Kaisar Dewa

Empat Heavenly King Sedang Berkumpul



Empat Heavenly King Sedang Berkumpul

0Kelima Penegak Hukum bergegas turun ke Altar Dewa Darah. Mereka sama-sama mengamati ruangan bawah tanah.     

Meski Supreme Saint Xuefu hanya mengirimkan avatarnya, namun avatarnya juga tidak lemah. Tak disangka, ternyata dia turun ke sana hanya demi mendapatkan pukulan.     

Karena Supreme Saint Xuefu baru saja diserang, maka Penegak Hukum lainnya pun merasa penasaran. Akan tetapi, mereka tidak berani masuk dengan tergesa-gesa.     

Supreme Saint Xuefu bangkit berdiri. Wajahnya terlihat pucat. Tatapan matanya tampak ketakutan. Tak disangka, meski Dewa Darah sudah mati sejak dulu, tapi kehendak dewanya masih sangat mengerikan.     

Sayangnya, dia hanya mengirimkan avatar darahnya. Maka dari itu, dia gagal bertahan dari serangan kehendak dewa tersebut.     

Kaisar Wen sedang mengamati situasi di sekitarnya, lantas melirik Supreme Saint Xuefu dan berkata. "Ternyata kau sangat berani menyentuh mayat dewa, bahkan sampai mengaktifkan kehendak dewanya."     

Zhang Ruochen terlihat dingin, sambil menatap pisau di tangan Supreme Saint Xuetu. "Supreme Saint Xuefu, meski kau adalah Penegak Hukum dari Dunia Neraka, tapi bukan berarti kau bisa berbuat seenaknya. Tidak ada seorangpun yang boleh bersikap lancang kepada dewa kami. Immortal Vampir dikenal sebagai ras yang sangat haus darah. Apa kau ingin mengambil darah dewa milik master kami?"     

Mendengar itu, Supreme Saint Xuefu mendengus dan berkata. "Brengsek kau, Zhang Ruochen, jangan coba-coba mencari masalah denganku. Aku cuma ingin menginvestigasinya, tapi aku tak sengaja mengaktifkan kehendak dewanya."     

"Benarkah? Kalau begitu, apa kau menemukan sesuatu? Kalau tidak, tolong pergi dari Sekte Dewa Darah sekarang juga." Kata Zhang Ruochen dengan tegas.     

Pada saat itu, siapapun bisa memahaminya. Perkataan Zhang Ruochen bukan hanya ditujukan kepada Supreme Saint Xuefu, tapi juga kepada Penegak Hukum lainnya.     

Hanya ada segelintir Saint King yang punya keberanian semacam itu.     

Ekspresi Supreme Saint Xuefu mendadak murung. Lagi-lagi, sosok Saint King berani mempermalukannya. Dia memang brengsek!     

Sambil menekan amarah di hatinya, Supreme Saint Xuefu berteriak. "Meski aku tidak menemukan sesuatu di altar ini, bukan berarti tidak ada masalah di tempat lainnya. Kenapa kau sangat gelisah ketika kami menginvestigasi sekte ini. Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu?"     

Setelah berkata demikian, Supreme Saint Xuefu terbang ke langit dan kembali mengamati sekte dengan seksama. Yang jelas, dia masih belum menyerah.     

Apabila dia sampai menemukan sesuatu yang ganjil di sekte tersebut, maka dia akan membuat perhitungan kepada Zhang Ruochen.     

Melihat itu, kelima Penegak Hukum lainnya juga mulai menginvestigasi area lain.     

Sebenarnya, Kaisar Jimie tidak tertarik dengan hal tersebut. Akan tetapi, sebagai seorang Penegak Hukum, maka dia masih harus melakukannya.     

Tidak lama kemudian, keenam Penegak Hukum mulai menginvestigasi seluruh Sekte Dewa Darah, termasuk Puncak Yingzhu dan Gunung Qianyuan. Akan tetapi, mereka tidak menemukan apapun.     

Jangankan jejak-jejak Xue Lingxian, bahkan mereka sama sekali tidak bisa menemukan aura Xue Lingxian.     

Kelihatannya perkataan Zhang Ruochen memang benar. Sisa-sisa kehendak dewa Xue Lingxian telah binasa.     

