Kaisar Dewa

Dia adalah Zhang Ruochen



Dia adalah Zhang Ruochen

0Tanah bergetar semakin keras. Seekor Beast King sedang melesat menuju ke gerbang kota. Aura yang kuat dan liar mulai menyeruak keluar dari dalam kota.     

Manusia yang terluka di bawah dinding kota, kini sedang menahan luka mereka masing-masing dan segera melarikan diri. Dalam kondisi lemah semacam ini, maka seekor Beast King dapat membunuh mereka dengan satu kali hembusan nafas.     

Namun, mereka melihat bahwa pemuda itu masih berdiri tegak di depan gerbang kota, dan bukannya melarikan diri. Tameng cahaya semi transparan juga tampak melingkupinya, hingga mampu menepis gelombang udara yang datang dari luar.     

"Cepat lari! Beast King sedang datang kemari," teriak salah satu elder yang sedang terluka parah, sambil melarikan diri. "Jika kau tidak lari, kau akan mati di sini."     

"Oh tidak. Dia pasti sudah ditarget oleh Beast King," tebak seseorang. "Jadi, dia sama sekali tidak bisa bergerak."     

Memangnya kenapa ia tidak lari setelah merasakan aura Beast King?     

Cahaya darah memancar keluar dari gerbang kota, dan mewarnai sekitarnya menjadi merah. Yang jelas, bila manusia terkena oleh cahaya darah tersebut, maka mereka tidak akan bisa bergerak. Setelah itu, mereka akan sangat tertekan, hingga sama sekali tidak bisa bergerak.     

"Apa kita tidak bisa melarikan diri?"     

Semua orang langsung merasa getir. Mereka melihat ke belakang dan menemukan dua gunung besar muncul dari balik cahaya merah.     

Tidak.     

Mereka bukan gunung — mereka adalah dua Beast King.     

Dua Lion Camel Beast King sedang melesat ke arah mereka. Tingginya lebih dari 700 kaki dan seperti dua gunung yang bergerak cepat. Aura mereka lebih besar dari dua gunung tandus ganas, bahkan sampai berhasil mengguncang jiwa mereka.     

"Mana manusia kejam itu? Keluarlah!"     

"Berani-beraninya kalian melarikan diri? Aku akan menangkap kalian dan menghukum kalian semua dengan kejam. Aku akan mematahkan kakimu terlebih dahulu dan memastikan apa kalian masih bisa terus berlari."     

Kedua Lion Camel Beast King seakan mampu menelan gunung. Ketika mereka bicara, maka kata-kata mereka terdengar seperti lonceng besar. Akibatnya, para manusia yang baru saja selamat, kembali memuntahkan darah akibat gelombang suara tersebut.     

Mereka mengunci manusia yang melarikan diri dan bergegas mendekat.     

Ketika berdiri di hadapan dua Beast King, maka Zhang Ruochen terlihat sangat kecil. Bila dibandingkan dengan mereka, maka ia lebih mirip seperti semut.     

Kedua Lion Camel tidak tahu bahwa lelaki ini telah dijuluki sebagai "manusia kejam". Jadi, mereka langsung menginjaknya dan hendak mengubahnya menjadi pie.     

Ketika mereka berada di jarak 100 kaki dari Zhang Ruochen, maka lelaki itu langsung mengangkat tangannya. Dua ledakan cahaya suci tiba-tiba muncul dengan suara "boom".     

Argh!     

Roar!     

Sayup-sayup terdengar raungan naga dan auman gajah.     

Aura Zhang Ruochen pun menjadi semakin mengerikan. Ketika itu, muncul bayangan naga biru dan seekor gajah di kedua sisinya. Kedua bayangan itu bahkan lebih besar daripada kedua Beast King tersebut. Selain itu, aura mereka juga sangat kuat, bahkan mampu menandingi seekor naga suci atau gajah neraka.     

Kedua Beast King itu pun merasa terkejut. Mereka pun langsung menyadari keganjilan tersebut.     

Rasa-rasanya, dunia tanpa batas seakan tersimpan di dalam tubuh manusia mungil ini. Sehingga, mungkin manusia ini dapat memuntahkan hal-hal mengerikan.     

Kaboom.     

Zhang Ruochen melayangkan pukulan ke arah depan, dengan bayangan naga dan gajah yang melesat keluar. Mereka berbenturan dengan dua ekor Beast King dan membuatnya terhempas ke belakang. Suaranya terdengar seperti dua gunung besi yang dibenturkan. Akibatnya, suara bising itu langsung memecahkan gendang telinga para pertapa tingkat rendah.     

"Naga Berenang di Langit!"     

