Kaisar Dewa

Kelas Superior Level Satu



Kelas Superior Level Satu

0

Itu bukan pertama kalinya bagi Yuxi, Putri Kesembilan Komandan, yang ikut serta dalam perburuan di Gunung Raja. Oleh karena itu, ia mengetahui seperti apa binatang-binatang buas yang ada di sana.

"Lihat, Lereng Curam tepat di depan kita. Aku pernah mendengar sebuah suara auman dari Harimau Merah Smilodon di sana. Kau tahu, Harimau Merah Smilodon adalah kelas medium level satu binatang buas, dimana mereka adalah lebih kuat daripada seekor Banteng Besi. Karena aku tidak mampu membunuhnya, maka aku tidak berani dekat-dekat dengan mereka," kata Yunxi.

Zhang Ruochen dan Putri Kesembilan Komandan turun dari kuda bertanduk dan mencoba menyelinap ke lereng yang curam. Mereka berencana mengikuti jejak Harimau Merah Smilodon.

Zhang Ruochen menemukan beberapa jejak kaki di tanah.

Sebuah batang kayu yang besar hancur lalu daun-daun yang menempel seperti habis terbakar dan menjadi debu. Ada sebongkah batu raksasa di dekatnya dan mereka melihat beberapa bercak darah di sekitar itu.

"Jadi seseorang telah membunuh Harimau Merah Smilodon?" tanya Putri Kesembilan Komandan.

Zhang Ruochen menggelengkan kepala, dan berkata "Bercak-bercak darah ini bukan berasal dari Harimau Merah Smilodon, tapi ini adalah berasal dari manusia. Kita harus lebih berhati-hati, karena bisa jadi Harimau Merah Smilodon ada di sekitar sini!"

"Whoops!"

Tiba-tiba mereka didatangi oleh seekor harimau merah yang meloncat menuruni lereng, cakar tajamnya berada sangat dekat dengan leher Zhang Ruochen saat ini.

Zhang Ruochen yang telah mencapai Penyelesaian dari Alam Kuning di kehidupan sebelumnya. Meski sekarang ia dilahirkan kembali, jiwa dan kekuatan mentalnya tetaplah seperti tingkatan sebelumnya. Maka, ia masih sangat sensitif dalam membaca potensi bahaya.

Ia mengambil satu langkah ke kanan untuk menghindari serangan dari Harimau Merah Smilodon. Berkat reaksi cepatnya, ia mampu lolos dari cakar yang tajam itu.

Setelahnya, ia mengambil sebuah Anak Panah Petir dari kantong di punggungnya. Ia dengan segera menyuntikkan Tenaga Chi ke dalam anak panah dan menusuk perut dari Harimau Merah Smilodon sebagai cara membela diri.

Kemudian ia meloncat kebelakang dan melangkah mundur.

Semua yang baru saja terjadi adalah hanyalah dalam hitungan detik. Sebelum Putri Kesembilan Komandan menyadarinya, Harimau Merah Smilodon telah terkena anak panah di bagian perutnya.

"Splaashh!"

Kepala Anak Panah Petir meledak, menyisakan lubang seukuran kepalan tangan di perut harimau. Sekarang Harimau Merah Smilodon itu berdarah-darah.

Namun, karena Zhang Ruochen hanya menusukkan Anak Panah Petir dengan tangan kosong, maka tingkat resiko atau kerusakan yang dihasilkan tidak sekuat bila ia melepaskan anak panahnya dengan Busur Kawat.

Karena itulah, Anak Panah Petir tidak menancap terlalu dalam dan mengakibatkan kerusakan yang cukup serius di dalam perut harimau. Anak panah itu hanya menembus tiga inchi dari luar kulit.

"Auuuww!"

Harimau Merah Smilodon memiliki ukuran tiga kali lipat lebih besar dari harimau normal lainnya. Ia memiliki dua gigi yang tajam, dimana panjanganya hampir setengah kaki. Setiap cakar mereka adalah sama tajamnya dengan sebilah pisau.

Kekuatan mereka mungkin dapat disejajarkan dengan ksatria di Tingkatan Akhir dari Alam Kuning. Mereka juga memiliki kecepatan yang sama dengan ksatria di Tingkatan Akhir dari Alam Kuning. Jika seorang ksatria biasa bertemu dengan seekor Harimau Merah Smilodon, maka bisa dipastikan bahwa hidupnya akan berakhir di sana.

Sekarang, Harimau Merah Smilodon berjarak 10 meter jauhnya. Wajah Putri Kesembilan Komandan menjadi lebih pucat.

Itu adalah binatang buas yang kuat. Pada jarak yang cukup dekat, meski sebuah Anak Panah Petir pun tidak sanggup menumbangkannya.

