Kaisar Dewa

Kong Lanyou



Kong Lanyou

0Zhang Ruochen tidak sadar jika Lu Youcai ternyata bukan membawanya pada mansion bekas seorang Setengah-Biksu. Sebab faktanya, mansion tersebut merupakan salah satu properti milik Kediaman Pedang.     

Lalu, ketika masuk ke dalam wilayah hutan bambu, maka ia mengikuti jalur batu yang sepi guna mengarah ke sumber suara seruling.     

Tiba-tiba, suara itu pun berhenti.     

PHHF!     

Sekarang ini, hanya terdengar suara aliran air dari sungai dan dedaunan bambu yang diterpa angin.     

Tidak lama setelahnya, terdengar suara milik seorang wanita yang berasal dari Paviliun Bambu yang berada di dekat sungai tersebut. "Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa aku berada di kedalaman hutan, hanya bulan yang menemani dan menyinariku."     

Suara itu terdengar sangat familiar, tapi sulit untuk ditemukan.     

Zhasng Ruochen melirik ke arah Paviliun Bambu. Kemudian, ia menatap seorang wanita berambut putih sedang memunggungi dirinya.     

Rambut wanita itu tampak seputih salju.     

Wanita itu sedang menggenggam seruling bambu di tangannya dan kembali berkata, "Zhang Ruochen, bagaimana kau bisa tahu tentang puisi ini?"     

Saat mendengar suara wanita tersebut, kedua mata Zhang Ruochen membelalak. Kemudian, jantungnya mulai berdegup-degup kencang, dan seolah terdapat pekik suara petir di telinganya.     

Kali ini, ia dapat mendengarnya dengan jelas!     

Itu benar-benar merupakan suara gadis tersebut.     

Setelah 800 tahun lamanya.     

Delapan ratus tahun kemudian, dan sekali lagi mereka mendapatkan kesempatan untuk saling bertemu. Gadis muda yang selalu ceria itu sekarang telah bermahkotakan rambut putih.     

CLIP-CLOP!     

Zhang Ruochen mencoba untuk menahan perasaannya. Kali ini, dengan langkah kaki yang berat, ia melangkah tapak demi tapak dan mengarah ke Paviliun Bambu, sampai akhirnya ia berhenti tepat di hadapan Kong Lanyou.     

Kong Lanyou menekan auranya sendiri sampai batas maksimal; jadi, tidak ada seorangpun yang dapat merasakan fluktuasi kekuatan di dalam tubuh wanita tersebut. Sehingga, wanita itu tampak seperti seorang wanita biasa, yang sedang duduk dengan elegan. Saat ini, wanita itu memaku pandangan matanya yang cantik ke arah Zhang Ruochen.     

Seperti halnya dewi yang berada di dalam lukisan. Maka, wanita ini tampak seperti seorang dewi yang berasal dari Langit Kesembilan. Wanita ini tampak anggun, tenang, teduh, dan tak tertandingi.     

Wajahnya sama sekali tidak berubah setelah 800 tahun lamanya. Kulitnya yang putih masih sama lembutnya seperti bayi. Bahkan, bibirnya masih tampak merah merona beserta dengan kedua bulu matanya yang panjang.     

Kedua pupil matanya berwarna hitam, yang mana itu memancarkan perasaan yang tidak terduga-duga. Kedua mata itu sangat cerah, dan sepertinya mampu menembus jiwa Zhang Ruochen.     

Meskipun wajah wanita itu tidak menua, namun rambut hijaunya yang panjang telah berubah menjadi berwarna putih, yang mana itu melambangkan bahwa wanita ini telah terkikis oleh waktu.     

Salah. Wanita ini masih merupakan sosok yang cantik dengan rambut putih.     

Zhang Ruochen merasa sangat gelisah, namun ia harus tetap bersikap tenang dan mencoba untuk menahan semua emosi-emosinya sendiri. Saat ini, ia mencoba mengalihkan pandangan mata darinya, karena ia takut jikalau wanita itu dapat menemukan identitasnya.     

"Bagaimana mungkin dia berada di sini?"     

Zhang Ruochen tidak berani kembali bersatu dengan wanita tersebut. Sebab, ia mengingat jikalau 800 tahun silam, waktu terakhir kali ia bertemu dengannya, maka itu pada saat dirinya dibunuh oleh Chi Yao.     

Bagaimana mungkin bisa kebetulan seperti ini?     

Apa kematiannya telah direncanakan oleh Chi Yao dan Kong Lanyou?     

Lelaki itu selalu percaya kepada Kong Lanyou, seperti halnya ia percaya kepada Chi Yao. Namun, akhirnya mati karena pedang Chi Yao.     

Jadi, apa ia masih bisa percaya kepada Kong Lanyou?     

Kemudian, ia menatap ke arah tanah dan mengatupkan kedua tangannya ke arah depan, sambil membungkuk. Lalu, ia berkata dengan suara gemetar, "Leluhur, saya Zhang Ruochen."     

