahaya cyan sama kuatnya seperti Thousand Lines of Destruction. Ketika serangan itu menyentuh tanah, maka serangan itu mampu meratakan kota, beserta dengan formasi pertahanannya, karena formasi tersebut tidak akan mampu menangkalnya.     

"Black Tortoise Holy Divination."     

Huang Yanchen mengayunkan pedang saintnya, diiringi dengan kemunculan bayangan kura-kura hitam raksasa, sebelum akhirnya bayangan itu melindungi dirinya dan Zhang Ruochen.     

Terdapat tanda suci di punggung bayangan kura-kura hitam tersebut.     

Tanda suci itu terus berputar, sedangkan pilar cahaya cyannya kembali membumbung ke langit.     

Hong Long.     

Dua pilar cahaya itu mulai berbenturan.     

Kedua serangan itu sama-sama kuat, bahkan sampai membentuk lapisan gelombang udara – yang menyebar hingga tiga ribu kaki – di atas tanah.     

"Tak kusangka ternyata dia mampu bertahan dari Apocalyptic Demonic Light milik Mud Deer Beast King. Rupanya wanita ini sangat kuat," kata Shizu Beast King.     

Walaupun Mud Deer Beast King lebih lemah daripada Golden Scorpion King dan Kui Bull Beast King, namun rusa itu masih berada di peringkat lima teratas di antara para raja binatang.     

Selain itu, Apocalyptic Demonic Light juga merupakan mantra suci keturunan, yang berasal dari leluhur rusa lumpur. Semestinya, serangan itu sangat kuat dan tidak mudah dihentikan.     

Apa yang disebut sebagai "mantra suci keturunan" adalah beberapa jenis mantra suci yang paling kuat, dan sebuah teknik bela diri yang pernah diturunkan oleh para leluhur binatang buas. Semua teknik itu sudah mendarah daging di dalam tubuh mereka, hingga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.     

Para binatang keturunan itu mewarisi garis keturunan leluhur mereka masing-masing, dan ketika mereka sudah berada di level tertentu, maka mantra suci itu akan muncul di dalam benak masing-masing.     

"Wanita itu sangat kuat. Mud Deer Beast King mungkin tidak akan mampu mengalahkannya. Sebaiknya kita kembali menggabungkan kekuatan dan membunuh mereka berdua," kata Kui Bull Beast King.     

Kemudian, para raja binatang itu mulai menghembuskan Chi Suci dari mulut masing-masing, dan menyuntikkannya ke dalam senjata leluhur, agar mereka dapat mengakhiri pertempuran itu sesegera mungkin.     

Seharusnya, peperangan semacam itu sudah selesai sedari lama.     

Akan tetapi, di sana terdapat sesuatu yang tak terduga lainnya. Chi kaisar emas tiba-tiba membumbung dari arah barat.     

Chi kaisar itu sangat kuat, bahkan mampu menelan awan cyan. Setiap garis-garisnya membentuk seekor naga emas, dengan auman naga yang mengguncang bumi.     

Sebuah Heir Stamp sedang melingkupi bagian tengah Chi kaisar tersebut. Heir Stamp itu sama besarnya seperti kota kecil.     

Di waktu yang bersamaan, Heir Stamp terjatuh dari langit dan mengenai beberapa raja binatang.     

Setelah itu, Beigong Lan mulai mendarat, sambil berdiri di atas pedang saintnya. Lalu, ia berkata, "Adik Huang, pergilah dengan Zhang Ruochen. Kami akan menangani mereka."     

Heir Stamp lainnya kembali tiba dari arah yang berbeda. Heir Stamp itu juga melepaskan Chi kaisar dan menghempaskan tiga ekor raja binatang buas.     

Cbi Wansui keluar dari balik Heir Stamp dan berdiri di sana seperti seorang Dewa Perang berarmor.     

Chi Wansui memang lebih lemah daripada Sky-swallowing Demonic Dragon. Namun, ia masih jauh lebih tangguh daripada para raja binatang buas.     

Setelah para pertapa manusia selamat dari kepungan, maka Beigong Lan dan Chi Wansui segera bergegas ke sana.     

