Kaisar Dewa

Kebenaran Tiga Tahun Lalu



Kebenaran Tiga Tahun Lalu

0

"Bagus! Itu adalah kemampuan teknik pedang Kelas Rendah Tingkat Ruh. Terlebih, formula itu memiliki gerakan yang digambar oleh seorang pendahulu yang telah mencapai Alam Surga!"

Dengan senyum di wajahnya, Lin Fengxian meletakkan kode dan grafis dari Keterampilan Pedang Suci lalu meninggalkannya.

Itu sungguh menakjubkan!

Keluarga Lin akan menjadi lebih kuat dengan teknik pedang Kelas Rendah Tingkat Ruh yang menjadi koleksi barunya.

Pemimpin Lelang berjalan ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Tuan, Keterampilan Pedang Suci terjual 1.240.000 koin perak saat di lelang. Dikurangi 12.000 untuk biaya lelang, maka Anda akan menerima sebesar 1.228.000 koin perak. Apakah Anda ingin menukarkannya dengan Kristal Suci, Pil Darah atau mendepositkannya di Bank Pasar Bela Diri?"

Ketika orang-orang biasa bertransaksi, mereka biasa menukar itu untuk koin tembaga, perak atau emas. Namun, ketika para ksatria bertransaksi dengan satu sama lain, itu digunakan untuk Pil Darah atau Kristal Suci.

Zhang Ruochen berkata, "Deposit 1.200.000 di Bank Pasar Bela Diri, dan tukarkan 20.000 koin perak untuk Kristal Suci dan berikan sisanya 8.000 untukku."

Satu jam kemudian, Pemimpin Lelang memberikan sebuah kartu dari benda berwarna kuning kepada Zhang Ruochen lalu berkata, "Tuan, ini adalah kartu VIP bintang tiga dari Bank Pasar Bela Diri. Koin perak Anda yang berjumlah 1.200.000 telah didepositkan ke dalamnya."

Sebuah "Kartu VIP" adalah simbol identitas, dan hanya sedikit orang di Yunwu Commandery yang memiliki itu.

Memiliki Kartu VIP bintang tiga adalah sama halnya bahwa kekayaanmu di atas 1.000.000 koin perak.

Kemudian, Pemimpin Lelang memberikan sebuah kantong yang berisi 20 Kristal Suci dan 8.000 koin perak kepada Zhang Ruochen.

Zhang Ruochen mengambil kantong itu dan berjalan keluar dari Pusat Lelang tanpa berkata apa-apa.

"Laki-laki ini tampak tidak asing!"

Lin Ningshan melihat bayangan hitam yang berjalan dan mendapati suasana yang akrab dihatinya.

Lin Fengxian berkata, "Aku merasakan perasaan yang akrab juga, sedikit. Mungkin aku telah melihat dia di Istana. Dia bukanlah lelaki biasa. Mungkin juga identitas aslinya sedikit menyeramkan."

Lin Ningshan bertanya curiga, "Mengapa engkau berkata demikian, Ayah?"

Lin Fengxian merespon serius, "Tinta dari Keterampilan Pedang Suci masih basah. Itu berarti gambar-gambar yang tertera baru dikerjakan hari ini. Tetapi seseorang yang dapat menggambar Keterampilan Pedang Suci adalah orang yang telah mencapai Alam Surga."

"Itu berarti bahwa lelaki ini telah mencapai Alam Surga atau memiliki koneksi dengan seseorang yang telah mencapai itu. Lagipula, kita tidak akan bisa macam-macam dengan dia."

"Seorang terlatih dari Alam Surga…" Lin Ningshan terkejut, dan berkata, "sepertinya kakek juga belum bisa mencapai Alam Surga."

Lin Fengxian mengangguk dan meninggalkan sesuatu di kedalaman matanya.

Terdapat empat jenis alam di Seni Bela Diri: Alam Kuning, Alam Hitam, Alam Bumi, dan Alam Surga.

