Kaisar Dewa

Kolam Darah Binatang Buas



Kolam Darah Binatang Buas

0

Dengan kecewa, menteri bangkit dan berdiri, ia menatap Zhang Ruochen yang ada di belakangnya, lalu berkata, "Pangeran Kesembilan, maukah kau menyembah Permaisuri Chi Yao?"

"Daripada dia, aku lebih baik menyembah bumi dan langit, juga kedua orang tuaku."

Setelah mengatakan ini, Zhang Ruochen beranjak memasuki Candi Kekaisaran Kuno dan pintu rahasia. Kemudian ia menapaki tangga batu langkah demi langkah menuju ke Kolam Darah Binatang Buas.

Pangeran Kelima, Situ Linjiang, Xue Kai, dan Lin Ningshan berdiri dan menatap Zhang Ruochen.

"Karakteristik arogan yang ia miliki suatu saat akan menyakitinya!" Situ Linjiang berkata sambil menggelengkan kepala.

Setelah bertarung dengan Zhang Ruochen, Situ Linjiang mengagumi talenta yang ia miliki dalam Seni Bela Diri. Tetapi Zhang Ruochen teramat angkuh sampai-sampai enggan menyembah permaisuri. Ia akan ditimpa masalah yang cukup besar di masa depan.

"Kau pikir siapa dirimu? Kau baru saja mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Kuning, yang mana hanya bisa dihitung setara dengan permulaan dalam Seni Bela Diri. Tidak seorang pun yang dapat memprediksikan bahwa ia akan berhasil atau tidak di masa depan!" kata Lin Ningshan.

Kemudian, dipimpin oleh menteri, Pangeran Kelima, Situ Linjiang, Xue Kai, dan Lin Ningshan menuruni tangga batu dan memasuki ruangan bawah tanah yang penuh dengan bau darah.

Di tengah-tengah ruangan bawah tanah, di sana terdapat satu buah kolam suci darah raksasa yang memiliki panjang dan lebar lebih dari 100 meter.

Genangan darah bergelombang dan menciptakan ombak pelan.

Di tengah-tengah kolam darah ada sebuah altar kuno yang terbuat dari batuan-batuan megalitikum dengan ukiran serta pola tertentu.

Terdapat sebuah batu besar yang menjulang sebagai penghubung altar dan dunia di atasnya.

"Ini adalah waktu untuk kalian berlatih di Kolam Darah Binatang Buas. Tolong ingat baik-baik bahwa terdapat sebuah kekuatan yang sangat besar di darah itu, tinggalkan saja bila kau tidak sanggup melawannya. Jika tidak, darah-darah itu sangat mungkin menyakiti dan melepuhkan kulitmu," ucap menteri memperingatkan.

Lima jenius muda, Zhang Ruochen, Lin Ningshan, Situ Linjiang, Pangeran Kelima, dan Xue Kai, berjalan ke dalam Kolam Darah Binatang Buas.

Air darah di dalam Kolam Darah Binatang Buas cukup panas bahkan itu terlihat seperti mendidih.

"Ouch!"

Kelima jenius muda itu mengerang ketika kulit mereka terkena air darah dan melepuhkannya. Dengan cepat, kaki-kaki mereka melepuh dan berdarah.

Mereka menahan rasa sakit dan mulai mengalirkan Tenaga Chi untuk melakukan penyembuhan terhadap luka yang disebabkan oleh Kekuatan Darah.

"Jika kau memaksimalkan Tenaga Chi untuk bertahan melawan Kekuatan Darah, kau dapat menghentikan darah itu masuk lebih jauh ke dalam tubuhmu," kata menteri yang berdiri di sisi kolam.

Agar supaya mendapatkan Kekuatan Darah dari Kolam Darah Binatang Buas, kelima jenius muda harus menggunakan Tenaga Chi mereka. Pada saat itu, rasa sakit dan terbakar kembali menyiksa tubuh hingga membuat Jalur Aliran Chi mereka terlihat.

Karena Kekuatan Mental yang kuat, Zhang Ruochen dapat mendeteksi sebuah jejak panas Kekuatan Darah yang masuk ke tubuh melalui luka-lukanya, hingga akhirnya kekuatan itu mengalir ke tulang dah darahnya sendiri.

"Ini adalah Kekuatan Darah! Hore! Dengan ini, kekuatan fisik ku akan meningkat pesat! Aku harus memanfaatkan ini!"

Perlahan-lahan, sambil menutup mata, Zhang Ruochen berjalan ke arah tengah Kolam Darah Binatang Buas, langkah demi langkah.

Semakin jauh ia berjalan, semakin dalam ia tenggelam.

Setelah 10 langkah, air darah telah mencapai pinggul Zhang Ruochen.