Busur dan anak panah adalah senjata jarak jauh.

Hajar!

Yunxi serta merta mengambil satu buah Anak Panah Petir, ia meletakkannya ke busur, dan membidikkan Busur Kawat sampai membentuk posisi sempurna bulan.

"Whuss!"

Anak Panah Petir terlempar keluar seperti bulatan petir.

Harimau Merah Smilodon meloncat dengan cepat. Bisa dipastikan, anak panah yang dilepaskan itu meleset dari target.

Satu detik kemudian, harimau itu berada di depan Putri Kesembilan Komandan. Busur Kawat ditangannya terlepas karena diterjang oleh harimau buas ini. Harimau itu membuka mulutnya dan mencoba untuk mengigit Yunxie.

Putri Kesembilan Komandan melakukan sebuah lompatan salto ke arah belakang, selama melakukan itu, ia selalu menekankan satu jarinya agar dapat salto kembali. Akhirnya, ia berada antara tujuh atau delapan meter jauhnya dari Harimau Merah Smilodon dan berhasil menghindari serangan harimau.

Namun, harimau itu ternyata lebih cepat. Salah satu cakarnya mengenai kepala dari Putri Kesembilan Komandan.

Putri Kesembilan Komandan telah mencapat Tingkatan Medium, oleh karena itu, kekuatannya lebih lemah daripada seekor Harimau Merah Smilodon. Maka itu berlaku pula pada kecepatannya.

Jika saja jaraknya lebih jauh, ia bisa menggunakan satu buah Anak Panah Petir untuk memberi pelajaran kepada Harimau Merah Smilodon.

Namun, jika itu adalah pertarungan jarak dekat, ia tidak dapat menggunakan Senjata Suci Bela Diri miliknya, sebagaimana seorang ksatria Tingkatan Medium. Ia tidak akan mungkin menang melawan seekor Harimau Merah Smilodon.

Gerakan dari cakar harimau itu berhasil membuat pucat wajah Putri Kesembilan Komandan. Yang lebih buruk adalah cakar itu semakin dekat dengan dirinya sekarang ini.

Ia yakin dirinya akan mati, namun, tiba-tiba, sudut matanya melihat seorang lelaki berlari ke arahnya. Ia adalah Zhang Ruochen! Ia berlari kencang ke arah Harimau Merah Smilodon!

"Langkah Gajah!"

Zhang Ruochen meninju punggung dari harimau itu dengan kepalan tangannya. Dan sepertinya tangan yang menghantam itu mengeluarkan suara yang cukup kencang, seperti auman seekor gajah buas. Kekuatan yang dilepaskan adalah setara dengan Kekuatan Enambelas Banteng, dan harimau itu terlempar seketika.

"Jleebb!"

Harimau Merah Smilodon terlempar dan jatuh ke tanah.

Zhang Ruochen berlari ke arahnya dan memaksimalkan Tenaga Chi miliknya, ia berencana membuat tinjunya menjadi setajam pisau.

"Jleebb!"

Tinjunya mengenai leher dari Harimau Merah Smilodon, meretakkan tulang lehernya.

Harimau itu menggeliat karena tulang lehernya retak. Harimau itu mencoba berdiri dan lari menuju hutan. Tapi yang terjadi, ia dengan cepat, mati.

Putri Kesembilan Komandan menatap Zhang Ruochen dengan tatapan terkejut. Ia sangat takjub dengan Zhang Ruochen yang baru saja membunuh Harimau Merah Smilodon dengan tangan kosong.

"Saudara kesembilan, apa kau benar-benar ksatria di Tingkatan Fajar? Kau baru saja mendapatkan Tanda Suci tiga bulan lalu, kan?" Yunxie bertanya.

Zhang Ruochen menjawab dengan suara yang tenang, "seperti yang aku katakan sebelumnya, baik binatang buas maupun ksatria memiliki kelemahan masing-masing. Maka selama kau bisa menemukan kelemahan mereka, kau akan mudah membunuh seorang ksatria atau seekor binatang buas. Maka tulang leher adalah kelemahan dari Harimau Merah Smilodon."

"Tetapi aku melihat pukulan itu, setidaknya pukulan itu adalah setara dengan Kekuatan Sepuluh Banteng."

Putri Kesembilan Komandan berkata, "aku adalah ksatria Tingkatan Medium dan aku tidak mampu melepaskan kekuatan yang seperti itu. Dan kau baru saja mencapai Tingkatan Fajar. Bagaimana bisa kau melakukan itu?"

Zhang Ruochen, "dengan fisik yang prima, meskipun seorang ksatria Tingkatan Fajar dapat melepaskan Kekuatan Sepuluh Banteng. Itu bukan hal yang mengejutkan."