"Alam Surga" mengacu pada alam puncak Seni Bela Diri, dimana itu penuh berisi legenda dari Seni Bela Diri. Seorang ksatria dari Alam Surga dapat mengalahkan 100.000 tentara sendirian. Itu adalah benar-benar ampuh.

Ketika seseorang mencapai Alam Surga, mereka tidak lagi berada dalam lingkup Seni Bela Diri atau tubuh yang normal. Itu karena kapabilitas yang mereka miliki hampir mustahil untuk dibayangkan.

Lin Ningshan berkata, "Harusnya memang cuma sedikit ksatria yang mencapai Alam Surga di lingkungan istana. Mungkin jika kita mencari, kita akan dapat menemukannya."

Raut muka Lin Fengxian seketika mengeras, ia berkata "Jangan pernah melakukan hal yang bodoh. Keluarga Lin akan membayar harga yang besar jika sampai kita berani macam-macam dengan ksatria dari Alam Surga."

Dengan kilauan di kedua matanya, Lin Ningshan berkata, "Aku punya pertanyaan, Ayah! Jika memang ia adalah seseorang yang penting dari keluarga kerajaan maka ia tidak perlu koin perak. Lalu, mengapa ia harus menjual formula Keterampilan Pedang Suci di pelelangan?"

Lin Fengxian berpikir sejenak sebelum menjawab, "Terdapat delapan Seni Bela Diri di Keluarga Kerajaan, mereka semua terkenal tetapi tidak ada satu pun yang memiliki Keterampilan Pedang Suci. Maka, kita sebaiknya tidak usah berpikir untuk menginvestigasinya karena resiko yang kita terima sungguh berat jika berani menyinggung ksatria dari Alam Surga."

"Shan, kau telah mendapatkan Tanda Suci dengan teknik pedang. Maka, kau adalah kandidat terbaik yang dapat memaksimalkan formula Keterampilan Pedang Suci ini. Kau akan menjadi yang paling bersinar di antara para ksatria muda lain di Penilaian Akhir Tahunan nanti. Tentu, dengan catatan bahwa kau telah berhasil menguasai seni pertama dari teknik pedang ini dalam kurun waktu tiga bulan."

Zhang Ruochen keluar dari Pasar Bela Diri setelah meninggalkan Pusat Lelang. Ia mengambil jalan memutar menuju kota Yunwu dan menemukan tempat tersembunyi untuk melepas penutup kepala dan sepatu kylin emasnya. Ia menyimpan itu di dalam ruangan Jimat Ruang dab Waktu, kemudian menggantinya dengan baju dan sepatu biasa.

Dengan pakaian seperti itu, ia terlihat seperti ksatria-ksatria lain pada umumnya.

"Sekarang, tidak seorang pun yang akan curiga bahwa aku adalah seorang pria misterius yang menjual Keterampilan Pedang Suci di pelelangan beberapa saat yang lalu."

Zhang Ruochen berjalan menuju Pasar Bela Diri lagi. Ia akan membeli beberapa barang yang dibutuhkan. Ia menggenggam kantong kain, berisi Kristal Suci dan koin perak di dalamnya.

Pertama-tama, ia habiskan 4.000 koin perak untuk 20 Cairan Washing-Marrow.

Lalu, ia menghabiskan 1.000 koin perak untuk membeli 200 butir Pil Darah. Sebab mengacu pada proses pengolahan yang dimilikinya saat ini, membeli Pil Darah Kelas Satu adalah sesuatu yang efisien. 200 butir Pil Darah Kelas Satu setidaknya cukup untuk kebutuhannya selama setengah tahun mendatang.

Kemudian, ia membeli dua obat lainnya yang dapat meningkatkan proses pengolahan yang dimiliki. Obat itu adalah "Bubuk Pemurnian" dan juga "Pil Energi".

Keduanya memiliki harga yang mahal, sebab meski seorang jenius dari keluarga terhormat pun belum tentu mampu untuk membelinya, apalagi ketika mereka masih berada pada Tingkatan Awal dari Alam Kuning.