Dahulu kala, Kong Lanyou selalu memandang lelaki tersebut sebagai seorang idola. Wanita itu terus berada di dekatnya, seperti halnya sebuah ekor kecil yang tidak dapat disingkirkan.     

Tapi sekarang, Zhang Ruochen tidak berani menganggap dirinya berada di level yang sama. Jadi, ia hanya dapat menganggap dirinya sendiri sebagai seorang junior.     

Kong Lanyou mulai mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat. Wanita itu sama sekali tidak melewatkan gerakan-gerakan kecil atau cara menatap lelaki tersebut.     

Setelah beberapa saat, ia pun berkata, "Zhang Ruochen, kau belum menjawab pertanyaanku. Bagaimana mungkin kau bisa mengerti tentang puisi itu?"     

Zhang Ruochen menghirup nafasnya dalam-dalam dan mencoba menyembunyikan semua emosinya. Lalu, ia berkata, "Leluhur, apa Anda sedang mengintrogasi saya?"     

Kong Lanyou meletakkan seruling bambu di sampingnya, saat itu, suaranya terdengar lebih dingin. "Kau belum pernah bertemu denganku sebelumnya. Bagaimana mungkin kau menganggap aku seorang leluhurmu? Apa kita sepantaran?"     

Zhang Ruochen berkata pelan, "Bahkan jika tingkat pengolahan saya masih terbatas dan belum mampu memindai tingkat pengolahan Anda, namun saya punya beberapa pemahaman, yang mana itu membuat saya mampu menyimpulkan jika Anda bukan orang biasa. Sebab, mata seseorang tidak pernah sanggup menyembunyikan rahasia. Sementara itu, mata Anda terlihat penuh dengan pengetahuan dan Anda sepertinya telah mengalami begitu banyak kegetiran di dunia ini."     

Kong Lanyou sama sekali tidak berkedip. Wanita itu masih mengamatinya secara intens tepat pada bagian mata Zhang Ruochen, dan mencoba untuk dapat menemukan sosoknya yang sesungguhnya.     

Setelah beberapa saat, ia pun berkata, "Ketika aku menyebutkan puisi itu, maka orang normal pasti akan bertanya bagaimana cara aku mengetahuinya. Namun, kau bahkan sama sekali tidak terkejut dan malah kembali bertanya kepadaku. Mengapa kau melakukannya?"     

Zhang Ruochen berteriak kencang di dalam hatinya.     

Seorang gadis yang dulu ceria telah berubah menjadi sosok yang sangat mendominasi. Lelaki itu baru saja mengatakan satu kalimat dan wanita tersebut telah menunjukkan kelemahannya.     

Meski demikian, Zhang Ruochen sama sekali tidak menunjukkan ekspresi panik atau ragu-ragu. "Ketika saya berada di Kediaman Pedang, saat itu saya mengatakan puisi ini. Lalu, bukankah Anda berasal dari Kediaman Pedang?"     

Kong Lanyou mengernyitkan dahinya. Wanita itu melompat dari kursi. Zhang Ruochen masih terus berusaha menghindari semua serangannya.     

"Apa dia benar-benar mengira aku berasal dari Kediaman Pedang, atau dia hanya sengaja berpura-pura dengan cara berpikir seperti itu?"     

Karena kebingungan, maka ia kembali duduk. Lalu, wanita itu kembali bertanya untuk ketiga kalinya, "Bagaimana kau bisa tahu tentang puisi itu?"     

Zhang Ruochen berkata, "Ini merupakan sebuah rahasia. Tolong maafkan saya karena saya tidak bisa memberitahu Anda."     

"Haruskah aku memaksamu?"     

Kong Lanyou menampilkan ekspresi serius di kedua matanya.     

Setelah itu, terdapat sebuah aura dahsyat yang memancar keluar dari tubuhnya dan berhasil menekan Zhang Ruochen, rasa-rasanya seperti sebuah tsunami.     

Wanita itu mengendalikan kekuatannya dengan pengelolaan yang sangat baik. Namun, meskipun kekuatan yang dilepaskan itu cukup besar, tapi ia mengendalikannya sampai batas dimana Zhang Ruochen mampu menahannya.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak terkejut, "Bahkan jika Anda memaksa saya, namun itu tidak akan pernah berhasil."     

"Apa benar?"     

Kong Lanyu tersenyum dan mengangkat salah satu lengannya yang putih. Tiba-tiba, Energi Chi dari langit dan bumi mulai mengalir dan berkumpul di tangannya. Setelah itu, energi tersebut berubah menjadi sebuah badai angin.     

Pukulan Chi-spinning, sebuah teknik bela diri sederhana dari kelas rendah Tingkatan Manusia, telah menjadi begitu tangguh ketika berada di bawah kendali wanita tersebut. Bahkan, teknik itu sepertinya jauh lebih tangguh daripada teknik bela diri dari Tingkatan Hantu.     

"Zhang Ruochen merupakan seorang tamu dari Kelompok Silver Sky Mercenary kami. Jika kau melukainya, maka jangan salahkan aku jikalau aku menyakitimu."     

