Kaisar Dewa

Manusia Kejam



Manusia Kejam

0"Hei! Ada manusia yang masih hidup."     

"Karena dia tidak mati, maka dia pasti sempat melarikan diri, tapi kenapa dia kembali? Bodoh sekali."     

...     

Binatang-binatang itu sedang merasa terkejut. Mereka tidak mengira bahwa salah satu manusia akan kembali ke Kota Yingsha, hingga membuat mereka semua tertawa. Mereka memandang Zhang Ruochen dengan tatapan menghina.     

Ketika itu, lebih dari 20 ekor kalajengking hitam sedang memanjat dari pasir kuning, dan muncul di hadapan Zhang Ruochen. Mereka memuntahkan kabut hitam beracun dengan mata berwarna hijau.     

Siapa pun dapat melihat bahwa mereka dipenuhi dengan intensitas membunuh dan siap untuk menghancurkan manusia ini.     

"Hidup adalah rasa sakit, kematian adalah rasa sakit. Tapi pasir kuning masih coba-coba hidup," kata Zhang Ruochen sambil berjalan, dengan perasaan yang sangat emosional.     

Mendengar itu, maka para pertapa manusia yang terpaku di dingin – yang masih hidup – mulai membuka mata masing-masing. Mereka menatap manusia yang sedang berjalan.     

"Cepat ... lari ..." seseorang berseru. Suaranya sangat lemah, seperti lilin yang sedang berada di tengah badai angin.     

Wan Huayu dan Shangguan Linglong juga membuka mata murung mereka, sambil menatap pria yang tidak dikenal itu. Pria itu masih muda dan sangat tampan, dengan aura yang mulia. Bukannya tampak seperti pertapa tangguh, namun pria ini lebih mirip seperti anak orang kaya yang sedang berjalan-jalan.     

Saat ini, ia sedang dikelilingi oleh puluhan binatang kalajengking hitam. Yang jelas, kemungkinan besar ia akan mati.     

Kemarin, mereka sudah menyaksikan terlalu banyak kematian, hingga menjadi sedikit mati rasa. Namun, Wan Huayu masih merasa mengenalnya. Atau, mungkin wanita itu pernah melihatnya sebelumnya. Akan tetapi, ia sudah kehilangan banyak darah dan tidak bisa mengingat dengan baik.     

"Cepat... pergi... Kota Yingsha telah tumbang..." Saat Wan Huayu mengatakan ini, ia kembali memuntahkan darah. Darah terus mengalir keluar dari perutnya yang pucat.     

"Kau benar-benar kuat. Bahkan kau masih mampu bicara. Tidak heran kenapa kau mampu membunuh banyak rekanku."     

Seekor binatang setengah manusia sedang berdiri di bawah gerbang, sambil mendengus dingin. Ia memukul Wan Huayu dengan menggunakan cambuk api, hingga meninggalkan luka panjang di kaki kanannya. Wan Huayu mendengus dan kakinya yang ramping bergetar hebat.     

Namun, manusia itu tidak mendengarkan peringatan mereka. Bukannya melarikan diri, dia terus berjalan menuju Kota Yingsha.     

Binatang setengah manusia itu menatap Zhang Ruochen dan mencibirnya. "Bunuh dia. Koyak tubuhnya sampai hancur."     

20 ekor kalajengking hitam mulai menerkam Zhang Ruochen sekaligus. Panjangnya sekitar tujuh atau delapan meter. Ekor tajam mereka bersinar dingin seperti bilah pedang.     

Para pertapa manusia yang tergantung di dinding langsung menghela nafas. Beberapa di antara mereka memejamkan mata, karena tidak ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.     

Zhang Ruochen tidak berhenti berjalan. Dia hanya mendorong tangannya ke arah depan. Seketika itu juga, Pola Ruang langsung menyebar di sekitarnya. Di waktu yang bersamaan, ia menekan ke segala arah.     

Boom, boom!     

Para kalajengking hitam mulai terhempas ke udara sambil berteriak memilukan. Tempurung mereka hancur dan tubuhnya pun meledak, sebelum akhirnya berubah menjadi kabut darah. Melihat ini, maka manusia yang terpaku di dinding mulai mengamatinya dengan ekspresi terkejut.     