Semakin banyak tubuhnya terkena air darah, maka semakin cepat pula proses penyerapannya terhadap Kekuatan Darah. Tapi tentu, semakin besar pula rasa sakit yang harus ia derita oleh karena air darah yang panas.

Menteri yang berada di pinggir kolam takjub dan memuji, "Luar biasa! Betapa kuatnya dia, langsung berjalan ke tengah kolam saat pertama kalinya… ketika Pangeran Ketujuh pertama kali masuk ke dalam Kolam Darah Binatang Buas untuk berlatih, ia membutuhkan dua jam untuk beradaptasi dengan area dangkal sebelum akhirnya beranjak menuju ke tengah."

Terdapat tiga area di Kolam Darah Binatang Buas: area dangkal, area tengah dan area terdalam.

Area dangkal dikenal sebagai batas yang ada di dalam Kolam Darah Binatang Buas, dimana tempat terdalam di area itu hanya sebatas lutut para ksatria.

Pada umumnya, saat pertama kali belatih di kolam, seorang ksatria hanya mampu berdiri di area dangkal. Tidak seorang pun dari mereka berani menuju ke area tengah.

Dalam satu dekade terakhir, hanya Pangeran Ketujuh yang berjalan ke arah tengah kolam saat pertama kali ia menginjakkan kaki di sana.

Fakta bahwa Zhang Ruochen juga berjalan ke arah tengah kolam saat pertama kalinya adalah mencengangkan orang-orang yang menyaksikannya. Hal itu berhasil meninggalkan kesan di kepala para ksatria muda.

Itu adalah kedua kalinya bagi Pangeran Kelima diberi kesempatan untuk berlatih di Kolam Darah Binatang Buas. Namun, ia masih takut menuju area tengah dan bersikeras untuk tetap bertahan di area dangkal demi menyerap Kekuatan Darah untuk meningkatkan kualitas ketahanan fisik.

Empat jam kemudian, Lin Ningshan adalah orang pertama yang keluar dari Kolam Darah Binatang Buas. Bagaimana pun juga, ketahanan fisik seorang ksatria wanita tidak dapat dibandingkan dengan ksatria lelaki.

Setelah ia keluar dari Kolam Darah Binatang Buas, kaki-kaki Lin Ningshan yang melepuh dan terbakar itu mulai sembuh dengan segera. Tidak lama setelah itu, kulit di kakinya yang terluka kembali ke bentuk semula. Kembali mulus seperti biasa.

Rasa sakit yang tidak tertahankan itu berubah menjadi sesuatu yang lain, seperti dibasuh oleh Kristal Es dan juga susu, maka ia merasakan sensasi yang nyaman, dingin, juga menenangkan.

"Bagaimana mungkin aku sembuh dengan cepat?" Lin Ningshan menjadi terkejut.

"Itu adalah karena Kekuatan Darah yang terserap di tubuhmu dan membantu menyembuhkan luka-luka fisik! Berlatih, sekarang juga. Lakukan yang terbaik untuk mengolah Kekuatan Darah dan mengubahnya menjadi kekuatanmu. Jika tidak, semua tingkat pengolahanmu sebelumnya akan berkurang," kata Menteri.

Lin Ningshan duduk bersila dan menggunakan Tenaga Chi miliknya untuk menyerap Kekuatan Darah yang tersisa.

Xue Kao juga keluar dari Kolam Darah Binatang Buas satu jam kemudian.

Empat jam kemudian, Xue Kai, Situ Linjiang dan Pangeran Kelima hampir menyerah pada waktu bersamaan.

Pada saat mereka keluar dari Kolam Darah Binatang Buas, mereka mulai duduk bersila dan mulai menyerap Kekuatan Darah yang tersisa.

Sekarang, Zhang Ruochen adalah satu-satunya yang masih bertahan dan berlatih di dalam Kolam Darah Binatang Buas. Lebih jauh, ia berada di area tengah.

"Luar biasa! Setengah hari terlewati dan ia belum beranjak dari area tengah. Pada saat itu, Pangeran Ketujuh hanya mampu bertahan selama satu hari. Menakjubkan!" menteri menjadi kagum melihat itu.

Di Yunwu Commandery, Pangeran Ketujuh, seseorang yang mendapatkan Tanda Suci Kelas Tujuh pada usia tiga tahun. Ia dapat dikategorikan seorang jenius yang langka, seperti terjadinya gerhana bulan. Ia telah menggunakan begitu banyak sumber daya latihan untuk meningkatkan kekuatannya sejak kecil, dimana itu membantu dirinya memiliki pondasi yang kuat untuk berlatih Seni Bela Diri. Talenta miliknya dapat dikatakan sebagai yang paling unggul.