Tetapi untuk orang kaya seperti Zhang Ruochen, selama barang-barang itu mampu meningkatkan proses pengolahan dirinya dengan cepat, maka ia tidak pernah ragu untuk menghabiskan seluruh hartanya untuk itu.

Akhirnya, ia menukarkan lima Kristal Suci untuk lima dosis Bubuk Pemurnian.

Dan 10 Kristal Suci lain ia tukarkan dengan 10 Pil Energim

Ia juga membeli salep Penyembuhan Otot dan Tulang untuk Yun. Itu dihargai setara dengan 500 koin perak. Terlepas dari 1.200.000 yang telah ia depositkan di Bank Pasar Bela Diri, ia masih memiliki sisa 5 Kristal Suci dan 2.500 koin perak di kantongnya.

Zhang Ruochen kembali ke istana dan menyimpan seluruh Pil yang baru saja ia beli ke dalam ruangan Jimat Ruang dan Waktu.

"Saudari Yun, ini aku belikan kau salep Penyembuhan Otot dan Tulang. Semoga lenganmu yang patah itu dapat sembuh dengan cepat." Zhang Ruochen mengeluarkan sebuah bungkus kotak yang terlihat mahal dan memberikannya ke Yun.

Yun merasa sedikit terkejut untuk beberapa saat. Ia pun menjadi sedikit gugup saat menerima kotak yang diberikan, lalu membukanya.

Seketika kotak itu melepas aroma khas obat-obatan.

Ia merasa senang sekaligus terkejut dalam satu waktu, "Pangeran Kesembilan, darimana… darimana Anda mendapatkan koin perak untuk membeli salep Penyembuhan Otot dan Tulang?"

Semua orang tahu bahwa salep Penyembuhan Otot dan Tulang yang berkualitas rendah saja dihargai dengan 200 koin perak. Maka kualitas yang lebih baik dihargai dengan 500 koin perak.

Zhang Ruochen tersenyum, "Saudari Yun, aku punya beberapa rahasia yang tidak dapat aku katakan pada siapa pun sekarang ini. Aku berharap kau tidak memberitahu siapa-siapa tentang ini."

Yun menatap Zhang Ruochen lekat-lekat, lalu mengangguk "Bolehkah aku memberitahu Selir Lin?"

"Jangan dulu," ucap Zhang Ruochen

"Baiklah. Aku berjanji akan merahasiakan ini." Yun menggenggam kotak itu gemas sekaligus merasa lega. Sebab Zhang Ruochen menghabiskan 1.000 koin perak untuk membelikannya salep Penyembuhan Otot dan Tulang. Ia meyakini bahwa Zhang memiliki kesempatan yang baik.

Mungkin suatu hari nanti Pangeran Kesembilan akan menjadi seorang legenda Seni Bela Diri.

Zhang Ruochen bertanya, "Ada satu hal yang masih tidak aku pahami, dan aku berharap kau dapat mengatakan kebenaran yang sesungguhnya. Ibuku adalah bagian dari Keluarga Lin. Mengapa ia memutus hubungan dengan para Keluarga Lin? Apa yang sebenarnya terjadi tiga tahun lalu?"

Yun menghembuskan napas sejenak, "Sejak Anda selalu menderita sakit dan terbaring lemah. Sehingga para keluarga istana menganggap Anda belum cukup mampu memikul beban berat, maka selama itu pula rahasia ini terjaga. Tetapi sekarang Anda telah mendapatkan Tanda Suci, maka saya akan mengatakan yang sebenarnya."

"Anda mestinya ingat kepada Lin Chenyu, seseorang yang paling jenius dari Keluarga Lin. Beliau adalah saudara sepupu Anda, sekaligus anak tertua dari Keluarga Lin. Beliau berlatih dan mencapai Puncak dari Alam Kuning ketika beliau masih 17 tahun."

"Tetapi tiga tahun lalu, Lin Chenyu bersitegang dengan jenius yang lain, seorang genius yang memiliki proses pengolahan yang lebih tinggi dari beliau. Kedua kaki beliau patah oleh orang itu, dan beliau dijebloskan ke dalam Penjara Kerajaan."

