Kaisar Dewa

Beast King



Beast King

0Wan Huayu masih memancarkan kabut pelindung di sekitar tubuhnya. Wanita itu baru saja diserang oleh Firegold Raven Beast King, namun ia tidak terluka parah.     

Yang jelas, kondisinya segera membaik sesaat setelah menelan sebuah pil penyembuhan.     

Kedua mata emas Firegold Raven Beast King tampak menimbang-nimbang. Binatang itu segera menatap sang elder berjubah ungu lekat-lekat. "Akhirnya aku bertemu salah satu kultivator tangguh."     

"Putri, cepat pergi dari sini. Biarkan saya yang menanganinya."     

Ekspresi sang elder berjubah ungu terlihat serius. Setiap keriput di wajahnya semakin terlihat. Pria itu benar-benar menganggap Firegold Raven sebagai lawan yang tangguh.     

Whoosh—     

Di waktu yang bersamaan, elder itu mulai menggerakkan tangannya. Dua gumpalan asap ungu tiba-tiba keluar dari lengan bajunya. Setelah itu, gumpalan asap tersebut melepaskan sambaran-sambaran petir, dengan suara bergemeretak. Akibatnya, sejumlah besar binatang buas di sekitarnya langsung berubah menjadi debu.     

"Menarik."     

Firegold Raven Beast King sedang merentangkan tangannya. Pada saat itu, terdapat bola api di ujung jarinya. Kemudian, bola api itu menerjang Chi ungu dan mengarah langsung menuju ke dahi sang elder.     

Bola api itu memang hanya sebesar jarum, namun mengandung daya ledak yang mengerikan.     

Wan Huayu ingin membantu sang elder. Pada saat itu, ia mengeluarkan tameng Senjata Saint Seratus Inskripsi dan melemparkannya ke depan. Namun, tameng yang terbuat dari Xuan Ice itu langsung hancur dan terbelah seperti tahu.     

"Putri, Anda bukanlah tandingannya. Cepat mundur dari sini."     

Rambut dan jenggot sang elder sama-sama terangkat. Tingkat kultivasinya benar-benar tinggi. Pada saat itu, bola permata tiba-tiba keluar dari tangan kanannya. Bola permata itu hanya sebesar kerikil, tapi ia berputar cepat dan segera menghentikan pergerakan bola api tersebut.     

Whoosh.     

Segaris cahaya keluar dari ujung jari Firegold Raven Beast King, hingga menyelimuti area seluas ratusan kaki di sekitarnya. Bahkan, para pertapa yang berada di puncak Alam Setengah-Biksu akan meregang nyawa jikalau masuk ke dalam zona tersebut.     

Zhang Ruochen menarik Huang Yanchen dan membawanya ke tempat yang jauh. Lelaki itu tidak ingin terlibat ke dalam pertempuran, kalau-kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.     

Sementara itu, para manusia dan binatang buas di sisi utara kota masih sama-sama bertempur sengit.     

Lubang di dinding kota itu tidak terlalu besar. Hanya segelintir binatang buas yang masuk dari sana. Jadi, bila dihitung jumlah, maka umat manusia sedikit lebih unggul. Yang pasti, mereka sedang menahan para binatang buas itu agar berada di sisi utara kota, dan tidak masuk menuju ke tiga zona lainnya.     

Selain Firegold Raven Beast King, maka lima Beast King lainnya juga telah masuk ke dalam Kota Yingsha. Mereka berasal dari lima ras yang berbeda-beda.     

Binatang terkuat di antara mereka adalah Golden Scorpion King. Kalajengking itu terlihat seperti sebuah gunung emas. Setiap langkahnya selalu berhasil mengguncang tanah.     

Sialnya, binatang itu tidak lambat. Sebaliknya, ia sangat cepat dan cukup sensitif. Bahkan, kalajengking ini telah membunuh 1.000 elit manusia.     

Selain itu, pertahanan Golden Scorpion King ini juga sangat mengerikan. Zhang Ruochen sempat menggunakan Life-Death Mirror untuk menyerangnya, namun serangan itu masih gagal menembus kulit di bagian terluarnya.     

Golden Scorpion King pun akhirnya menoleh ke arah Zhang Ruochen. Lalu, setelah menyadari bahwa manusia ini cukup kuat, maka binatang itu langsung memuntahkan asap hitam beracun, yang bergulung-gulung ke arah Zhang Ruochen.     

Sizzle.     

Pada saat itu, segala yang dilewati oleh asap hitam langsung meleleh, bahkan debu-debu sekalipun.     

Sementara itu, beberapa manusia yang sempat terkena asap itu pun langsung berubah menjadi kabut darah. Bahkan, tidak ada satu tulang-belulang pun yang tersisa.     

Ketika itu, Zhang Ruochen sedang mengenakan Ten Saint Blood Armor dan sama sekali tidak takut dengan racun tersebut. Akan tetapi, ia sempat mundur sejenak, sambil mengirimkan pesan kepada Sikong One dan Two. Setelah mendengar lokasi mereka berdua, maka ia pun langsung menggunakan teknik bergerak untuk menuju ke sana.     