Sebaliknya, begitu Supreme Saint Black Quill melihat Mo Sheng, Pei Linhu, dan yang lainnya di Puncak Yingzhu, saat itu dia benar-benar ingin menyerang mereka.     

Sebelum kedatangan enam Penegak Hukum, Zhang Ruochen telah menyuruh mereka untuk berkumpul di Puncak Yingzhu, termasuk Mu Lingxi, Han Xue, dan yang lainnya.     

Tidak lama kemudian, keenam Penegak Hukum kembali berkumpul dan menyerahkan laporan masing-masing.     

Supreme Saint Hunling melambaikan tangannya dan berkata datar. "Karena tidak ada yang aneh di Sekte Dewa Darah, maka investigasi ini selesai. Aku harus kembali ke Istana Langit untuk membuat laporan."     

Itu adalah hasil yang diinginkan oleh Supreme Saint Hunling.     

Dengan kehadiran Penegak Hukum dari Dunia Neraka di tempat ini, dan apabila benar-benar terjadi masalah di Sekte Dewa Darah, maka itu akan mencoreng reputasi Dunia Langit. Dalam situasi semacam itu, Dunia Neraka akan jauh lebih unggul.     

Di samping itu, selama beberapa waktu terakhir, masalah yang terjadi di Dunia Langit sudah cukup pelik. Mereka harus segera menghentikannya.     

Jika masalah itu masih terus berlanjut, maka itu akan berdampak pada banyak orang. Yang jelas, Dunia Langit tidak akan pernah membiarkannya.     

Mendengar itu, Supreme Saint Xuefu, Supreme Saint Aust, dan Supreme Saint Black Quill sama-sama mengernyitkan dahinya. Mereka sama sekali tidak menginginkan hasil investigasi tersebut.     

Karena mereka tidak menemukan apapun, mereka tidak bisa berbuat banyak.     

Setelah terdiam sejenak, Supreme Saint Hunling melanjutkan. "Istana Langit telah mengeluarkan perintah. Jangan sampai ada pertempuran lagi di tempat ini. Jika ada yang melanggarnya, maka dia akan mendapatkan hukuman."     

Ekspresi Supreme Saint Hunling terlihat sangat serius. Ada banyak pertempuran yang sedang terjadi di Daratan Kunlun. Selama pertempuran itu berlangsung, banyak kultivator elit yang menjadi korban. Dampaknya benar-benar buruk bagi Istana Langit. Oleh karena itu, mereka mengeluarkan perintahnya dan berusaha mencegah timbulnya masalah baru.     

Perkataannya juga diperuntukkan kepada Zhang Ruochen, Zhou Yu, dan Mo Sheng. Lagipula, mereka bertiga sama-sama menyimpan dendam yang besar. Oleh karena itu, tidak ada yang bisa menjamin kalau mereka tidak saling serang satu sama lain.     

Mereka bertiga sama-sama punya potensi untuk menjadi dewa. Jika sampai terjadi sesuatu kepada mereka, maka itu akan menjadi kerugian bagi Dunia Langit.     

Setelah berkata seperti itu, Supreme Saint Hunling berubah menjadi secercah cahaya dan keluar dari Sekte Dewa Darah, lantas kembali ke tubuh aslinya.     

Wajah Supreme Saint Xuefu terlihat sangat dingin. Perjalanan itu telah mencoreng mukanya.     

Dia bukan cuma gagal menemukan Xue Lingxian, namun juga gagal menyelamatkan Xuetu Shenzi.     

Setelah mendelik ke arah Zhang Ruochen, Supreme Saint Xuefu berpaling dan pergi dari Sekte Dewa Darah.     

Melihat itu, Supreme Saint Aust dan Supreme Saint Black Quill juga hendak pergi dari sana.     

Zhou Yu bergegas mendekati Supreme Saint Aust dan berkata dengan pesan telepati. "Kakak senior, Kitab Dewa Cahaya-ku diambil olehnya."     

Di waktu yang sama, Mo Sheng dan Zhou Gu sama-sama mendekati Supreme Saint Black Quill.     

"Kakak senior Black Quill, Demonstone Engraving dan senjata-senjataku juga jatuh ke tangan Zhang Ruochen." Kata Mo Sheng.     

Zhou Gu berkata. "Purple-gold Demonic Spear-ku juga jatuh ke tangannya."     