Binatang buas yang hadir juga merasa terkejut. Kemudian, mereka mulai berteriak marah. Beberapa di antara mereka mulai menginjak tanah dengan kuku-kuku mereka. Yang lain melompat turun dari dinding, dengan api menjulang tinggi dari tubuh mereka.     

Para binatang buas telah mengambil alih pangkalan militer manusia, dan menjadi penguasa di daerah ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka membiarkan manusia itu membunuh lebih dari 20 binatang buas?     

Tidak bisa dipercaya.     

Boom!     

Sekelompok binatang buas dengan Chi membunuh yang kental mulai bergegas menuju Zhang Ruochen. Ada kalajengking hitam, unta singa, semut peminum darah dan lainnya. Lebih dari 1.000 binatang buas mutan mulai melesat di atas pasir, hingga menimbulkan badai pasir.     

Pergerakan ribuan binatang buas itu cukup mengerikan. Bahkan, Energi Chi di sekitarnya sampai terguncang hebat.     

Kalau begini, maka gunung akan rata dengan tanah, apalagi manusia.     

Zhang Ruochen menghentikan langkahnya sejenak, sebelum kembali berjalan ke depan. Akan tetapi, ketika ia mengambil langkah pertama, maka seketika itu pula langit langsung berubah. Bahkan awan hitam pun sampai bergetar.     

Ketika itu, ribuan pedang Chi mulai membentuk formasi dan melintasi area sejauh puluhan mil. Ketika Zhang Ruochen berjalan, maka pedang-pedang Chi itu juga bergerak maju, layaknya ombak. Kemudian, semua pedang itu membentur ribuan binatang buas.     

Puf!     

Puf!     

...     

Pedang Chi yang tajam berhasil membunuh para binatang buas, seakan sedang memotong gandum. Pada akhirnya, hanya puluhan binatang buas level enam yang berhasil selamat. Sisanya telah berubah menjadi bangkai berdarah.     

Selama itu, Zhang Ruochen terus berjalan maju dengan langkah-langkah yang mantap. Lelaki itu tidak pernah mempercepat atau memperlambat temponya.     

Yang pasti, semua binatang buas itu sangat bijak. Jadi, ketika mereka melihat betapa mengerikan lawannya kali ini, maka mereka pun mulai ketakutan.     

Whoosh, whoosh.     

Puluhan mil dari Pedang Chii terus mendorong ke depan. Para binatang buas itu sama sekali tidak berani menyentuhnya. Mereka terus bergerak mundur sampai mereka tiba di Kota Yingsha.     

Semua manusia yang tergantung di dinding sama-sama merasa terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa ternyata ada pertapa tangguh di kalangan generasi muda.     

Siapa dia?     

Sekarang, orang-orang mulai menebak identitas Zhang Ruochen. Kini, Zhang Ruochen tidak lagi menyamar. Apalagi, sangat sedikit orang yang pernah melihatnya seperti ini sebelumnya, jadi tidak ada yang bisa mengenalinya.     

Binatang setengah manusia di bawah gerbang kota memiliki tubuh buaya dan kepala manusia. Bahkan, sekujur tubuhnya diselimuti sisik berwarna kuning kecoklatan.     

"Ternyata aku sudah meremehkanmu," desahnya. "Kurasa kau memang tangguh."     

Whoosh.     

Binatang setengah manusia itu memegang cambuk apinya. Setelah menggerakkan tangannya, maka ia mulai mengayunkan cambuk. Kemudian, ia menciptakan api sepanjang puluhan mil dan membuatnya berbenturan dengan gelombang pedang Chi.     

Binatang itu sangat kuat. Ia sudah menembus tahapan pertama menjelang Alam Biksu.     

Zhang Ruochen mengulurkan tangan dan melepaskan teknik pedang lain.     

Whoosh!     

Pedang Chi segera ditarik dan dikelompokkan bersama, sebelum akhirnya dijadikan sebagai pedang pertempuran putih panjang. Pedang itu terbang seperti cahaya putih dengan suara "boom" yang memekakkan telinga. Pedang itu pun menembus tubuh binatang setengah manusia.     

Tubuh binatang itu bersimbah darah. Ia terhempas ke belakang seperti meriam, lalu menabrak dinding dan tertanam di dalamnya.     

Ia masih hidup.     

Sesaat setelah itu, ribuan pilar pedang Chi tiba-tiba memancar keluar dari tubuhnya dan memotongnya menjadi daging giling. Ia tergelincir dari dinding.     

