Kaisar Dewa

Berkumpulnya Master



Berkumpulnya Master

0Dengan tatapan gembira di matanya, maka Zhang Ruochen cepat-cepat bertanya, "Jenis Harta Karun Spirit apa yang kau dapatkan di Dunia Primitif Lima Elemen?"     

Di Dunia Primitif Lima Elemen, ia telah mendapatkan tiga jenis Harta Karun Spirit; Black Glazed Spinel, Purple Cloud-patterned Eaglewood, dan Golden Ganoderma Lucidum.     

Namun, ia belum mendapatkan dua jenis Harta Karun Spirit sisanya.     

Secara natural, ia merupakan orang yang berambisi dalam Seni Bela Diri. Jadi, ia tidak hanya ingin menguasai Harta Karun Fisik Double Spirit atau Harta Karun Fisik Three Spirit, tetapi juga Fisik Chaotic Lima Elemen, yang mana itu jauh lebih unggul dibandingkan dengan Perangai Biksu.     

Tanpa ambisi, maka bagaimana mungkin seorang pria mampu menjadi seorang figur penting?     

Tanpa ambisi, bagaimana mungkin seorang ksatria dapat menjadi seorang superior tak tertandingi?     

"Salah satu dari Harta Karun Spirit, Bloody Saint-cultivating Soil."     

Duanmu Xingling mengedipkan matanya dan berkata sambil tersenyum, "Jika kau mampu mengalahkan Lu Fantian, maka aku akan memberimu Bloody Saint-cultivating Soil."     

"Tidak. Aku juga mendapatkan tiga dari lima Harta Karun Spirit, jadi aku bisa menukar Black Glazed Spinel dan Purple Cloud-patterned Eaglewood dengan milikmu," kata Zhang Ruochen.     

Sampai pada saat dimana ia berhasil menguasai Harta Karun Fisik Metal Spirit, dan sebelum itu terjadi, maka Zhang Ruochen tidak akan pernah menukar atau menjual Golden Ganoderma Lucidum, karena itu merupakan harta karun yang langka. Sebaliknya, ia memiliki Black Glazed Spinel dan Purple Cloud-patterned Eaglewood dalam jumlah besar.     

Duanmu Xingling bisa merasakan jarak yang sedang diciptakan oleh Zhang Ruochen dari percakapan tersebut.     

Sebab sebelumnya, lelaki itu tidak pernah menolak hadiahnya.     

Jadi, wanita itu hanya mengamatinya dalam-dalam dan tidak berkata apa-apa.     

"Boom!"     

Tiba-tiba, terdengar suara teriakan yang memekakkan telinga di Lapangan Pasar Bela Diri. Semua orang sedang berdiri dan menyerukan nama, "Lu Fantian."     

Sementara Zhang Ruochen sedang berbincang dengan Duanmu Xingling, maka saat itu Lu Fantian berhasil mengalahkan Yi Qusheng – yang telah terjatuh dari Heavely Ring.     

Sejujurnya, Yi Qusheng merupakan seorang top 10.000 ksatria di Peringkat Surga, jadi pria itu mampu mengimbangi para superior yang berada di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon. Namun, tidak disangka, pria itu dikalahkan oleh Lu Fantian dengan sangat cepat, dan hanya berhasil menukar serangan sebanyak 92 kali.     

"Yang mengejutkan, Lu Fantian, seorang ksatria yang masih berada di Tingkatan Akhir dari Alam Surga, telah sanggup mengalahkan Yi Qusheng dalam 100 kali gerakan. Jadi, dalam lima tahun ke depan, maka dia pasti akan mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga. Lalu, setelah beberapa tahun berlatih keras, maka dia mempunyai kesempatan untuk masuk ke dalam top 10 ksatria di Peringkat Surga."     

"Mustahil! Itu 10 atau 100 kali lipat lebih sulit daripada menembus Alam Fish-dragon. Sebab, top 10 ksatria di Peringkat Surga dipenuhi dengan mereka yang memiliki Perangai Biksu, yang mana mereka merupakan orang-orang yang diberkati langit. Jadi, dia belum mampu melawan Perangai Biksu saat berada di tingkatan alam yang sama."     

"Tidakkah kau melihat jika Lu Fantian sekarang ini tidak lebih lemah daripada Perangai Biksu, berdasarkan pada kekuatannya yang sekarang?"     

"Apa? Apa sekarang ini dia telah menjadi setangguh itu?"     

Semua orang yang berada di Lapangan Pasar Bela Diri menjadi tertegun dengan kekuatan Lu Fantian. Beberapa master tua dari Alam Fish-dragon telah memprediksi bahwa pria itu punya kesempatan untuk masuk ke dalam top 10 ksatria di Peringkat Surga dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.     