Mendengar itu, Supreme Saint Aust mengangkat alisnya dan berteriak ke arah Zhang Ruochen. "Zhang Ruochen, serahkan semua harta karun yang kau ambil dari mereka."     

"Menurut perjanjian yang telah disepakati oleh Dewi Bulan dan Daratan Heaven, mereka hanya meminta saya untuk melepaskan para tawanan. Dalam perjanjian itu, tidak dijelaskan bahwa saya harus mengembalikan harta karun mereka. Jadi, saya tidak akan mengembalikannya." Kata Zhang Ruochen dengan tampang datar.     

Tiba-tiba, tatapan mata Supreme Saint Aust berubah menjadi dingin. "Apa kau benar-benar tidak ingin mengembalikannya?"     

"Mestinya kau sadar dengan posisimu sendiri. Jika kau masih belum menyadarinya, maka nasibmu akan berakhir buruk." Kata Supreme Saint Black Quill dengan nada mengancam.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak takut dengannya. Pada saat itu, dia mendengus. "Seburuk apapun nasibku, aku tidak perlu nasihat dari orang lain. Aku tidak akan mengembalikan harta karunnya.     

Whoosh!     

Mu Lingxi, Han Xue, dan yang lainnya melesat dari Puncak Yingzhu, lantas mendarat di samping Zhang Ruochen.     

"Bahkan aku malu kepada kalian. Bisa-bisanya kalian merengek kepada Zhang Ruochen demi meminta kembali harta karun kalian. Cepat keluar dari Sekte Dewa Darah. Jangan merusak pemandangan di tempat ini." Kata Blackie dengan tampang serius.     

Tatapan dingin memancar dari mata Supreme Saint Black Quill, seraya berkata. "Dari mana burung hantu ini berasal? Berani-beraninya kau membentak Penegak Hukum. Matilah kau!"     

WHOOOSH!     

Supreme Saint Black Quill melambaikan tangannya dan melepaskan Chi Demonic ke arah Blackie.     

BAAAMMM!     

Kaisar Jimie menghentikannya. Dia dapat dengan mudah menetralisir Chi Demonic tersebut.     

Setelah itu, wajahnya terlihat murung dan berkata. "Aust, Black Quill, jangan coba-coba menguji keberuntungan di tempat ini. Kali ini, Daratan Heaven yang memulai pertempuran. Karena kalian sudah kalah, maka terima saja kekalahan itu."     

"Aku adalah seekor phoenix. Aku jauh lebih terhormat daripada seekor burung sepertimu. Dulu, saat aku masih berjaya, saat itu nenek moyangmu masih menyusu kepada ibunya!"     

Kata Blackie sambil bersembunyi di belakang Kaisar Jimie.     

Intensitas membunuh terpancar dari mata Supreme Saint Black Quill. Dia benar-benar ingin menghancurkan Blackie.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen berkata. "Zhou Yu, Mo Sheng, jika kalian memang hebat, maka kalian bisa kembali lagi ke sini dan mengambil barang-barang kalian."     

Mendengar itu, baik Zhou Yu dan Mo Sheng sama-sama mengepalkan tinjunya. Mereka telah menderita kerugian besar. Bukan hanya kehilangan banyak harta karun, bahkan mereka sampai harus merelakan Kebenaran Misterius-nya kepada Zhang Ruochen. Padahal, itu adalah salah satu Ilmu yang paling kuat.     

Begitu memikirkannya, mereka berdua merasa seperti ingin muntah darah.     

Walau Supreme Saint Aust dan Supreme Saint Black Quill sama-sama geram, tapi mereka masih bisa mengendalikan dirinya. Sebab, perjanjian di antara Dewi Bulan dan Daratan Heaven memang benar adanya. Perjanjian itu tidak menyebutkan tentang harta karun mereka.     

Harta karun milik ribuan Saint King papan atas, termasuk dua senjata dewa. Yang pasti, kerugian semacam itu memang terbilang sangat besar.     

Karena Kaisar Jimie dan Kaisar Wen masih sama-sama berada di sana, dan fakta bahwa mereka hanya mengirimkan avatar-avatarnya, maka mereka tidak akan bisa mengambil kembali harta karunnya, meski mereka menggunakan kekerasan sekalipun.     

