Kaisar Dewa

Berlatih Teknik Pedang



Berlatih Teknik Pedang

0Ronde kedua ujian masuk berlangsung selama tiga hari. Semua murid diharuskan tinggal di Akademi Saint dan melatih teknik pedang masing-masing.     

Hanya ketika ujian itu telah selesai, maka mereka semua diperbolehkan untuk pergi.     

Dua hari berlalu dengan sangat cepat.     

Xu Hai melipat tangannya di belakang punggung dan kedua matanya terlihat dingin serta tajam. Saat itu, ia sedang mengamati lapangan ujian dan bertanya pada Nie Wenlong, "Gerakan ke berapa yang telah dikuasai oleh Xu Canglan?"     

Ekspresi Nie Wenlong tampak penuh dengan rasa hormat, saat ia berkata, "Xu Canglan adalah master kedua dari generasi ini di Keluarga Biksu Xu. Pencapaian teknik pedangnya sangat tinggi dan seharusnya dia telah mencapai Tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Hati sejak lama. Tujuh hari yang lalu, aku telah memberikan metode kultivasi Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa kepadanya. Dan dia benar-benar tidak mengecewakanku. Dia telah mencapai gerakan pedang kedelapan, dimana itu merupakan pencapaian yang sangat baik."     

Seseorang yang bertanggung jawab atas ujian masuk di Departemen Teknik Pedang adalah master Xu Hai, yakni Setengah-Biksu Lingyuan.     

Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa adalah sebuah teknik pedang yang dikembangkan oleh Setengah-Biksu Lingyuan tujuh hari yang lalu.     

Sebagai seorang jenius dari Keluarga Biksu Xu, sekaligus juga seorang murid dari Setengah-Biksu Lingyuan, maka tujuh hari yang lalu ia telah mendapatkan metode kultivasi Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa dan telah memberikannya pada jenius kedua dari Keluarga Biksu Xu, yakni Xu Canglan.     

Jadi, sebelum ujian masuk Akademi Saint dimulai, maka Xu Canglan telah mendapatkan metode kultivasi sejak tujuh hari yang lalu, dan ia hampir berhasil menguasai Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa.     

Sekarang, ia hanya perlu melatih gerakan pedang dan menggabungkannya dengan metode kultivasi tersebut agar dapat menjadi satu. Setelah itu, maka ia akan berhasil menguasai teknik pedang ini.     

Setelah menghabiskan dua hari bersama mereka, maka Xu Canglan telah menguasai gerakan ketujuh dan sekarang mulai berlatih gerakan kedelapan.     

"Masih ada satu hari lagi. Xu Canglan harus mampu menguasai gerakan pedang kesepuluh. Lalu, Pil Hati Pedang akan berada di dalam sakuku."     

Sambil memikirkan hal ini, maka ujung bibir Xu Hai mulai tersungging tipis.     

Alasan mengapa ia memberi Xu Canglan metode kultivasi dari Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa adalah karena ia ingin agar Xu Canglan memenangkan posisi pertama di ronde kedua ujian masuk, dan membantunya untuk mendapatkan Pil Hati Pedang.     

20 tahun yang lalu, Xu Hai telah mencapai Tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Hati, dan tingkat pengolahannya pada teknik pedang menjadi semakin dalam, namun ia masih belum sanggup menggabungkan Hati Pedang.     

Oleh karenanya, jika ia mendapatkan Pil Hati Pedang, maka ia mampu menembus Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang.     

Dan keesokan harinya, maka Pil Hati Pedang itu akan menjadi miliknya.     

Nie Wenlong menatap ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Kakak saudara Xu Hai, Zhang Ruochen telah berada di Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, jadi latihan teknik pedangnya mungkin sangat cepat. Aku rasa dia akan menjadi seorang lawan yang tangguh bagi Xu Canglan."     

