Kaisar Dewa

Perkembangan Pesat



Perkembangan Pesat

0Setidaknya, terdapat tujuh dasar perasaan yang paling umum bagi manusia; senang, marah, khawatir, cinta, sedih, takut dan gelisah.     

Kehidupan pertama Ling Feiyu terdiri dari tujuh perasaan dan enam nafsu duniawi. Wanita itu telah merasakan senang di permulaan hidupnya. Setelah itu, ia mulai mengalami perasaan sedih, takut dan gelisah. Kemudian, di penghujung hidupnya, ia merasa khawatir dan sempat merasakan cinta.     

Kehidupan yang pertama telah membuatnya menjadi semakin tegas dan percaya diri.     

Di kehidupannya yang kedua, wanita itu dilahirkan di planet biru dan menjadi seorang dokter. Wanita itu mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Di dunia semacam ini, tidak ada teknik pedang yang mumpuni, sebab di sana hanya terdapat teknologi.     

Pada akhirnya, wanita itu mati karena terlalu lelah memanggul beban kerja; bekerja demi menyelamatkan nyawa banyak orang.     

Di kehidupan yang ketiga, Ling Feiyu menjadi sosok pembunuh berdarah dingin. Zhang Ruochen adalah target utamanya, namun ia selalu gagal membunuh lelaki tersebut, bahkan sampai di penghujung usianya.     

Di kehidupan yang keempat, wanita itu dilahirkan dengan kekayaan yang melimpah. Di akhir hidupnya, ia menjadi pebisnis wanita paling kaya, dan dibimbing langsung oleh Zhang Ruochen.     

Di kehidupan yang kelima, Ling Feiyu menjadi seorang Leluhur Sekte Setan. Wanita itu sangat kejam, haus darah, dan juga berdarah dingin.     

Di kehidupan yang keenam, Ling Feiyu dilahirkan menjadi seekor rubah demonic. Sebagai pembimbingnya, maka Zhang Ruochen berhasil membawanya menuju ke jalan kultivasi.     

Di kehidupan yang ketujuh, Ling Feiyu dilahirkan di dalam rumah bordil. Wanita itu sangat cantik, hingga semua pria selalu merindukannya. Bahkan, wanita itu sempat menikmati masa-masa kejayaannya, dan menghabiskan masa mudanya di dalam rumah bordil.     

Zhang Ruochen telah melakukan banyak hal untuk membawanya pergi dari sana. Namun, selama itu Zhang Ruochen selalu gagal melakukannya.     

Pada akhirnya, ia harus membuat wanita itu jatuh cinta kepadanya. Setelah itu, mereka berdua pun hidup dengan damai di dalam hutan.     

Mereka menghabiskan sisa hidupnya untuk membesarkan dua anak.     

Selama berada di kehidupan itu, Zhang Ruochen benar-benar mencintainya.     

Untungnya, di tahun-tahun terakhir, Zhang Ruochen masih mampu berpikir rasional mengenai hubungan mereka berdua. Sehingga, ia pun menarik mereka berdua untuk keluar dari dunia virtual.     

Sebagai seorang pembimbing, maka Zhang Ruochen diharapkan mampu berpikir rasional selama menjalani tujuh macam jenis kehidupan. Jika tidak, Ling Feiyu pasti akan terperangkap di dalam Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian selamanya.     

Bila hal itu benar-benar terjadi, maka tubuh mereka yang berada di luar Peta pasti akan mengering.     

Zhang Ruochen akhirnya menyadari betapa berbahayanya Peta tersebut. Sebab, peta itu dapat membuat siapapun menjadi lupa terhadap dirinya, hingga berakhir di dalam dunia virtual.     

Apalagi, durasi dalam menjalani satu kehidupan itu sangat lama.     

Sangat lama, hingga orang-orang akan lupa terhadap tujuan awalnya dalam mengunjungi dunia virtual.     

Jadi, bayangkan saja, betapa susahnya bila mereka harus menjalani tujuh macam jenis kehidupan!     

…     

Di tepi sungai.     

Chu Siyuan, Luo Xu dan Luo Shuihan sedang menunggu dengan sabar di luar lingkaran. Mereka berusaha menenangkan diri.     

Sudah tujuh hari sejak Zhang Ruochen dan Ling Feiyu masuk ke dalam peta. Mereka berhasil atau gagal? Tidak lama lagi, hasilnya akan segera diketahui.     

Luo Xu mengernyitkan dahi dan bertanya, "Saudara Chu, semenjak Peta ini memiliki sejarah yang panjang, seharusnya banyak veteran yang pernah mencobanya. Bukan begitu?"     

Chu Siyuan mengangguk dan berkata, "Ya. Tapi jumlahnya pun tidak terlalu banyak, sebab tidak lebih dari seratus orang."     

"Bagaimana dengan mereka yang pernah berhasil?" tanya Luo Xu.     

Mendengar itu, maka Chu Siyuan pun sempat terdiam sejenak, sebelum akhirnya membalas, "Hanya 17 orang yang pernah berhasil."     

