Kaisar Dewa

Sepasang Lengan Biksu



Sepasang Lengan Biksu

0Wei Longxing relatif lebih muda di antara teman-temannya. Pria itu memiliki struktur bahu dan tubuh yang lebar, dengan wajah yang tampan. Armor Saintly Lima Warna adalah sejenis armor saint tipe bertahan. Bahkan meski ia sedang berdiri di tempat acak, namun ia akan terlihat seperti sosok yang sedang berdiri di atas Awan Lima Warna.     

Wei Longxing sedang menatap Zhang Ruochen, yang duduk di tanah dan tidak bisa bergerak. Pada saat itu, ia tertawa bangga. "Yang Mulia memang sosok terbaik di Sekte Dewa Darah. Anda masih berada di Alam Setengah-Biksu di level keenam, tetapi kekuatan Anda telah membuat saya takut."     

"Jadi, itulah kenapa saya memilih untuk menerobos kawanan binatang buas di luar Kota Yingsha dan berada di tempat ini."     

"Yang jelas, aku hanya bisa membunuhmu sebelum kau menembus ke Alam Setengah-Biksu di level ketujuh. Aku tidak akan pernah membiarkanmu berkembang sempurna. Jika tidak, maka aku sendiri yang akan terbunuh atau bahkan diusir olehmu."     

"Tampaknya aku sedang beruntung. Kini, aku benar-benar mendapatkan kesempatan itu. Namun, bila kau belum menggunakan Thousand Lines of Destruction dan telah kehabisan Chi Suci, kurasa aku masih harus menghadapimu lebih lama."     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang berada di dalam kondisi yang buruk. Lelaki itu terluka dan lemah, dikarenakan kehabisan Chi Suci.     

Oleh karena itu, Wei Longxing tidak buru-buru membunuh Zhang Ruochen. Sebaliknya, ia ingin memamerkan pencapaiannya di depan orang-orang, layaknya sang juara.     

Wei Longxing tertawa. "Bunga Hitam, Saintly Source Spring level tujuh, Life-Death Mirror, Seven Kill Boxing Glove, semua itu adalah harta karun berharga bagi para Biksu. Bila aku mendapatkannya, maka kemampuanku akan mengungguli Hai Lingyin, hingga aku akan menjadi sosok terbaik di Sekte Dewa Darah. Pada saat itu, sang Saintess dari Sekte Dewa Darah hanya akan menjadi mainanku... benar... rasa-rasanya semua harta itu memang berada di tanganmu..."     

Wei Longxing sengaja membuat Zhang Ruochen kesal, karena pria itu ingin melihat lawannya marah.     

Akan tetapi, ia harus menelan kecewa, mengingat Zhang Ruochen masih tampil tenang dan sama sekali tidak menunjukkan perubahan emosi apapun.     

Wei Longxing mengamati sekitar dan kedua matanya langsung berubah menjadi dingin. "Kau sembunyikan di mana Bunga Hitam?"     

Zhang Ruochen telah menyimpan Bunga Hitam di dalam Cincin Ruang, namun Wei Longxing tidak mengetahuinya.     

Zhang Ruochen mengangkat alisnya dan menyeringai di wajahnya yang pucat. "Tentu saja aku menyembunyikannya."     

"Di mana?" tanya Wei Longxing.     

Zhang Ruochen berkata, "Tentu saja, aku menyembunyikannya di dalam tubuhku."     

Wei Longxing tidak mempercayainya, mengingat diameter Bunga Hitam setidaknya mencapai 4 meter. Sehingga, pria itu pasti bisa melihatnya bila Zhang Ruochen memang menyembunyikan harta itu di tubuhnya.     

"Meski telah berada di situasi seperti ini, tapi kau masih berani bermain-main denganku? Apa kau pikir aku tidak mampu membunuhmu?"     

Wei Longxing merentangkan jarinya dan membentuk cakar. Perlahan-lahan, Chi Suci segera mengalir ke jarinya. Pada saat itu, ia ingin mencengkram leher Zhang Ruochen.     

"Aku akan menghancurkan tubuhmu terlebih dulu, lalu memurnikan Jiwa Suci-mu. Dengan demikian, aku pasti bisa mendapatkan Bunga Hitam tersebut."     

Seketika itu juga, Wei Longxing kembali muncul di depan Zhang Ruochen. Kelima jarinya telah bersiap untuk mencengkram leher lelaki tersebut.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen mendorong jarinya ke depan.     

Terdapat pil hitam di sela jarinya, yang dilemparkan ke tubuh Wei Longxing.     

Bang!     

Pil hitam itu pun langsung meledak, hingga membuat sejumlah besar Chi Iblis kematian segera melingkupi tubuh Wei Longxing seperti tinta hitam.     

Chi Iblis kematian itu segera melingkupi tubuhnya dan masuk melalui celah armor lima warnanya. Sizzle.     

Perlahan-lahan, kulitnya segera berubah menjadi hitam.     

Zhang Ruochen menggunakan Kekuatan Batin untuk membentuk bola api ungu di telapak tangannya, sebelum akhirnya dilemparkan menuju ke dada Wei Longxing.     