Sambil menghempaskan tubuhnya, maka Zhang Ruochen langsung terbang ke langit. Lelaki itu kembali melayangkan dua pukulan – gerakan kesepuluh dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna – dengan 42 kali lipat kekuatan.     

Pukulannya berubah menjadi cakar naga dan telapak gajah, sebelum akhirnya mendarat ke tubuh dua Beast King tersebut. Keduanya membentur dinding kota dan tenggelam ke dalamnya.     

Kaboom!     

Kedua Beast King itu jatuh dengan suara bergemuruh. Batu seberat 10.000 pon yang tak terhitung jumlahnya mulai mengubur mereka berdua. Sungai darah mengalir keluar dari tumpukan batu.     

Melihat itu, para pertapa manusia sangat sulit berkata-kata, sekaligus merasa tercengang. Itu terlampau mengerikan! Itu masih benturan pertama, tapi kedua Beast King itu sudah dimakamkan di bawah tumpukan batu dan berdarah-darah.     

Siapa yang akan percaya kalau mereka tidak melihatnya langsung dengan mata kepala?     

"Siapa dia? Apa itu Xue Wuye, sang keturunan Kaisar Pedang?"     

"Bukan, bukan. Dia baru saja melepaskan gerakan kesepuluh dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna dan berhasil mengalahkan kedua Beast King. Seharusnya dia adalah Master Lidi dengan Fisik emas Buddha."     

"Tapi dia tidak terlihat seperti biksu Buddha."     

Wan Huayu berdiri di gurun yang penuh dengan mayat. Luka-lukanya telah sembuh dan tak lagi mengeluarkan darah. Dengan tatapan mata gelisah, wanita itu mengamati pemuda di hadapannya, yang sedang berjalan tegak menuju kota.     

Kini, wanita itu sudah mengingatnya. Memang, ia pernah melihat Zhang Ruochen sebelumnya, tapi itu berada di poster buronan.     

"Dia adalah Zhang Ruochen?"     

"Ah! Seharusnya aku tahu itu. Aku pernah mendengar banyak legenda tentangnya. Rupanya, Tao pedangnya mampu menandingi Xue Wuye, Kekuatan Batin-nya tidak lebih lemah daripada Yuan Shuihan. Bahkan, dia memiliki Fisik Chaotic Lima Elemen. Fisik semacam itu juga mampu menandingi fisik emas Master Lidi. Dia punya tiga kekuatan yang mampu mengalahkan para ahli waris, sekaligus kekuatan ruang dan waktu. Pria ini adalah pertapa terbaik setelah Abad Pertengahan."     

Kata-kata itu berasal dari seorang wanita cantik. Wanita itu sedang memandang Zhang Ruochen dan pernah mendapatkan banyak informasi tentangnya dari berbagai sumber. Setelah melihatnya, maka ia sama sekali tidak kecewa. Ternyata, Zhang Ruochen memang tampan seperti dugaannya, dengan kemampuan bertempur yang menakjubkan. Pria itu mampu mengalahkan Beast King dengan tangan kosong. Hal ini benar-benar membuatnya kegirangan.     

"Zhang Ruochen telah mempertaruhkan nyawa dan masuk ke Netherworld demi menyelamatkan Masternya, Biksu Pedang Xuanji, setelah menemukan pil resurrection. Pria ini benar-benar menghargai hubungan tertentu."     

"Dia pernah menggunakan tablet batu Permaisuri Seribu Tulang untuk menutup gerbang Netherworld. Dia pernah menyelamatkan jutaan manusia. Sampai sekarang ini, aku tidak mengerti kenapa sang Permaisuri masih ingin menangkapnya."     

Wanita muda itu memandang Kota Yingsha sambil menghela nafas. Ia meyakini bahwa apa-apa yang menimpa Zhang Ruochen sungguh tidak adil.     

Kaboom!     

Kedua Beast King kembali berdiri dari balik bebatuan. Ternyata, vitalitas mereka sangat kuat. Mereka masih belum mati oleh serangan penuh Zhang Ruochen. Akan tetapi, terdapat lubang pukulan di perut mereka yang mengeluarkan darah.     

"Tadi aku masih main-main. Ayo bertarung lagi."     

"Serang dia dengan senjata leluhur kita. Kita harus membunuhnya."     

Kedua Beast King tahu bahwa pemuda ini sangat kuat, bahkan mampu melukai mereka. Jadi, masing-masing dari mereka mulai meludahkan cakram. Panjangnya mencapai 90 kaki, tetapi sangat berat dan memancarkan cahaya darah.     

Kedua cakram itu saling bertumpuk. Inskripsi-inskripsi mulai bermunculan di permukaan cakram, dengan energi iblis yang mengerikan. Senjata itu bahkan jauh lebih kuno dan agresif daripada Thousand Lines of Destruction.     