Xu Hai mendengus dingin dan menunjukkan ekspresi jijik. "Lalu apa jika memang tingkatan alamnya tinggi. Ujian ini hanya berlangsung selama tiga hari, dia pun hanya seorang mortal dan bukan seorang Biksu, jadi bagaimana mungkin dia sanggup menguasai teknik pedang dengan begitu cepat? Apa kau tidak melihatnya? Dia masih mempelajari metode kultivasi dan belum memulai latihan pedangnya."     

Berlatih teknik pedang dibedakan menjadi dua bagian; mempelajari metode kultivasi, dan berlatih gerakan pedang.     

Metode kultivasi mengandung koordinasi gerakan kaki, proses aliran Tenaga Chi, sampai pada kunci rahasia dalam menguasai teknik pedang.     

Hanya setelah menguasai ketiga hal di atas, maka seseorang dapat memulai latihan gerakan pedangnya.     

Tujuan dari melatih gerakan teknik pedang adalah agar teknik pedang, gerakan kaki, dan aliran Tenaga Chi di dalam tubuh seorang ksatria menjadi satu kesatuan yang utuh.     

Sehingga, teknik pedang dan ksatria akan menjadi satu tubuh, dan mencapai sebuah titik yang diharapkan oleh para pembelajarnya.     

Ketika seseorang mulai melepaskan serangan, maka mereka tidak perlu memikirkannya lagi. Sebab, teknik pedang itu dengan sendirinya akan terlepas dan membunuh lawan mereka.     

Sebagaimana misal, Zhang Ruochen telah menguasai beberapa teknik pedang di kehidupan sebelumnya. Lalu saat tiba di kehidupan ini, maka ia harus kembali berlatih teknik pedang agar mampu membuatnya menyatu dengan tubuh, sehingga ia dapat mencapai Pedang Pengikut Hati, atau bahkan membuat pedangnya Terhubung dengan dirinya.     

Dalam kata lain, berlatih teknik pedang harus sampai memiliki fungsi yang sama seperti beberapa anggota tubuh, seperti halnya tangan, kaki, mata, dan hidung. Dengan begitu, maka seseorang akan mencapai Alam Pedang Pengikut Hati.     

Selain itu, berlatih teknik pedang sampai daging di dalam tubuh bergabung dengan jiwa milik seorang ksatria. Ketika hal itu terjadi, maka mereka bisa dikategorikan telah berhasil mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang.     

Jika titik itu belum berhasil diraih, maka latihanmu hanya selalu berkutat pada ketajaman gerakan pedang, sehingga hal itu menjadikanmu sebagai seorang bandit, dan bukan seorang ahli pedang yang sesungguhnya.     

Tiba-tiba, pada saat Xu Hai baru saja menyelesaikan perkataannya, maka Zhang Ruochen, yang sebelumnya sedang duduk bersila, akhirnya mulai bangkit dan melatih gerakan pedang.     

Zhang Ruochen menggunakan tangannya sebagai pedang dan mengarahkannya ke depan. Lalu, tidak lama kemudian, terdapat tujuh bayangan terpisah di tangannya, layaknya gadis langit yang sedang menyiram bunga, maka bayangan itu terbang mengarah ke tujuh titik ruang hampa di sekitarnya.     

"Crack! Crack!"     

Terdapat tujuh ledakan Chi yang terdengar berturut-turut, seperti suara tujuh ujung pedang yang sedang berbenturan dengan sebuah dinding batu.     

"Kakak saudara Xu Hai, Zhang Ruochen baru saja memulai latihan gerakan pedangnya. Dia sedang memperagakan gerakan pedang pertama dari Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa, yakni 'Haunting Septuple Kill'," kata Nie Wenlong.     

Ekspresi Xu Hai menjadi muram dan ia segera berpaling, lalu mulai menatap ke arah Zhang Ruochen.     

Hari itu adalah hari terakhir, dan tidak hanya Zhang Ruochen, tetapi para murid lain juga melakukan hal yang sama dan mulai berlatih gerakan pedang masing-masing.     

Setelah Zhang Ruochen memperagakan gerakan pertama, lalu ia kembali menjadi batu, sambil duduk bersila di atas tanah. Saat itu, ia sama sekali tidak bergerak dan tidak melanjutkan gerakan latihannya.     