Pada saat itu, Wei Longxing adalah sosok tangguh di bawah Ranking Setengah-Biksu dan Di Luar Ranking Setengah-Biksu. Sehingga, walaupun ia sudah terkena Chi Iblis kematian, namun ia masih sempat melancarkan pukulan.     

Bang!     

Kedua pukulan itu bertemu di satu titik.     

Zhang Ruochen terhempas ke belakang sampai ratusan meter jauhnya, dengan luka-luka baru di tubuhnya.     

Setelah Zhang Ruochen hampir menghabiskan Chi Suci-nya, maka kini ia hanya bisa mengandalkan Kekuatan Batin.     

Akan tetapi, Kekuatan Batin di level 49 hanya dapat digunakan untuk bertempur melawan Setengah-Biksu di pertengahan atau akhir level kesembilan, dan itu masih berada di bawah kekuatan Wei Longxing.     

Wei Longxing terhempas mundur sejauh tiga langkah dan berdiam diri di sana. Kemudian, ia menggunakan keterampilan olah raga untuk mengeluarkan Chi Iblis kematian dari tubuhnya.     

"Gu Linfeng... bagaimana mungkin kau... masih punya kartu andalan lain."     

Wei Longxing menggigit bibirnya sendiri dan benar-benar merasa geram, mengingat ia hampir terbunuh oleh lelaki tersebut.     

Kemudian, ia memutuskan untuk mengakhiri pertempuran ini dengan cepat dan membunuh Gu Linfeng terlebih dahulu, sebelum nanti mengeluarkan Chi Iblis kematian dari tubuhnya.     

Zhang Ruochen segera mengeluarkan dekrit biksu, dan masih terlihat tenang. "Bila kita bertemu kembali, maka kau pasti akan mati."     

Cahaya putih tiba-tiba muncul dari dekrit biksu dan langsung melingkupi tubuh Zhang Ruochen.     

Setelah itu, Zhang Ruochen melepaskan kecepatan seorang Biksu dan melarikan diri di balik horizon.     

"Kau tidak akan bisa melarikan diri."     

Wei Longxing benar-benar ingin membunuhnya, hingga ia pun juga mengeluarkan dekrit biksu. Setelah itu, ia mengaktifkan kekuatannya dan mulai mengejar Zhang Ruochen.     

Tidak butuh waktu yang lama, Zhang Ruochen telah berada di jarak ribuan kilometer jauhnya. Ketika itu, ia menoleh ke belakang dan melihat Wei Longxing sedang mengejarnya dengan cepat.     

"Dasar keras kepala!"     

Kedua mata Zhang Ruochen terlihat dingin.     

Setelah itu, Zhang Ruochen kembali mengaktifkan dekrit biksu dan mengubah arah pelariannya.     

Mereka saling mengejar sampai di kejauhan, bahkan tak ada yang tahu mereka akan sampai di mana.     

Setelah puluhan kali berubah arah, maka Zhang Ruochen berhasil mengecoh Wei Longxing.     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen sedang membawa dekrit biksu darah, yang terbuat dari darahnya Lady Saint. Oleh karena itu, energi yang terkandung di dalamnya jauh lebih kuat daripada dekrit biksu biasa.     

Tentu saja, Wei Longxing tidak mampu menyusulnya.     

Padang pasir di tengah Dunia Primitif Blue Dragon sangat luas. Setelah menganalisis jaraknya, Zhang Ruochen menyadari bahwa dirinya telah terbang lebih dari 40.000 kilometer jauhnya, namun ia masih belum bisa melihat batasnya.     

Sebelum-sebelumnya, ia masih berada di padang pasir, namun kini area di sekitarnya cukup aneh.     

"Wei Longxing bisa tiba di sini kapan saja. Aku harus menyembuhkan diriku sekarang juga."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang, dan menceritakan situasinya kepada Kelinci Rakus dan Monster Kera.     

"Aku akan masuk ke Dunia Lukisan dan memulihkan diri. Kalian harus membawa Grafik Kayu Yin Yang dan terus bergerak. Jangan pernah berhenti di satu tempat."     

Setelah mengatakan itu, Zhang Ruochen masuk ke dalam Dunia Lukisan untuk mengobati luka-lukanya.     

Dua Withered Pill yang dibeli pada pelelangan telah digunakan. Sekarang ini, Zhang Ruochen harus meminum pil biasa untuk menyembuhkan dirinya sendiri.     

Untungnya, lelaki itu tidak terluka parah.     

Lelaki itu hanya sedang merasa lemah, mengingat ia telah kehabisan Chi Suci-nya.     

Namun, Chi Spiritual dan Chi Kehidupan yang memancar dari Pohon Suci Utama telah menjadi nutrisi tersendiri bagi tubuhnya, hingga luka-luka Zhang Ruochen dapat pulih dalam setengah hari. Pada saat itu, Chi Suci-nya juga telah terisi penuh.     

Zhang Ruochen berbincang dengan Kelinci Rakus yang berada di luar Dunia Lukisan. Walau sudah mendengar bahwa Wei Longxing tidak berhasil mengejarnya, namun Zhang Ruochen tidak buru-buru keluar dari Dunia Lukisan.     