Di seluruh Daratan Kunlun, ada jutaan orang yang masuk ke dalam daftar Peringkat Surga. Namun, hanya mereka yang menjadi top 100 atau top 10 ksatria yang akan diingat dan dikenal oleh semua orang di dunia.     

Maka dari itu, menjadi top 10 ksatria di Peringkat Surga merupakan sebuah kehormatan yang tinggi.     

Dalam periode suburnya kelahiran-kelahiran para jenius tangguh, bahkan para Perangai Biksu tidak punya jaminan untuk dapat masuk ke dalam top 10 ksatria di Peringkat Surga.     

Seorang Elder berjubah ungu sedang duduk di atas Heavenly Ring dan mengumumkan, "Lu Fantian dari Kediaman Pedang telah berhasil mengalahkan Yi Qusheng dari Sekte Hanging. Dia berhasil menggantikan posisi Yi Qusheng dan mendapatkan rangking 5.800 di Peringkat Surga. Selain itu, dia juga mendapatkan 287.000 poin merit militer. Lu Fantian, apa kau masih ingin menantang yang lainnya?"     

Lu Fantian berdiri tegak di tengah Heavenly Ring, lalu ia membalikkan tubuhnya, dan mulai menatap Zhang Ruochen. Kemudian, ia mengangkat tangan dan menudingkan pedang, sambil berkata, "Zhang Ruochen, semenjak kau telah tiba di sini, mari kita bertarung secara adil. Hari ini, aku ingin berkompetisi melawan seorang raja muda di Wilayah Timur. Aku penasaran seberapa tangguhnya dia."     

Sambil mengikuti tatapan mata pria tersebut, maka orang-orang mulai melihat ke arah Zhang Ruochen.     

"Apa? Zhang Ruochen juga datang di Lapangan Pasar Bela Diri. Lu Fantian ingin bertarung melawannya." Dengan tatapan terkejut, seorang ksatria muda, yang berusia sekitar 10 tahun, tampak sedang mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat.     

Seorang pria tinggi berkepala botak dan mengenakan jubah katun, sedang duduk di barisan pertama. Pria itu terlihat jelek dan mengerikan, sama halnya seperti tukang jagal.     

Namun, kedua matanya benar-benar dalam, dan memancarkan kebijaksanaan, sambil mengeluarkan aura yang sangat kontras dengan tampilan fisiknya.     

Pria berkepala botak itu menyilangkan tangannya dan berkata para lelaki muda tersebut, "Apa kau tidak tahu? Hari ini, secara khusus aku datang ke Lapangan Pasar Bela Diri adalah untuk melihat pertarungan mereka. Seharusnya ini akan menjadi sebuah pertarungan yang sengit, karena mereka berdua sama-sama merupakan para ksatria top. Jika mereka tidak pernah bertarung, maka tidak ada seorangpun yang akan mengetahui mana yang lebih tangguh."     

Di pinggulnya terdapat empat token, yang mana itu merupakan Token Besi Kuning berwarna hitam, Token Tembaga Hitam berwarna hijau, Token Perak Bumi berwarna putih, dan Token Emas Surga berwarna emas. Sementara itu, keempat token tersebut melambangkan jika sang pria berkepala botak telah masuk ke dalam Peringkat Kuning di Alam Kuning, Divisi Hitam di Alam Hitam, Peringkat Bumi di Alam Bumi, dan Peringkat Surga di Alam Surga.     

Di dalam Token Besi Kuning tertulis, "No.1 di Peringkat Kuning.", di dalam Token Tembaga Hitam tertulis, "No.1 di Divisi Hitam.", di dalam Token Perak Bumi tertulis, "No.1 di Peringkat Bumi."     

Karena ditutupi oleh tiga token tersebut, maka tanda untuk Token Emas Surga yang terakhir tampak tersembunyi. Jadi, rangkingnya dalam Peringkat Surga tidak terlihat.     

Karena tertegun dengan rangking yang didapatkan di Peringkat Kuning, Divisi Hitam, dan Peringkat Bumi, maka seorang ksatria muda itu tidak lagi berani menyanggah apa-apa.     

Di sebelah kiri pria berkepala botak itu ada seorang wanita muda bertudung kepala.     

Namun, kedua matanya tidak tertutupi, dan terlihat sangat cantik.     

Secara natural, wanita itu juga menyaksikan tiga token yang berada di pinggul si pria berkepala botak. Lalu, dengan suara yang terdengar lembut, maka wanita itu mendengus dan berkata, "Aku tidak berpikir demikian. Zhang Ruochen masih berusia 20 tahun, dan dia hanya berlatih Seni Bela Diri selama beberapa tahun. Sebaliknya, Lu Fantian telah berusia 26 tahun, jadi tingkat pengolahannya pasti lebih unggul daripada Zhang Ruochen."     