Chi Wansui melirik Zhang Ruochen dengan tatapan dingin dan berkata, "Apa yang kau lakukan hari ini memang sangat mengesankan, dan membuatku tergerak untuk menyelamatkan hidupmu. Akan tetapi, setelah peristiwa hari ini, maka dendam di antara kita masih harus diselesaikan."     

Zhang Ruochen tersenyum tipis, tanpa mengatakan apa-apa.     

Hari ini, semua pertapa manusia harus bersatu melawan para binatang buas. Sebab, hanya itulah satu-satunya cara mereka dapat bertahan hidup.     

Tapi, setelah peristiwa ini, maka Zhang Ruochen dan Chi Wansui masih akan menjadi musuh. Mereka tidak mungkin berteman. Tidak ada yang bisa mengubah hal tersebut.     

Tidak banyak orang yang benar-benar jahat. Sama halnya dengan itu, semuanya masih subjektif, layaknya orang-orang yang berada di kelompok berbeda.     

Tidak banyak orang yang benar-benar baik. Oleh karena itu, mereka membentuk kelompok tertentu karena ingin berbagi penghasilan.     

Fakta bahwa Chi Wansui datang kembali untuk melawan raja binatang buas bukan berarti bahwa pria itu benar-benar baik. Sebab, pria itu masih memegang beberapa prinsip, yang membuatnya layak menjadi Ahli Waris.     

Huang Yanchen juga membawa Heir Stamp, sambil melepaskan kekuatan penuh untuk menghempaskan Mud Deer Beast King.     

Sebagaimana Chi Wansui dan Beigong Lan mulai menahan para raja binatang buas, saat itu Huang Yanchen langsung membuka dekrit biksunya. Kemudian, ia membawa Zhang Ruochen untuk pergi dari sana.     

Mud Deer Beast King baru saja terkena serangan Heir Stamp, hingga membuat kepalanya berlubang dan berdarah. Raja rusa itu sedang terluka parah dan berusaha bangkit berdiri.     

"Rupanya wanita itu juga ahli waris manusia."     

Mud Deer Beast King menghembuskan nafas, sambil menahan sakit dikepalanya.     

Tanduk emas adalah senjata leluhur milik ras rusa lumpur. Senjata itu mampu melepaskan kekuatan leluhur, sehingga kecepatannya berada di Alam Biksu.     

"Jangan coba-coba lari."     

Cahaya emas yang dipancarkan oleh tanduk mulai melingkupi tubuh Mud Deer Beast King. Sang raja rusa mulai melesat ke arah Zhang Ruochen dan Huang Yanchen seperti kilatan cahaya.     

Huang Yanchen membuka dekrit biksunya sampai empat kali. Setelah terbang selama empat kali, maka ia sudah berada di jarak puluhan ribu mil jauhnya.     

Kemudian, mereka berhenti terbang, karena Huang Yanchen menemukan bahwa Zhang Ruochen telah terluka parah. Jadi, bila lelaki itu tidak segera diobati, maka nyawanya akan berada di dalam bahaya.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen telah mencapai batasannya. Seandainya Huang Yanchen tidak membawanya pergi, mungkin serangan Mud Deer Beast King telah membunuhnya.     

Zhang Ruochen menghempaskan dirinya ke dalam pelukan Huang Yanchen, karena lelaki itu sudah tidak mampu lagi berdiri.     

"Jangan sampai tertidur! Kalau kau tertidur, maka kau tidak akan bisa bangun lagi." Huang Yanchen menekan punggung Zhang Ruochen, sambil menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya.     

Kala itu, Zhang Ruochen terlihat pucat seperti selembar kertas putih, namun ia masih sempat tersenyum. Pada saat itu, ia berkata, "Akhirnya aku diselamatkan oleh orang lain. Aku sedang merasa bahagia! Kenapa aku harus tertidur? Haha!"     

Setelah mengatakan itu, maka Zhang Ruochen langsung terbatuk-batuk.     

Meski Zhang Ruochen hampir muntah darah, namun ia tidak mengeluarkannya, karena lelaki itu memang telah kehabisan banyak darah.     

"Berhentilah memamerkan kekuatanmu. Apa kau kira dirimu tidak bisa dibunuh?"     

