Kaisar Dewa

Pukulan Naga dan Gajah Prajna



Pukulan Naga dan Gajah Prajna

0

Dengan tatapan mata yang tegas, Zhang Ruochen berkata lembut namun mantap, "Bu, jangan khawatir. Aku akan berlatih lebih giat dan menjadi kuat secepat mungkin, sehingga aku dapat melindungi ibu dengan kekuatanku."

Setelah mendapatkan Pil Darah, Zhang Ruochen kembali ke kamarnya dan berlatih.

"Yang Mulia, bukankah seorang ksatria tidak hanya membutuhkan Pil Darah, sebab ia harus terus-menerus mengasah kemampuannya. Hanya dengan berlatih maka pangeran dapat membuka Aliran Chi nya." ucap pelayan Yun.

Selir Lin melihat Zhang Ruochen yang telah pergi menuju kamar, lalu mengerutkan bibir dan mengangguk. "Aku tahu! Bahkan untuk berlatih di tingkatan terendah itu membutuhkan biaya setidak nya 500 koin perak. Aku tidak sanggup untuk itu. Tapi bagaimana lagi, ratu dan menteri yang menjadi penanggung jawab saat ini. Tentunya mereka tidak akan mengijinkan Chen-er memasuki perpustakaan untuk melatih kemampuannya. Hanya ada satu jalan keluar!"

Pelayan Yun bertanya, "Apakah Anda akan meminta bantuan Keluarga Lin? Anda bersitegang dengan mereka tiga tahun yang lalu! Mereka tidak akan memberikan bantuan apapun terhadap pangeran kita!"

"Jika mereka mau membantu Chen-er, aku akan rela bersujud dan meminta ampunan." itu mengingatkan Selir Lin terhadap sesuatu yang pernah terjadi, seketika itu membuatnya menangis.

"Itu bukanlah kesalahan Anda." Pelayan Yun menenangkan Selir Lin..

Energi Chi yang terdapat di ruangan Jimat Ruang dan Waktu sangatlah efektif – Energi itu hampir dua kali lipat lebih kuat daripada di dunia luar.

Di Yunwu Commandery, jika konsentrasi Energi Chi meningkat sebesar 150%, itu sama halnya seperti menemukan harta karun yang dicari-cari banyak orang.

Lalu ia duduk di tengah-tengah ruangan inti, Zhang Ruochen mengambil kantong nya. Ia mengeluarkan Pil Darah dan menciumnya.

Pil Darah yang terbuat dari darah binatang buas, tetapi itu tidak memiliki bau yang amis seperti darah. Sebaliknya, aroma yang dikeluarkan adalah semerbak wangi.

Ketika para peracik obat membuatnya, mereka menghilangkan bau amis darah dan menambahkan Rumput Harimau serta tanaman kecubung.

Pil Darah yang dikonsumsi dalam kurun waktu yang panjang dapat meningkatkan stamina yang tidak terbatas untuk para ksatria. Pil itu dapat meningkatkan kerja Aliran Chi, kekuatan tulang, organ-organ, dimana ke semuanya berperan dalam membentuk tubuh yang lebih kuat.

"Ini adalah Pil Darah Kelas Satu." Zhang Ruochen manggut-manggut sambil berkata pada dirinya sendiri "Pil Darah Kelas Satu akan membantu proses pengolahan ku menjadi lebih baik"

Zhang Ruochen menelan Pil Darah. Lalu ia menutup botol dan meletakkannya di atas meja batu.

Di bawah kendali Tenaga Chi, Darah Suci yang berada di dalam Pil Darah mulai melebur dan memberi nya peningkatan kekuatan fisik.

"Meskipun aku telah mencapai Tingkatan Pertama dari Alam Kuning dan menjadi seorang ksatria. Kekuatan fisik yang ku miliki masih terbilang lemah dan belum dapat dibandingkan dengan para ksatria lain. Aku harus meningkatkannya lebih kuat lagi atau aku akan kalah jika bertarung dengan ksatria di tingkatan Alam yang sama.