Pria berkepala botak itu berkata, "Di pertarungan ini, apa kau lebih optimis terhadap Lu Fantian?"     

Wanita bertudung kepala itu tertawa dan berkata, "Jika mereka berada di tingkatan alam yang sama, maka Zhang Ruochen mungkin lebih tangguh daripada Lu Fantian. Tapi sekarang, Zhang Ruochen belum mampu mengimbangi Lu Fantian."     

"Mungkin!" kata pria berkepala botak.     

Hari ini, ada begitu banyak master di Peringkat Surga yang bersembunyi di Lapangan Pasar Bela Diri, di antara mereka semua, beberapa dari mereka bahkan merupakan sosok terkenal sejak bertahun-tahun lamanya. Biasanya, mereka lebih senang mencari pengalaman di Medan Pertempuran Dunia Primitif Lima Elemen atau mengasingkan diri untuk pemurnian.     

Namun, ketika mereka mendengar bahwa Lu Fantian akan menantang Zhang Ruochen secara terbuka, yang mana lelaki itu merupakan salah satu dari Enam Raja Muda di generasi baru, maka terdapat begitu banyak master di Peringkat Surga yang sebelumnya sedang mengasingkan diri untuk pemurnian, akhirnya memilih untuk datang ke tempat ini demi menyaksikan pertandingan mereka.     

Sebagian besar dari mereka ingin mengetahui kekuatan sesungguhnya yang dimiliki oleh Zhang Ruochen. Sementara itu, mereka juga bertanya-tanya apakah lelaki tersebut memang layak menyandang gelar "raja muda" atau tidak.     

Jika pria itu tidak layak menyandangnya, maka akan ada begitu banyak orang yang telah siap untuk menggantikan posisinya.     

Sebuah gelar "raja muda" hampir dapat disejajarkan dengan "top sepuluh ksatria di Peringkat Surga."     

Ketika pohon-pohon menciptakan bayangan, maka orang-orang selalu ingin menjadi terkenal.     

Ada begitu banyak ksatria muda yang berdiri di bawah dan melihat ke arah atas. Mereka telah bersiap-siap untuk melesat naik dan menggantikan posisi mereka.     

Di bawah tatapan mata publik, maka Zhang Ruochen tampak sedang membawa Pedang Kuno Abyss di punggungnya, sambil berjalan ke dalam Heavenly Ring langkah demi langkah, sebelum akhirnya berdiri di hadapan Lu Fantian.     

Dalam sekejap, seisi Lapangan Pasar Bela Diri tiba-tiba menjadi hening. Di waktu yang bersamaan, tidak terhitung jumlah pasang mata yang mulai terbakar.     

Zhang Ruochen terlihat tenang dan sama sekali tidak terganggu. Saat itu, ia berkata, "Saudara Lu, kau pasti telah mengkonsumsi begitu banyak Tenaga Chi karena bertarung sebanyak delapan kali berturut-turut. Jadi, aku akan memberimu waktu satu jam. Mari kita bertarung setelah kondisimu kembali berada di puncaknya."     

Setelah mendengar itu, maka Lu Fantian segera mengeluarkan Pil Huiqi dan mulai mengisi kembali Tenaga Chi-nya, sambil duduk bersila di tengah Heavenly Ring.     

Yang jelas, pria itu benar-benar menghargai pertarungan ini. Sementara itu, ia juga memahami jika Zhang Ruochen merupakan seorang lawan yang sangat sulit untuk ditaklukkan, jadi ia tidak ingin tergesa-gesa.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen juga menutup matanya dan mulai mengingat-ingat kembali teknik Pemandu Pedang Suci yang dilepaskan oleh Kong Lanyou. Sebab, ia ingin menguasai tingkat kehalusan dari teknik pedang tersebut.     

Meskipun ia telah mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, namun ia masih berada di Tingkatan Awal. Lalu, pada saat berada di antara para ksatria dari Alam Surga dan Alam Fish-dragon, maka ia merupakan sosok yang tak tertandingi. Namun, ketika harus dihadapkan dengan mereka yang telah mencapai Alam Biksu, maka ia tertinggal sangat jauh di belakang.     

Maka dari itu, jika ia mampu menguasai 10% atau 20% esensi dari Pedang Pemandu Suci yang dilepaskan oleh Kong Lanyou, maka ia pasti dapat mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang.     

Satu jam berlangsung dengan sangat cepat.     

Sekali lagi, Lu Fantian akhirnya membuka matanya yang tajam, sambil berkata, "Zhang Ruochen, aku telah berada di kondisi puncak. Tarik pedangmu!"     