Nie Honglou merupakan orang yang bertanggung jawab atas keselamatan Zhang Ruochen. Maka dari itu, lelaki tersebut tidak akan pernah tinggal diam. Jadi, ia segera bergerak dan melesat ke arah depan. Kemudian, ia merentangkan tangannya seperti seekor burung raksasa yang sedang mengepakkan sayap.     

Tidak lama kemudian, nyala api mulai keluar dari tangannya. Saat ini, tangannya bergerak melingkar dan berhasil menciptakan sebuah bola api raksasa, yang mana itu digunakan untuk menyerang Kong Lanyou.     

Kong Lanyou mendengus dan hanya mengibaskan lengannya pelan.     

Lalu, badai angin tersebut mulai terlepas dari tangannya, dan membuat Nie Honglou beserta dengan bola apinya menjadi terhempas ke belakang.     

Nie Honglou mendarat pada jarak 33 meter jauhnya. Saat itu, tubuhnya perlahan-lahan membentur tanah, seperti halnya sehelai daun bambu.     

Seketika itu juga, Nie Honglou memeriksa dadanya sendiri guna menemukan apakah dirinya terluka atau tidak. Dan sialnya, ia sama sekali tidak terluka.     

Jadi, hal ini malah semakin membuat lelaki tersebut menjadi ketakutan.     

Sebab, lelaki itu telah berada di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon. Seorang superior seperti Silvermoon mampu mengalahkannya, namun wanita itu tidak akan mampu membuatnya sama sekali tidak terluka seperti ini.     

Maka dari itu, ia pun menyadari jika tingkat pengolahan milik seorang wanita berambut putih ini jauh berada di atas Silvermoon, dan kendali kekuatan milik wanita tersebut benar-benar sempurna.     

Apa wanita itu merupakan seorang Setengah-Biksu?     

Nie Honglou menjadi terkejut. Sehingga, ia tidak lagi berani melancarkan serangan.     

Jika ia bertindak gegabah, maka Zhang Ruochen dan dirinya pasti akan menjadi debu dengan hanya satu serangan tinju milik wanita tersebut.     

Zhang Ruochen masih bersikap sangat tenang. Kemudian, ia melirik ke arah Kong Lanyou. "Bahkan jika Anda mencoba untuk memaksa saya, namun itu tidak ada gunanya. Sebab, setiap orang mempunyai rahasia, benarkan?"     

"Aku tidak akan lagi memaksamu."     

Kong Lanyu kembali menarik auranya. "Sejujurnya, aku benar-benar penasaran tentangmu dan telah melakukan investigasi kepadamu sebelumnya. Sebelum berusia 16 tahun, kau merupakan sosok yang sangat lemah dan ringkih. Kau bahkan belum membuka Tanda Suci."     

"Setelah itu, ketika kau beranjak tua, maka kau mulai membuka Tanda Suci. Di sisi lain, dalam periode yang sangat singkat seperti tiga atau empat tahun, kau telah bertumbuh dari yang semula merupakan bocah sakit-sakitan dan hanya dapat bertahan di ranjang setiap hari, sampai menjadi seorang raja muda yang terkenal di seluruh Wilayah Timur. Sebenarnya, apa yang telah kau alami ketika melewati usia 16 tahun?"     

Zhang Ruochen tersenyum, "Semua orang berkata bahwa saya telah menjadi murid Naga Emas dan merupakan seorang keturunan Kaisar Buddha. Maka dari itu, tingkat pengolahan saya dapat berkembang dengan pesat, dan saya telah menjadi seorang pria elit."     

"Aku tidak mempercayainya."     

Kong Lanyou menggelengkan kepalanya. "Menurut informasi yang kudapatkan, kau sedang berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi ketika kau mendapatkan Mutiara Naga tersebut. kau merupakan seorang murid jenius dari Sekolah Pasar Bela Diri. Lalu, pada saat kau berusia 16 tahun, kau tidak melatih teknik bela diri Buddhism, tapi Keterampilan Pedang Suci, yang mana itu merupakan teknik bela diri kelas rendah dari Tingkatan Ruh. Aku penasaran, bagaimana kau bisa menguasai Keterampilan Pedang Suci?"     

Zhang Ruochen tersenyum, "Informasi yang Anda dapatkan benar-benar detil. Apa itu layak untuk seseorang seperti Anda saat menghabiskan begitu banyak energi hanya demi menginvestigasi sosok junior seperti saya?"     

"Layak! Mengapa itu tidak layak? Bahkan jika aku harus menghabiskan 800 tahun lamanya, namun itu masih layak. Semua itu akan layak jika aku mendapatkan hasil." Kong Lanyou mulai menyipitkan matanya, sebagaimana itu tampak berkaca-kaca.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka hati Zhang Ruochen merasa sakit. Ia telah menggunakan segenap tenaga agar tidak tergesa-gesa, apalagi sampai mengatakan bahwa dirinya merupakan sosok yang wanita itu cari; bagaimanapun juga, Zhang Ruochen adalah seorang kerabat dari wanita tersebut dari 800 tahun silam, dan mungkin merupakan satu-satunya kerabat yang masih tersisa.     

....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.