Pedang Chi kembali mengitari Zhang Ruochen, dengan Wilayah Pedang Chi yang sangat luas.     

Para binatang buas - yang berdiri di atas dinding hancur - juga mulai merasa tercengang. Ini adalah pertama kalinya mereka melihat manusia melepaskan Tao pedang dengan begitu tepat dan lancar. Apa dia adalah seorang Biksu Pedang muda?     

Bahkan ahli waris wanita – Beigong Lan – belum mencapai level ini.     

"Manusia tangguh dan kejam baru saja tiba. Cepat beritahu Beast King."     

"Mengerikan sekali! Dia hanya menjentikkan jari dan telah membunuh Jendral Aligator. Meski dia sudah berada di tahapan menjelang Alam Biksu, tapi dia tidak boleh dibiarkan lolos."     

...     

Binatang buas itu ketakutan dan segera memberitahu Beast King yang sedang berperang di dalam kota. Hanya Beast King yang mampu menghentikannya.     

Zhang Ruochen berhenti sekitar 300 kaki dari gerbang kota. Lelaki itu melihat manusia yang tergantung di dinding dengan mata yang tenang.     

Suara Wan Huayu lemah. "Cepat pergi... Kota Yingsha telah... tumbang... Anda tidak akan mengubah apa pun. Begitu Beast King keluar, maka Anda tidak akan bisa pergi... bahkan... bahkan jika Anda.... mencoba...."     

Zhang Ruochen tidak menjawab. Setelah mengabaikan Wan Huayu, ia mempelajari paku di tubuh mereka dan menemukan sinar Kekuatan Batin yang kuat. Sebenarnya, paku hitam itu merupakan senjata Kekuatan Batin. Para binatang buas sedang menyegel manusia dengan senjata itu, dan hanya menunggu para manusia kehabisan darah, lalu meregang nyawa.     

"Kuat sekali Kekuatan Batin-nya. Salah satu Beast King cukup terampil dalam hal Kekuatan Batin."     

Zhang Ruochen dapat memindai level Kekuatan Batin-nya melalui gelombang yang tersebar di paku logam. Yang jelas, Beast King ini hampir berada di level 50 dan berada di atas Zhang Ruochen.     

Lelaki itu merentangkan tangannya. Setelah membuka jari-jarinya, maka ia mulai melepaskan Kekuatan Batin-nya. Kemudian, paku-paku hitamnya langsung bergetar hebat dengan suara gemerisik.     

Ketika itu, para pertapa manusia sedang merasa terguncang. Mereka semua paham, betapa mengerikannya pemilik paku tersebut. Bahkan, mereka sudah pasrah dengan nasib mereka masing-masing, dan mengira bahwa mereka akan mati. Yang jelas, kini sama sekali tidak ada cara untuk melarikan diri.     

Akan tetapi, seorang pertapa muda dan tampan tiba-tiba muncul entah dari mana. Bahkan, Kekuatan Batin-nya mampu mengguncang paku yang menusuk mereka.     

"Tarik!"     

Zhang Ruochen segera menutup jari-jarinya dan langsung menarik lengannya ke belakang. Seketika itu juga, ratusan paku hitam terbang sekaligus. Di bawah kendali Zhang Ruochen, maka paku-paku itu mulai berputar di udara, dan terbang menuju binatang buas yang ada di atas dinding.     

Sambil merintih kesakitan, ratusan binatang buas terjatuh dari dinding yang menjulang tinggi. Ratusan manusia juga terjatuh dari dinding. Ketika mendarat di tanah, maka mereka kembali memuntahkan darah.     

Sekitar 200 pertapa manusia masih hidup, tapi mereka sedang terluka parah. Tentu saja, mereka yang masih hidup adalah sosok yang lebih tangguh.     

Semua orang memandang Zhang Ruochen dengan ekspresi bersyukur. Rasa hormat dan penasaran juga mewarnai mata mereka. Siapa dia sebenarnya? Kenapa Tao pedang dan Kekuatan Batin-nya sangat tinggi?     

Roar!     

Tepat setelah itu, terdengar auman Beast King, yang langsung menyebar di Kota Yingsha. Auman dan derap langkah kuda pun akhirnya terdengar semakin jelas, dan mereka sedang bergegas menuju ke gerbang kota.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.