Apa mungkin Pangeran Kesembilan, yang baru saja mendapatkan Tanda Suci pada usia 16, dapat dibandingkan dengan Pangeran Ketujuh?

Setelah berhasil mengubah Kekuatan Darah yang tersisa, Lin Ningshan, Xue Kai, Situ Linjiang, dan Pangeran Kelima berhasil meningkatkan ketahanan tubuhnya, itu menunjukkan bahwa mereka mendapatkan banyak manfaat dari latihan singkat yang baru saja dilakukan.

Tidak ada seorang pun yang pergi meninggalkan Kolam Darah Binatang Buas. Mereka semua berdiri di samping kolam dan menatap Zhang Ruochen yang masih berada di dalam kolam.

"Mengapa ada begitu banyak perbedaan di antara kita, padahal kita sama-sama baru saja berada di sini?" Situ Linjiang tidak bisa percaya dan menjadi frustasi.

Ia meyakini bahwa kemauannya untuk menjadi seseorang yang lebih kuat adalah cukup besar. Ia meyakini bahwa dirinya sanggup menahan rasa sakit yang luar biasa saat orang lain tidak sanggup melakukannya. Tetapi ia tidak pernah menyangka bahwa ternyata ada perbedaaan yang cukup besar antara dirinya dan Zhang Ruochen.

Satu hari kemudian, Zhang Ruochen belum juga beranjak dari area tengah Kolam Darah Binatang Buas.

Ia tidak keluar dari Kolam Darah Binatang Buas sampai pertengahan hari ketiga. Kemudian, ia duduk bersila untuk menyerap Kekuatan Darah yang tersisa di tubuhnya.

Zhang Ruochen perlahan-lahan membuka matanya pada saat ia selesai menyerap kekuatan itu, dengan genangan darah yang mengalir dari matanya untuk kemudian darah itu seketika terserap masuk ke dalam pupil matanya dengan cepat.

"Ketahanan fisikku benar-benar meningkat pesat. Jika begitu, maka aku pasti bisa membuka 19 sampai 20 Jalur Aliran Chi ketika mencapai Tingkatan Medium dari Alam Kuning," Zhang Ruochen berkata dalam hati.

Setelah Penilaian Akhir Tahunan, Selir Lin kembali ke Istana Jade lagi.

Pada saat Zhang Ruochen tiba di Istana Jade, ia mengambil 10 botol Cairan Washing-Marrow dari dalam ruangan inti di Jimat Ruang dan Waktu miliknya, lalu meletakkannya berjejer-jejer.

"Ini saatnya untuk menembus Tingkatan Medium dari Alam Kuning!"

Ia menghabiskan semua botol yang berisi Cairan Marrow-Washing dan kemudian Zhang Ruochen mulai membuka Jalur Aliran Chi yang keduabelas.

Pada saat ini, menteri menuju ke istana ratu untuk melaporkan segala terkait dengan perkembangan para ksatria yang telah berlatih di Kolam Darah Binatang Buas.

"Pyaar!"

Tenaga Chi yang dialirkan di genggaman tangan ratu berhasil memecahkan sebuah gelas menjadi berkeping-keping.

"Dia benar-benar gila. Ia mampu berlatih selama dua hari setengah di area tengah Kolam Darah Binatang Buas? Aku tidak pernah menyangka ia memiliki bakat yang luar biasa! Tetapi ia tidak menyadari bahwa orang-orang cenderung memandang rendah yang lain sebelum akhirnya mereka bangkit, itu adalah hal yang lumrah" kata ratu dengan intonasi yang dalam.

Menteri berkata, "Yang Mulia, Penilaian Akhir Tahunan baru saja selesai. Jadi, jika sesuatu terjadi pada Pangeran Kesembilan, Anda akan dicurigai."

Ratu mendengus, "kau pikir aku bodoh? Kita tidak bisa membunuhnya di lingkungan istana. Tetapi saat ia meninggalkan istana, itu bukan tanggung jawabku jika ia sampai mati di luar sana."

Menteri merespon, "Sesungguhnya, tidak peduli seberapa tinggi bakat yang Pangeran Kesembilan miliki, karena ia masih seorang ksatria Tingkatan Fajar dari Alam Kuning. Ia belum bisa dibandingkan dengan Pangeran Ketujuh. Jadi, itu tidak dapat dipastikan apakah ia benar-benar akan menjadi tangguh di kemudian hari. Yang Mulia, itu tidak penting…"

Ratu memotong ucapan menteri dan berkata dingin, "Siapapun yang berani membahayakan anakku maka ia harus mati! Maka sebelum ia benar-benar menjadi kuat, kita harus membunuh Pangeran Kesembilan agar ia tidak membuat masalah di kemudian hari."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.