Bagi seorang ksatria, melatih Tenaga Chi saja tentunya belum cukup. Maka setidaknya ia harus belajar ragam jenis teknik Seni Bela Diri.

"Pukulan Naga dan Gajah Prajna!"

Kepala nya menyebut satu teknik telapak yang misterius dan ampuh. Seingat nya, teknik itu adalah salah satu dari tiga teknik terbaik yang diambil dari kumpulan Teknik Bela Diri Misterius. Maka berlatih teknik itu adalah yang paling cocok untuknya sekarang ini.

Lalu ia melebarkan kuda-kuda. Membiarkan pinggangnya turun dan merasakan Tenaga Chi mulai mengisi kaki-kaki nya. Kemudian, ia berdiri tegap dan secara perlahan menangkupkan kedua tangannya. Ia mulai bertepuk tangan dengan irama yang misterius.

Di pikiran nya, ia membayangkan diri nya sebagai seekor gajah kuno yang memiliki kekuatan tak tertandingi, ia juga membayangkan diri nya sebagai seekor naga magis yang tinggal di atap langit. Ia memfokuskan energi pada setiap pukulan nya. Ia berlatih dengan sungguh-sungguh.

Beberapa otot terbentuk seiring dengan latihan memukulnya. Tenaga Chi yang difokuskan pada otot-otot serta tulang-tulang nya itu yang menjadikannya semakin kuat dan tangguh.

Pukulan Naga dan Gajah Prajna adalah teknik bela diri Kelas Rendah pada Tahapan Raja, dimana keseluruhan dari teknik bela diri adalah berjumlah 13 gerakan.

Tidak terbantahkan, seseorang yang memiliki penguasaan terhadap 13 gerakan bela diri adalah sama dengan berada pada Tahapan Dewa.

Jenis-jenis latihan dan teknik bela diri dibagi menjadi lima tahap; Manusia, Ruh, Hantu, Raja, dan Dewa.

Gerakan pertama dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna adalah Langkah Gajah. Itu sama kuat dengan teknik bela diri Kelas Rendah yang berada pada Tahapan Manusia.

Gerakan kedua dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna adalah Naga di Langit. Itu sama kuat dengan teknik bela diri Kelas Medium di Tahapan Manusia.

Gerakan ketiga dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna adalah Naga yang kembali ke Bumi. Itu sama kuat dengan teknik bela diri Kelas Tinggi di Tahapan Manusia.

Gerakan keempat dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna adalah Wujud Naga dan Bayangan Gajah. Itu sama kuat dengan teknik bela diri Kelas Rendah pada Tahapan Ruh.

Gerakan ketiga belas dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna adalah Naga dan Gajah yang Menghancurkan Dunia. Itu sama kuat dengan teknik bela diri pada Tahapan Dewa, yang mana memiliki kekuatannya tidak sanggup tergambarkan.

Gerakan awal dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna yang kemudian disebut sebagai kelas rendah, memang tidak terlalu kuat. Namun, pada tahapan lain, teknik Pukulan Naga dan Gajah Prajna sangat rumit dan susah untuk dipelajari. Untuk nya, tidak banyak orang yang mempelajari itu meski hanya gerakan ke tujuh.

Karena setelah melewati gerakan ke tujuh. Setiap kenaikan gerakan akan menggunakan lebih banyak energi. Jika seorang ksatria tidak mampu menahan rasa sakit yang ditimbulkan olehnya, maka mereka mesti menanggung resikonya, yakni mati terbakar.

Semua penjelasan ini adalah tentang teknik bela diri Pukulan Naga dan Gajah Prajna dalam Kelas Rendah yang berada pada Tahap Raja.

Meskipun teknik Pukulan Naga dan Gajah Prajna terbilang susah. Itu sungguh sangat cocok bagi Zhang Ruochen jika ia ingin mengalami percepatan dalam meningkatkan kekuatan tubuhnya pada periode yang singkat ini.