Kala itu, kelompoknya sedang membentuk tim masing-masing. Para pertapa yang lebih lemah – seperti Han Qiu dan Murong Yue – berdiri di tengah. Lalu, bagi mereka yang lebih kuat – seperti Sun Dadi dan keenam orang Setengah-Biksu dari Keluarga Murong – maka mereka berdiri di barisan paling luar.     

Mereka sudah berhasil membunuh ratusan binatang buas. Ketika itu, permukaan tanah di sekitarnya telah dipenuhi oleh bangkai. Fungsi mereka benar-benar terlihat di sini.     

Ketika Zhang Ruochen kembali, maka ia cepat-cepat masuk ke pusat lingkaran kelompok tersebut. "Kita tidak akan mendapatkan apa-apa bila terus berada di Kota Yingsha," katanya. "Sekarang adalah waktu yang terbaik. Kita harus memanfaatkan kekacauan ini untuk mencari jalan keluar. Kita hanya bisa mendapatkan banyak sumber daya di luar sana, agar kalian semua menjadi jauh lebih tangguh."     

Sun Dadi segera memukulkan tongkatnya, dan menghancurkan seekor Firegold Raven. Setelah itu, ia tertawa. "Bagus. Sedari tadi aku juga telah memikirkan tentang ini. Ayo, ikuti aku."     

Sun Dadi mulai memimpin kelompok di barisan paling depan, sambil membuka jalan dengan menggunakan tongkat besinya. Setiap binatang buas yang terkena tongkatnya pasti akan hancur berkeping-keping.     

Boom, boom.     

Dalam sekejap, puluhan binatang buas hancur telah hancur akibat terkena serangan tongkatnya.     

Blackie naik ke atas kepala Sikong Two. Sambil berdiri di titik tertinggi, maka ia pun segera mengeluarkan perintah. "Semua bangkai binatang buas level enam harus ditarik ke dalam kelompok dan disimpan ke dalam Cincin Ruang."     

"Darah dan jiwa mereka dapat digunakan untuk membuat pil. Selama aku mendapatkan bahannya, maka semua orang akan mendapatkan bagiannya."     

Beberapa saat kemudian, Blackie menambahkan, "Membuat Divine Origin Pill juga membutuhkan darah dan jiwa binatang buas level enam."     

Blackie sangat ahli dalam pembuatan pil dan formasi taktis. Jadi, tidak ada satupun yang meragukan kata-katanya.     

Dalam kondisi normal, biasanya tidak mudah untuk menemukan seekor binatang buas level enam. Tapi sekarang, situasinya berbeda. Ada banyak binatang buas level enam di sekitar mereka, termasuk bangkai-bangkai yang berserakan di tanah. Jadi, bila mayat mereka tidak diamankan, maka itu benar-benar mubazir.     

Oleh karena itu, selain membunuh para binatang buas, mereka juga mulai mengumpulkan bangkai-bangkai tersebut dan menyeretnya ke tengah kelompok.     

"Binatang buas level enam yang masih hidup juga bisa ditangkap," kata Zhang Ruochen. "Berikan kepada Zhao Shiqi, agar mereka bisa diubah menjadi para binatang buas pertempuran."     

Agar para pertapa lain tidak menemukan rahasia Cincin Ruang, saat itu Han Qiu melepaskan sebuah prinsip kegelapan dan segera melingkupi kelompoknya. Prinsip kegelapan itu terkondensasi menjadi sebuah lubang hitam, dengan lebar mencapai puluhan meter.     

Dengan demikian, maka tidak ada satupun yang bisa melihat rahasia mereka.     

Dari kejauhan, mereka hanya melihat sebuah lubang hitam, yang perlahan bergerak keluar dari kota. Mereka tidak bisa melihat Zhang Ruochen, Huang Yanchen dan orang-orang yang berada di dalam zona tersebut.     

Bahkan, para binatang buas juga akan kehilangan penglihatannya sesaat setelah masuk ke dalam zona gelap tersebut.     

Prinsip Kegelapan adalah salah satu prinsip yang masuk ke dalam Nine Ancient Ways. Secara natural, prinsip itu sangat luar biasa. Bahkan, itu juga setara dengan Prinsip Ruang dan Waktu. Akan tetapi, tingkat kultivasi Han Qiu masih terbilang rendah. Maka dari itu, ia masih belum mampu melepaskan bentuk asli dari Prinsip Kegelapan.     

Mereka sedang memasuki ombak binatang buas, dan bergerak semakin dalam. Rasa-rasanya, itu terlihat seperti kapal yang sedang menerjang banjir.     

Bahkan, meski dengan kemampuan bertempur Sun Dadi yang tinggi, namun mereka hanya bisa bergerak secara perlahan.     

"Aku akan membuka jalan untuk kalian."     

Zhang Ruochen melesat ke barisan depan. Kemudian, ia berdiri di samping Sun Dadi dan mulai menyerang para binatang buas itu dengan beringas.     

Setelah dua orang itu membuka jalan, akhirnya kelompok mereka pun dapat bergerak lebih cepat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.