Aku tidak pernah menyangka, bahwa setelah mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, maka seseorang hanya perlu mempelajari sebuah metode kultivasi, sebelum akhirnya menggunakan Hati Pedang untuk menguasai gerakan pedang di dalam benaknya. Lebih jauh, teknik pedang tersebut bahkan langsung mencapai tingkatan Sukses.     

Sebelumnya, Zhang Ruochen melatih gerakan "Haunting Septuple Kill" di dalam benaknya. Lalu, saat ia mempraktikkannya, maka ia benar-benar berhasil.     

Zhang Ruochen pun kembali menikmati keunggulan dari alam yang menakjubkan ini.     

Di dalam Lautan Chi-nya, maka Hati Pedang-nya mulai berubah menjadi seorang figur manusia dan berlatih gerakan kedua, yakni "Soul-breaking Windwhisper".     

Di kejauhan, Nie Wenlong melihat Zhang Ruochen sama sekali tidak bergerak dan ia pun mulai mengernyitkan dahinya. "Apa yang dilakukan oleh pria itu? Dia hanya memperagakan satu gerakan dan tidak lagi melanjutkan gerakan pedangnya. Hanya tersisa satu hari lagi, apa dia tidak ingin berlatih gerakan pedang yang lain?"     

Xu Hai tersenyum dingin dan berkata, "Biarkan saja, dia mungkin terlalu percaya diri dan ingin menguasai 13 metode kultivasi dari teknik pedang sebelum memulai latihan gerakan pedangnya. Tapi sialnya, dia tidak mempunyai cukup banyak waktu."     

Mereka belum mencapai Hati yang Terhubung dengan Pedang. Jadi, tentu saja, mereka semua tidak memahami keunggulan dari Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang. Mereka semua tidak mengerti bahwa Zhang Ruochen telah menguasai 13 metode kultivasi, dan sekarang lelaki itu sedang memperagakan gerakan pedang di dalam benaknya.     

Di arah yang berbeda, Xu Canglan dari Keluarga Biksu Xu telah berhasil menguasai gerakan kedelapan dan mulai mempelajari gerakan kesembilan.     

Bagaimana mungkin murid dari Keluarga Biksu Xu itu begitu tangguh? Dia telah menguasai gerakan kedelapan, apa dia benar-benar bertalenta?     

Duanmu Xingling merasa sangat kesal, sehingga kedua matanya yang bulat mulai mengamati Xu Canglan lekat-lekat.     

Di Stairway to Heaven, Duanmu Xingling telah bertarung melawan Xu Canglan dan sama sekali tidak merasa bahwa lelaki itu tangguh. Setidaknya, jika ia melepaskan segel tingkat pengolahannya, maka ia mampu menyeberang ke dua alam dan mengalahkan Xu Canglan.     

Namun, sekarang ini, ia telah menggunakan seluruh kekuatannya dalam mempelajari Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa dan hanya mampu menguasai gerakan ketujuh.     

Apa seorang jenius dari Keluarga Biksu Xu mempunyai pemahaman yang lebih unggul daripada dirinya, seorang Biksuni sesat?     

Pasti ada yang salah, sebab aku tidak percaya bahwa pemahamannya dapat berkembang setinggi itu.     

Duanmu Xingling merasa sangat kesal dan kembali berlatih teknik pedang dengan segenap kemampuannya, dan ia mencoba untuk mengungguli Xu Canglan. Sebab, jika lelaki itu lebih unggul daripada dirinya, maka hal itu akan sangat memalukan baginya.     

Pada akhirnya, tiga hari pun berlalu.     

Hari ini, sang penanggung jawab ujian, Setengah-Biksu Lingyuan, mendatangi ujian dan duduk di kursi tertinggi.     

Di sebelah Setengah-Biksu Lingyuan, terdapat platform anggrek permata yang melayang-layang. Sementara itu, Setengah-Biksu Lingshu yang berukuran tiga inci tampak sedang duduk bersila di atas platform tersebut.     