"Gerakan pertama dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna disebut sebagai Langkah Gajah"

Zhang Ruochen sedikit membungkuk, lalu dengan mantap mulai melangkah dan meninju.

Ia merasa dirinya menjadi sebesar gunung dan melangkah berat seperti gajah liar.

Ia melatih nya lagi dan lagi sampai semua Tenaga Chi nya terkuras habis. Kemudian, ia menyeka keringatnya dan tersungkur di tanah. Ia menggunakan Tanda Suci yang terletak di dahinya untuk menyerap energi yang berada di dalam ruangan Jimat Ruang dan Waktu, lalu mengubahnya menjadi Tenaga Chi.

Ia berlatih selama sembilan hari di ruangan Jimat Ruang dan Waktu hingga akhirnya berhasil dan menguasai gerakan pertama dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna, yakni Langkah Gajah.

Di luar, hanya tiga hari waktu yang terbuang. Sebaliknya, itu adalah sembilan hari di dalam ruangan inti.

"Aku penasaran seperti apa kekuatan gerakan pertama bila aku menggunakannya dengan proses pengolahan ku saat ini."

Zhang Ruochen melangkah ke luar ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu lalu pergi ke pekarangan belakang. Ia berdiri di tengah-tengah halaman dan mulai menyalurkan Tenaga Chi ke kaki-kakinya.

"Langkah Gajah."

Kaki nya bergerak teratur untuk kemudian tiba-tiba melesat keluar jalur.

Di tiap langkah nya terdapat aliran kekuatan mengisi kaki-kakinya, kemudian naik ke pinggang, punggung, bahu dan akhir nya, terbakar keluar dari tangannya.

Meskipun itu hanya satu gerakan. Itu telah merangsang terbentuk nya kekuatan di tiap-tiap otot. Itu sebabnya mengapa kekuatan itu begitu dahsyat.

"Jlebb!"

Tinjunya menghantam batu besar – batu yang berukuran separuh badan manusia. Ia kemudian menarik tinjunya kembali, mengendurkan kuda-kuda, dan kembali ke posisi semula.

Zhang Ruochen melihat batu besar itu dan di sana tercetak dua lubang besar di permukaan. Batu itu terbenam ke dalam tanah sekitar dua sentimeter.

Zhang Ruochen cukup puas dengan progresnya.

Meskipun Pukulan Naga dan Gajah Prajna hanyalah Kelas Rendah dari Tahap Manusia, teknik itu tetap lebih unggul daripada teknik lainnya. Tentu, itu adalah juga jauh lebih kuat.

"Semakin tinggi kelas dan tahapan yang dicapai maka semakin sulit pula untuk dipelajari. Jika aku terburu-buru dan memilih berlatih teknik pada Tahap Ruh misalnya. Aku tidak akan pernah berhasil meski telah ku habiskan sembilan hari. Mungkin aku memerlukan waktu setidak nya setengah tahun. Terlebih, itu mustahil bagi ku untuk berlatih teknik yang berada pada Tahap Ruh sebab Tenaga Chi milikku masih belum stabil."

Waktu yang diperlukan untuk belajar teknik bela diri dan kemampuan lain sebaik nya aku rencanakan lebih matang.

Jika hanya berfokus pada latihan teknik bela diri dan mengacuhkan latihan kemampuan. Maka proses pengolahan mereka akan tumbuh dengan lambat.

Tetapi jika ada ksatria yang hanya fokus pada latihan kemampuan dan mengacuhkan teknik bela diri maka ia akan mendapat luka serius ketika bertarung.

Setelah berhasil menguasai teknik gerakan pertama dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna, Zhang Ruochen akhir nya memiliki kemampuan dasar untuk melindungi dirinya sendiri pada era ini.