"Sebaiknya aku kembali memurnikan 36 lubang di tangan dan lenganku. Selain itu, mungkin tingkat kultivasiku juga bisa berada di puncak Alam Setengah-Biksu di level keenam."     

Zhang Ruochen mengeluarkan bejana berisi dewa darah. Kemudian, ia mengulurkan tangan dan mengangkat satu tangan.     

Chi Suci menyembur keluar dari telapak tangannya dan masuk ke dalam bejana berisi dewa darah tersebut.     

Zoom--     

Terdapat lebih dari 100 tetes darah dewa yang terbang keluar dari bejana itu dan melayang-layang di segala penjuru, dengan pancaran cahaya yang terang seperti gemintang.     

Berdasarkan pada tingkat kultivasi Zhang Ruochen saat ini, maka ia tidak perlu memurnikan darah dewa tetes demi tetes. Sebab, itu terlalu lambat.     

Zhang Ruochen membuka tangannya, lalu membuk tujuh lubang di telapak tangannya.     

Darah dewa – yang melayang di udara – mulai mengeluarkan segaris benang setipis rambut, sebelum akhirnya terhubung dengan ketujuh lubang di tangannya.     

Kemudian, energi darah dewa itu segera mengalir menuju ke meridian dan pembuluh darah Zhang Ruochen, hingga mulai memurnikan 16 lubang lainnya.     

Zhang Ruochen telah memurnikan 600 tetes darah dewa dalam setengah bulan terakhir, hingga ia berhasil memurnikan 36 lubang di tangan dan lengannya.     

Zhang Ruochen sedikit mengangkat tangannya. Ketika itu, terdengar suara naga dan gajah yang sedang mengeluarkan auman.     

Bayangan naga dan gajah segera muncul di kedua sisinya, dengan pancaran energi saintly.     

Kedua lengannya sudah benar-benar berubah. Kini, keduanya tampak sebening kristal dan mirip seperti permata.     

"Sepasang lengan ini telah berada di Alam Biksu. Kurasa, keduanya tidak akan bisa dilukai oleh Senjata Saint Seribu Inskripsi."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan ingin menguji ketahanan lengannya.     

Akan tetapi, ia segera mengurungkan niatnya. Lagipula, Pedang Kuno Abyss bukanlah Senjata Saint Seribu Inskripsi biasa. Pedang itu terlalu tajam. Bahkan, lengan Biksu itu tidak akan mampu bertahan darinya.     

"Dengan sepasang lengan Biksu ini, apa aku mampu menandingi para Biksu di level rendah?" Zhang Ruochen dapat merasakan dengan jelas kekuatan macam apa yang tersimpan di tangannya. Oleh karena itu, ia pun tersenyum.     

Meski para Biksu level rendah sudah berada di Alam Biksu, namun tubuh mereka belum pernah dimurnikan. Jadi, mungkin mereka tidak akan mampu mengimbangi Zhang Ruochen.     

Setelah berlatih, maka Zhang Ruochen telah berada di puncak Alam Setengah-Biksu di level keenam. Pada saat itu, ia merasa bahwa sebentar lagi, dirinya akan segera menembus ke level ketujuh.     

Bila menilai dari kondisinya saat ini, maka lelaki itu hanya perlu menelan Divine Origin Pil kelas tujuh untuk menembus ke alam baru.     

"Kini, aku sudah mampu bertarung melawan Firegold Raven Beast King di kondisi optimalnya."     

Zhang Ruochen kembali melatih teknik pukulan beberapa kali, sambil berusaha mengendalikan lengan biksu tersebut. Setelah itu, ia keluar dari Dunia Lukisan.     

Berlatih selama setengah bulan di dalam Dunia Lukisan, sama halnya dengan berlatih dua hari di dunia luar.     

"Di mana ini?"     

Zhang Ruochen mengamati sekitar sambil mengernyitkan dahi.     

Di bawah kakinya, di sana terdapat gurun Gobi merah darah. Pasir dan batu-batunya seakan pernah terendam di dalam darah. Bahkan, langitnya juga berwarna merah darah. Sehingga, semua pemandangan itu tampak menyeramkan.     

Terdapat beberapa gunung batu di sekitarnya. Beberapa di antaranya memiliki ketinggian 3.000 meter, dengan bentuk yang aneh seperti para binatang buas kuno.     

Kelinci Rakus berkata, "Saya tidak tahu."     

"Kau tidak tahu, tapi kau tidak melaporkannya kepadaku?"     

Ketika itu, Zhang Ruochen dapat merasakan situasi krisis melalui instingnya. Sebab, area semacam ini pasti berbahaya. Yang jelas, itu bukan wilayah yang damai.     

Kelinci Rakus masih terlihat santai sambil berkata, "Anda berpesan bahwa kami tidak boleh berhenti di suatu tempat untuk waktu yang lama, dan harus tetap bergerak. Jadi, tanpa disadari, tiba-tiba kami sudah berada di tempat ini, dan tidak bisa keluar."     

Monster Kera hanya terus menganggukkan kepalanya di sebelah si kelinci.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.