Dengan begitu, maka tidak ada gunanya berdebat terlalu lama.     

Setelah itu, ekspresi Supreme Saint Aust dan Supreme Saint Black Quill kembali menjadi normal, sebelum akhirnya menatap Zhang Ruochen dan pergi dari sana.     

Setelah melihat kepergian mereka, Zhou Yu dan Mo Sheng tiba-tiba paham bahwa mereka tidak akan bisa mendapatkan harta karunnya kembali.     

Tidak diragukan lagi, sejak saat itu, kebencian mereka semakin menjadi-jadi. Mereka ingin mencincang Zhang Ruochen hidup-hidup. Sementara itu, karena dia bisa merasakan dendam mereka, Zhang Ruochen hanya tersenyum samar dan tak terlalu mempedulikannya.     

Jika mereka berdua ingin mencari masalah dengannya di kemudian hari, maka dia akan kembali memberinya pelajaran.     

Tidak lama kemudian, Zhou Yu, Mo Sheng, dan para Saint King dari Daratan Blackdemon telah sama-sama meninggalkan Sekte Dewa Darah. Mereka tidak ingin berlama-lama di tempat tersebut.     

"Zhang Ruochen."     

Kaisar Wen berkata pelan dan penuh makna. "Kadang kala, seseorang memang harus merelakan sesuatu, agar mereka bisa berkembang dengan lebih baik."     

Setelah Kaisar Wen pergi dari sana, Zhang Ruochen mencoba mencerna perkataannya, sebelum akhirnya mendesah pelan. "Di dunia yang kacau seperti ini, semua orang ingin mengamankan dirinya masing-masing. Bagaimana mungkin kita bisa merelakan sesuatu?"     

Meski begitu, kali ini, Kaisar Wen telah membantunya untuk menyembunyikan misteri-misteri di Altar Dewa Darah. Dia tidak akan pernah melupakan kebaikannya.     

Kaisar Jimie tersenyum dan berkata. "Bagus, ternyata rasanya puas sekali setelah berhasil membungkam Daratan Heaven dan Daratan Blackdemon. Setelah ini, Daratan Heaven pasti akan lebih berhati-hati lagi, begitu pula denganmu."     

"Terima kasih atas peringatannya, Kaisar." Zhang Ruochen mengangguk.     

Kaisar Jimie berkata. "Baiklah, kalau begitu, aku akan kembali menemui Dewi Bulan."     

Setelah itu, Kaisar Jimie terbang ke angkasa dan menghilang dalam sekejap.     

Dalam satu kedipan mata, keenam Penegak Hukum telah kembali ke angkasa.     

Melihat itu, semua orang di Sekte Dewa Darah sama-sama mendesah lega. Masalah itu sudah berakhir untuk mereka.     

Zhang Ruochen mendongak ke langit. Banyak hal melintas di benaknya. Sekarang ini, kekuatannya masih sangat lemah. Apabila dia sudah menjadi lebih kuat, maka dia tidak perlu berkompromi dengan siapapun.     

Setelah melihat Zhou Yu, Mo Sheng, dan yang lainnya keluar dari Sekte Dewa Darah, begitu pula dengan para Penegak Hukum, maka para kultivator yang berada di sekitar sekte sama-sama merasa terkejut.     

"Padahal Zhang Ruochen jarang berkompromi."     

"Kali ini, Istana Langit sudah turun tangan. Zhang Ruochen tidak akan berani melawan mereka."     

"Apapun itu, Zhang Ruochen masih menjadi pemenangnya. Dia sudah mempermalukan Daratan Heaven. Kurasa kedua belah pihak telah membuat perjanjian sebelumnya. Kalau tidak, bagaimana mungkin dia rela melepaskan Zhou Yu dan Mo Sheng begitu saja?"     

"Aku penasaran, bagaimana keadaan Xue Lingxian?"     

...     

Banyak di antara mereka yang penasaran dengan apa yang terjadi di Sekte Dewa Darah. Namun, mereka masih belum mendapatkan jawabannya.     

Karena urusan itu sudah selesai, mereka pun mulai membubarkan diri satu per satu.     

Di Gunung Darkmourn, sebuah tempat yang sangat jauh dari Sekte Dewa Darah.     