"Ok, mari bertarung!"     

Tanpa membuka matanya, maka Zhang Ruochen mulai memobilisasi Tenaga Chi dengan menggunakan jari. Setelah itu, Pedang Kuno Abyss mulai terbang dari sarung pedang, sebelum akhirnya mendarat di genggamannya.     

"Swish!"     

Ia melepaskan satu gerakan dengan santai, yang mana itu merupakan "Pemandu Pedang Suci." Namun, ia telah melatih gerakan tersebut di dalam pikirannya berkali-kali.     

Jadi, itu tampak seperti satu serangan biasa, namun mampu menciptakan bayangan pedang yang tak terhitung jumlahnya. Pada akhirnya, semua bayangan itu bergabung menjadi satu jalur pedang – yang memanjang sampai 10 meter – tepat di depan Lu Fantian.     

Sebuah teknik bela diri sederhana kelas rendah dari Tingkatan Ruh telah benar-benar berhasil membuat Lu Fantian menghadapi masalah besar, yang mana itu membuatnya tidak lagi mampu berdiri tegak. Pada akhirnya, momentum yang telah diciptakan sebelumnya menjadi hancur, dan ia harus cepat-cepat menghindar dari serangan tersebut.     

Jika ia tidak menghindar, maka ia tidak akan sanggup menghadapi gerakan pedang selanjutnya yang akan dilepaskan oleh Zhang Ruochen.     

Sementara itu, tingkat pengolahan Kong Lanyou sangat luar biasa sehingga "Pemandu Pedang Suci"-nya hampir seperti sebuah ajaran dari seorang Biksu. Sebab, wanita itu tidak hanya bertarung pedang dengan Zhang Ruochen, tetapi juga memberikan lelaki tersebut bimbingan-bimbingan tertentu.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen merupakan sosok yang sangat cerdas, sehingga ia dapat memahami kebenaran tersembunyi di balik sebagian besar gerakan pedang tersebut hanya dalam kurun waktu satu hari. Jadi, tanpa disadari olehnya, maka teknik pedangnya kali ini telah meningkat pesat.     

Itulah alasan mengapa ia mampu memberi tekanan pada seorang master seperti Lu Fantian agar lawannya terus melangkah mundur hanya dengan menggunakan "Pemandu Pedang Suci."     

Lu Fantian akhirnya memilih untuk bertahan, sambil menekuk lututnya dan merendahkan postur tubuh, lalu memasang kuda-kuda pertahanan, sehingga ia benar-benar siap menghadapi serangan mematikan yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen. Setelah itu, ia menemukan bahwa Zhang Ruochen masih menggunakan teknik bela diri "Pemandu Pedang Suci" pada gerakan keduanya.     

"Mengapa kau menggunakan gerakan ini lagi?"     

Lu Fantian mulai merasa sakit kepala.     

Teknik pedang ini memang sederhana, namun mempunyai variasi-variasi yang tidak terhingga, yang mana itu membuatnya tidak berani bertahan di tempatnya berdiri.     

Oleh karena itulah, sekali lagi, ia memilih menghindar.     

Selama Zhang Ruochen memperagakan gerakan yang mematikan, maka Lu Fantian masih akan terus bersikap waspada.     

Ia harus membuktikan kekuatannya sebagai seorang raja muda di pertarungan ini. Jadi, ia tidak akan mentolerir kekalahan ataupun kecerobohan.     

Ada begitu banyak ksatria yang sedang duduk di kursi penonton mulai menjadi kebingungan saat menyaksikan pertarungan ini.     

"Zhang Ruochen sedang bertarung melawan Lu Fantian dengan mata tertutup. Apa dia memang sangat arogan seperti itu?" kata wanita bertudung kepala, sambil mengernyitkan dahi.     

Wanita itu mengira jika Zhang Ruochen tidak menghormati lawannya, sebagaimana lelaki tersebut melawan Lu Fantian dengan mata tertutup.     

Di tempat lain, Duanmu Xingling tertawa dan berkata, "Entah dia bertarung dengan menutup matanya atau tidak, maka itu sama sekali tidak ada bedanya. Tidakkah kau tahu jika talenta Zhang Ruochen dalam Kekuatan Batin lebih tinggi daripada Seni Bela Diri-nya?"     

Setelah itu, Duanmu Xingling mulai mengusap pipinya sendiri, sambil terus mengamati Heavenly Ring dengan kedua mata cantiknya, sebelum akhirnya berkata, "Selain itu, aku pikir saat ini Zhang Ruochen tidak sedang bertarung, tapi dia sedang masuk ke dalam nuansa latihan. Dia pasti sedang ingin melatih sebuah teknik pedang dengan pemahaman yang lebih mendalam."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.