Selama sembilan hari belakangan, proses pengolahan yang dilakukan oleh Zhang Ruochen meningkat pesat. Tenaga Chi yang berada di Wadah Chi terisi penuh. Ia telah siap untuk mengembangkan Jalur Aliran Chi kedua.

Untuk dapat mengembangkan Jalur Aliran Chi, Cairan Washing-Marrow adalah barang wajib. Tetapi ratu hanya memberi nya satu botol, dimana ia telah menghabiskannya ketika membangun Jalur Aliran Chi pertama kali.

Bagaimana cara agar ia mendapat lebih banyak Cairan Washing-Marrow?

"Pangeran Kesembilan, Selir Lin mencari Anda kemana-mana. Apa yang Anda lakukan disini?" pelayan Yun melihat Zhang Ruochen yang berdiri di tengah-tengah pekarangan belakang. Ia curiga dan berjalan menghampiri

nya.

Sebagai satu-satu nya pelayan bagi Selir Lin dan Zhang Ruochen, Yun adalah gadis berusia 17 tahun dengan mata yang jernih dan rahang yang runcing, ia sungguh cantik.

Zhang Ruochen berjalan menghampirinya, untuk kemudian menghalangi Yun agar tidak melihat dua lubang yang tercetak di permukaan batu dan bertanya dengan sungguh-sungguh, "Saudari Yun, apakah luka mu membaik?"

Yun menganggukkan kepala. "Tapi mungkin masih butuh dua atau tiga bulan lagi untuk sembuh"

Tangan nya patah ketika mencoba menghalangi Pangeran Kedelapan beberapa hari lalu. Menyakiti seorang pelayan seperti ia atau membunuh nya adalah bukan sesuatu yang sulit bagi Pangeran Kedelapan. Bahkan Pangeran Kedelapan sama sekali tidak merasa bersalah apalagi mencoba untuk bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan.

Dunia dimana yang kuat yang berkuasa, yang lemah hanya bisa berdarah.

Zhang Ruochen bertanya, "Mengapa kau tidak membeli Salep Penyembuhan Otot dan Tulang?"

Yun tersenyum kecut dan menjawab "bahkan salep dengan kualitas rendah pun seharga 200 perak. Seorang pelayan seperti saya tidak akan sanggup membeli nya. Pangeran Kesembilan, saya berterima kasih karena Anda peduli pada saya. Sekarang, tolong ikuti saya lalu bertemu Selir Lin. Kita akan pergi keluar Istana hari ini."

Zhang Ruochen berjalan mengikuti Yun lalu bertanya "Pergi ke luar? Kemana kah?"

"Untuk bertemu Ningshan! Anda akan sungguh senang, sebab Anda sudah lama tidak bertemu dengan nya." Yun tersenyum ceria dan menatap Zhang Ruochen.

Setiap kali nama Ningshan disebut maka seketika itu pula pipi Zhang Ruochen menjadi merah seperti gadis yang malu-malu.

"Siapa kah Ningshan?" Zhang Ruochen ingin bertanya demikian namun ia menyadari sebaiknya tidak menanyakan itu.

Sebelumnya, Zhang Ruochen pasti sudah mengenal gadis ini. Karena saat melihat gerak-gerik dari Yun maka kiranya gadis ini pasti memiliki hubungan yang spesial dengan dirinya.

Jika Zhang Ruochen menanyakan siapa gadis tersebut, itu sama saja dengan menunjukkan identitas asli dirinya. Oleh karena itu, ia memilih bungkam.

Sayangnya, Zhang Ruochen mengalami sakit sepanjang tahun. Sehingga ia kesulitan untuk bertemu dengan siapa pun, kecuali Selir Lin. Maka jika tidak hati-hati, ia akan mudah dicurigai.

Melihat respon yang biasa-biasa saja dari Zhang Ruochen, Yun sedikit terkejut. Namun ia tidak menaruh curiga padanya dan tetap membimbing Zhang Ruochen untuk bertemu Selir Lin.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.