Yan Wushen mengaktifkan Meritorious Armor of Flowing Light dan bergerak dengan puluhan ribu kecepatan suara. Kecepatannya benar-benar berada di luar imajinasi manusia. Dia berhasil melintasi jarak puluhan ribu mil dalam sekejap.     

"Pan Ruo, kau akan membawa muridku kemana?"     

Sambil mengaum, Yan Wushen muncul dari ruang hampa dan menghentikan pergerakan Pan Ruo.     

Kekuatan ruang membumbung naik, lantas melingkupi area sejauh ratusan ribu mil, dan menghalangi arah pelarian Pan Ruo.     

Setelah merasakan perubahan yang terjadi pada ruang di sekitarnya, Pan Rup tiba-tiba berhenti. Tak disangka, ternyata Yan Wushen berhasil mengejarnya.     

"Aku akan membawanya ke Istana Takdir." Kata Pan Ruo dengan tenang.     

Yan Wushen mendengus dan berkata. "Dia adalah muridku. Kau sama sekali tidak punya hak untuk membawanya."     

"Chi Kunlun adalah putranya Zhang Ruochen dan Permaisuri Chi Yao. Dia sangat spesial dan mungkin bisa menjadi kunci untuk mengalahkan Permaisuri Chi Yao. Selama aku membawanya ke Istana Takdir, maka kita akan lebih bisa memaksimalkan potensinya." Kata Pan Ruo.     

Yan Wushen merentangkan tangannya dan menarik Chi Kunlun ke sisinya. "Jika kau ingin melakukannya, maka kau harus menjadi Nona Istana Takdir terlebih dahulu. Dengan begitu, peluangmu akan lebih besar untuk mengembangkannya."     

Chi Kunlun menatap Pan Ruo dengan tampang khawatir. Bisa-bisanya wanita itu hendak menggunakannya untuk melawan Permaisuri Chi Yao?     

Pan Ruo mendadak terkejut dan berkata. "Yan Wushen, kau akan terkena masalah!"     

Yan Wushen mengernyitkan dahinya dan berbisik. "Ternyata mereka berempat memang gigih. Kurasa aku tak sengaja melepaskan auraku selama bertempur melawan Xuemo sebelumnya, hingga sampai menarik perhatian."     

"Yan Wushen, mari kita lihat, apa kau bisa lari?"     

Teriakan kencang terdengar di angkasa.     

Setelah itu, empat cahaya brilian terbang dari ufuk langit, dan langsung mengepung mereka Yan Wushen dan Pan Ruo.     

Empat cahaya suci melesat dari angkasa, bagaikan empat pilar langit, dan menekan area di sekitarnya.     

Masing-masing cahayanya merupakan sosok tangguh, bagaikan dewa yang baru saja turun ke dunia.     

"Empat Heavenly King, apa kalian tidak lelah mengejarku selama ini?"     

Yan Wushen mengamati situasi di sekitar dengan ekspresi dingin.     

Setelah dikejar-kejar oleh mereka berempat dalam kurun waktu yang lama, Yan Wushen juga mulai merasa kesal.     

Jika itu hanyalah satu orang, mungkin dia tidak akan terlalu mempedulikannya. Namun, mereka berempat tidak pernah memisahkan diri. Itu benar-benar menjadi masalah untuknya.     

Heavenly King yang berdiri di sisi timur sedang mengenakan armor putih dan membawa permata putih di tangannya. Dia menatap Yan Wushen dan berkata. "Yan Wushen, kau tidak akan bisa melarikan diri. Jadi, menyerah saja dan ikut kami ke Istana Langit."     

"Ternyata di sini juga ada kandidat Nona Istana Takdir. Mari kita bawa dia juga." Kata Heavenly King yang berdiri di sisi selatan.     

Dia mengenakan armor berwarna cyan dan membawa pedang tajam. Kelihatannya, dia sangat kuat.     

Mendengar itu, Pan Ruo mendongakkan kepala dan menatap Heavenly King yang berada di sisi selatan, lantas berkata dengan nada dingin. "Silahkan saja kalau kau bisa menangkapku."     

Meski sedang berhadapan dengan empat Heavenly King dari Dunia Langit, Pan Ruo sama sekali tidak takut. Sebaliknya, tatapan matanya menjadi sangat tajam, bagaikan seorang Ratu Demonic.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.