"Bagaimana itu bisa terjadi?" Zhang Ruochen bertanya. "Keluarga Lin adalah termasuk salah satu dari yang terkuat di Yunwu Commandery. Siapa yang berani mengirim perintah untuk menjebloskan sang jenius dari Keluarga Lin ke dalam Penjara Kerajaan? Apakah karena jenius yang bersitegang dengan Lin Chenyu memiliki latar belakang yang lebih kuat?"

Yun mengangguk, "Benar. Lin Chenyu bersitegang dengan Pangeran Ketujuh, jenius yang paling bersinar di seluruh Yunwu Commandery. Di bandingkan dengan Pangeran Ketujuh, jenius yang lain tidak memiliki arti apa-apa."

"Aku mengerti." Zhang Ruochen mengangguk. Akhirnya ia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Yun menambahkan, "Pemimpin Keluarga Lin mendatangi istana dan memohon kepada Selir Lin setelah anaknya Lin Chenyu dijebloskan ke Penjara Kerajaan. Beliau berharap bahwa Selir Lin dapat membantu untuk membujuk Komandan Pangeran Yunwu. Bahkan beliau rela membayar berapa saja kepada Selir Lin asal Lin Chenyu dibebaskan.

"Tanpa perlu seperti itu, Selir Lin bergegas untuk menemui Komandan Pangeran. Tetapi beliau dihalangi oleh ratu. Mereka saling berdebat satu sama lain, hingga akhirnya ratu marah dan menghukum Selir Lin. Beliau mendapat 30 kali cambukan sebagai hukuman. Selir Lin kehabisan darah dan hampir mati setelah hukuman itu dijatuhkan."

"Jlebb!"

Zhang Ruochen memukul dinding dengan tinjunya, ia menjadi geram, "Apakah Komandan Pangeran Yunwu hanya membiarkan itu terjadi tanpa peduli sedikit pun?"

Yun merespon, "Anda tentu sudah mengetahui bahwa Pangeran Ketujuh adalah putra paling bertalenta diantara sembilan anak dari Komandan Pangeran. Maka Komandan Pangeran Yunwu terlampau mencintai beliau dan memiliki pandangan yang lebih terhadap beliau. Komandan Pangeran melalukan investigasi dan menemukan bahwa itu sesungguhnya adalah kesalahan Lin Chenyu, yang memang saat itu hampir membunuh Pangeran Ketujuh."

"Komandan Pangeran Yunwu menjadi marah karena itu. Beliau berpikir bahwa Selir Lin tidak memiliki alasan yang masuk akal untuk membela dan meminta ampunan untuk Lin Chenyu. Sebab beliau menganggap bahwa Lin Chenyu telah membuat kesalahan yang cukup fatal."

"Komandan Pangeran Yunwu di masa lalu sangat mencintai Selir Lin, namun setelah kejadian itu, beliau menjadi dingin."

Yun melanjutkan, "Keluarga Lin tidak mengetahui pengorbanan yang telah dilakukan oleh Selir Lin. Mereka tidak berani menyalahkan ratu atau Pangeran Ketujuh. Maka dari itu mereka menyalahkan Selir Lin. Menurut mereka, mereka telah kehilangan seseorang yang paling jenius dari Keluarga Lin oleh karena Selir Lin tidak mau membantu mereka untuk merayu Komandan Pangeran. Akhirnya Keluarga Lin memutus tali keluarga dengan Selir Lin dan mengucilkan beliau hingga sekarang."

Zhang Ruochen mengambil napas dalam-dalam. Ia merasakan betul bagaimana ketidakadilan yang diterima oleh Selir Lin sehingga ibunya sangat menderita. Ia menggenggam tinju dan menghantam dinding sekali lagi. Dengan intonasi berat ia berkata, "Kekuasaan! Tanpa kekuasaan, kau tidak akan bisa bertahan di dunia ini. Kau tidak akan mendapat keadilan!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.