Zhang Ruochen berhenti berjalan. Ekspresi wajahnya tidak berubah, dia melambaikan tangan dan memotong di depannya. Dia membentuk celah ruang yang panjang.     

Cakram batu itu meledak setelah menabrak ruang celah, sebelum akhirnya menghilang dari hadapan Zhang Ruochen.     

Kedua Beast King menyadari ada sesuatu yang salah. Mereka benar-benar bertemu dengan sosok yang kejam hari ini. Dia bisa menghancurkan ruang tanpa menggunakan mantra suci. Bahkan, ia mampu mengendalikan ruang celah sampai sedemikian rupa.     

Bahkan senjata leluhur tidak bisa mendominasinya.     

Whoosh!     

Pada titik tertentu, sosok kejam itu telah berteleportasi ke belakang mereka. Kedua Beast King telah menjadi sangat waspada. Mereka segera mengendalikan cakram batu dan kembali menyerang manusia tersebut. Mereka tidak yakin bila manusia ini mampu bertahan dari senjata kunonya.     

Namun, serangan Zhang Ruochen sudah tiba lebih dulu.     

"Matilah!"     

Pedang Kuno Abyss terbang dengan jejak cahaya hitam. Pedang itu menghantam perut salah satu Beast King. Kemudian, pedangnya menembus sisik, dengan cahaya pedang yang menembus punggungnya.     

Dengan suara "poof" maka tubuh Beast King pun langsung terbelah. Kedua bagian tubuhnya terjatuh ke kanan dan kiri.     

Beast King lainnya menyadari bahwa ia tidak bisa mengalahkan manusia yang kejam ini. Namun, karena melarikan diri juga sulit, ia pun meraung, "Kau membunuh temanku ... Berani-beraninya kau ... Manusia, kau akan mati!"     

Tanpa ragu-ragu, ia menggunakan mantra kuno. Beast King itu mengerahkan segenap Chi Suci-nya menuju ke Lautan Chi. Yang jelas, binatang buas ini akan meledakkan dirinya sendiri.     

Ketika itu, Zhang Ruochen merasakan bahaya yang ekstrem. Semua rambutnya berdiri tegak. Namun, lelaki itu tidak panik. Lelaki itu langsung mengaktifkan Pedang Kuno Abyss, dan menikam Lautan Chi-nya.     

Whoosh!     

Pedang Kuno Abyss langsung berputar cepat dengan suara bergemerisik. Akhirnya, ia menembus Lautan Chi milik Beast King, sebelum binatang itu sempat melakukannya.     

Dengan suara "boom", maka Chi Suci mengalir keluar dari Lautan Chi-nya. Kemudian, itu membentur pilar cahaya. Pada akhirnya, tubuh raksasa itu tersungkur ke tanah.     

Setelah melepaskan teknik pedang, Zhang Ruochen melesat mundur dan menghindari serangan putus asa Beast King.     

Situasi sebelumnya sangat berbahaya. Jika Zhang Ruochen ragu-ragu sedikit, maka ia tidak akan bisa mundur tanpa terluka seperti ini.     

Whoosh!     

Pedang Kuno Abyss kembali terbang dan menusuk cakram batu di udara.     

Cakram itu sangat besar. Itu adalah senjata kuno milik Lion Camel Beast King dan memiliki jiwa senjata di dalamnya. Bahkan Pedang Kuno Abyss masih membutuhkan waktu yang lama untuk memurnikannya.     

Setelah menyerap cakramnya, maka pedang itu kembali bersinar terang. Pedang Chi terbang ke udara dan menakuti semua binatang buas, bahkan mereka sampai lari terbirit-birit.     

Pedang itu memang terlalu menakutkan. Apalagi, sosok manusia yang dominan baru saja muncul di sana dan telah berhasil membunuh dua Beast King berturut-turut.     

Sekelompok besar manusia telah mundur ke pusat Kota Yingsha. Mereka mengaktifkan level terakhir formasi pertahanan dan berjuang mati-matian demi bertahan hidup.     

Semua Beast King sedang berkumpul di sana. Mereka sedang memimpin binatang buas yang tak terhitung jumlahnya untuk menyerang formasi pertahanan terakhir dengan sangat beringas. Jika mereka berhasil menembusnya, maka semua manusia akan mati.     

Pertempuran ini juga memiliki pengaruh yang besar bagi pertapa manusia. Sebab, pertempuran itu akan menentukan nasib manusia untuk berabad-abad mendatang. Jika mereka semua mati, maka perbedaan kekuatan di antara kedua ras itu akan menjadi semakin tajam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.