Huang Yanchen benar-benar terlihat khawatir.     

Zhang Ruochen menghapuskan senyumannya dan berkata, "Jika aku tidak menggunakan kekuatanku sampai batas tertinggi, bagaimana aku mengenali potensiku? Aku harus terus berjuang keras, karena situasi ini akan semakin memburuk. Kalau aku masih lemah seperti ini, maka orang-orang di sekitarku akan terus menjadi korban. Aku benar-benar tidak ingin melihat hari kehancuran itu tiba. Selain itu, kalau aku tidak berlatih dengan lebih giat, bagaimana mungkin aku bisa menyusul pencapaiannya? Bagaimana aku bisa membunuh wanita itu?"     

Huang Yanchen terlihat kebingungan, tapi Zhang Ruochen tidak menyadari hal tersebut.     

Ketika itu, Huang Yanchen bertanya, "Siapa wanita itu? Permaisuri?"     

Zhang Ruochen mengangguk dan menutup kedua matanya.     

"Jangan tutup matamu. Ceritakan kepadaku tentang apa yang terjadi di antara dirimu dan Permaisuri." Huang Yanchen mengeluarkan Withered Pill. Kemudian, Zhang Ruochen menelan pil tersebut, sedangkan Huang Yanchen masih mengalirkan Chi Suci ke dalam tubuhnya.     

Wanita itu khawatir bila Zhang Ruochen tertidur.     

Setelah menyerap Withered Pill, maka Zhang Ruochen pun berangsur pulih. Kemudian, ia mulai menceritakan apa yang terjadi di masa 800 tahun silam kepada Huang Yanchen.     

Setelah lolos dari situasi hampir mati, maka Zhang Ruochen akhirnya mulai terbuka dengan Huang Yanchen perihal masa lalunya, dan hal-hal lain yang tidak bisa diceritakan ke sembarangan orang.     

Namun, ketika Zhang Ruochen baru saja bercerita, tiba-tiba Mud Deer Beast King berhasil menyusul mereka.     

"Kalian tidak akan bisa melarikan diri."     

Mud Deer Beast King tiba di sana seperti kilatan cahaya emas. Ia mendarat di tanah dan menciptakan sebuah lubang.     

Huang Yanchen langsung bangkit berdiri, lalu melemaskan jari-jarinya dan menggenggam Heir Stamp, sambil menatap Mud Deer Beast King.     

Zhang Ruochen menopang tubuhnya dengan tangan. Kemudian, ia tersenyum ke arah Mud Deer Beast King. "Tidak kusangka, ternyata kau begitu bodoh, bahkan dirimu datang untuk menjemput ajalmu sendiri."     

"Ajalku?"     

Mud Deer Beast King tertawa terbahak-bahak, "Kau bahkan tidak bisa berdiri, tapi kau masih bertingkah begitu arogan? Apalagi, wanita itu sama sekali bukan tandinganku."     

"Bagaimana denganku?"     

Blackie melesat ke arah mereka, lalu mendarat di tanah dan menarik sayapnya.     

Zhang Ruochen sudah lama merasakan aura Blackie, sehingga lelaki itu tahu bahwa Blackie berada di dekat sana.     

Selain Blackie, masih ada bala bantuan lainnya.     

"Dan aku, Sikong One."     

"Saya, Sikong Two."     

"Dan aku, Sun Dadi. Seharusnya kami lebih dari cukup untuk melawanmu."     

Sikong One, Sikong Two dan Sun Dadi, mereka mulai menggunakan teknik bergerak masing-masing dan bergegas ke arah Zhang Ruochen dan Huang Yanchen, sebelum akhirnya mulai mengepung Mud Deer Beast King.     

"Kalian, kalian para manusia... benar-benar licik! Jika berani, ayo bertarung satu lawan satu!"     

Mud Deer Beast King menyadari bahwa dirinya sedang berada di posisi yang tidak menguntungkan. Sehingga, wajahnya langsung berubah menjadi hijau, dan ia terus bergerak mundur.     

"Dari mana para manusia kuat ini muncul? Kenapa aku yang malah terkepung?"     

Setiap anjing pasti akan mati. Sialnya, ini terjadi terlalu cepat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.