"Kenapa Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian sangat berbahaya?" tanya Luo Shuihan. Wanita itu merasa terkejut dengan jumlah orang yang berhasil.     

Sebab, kegagalan berarti kematian.     

"Itu memang perjalanan yang sangat berbahaya. Menurutmu, kenapa yang berani mencoba hanya sedikit?" balas Chu Siyuan.     

Beberapa saat kemudian, Chu Siyuan tersenyum, "Zhang Ruochen dan Ling Feiyu adalah para pertapa bertalenta dalam beberapa abad belakangan. Jadi, mereka pasti mampu meraih pencapaian besar di kemudian hari. Kurasa, tingkat keberhasilan mereka berada di atas 70 persen."     

Meski mereka memiliki persentase keberhasilan yang tinggi, namun 30% kegagalan itu tidak bisa dianggap remeh.     

Maka dari itu, mereka bertiga pun mulai menunggu dengan gelisah.     

Tidak ada satupun di antara mereka yang bisa menebak hasilnya seperti apa.     

Swoosh.     

Tiba-tiba, dua cahaya terang memancar dari Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian. Kedua cahaya itu berasal dari tubuh Zhang Ruochen dan Ling Feiyu.     

Sesaat setelah mereka membuka matanya, maka seketika itu pula mereka langsung bertatapan.     

Ling Feiyu sedang terlihat kebingungan, sambil bergumam, "Kukira aku telah mati. Kenapa aku bertemu lagi denganmu. Tidak... semua ini tidak benar... aku bukan Qing Yu Ou, aku ini Ling Feiyu."     

Qing Yu Ou adalah namanya di kehidupan yang ketujuh.     

Wanita itu menggerakkan tangannya – yang diselimuti oleh Chi Suci – dan meletakkannya di depan dada.     

Kemudian, ia kembali menutup matanya dan berusaha untuk mencerna semua kehidupan yang baru saja dilaluinya. Di waktu yang bersamaan, ia sedang mencari hikmah di baliknya.     

Sama halnya dengan Ling Feiyu, Zhang Ruochen juga terlihat kebingungan.     

Meski ia masih mengingat semua peristiwa di tujuh kehidupan tersebut, namun ia juga paham bahwa dunia virtual itu tidak benar-benar nyata.     

Ingatan itu juga menyimpan pemahaman-pemahaman tersendiri mengenai Saintly Way, kekuatan ruang dan waktu, keahlian pedang, teknik tinju dan teknik pukulan. Yang pasti, semua pemahaman itu tidak akan bisa dicerna dalam waktu singkat.     

Chu Siyuan berjalan mendekati punggung lelaki tersebut dan langsung meletakkan tangannya di atas kepala Zhang Ruochen.     

"Zhang Ruochen, kau baru saja melalui tujuh rmacam kehidupan. Selama itu, apa yang kau peroleh setara dengan pengalaman hidup seorang Biksu selama ratusan tahun. Yang jelas, kau masih terlampau muda untuk dapat mencerna semuanya sekaligus. Maka dari itu, aku akan menyegel pengalaman-pengalamanmu di enam kehidupan sebelumnya."     

Chu Siyuan pun mulai melepaskan enam rantai – yang terbuat dari Kekuatan Batin – dan langsung menyuntikkannya ke dalam kepala Zhang Ruochen.     

Lambat laun, wajah Zhang Ruochen mulai berubah warna dan tidak lagi terlihat pucat.     

Keesokan paginya, Zhang Ruochen berhasil mencerna semua ingatan itu dan menghubungkannya ke dalam Jiwa Suci.     

"Aku menjalani kehidupan pertama seperti yang dilakukan para mortal biasanya. Lalu, di kehidupan yang kedua, selain membantu Ling Feiyu memahami teknik pedang, selama itu aku juga mempelajari teknik-teknik tinju dan teknik pukulan."     

"Seharusnya Water Luo Fist sudah berada di level enam... apa yang terjadi? Bahkan, aku masih mengingatnya dengan baik, di kehidupan yang pertama, aku sudah menguasai delapan gerakan Water Luo Fist."     

Secara keseluruhan, Water Luo Fist terdiri dari sembilan level. Seiring dengan perkembangan levelnya, maka teknik itu akan semakin rumit. Bahkan, Luo Xu masih berupaya untuk menyusun level yang kesepuluh.     

"Empat Pedang telah berada di tingkatan puncak... aku juga masih ingat bahwa aku telah berada di Lima Pedang."     

"Kekuatan Batin-ku berada di level 48... bukankah seharusnya sudah berada di level 50?"     

…     

Zhang Ruochen hanya mengevaluasi pengalaman yang diperoleh dari kehidupan pertama, namun peningkatan itu sudah sangat signifikan, bahkan di semua aspek.     

Namun pada kenyataannya, hal itu berbanding terbalik.     

Zhang Ruochen pun mulai menatap Chu Siyuan, sambil merasa curiga, jangan-jangan pria tua itu telah menyegel beberapa pencapaiannya di kehidupan pertama?     