Putri Kesembilan Komandan berhenti bertanya padanya. Kekuatan yang dimiliki oleh Zhang Ruochen meninggalkan kesan tersendiri. Saudara lelakinya, yang lahir satu hari setelah dia, sekarang menjadi seseorang yang baru dan sulit dibaca.

Mereka melihat bangkai dari Harimau Merah Smilodon tidak jauh dari tempat itu.

Sebuah Anak Panah Petir menancap di perut Harimau Merah Smilodon. Ya, itu adalah anak panah yang ditancapkan oleh Zhang Ruochen sebelumnya.

"Sial. Jika saja aku membawa Senjata Air Biru milikku, aku yakin aku memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengalahkan binatang itu, atau bahkan membunuhnya." Putri Kesembilan Komandan berkata, sedikit tidak percaya.

Ia adalah salah satu dari dua tercantik di kota Yunwu. Sebagai seorang yang cantik juga pandai, ia telah dikejar oleh dua binatang buas dan diselamatkan dua kali oleh Zhang Ruochen.

Semua yang terjadi menurunkan tingkat percaya dirinya. Putri Kesembilan Komandan yang memiliki gengsi tinggi ini berkata pada dirinya sendiri, bahwa jika ia bertemu dengan binatang buas lagi, ia akan memburu dan membunuhnya langsung, dengan menggunakan kemampuan yang ia miliki.

"Saudara kesembilan, ayo kita pergi dan berburu binatang buas lainnya…"

Zhang Ruochen menepuk pundak Putri Kesembilan Komandan dengan tatapan yang intens menuju pada satu titik. Ia berkata, "jangan bergerak!"

Yunxie menjadi bingung saat ini. Sebelum sempat bertanya mengapa, ia melihat seekor rusa dengan api hijau sedang berjalan mendekati mereka secara perlahan.

Itu adalah seekor Rusa Api-Hijau. Putri Kesembilan Komandan tidak dapat berhenti gemetar sambil menahan napasnya.

"Whomp. Whomp!"

Rusa Api-Hijau memiliki sepasang mata yang seperti batu delima. Rusa itu memiliki tinggi dua meter, dan tanduk rusa itu seperti tongkat batu giok. Rambutnya terlihat terbakar.

Setiap kali rusa itu melintas, apa yang ia lewati di bagian atas kepalanya akan terbakar.

Sebagai seekor binatang buas kelas superior tingkat satu. Seekor Rusa Api-Hijau memiliki kekuatan dan kecepatan yang sejajar dengan ksatria di Tingkatan Akhir dari Alam Kuning.

Satu-satunya kelemahan dari Rusa Api-Hijau adalah ia tidak begitu pandai bertahan. Bahkan kekuatan bertahan miliknya adalah lebih lemah daripada Harimau Merah Smilodon.

Meskipun rusa ini tidak pandai melindungi diri, ia memiliki kecepatan yang luar biasa bahkan tidak banyak ksatria yang mampu mengejarnya. Apalagi sampai memiliki kesempatan untuk memburunya.

Para ksatria dapat saja terbunuh oleh Rusa Api-Hijau sebelum sempat memiliki kesempatan untuk menyerangnya.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Putri Kesembilan Komandan tidak berani bernapas, ia merasa tubuhnya seperti membeku.

Dengan tingkat pengolahan milik mereka saat ini, mereka tidak dapat melawan seekor binatang buas kelas superior level satu. Dalam kata lain, mereka mungkin saja mati di sini.

Tahun lalu saat berburu di Gunung Raja, ada beberapa ksatria yang meregang nyawa di sini.

Putri Kesembilan Komandan tidak ingin mati di sini, yang mana menjadi jelas. Ia berpikir keras untuk menyelamatkan dirinya, namun, seekor Rusa Api-Hijau ditakdirkan untuk memiliki kecepatan yang unggul, ia tidak mungkin memiliki kesempatan untuk kabur.

Sekarang ini, tidak seperti Yunxie, Zhang Ruochen masih cukup tenang, dengan tatapan keyakinan yang terpancar dari kedua matanya.

Ia mengambil kantung anak panah dari punggungnya dan memberikan itu ke Yuxie, "aku memiliki sisa dua Anak Panah Petir dan kau memiliki satu, jadi jika digabungkan adalah tiga. Nah, dengan teknik yang kau punya, kau mungkin tidak akan bisa membunuhnya tapi paling tidak kau mampu melukainya, kan?"

"Apa yang akan kau lakukan?"

Yuxie melihat Zhang Ruochen yang berjalan ke arah Rusa Api-Hijau, matanya terbuka lebar. Yuxie menjadi kebingungan, "Apakah dia ingin memburu dan membunuh rusa itu?"

"Itu adalah binatas buas kelas superior tingkat satu!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.