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"     

Chu Shiyuan pun merasa kesal dan balik menatap mata Zhang Ruochen.     

Setelah beberapa saat, maka ia pun langsung tertawa, seakan mengerti arti tatapan mata tersebut. "Anak muda, apa kau sedang mencurigaiku, dan mengira bahwa aku telah menyegel beberapa pencapaianmu? Begini, biar kujelaskan semuanya, bahwa aku sama sekali tidak melakukannya. Sebab, apa yang kau peroleh selama itu memang cuma sekian, dan sisanya adalah halusinasi."     

Zhang Ruochen menjawab dengan intonasi ragu-ragu, "Benarkah?"     

Jawabannya itu membuat Chu Siyuan menjadi semakin geram. Yang jelas, pria itu merasa bahwa kredibilitasnya sedang dipertanyakan.     

Alhasil, Chi Siyuan pun mendengus, "Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian hanyalah sebuah peta biasa. Apa kau benar-benar berpikir bahwa dunia di dalamnya akan mampu membuatmu berubah menjadi seorang pertapa yang tangguh? Di dunia itu, apa yang kau alami tidak ada yang nyata, begitu pula dengan perasaanmu. Sebenarnya, jika kau mengalami halusinasi, maka itu adalah sesuatu yang normal."     

Setelah diberikan penjelasan dengan panjang lebar, akhirnya Zhang Ruochen pun merasa puas.     

Faktanya, lelaki itu masih cukup puas dengan pencapaiannya, meski hanya dengan mengkombinasikan ingatan di kehidupan pertama.     

Water Luo Fist berada di level enam.     

Empat Pedang berada di tingkatan puncak.     

Delapan Skala Perubahan telah berhasil dikuasai.     

Kekuatan Batin telah berada di level 48.     

Oleh karena itu, sekarang ini, apa yang perlu ia lakukan adalah mencerna semua ingatan tersebut. Sehingga, ia dapat dengan mudah mencerna ingatan di kehidupan kedua nantinya.     

Tentu saja, ia masih berada di Alam Setengah-Biksu di level keempat pada kehidupannya yang pertama.     

Selain itu, pencapaian di kehidupan kedua, ketiga... dan ketujuh tidaklah begitu signifikan.     

Sebab, selalu ada batasan tersendiri di Alam Setengah-Biksu.     

Sebagaimana misal, seorang Setengah-Biksu tidak akan mampu menguasai Tujuh Pedang.     

Seorang Setengah-Biksu tidak akan mampu menguasai Water Luo Fist di level kesembilan.     

Jadi, semakin tinggi teknik tersebut, maka dibutuhkan tingkat kultivasi yang tinggi pula.     

Sebenarnya, lelaki itu hanya mendapatkan sudut pandang baru mengenai Saintly Way di tujuh kehidupan tersebut.     

"Saat aku kembali hidup di Yunwu Commandery, kenapa aku kehilangan semua teknik yang pernah dikuasai di masa silam?"     

Zhang Ruochen berusaha merenungi hal tersebut.     

Kemudian, ia merasa bahwa semua itu berkaitan dengan kualitas fisiknya.     

Sebab, Pangeran Mahkota di Pusat Kekaisaran Suci memiliki fisik yang jauh berbeda dengan Zhang Ruochen di Yunwu Commandery. Yang jelas, kualitas fisik mereka jauh berbeda.     

Teknik yang dikuasai dengan baik dapat membuat pertapa itu mampu melepaskan kekuatan yang – 10 kali lipat – lebih besar daripada para pertapa lainnya. Hal ini terjadi karena teknik itu telah menyatu dengan kualitas fisik sang pertapa.     

Jadi, saat tubuh sang pertapa ditukar dengan tubuh yang lain, maka ia tidak akan mampu melancarkan teknik yang sama. Meski ia mampu mengingat semua gerakan itu, namun daya ledak yang dilepaskan pasti masih akan jauh berbeda.     

Ling Feiyu telah berhasil mencerna semua ingatan di tujuh kehidupannya. Wanita itu masih duduk di sana, namun aura yang dipancarkan benar-benar mengerikan, dan sungguh berbeda dari Beauty Shi sebelumnya.     

Kemudian, Ling Feiyu mulai menatap mata Zhang Ruochen. Setelah itu, ia bertanya, "Zhang Ruochen, apa yang kau pikirkan?"     

Zhang Ruochen mengangkat muka dan tersenyum kepadanya. Saat itu, ia berkata, "Aku sedang merasa penasaran, di antara kita berdua, sebenarnya siapa yang menjadi master dan siapa yang menjadi murid?"     

Mereka berdua terdiam sejenak.     

"Tampaknya memang benar, kau hanya mengingat apa-apa yang terjadi di kehidupan pertama."     

Ling Feiyu masih terlihat tenang, dengan ketenangan yang mirip seperti gunung es. Kemudian, sambil menganggukkan kepalanya, maka ia segera bangkit berdiri dan hendak pergi dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.