Wanita itu mengenakan jubah merah dan membawa sebuah pedang di punggungnya. Tubuhnya diselimuti oleh sebuah kabut berwarna putih, sehingga ia tampak seperti seorang immortal dari dunia lain.     

Meskipun Setengah-Biksu Lingshu tidak terlampau tua, namun ia berhasil menjadi seorang murid Kepala Sekolah Xuanji. Sehingga, posisinya di Akademi Saint adalah berada jauh di atas Setengah-Biksu Lingyuan.     

Bahkan Setengah-Biksu Lingyuan memperlakukannya dengan hormat dan tidak berani mengusiknya.     

Semua murid yang telah mendaftarkan diri pada Departemen Teknik Pedang mulai berkumpul di platform seni bela diri dan mencoba yang terbaik dalam memperagakan pencapaian teknik pedang masing-masing, mereka bermaksud untuk menunjukkan bakatnya yang hebat.     

Jika mereka berhasil menarik perhatian dari seorang Setengah-Biksu dan menjadi muridnya, maka mereka akan mencapai langit hanya dengan satu langkah.     

Murid pertama yang masuk ke dalam platform seni bela diri adalah seorang gadis muda. Sementara itu, tingkat pengolahannya berada di Tingkatan Awal dari Alam Surga.     

"Haunting Septuple Kill."     

"Soul-breaking Windwhisper."     

"Soul-repose Shadowing."     

Gadis itu mencoba untuk memperagakan gerakan keempat, namun ia gagal dan mulai melangkah mundur.     

Namun, berhasil menguasai tiga gerakan adalah batas minimal untuk lulus, jadi ia lulus ronde kedua ujian masuk.     

Murid kedua yang naik ke platform seni bela diri mempunyai tingkat pengolahan yang telah mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Surga. Murid itu dikategorikan sebagai superior kelas pertama di antara para murid yang berpartisipasi dalam ujian masuk di Akademi Saint.     

Namun, ia gagal. Sebab, ia hanya mampu menguasai dua teknik pedang, hingga pada akhirnya ia belum bisa diterima di Akademi Saint.     

"Sanggup mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Surga sebelum berusia 35 tahun, maka itu berarti bahwa talentanya sangat tinggi. Tapi sialnya, pemahamannya atas teknik pedang sangat kurang, sehingga dia tidak memenuhi persyaratan untuk bisa menjadi seorang murid di Akademi Saint."     

Sebagian besar orang merasa berduka atasnya, namun di waktu yang sama, mereka juga menghela nafas lega di dalam hati masing-masing. Persyaratan masuk ke Akademi Saint memang sangat tinggi, hingga bahkan seorang jenius seperti itu harus dipulangkan.     

Selama ujian berlangsung, setidaknya terdapat 70 persen murid yang mampu memperagakan tiga gerakan teknik pedang, dan lulus ujian masuk.     

20 persen murid sisanya hanya mampu memperagakan dua gerakan teknik pedang.     

Dan kurang dari 10 persen dari mereka hanya mampu memperagakan satu gerakan teknik pedang.     

Meski demikian, yang jelas para murid yang telah berpartisipasi di Akademi Saint adalah mereka yang punya kualitas tinggi, dan mereka merupakan buah-buahan dari setiap pohon.     

Jika seorang ksatria dengan talenta rata-rata dari Alam Surga diperintahkan untuk mempelajari teknik bela diri pedang yang mendalam seperti Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa, alih-alih tiga hari, bahkan jika mereka diberikan waktu 30 hari, maka mereka pasti tidak akan mampu menguasai satu gerakan dari teknik pedang tersebut.     

Melalui latihan pedang, maka hal itu dapat digunakan untuk memetakan level pemahaman pedang yang berbeda-beda dari setiap murid.     

Terdapat lebih dari 1.000 murid yang sedang berlatih teknik pedang di tempat ini, dan hanya 700 dari mereka yang mampu menguasai tiga gerakan teknik pedang. Ada sekitar 80 murid yang mampu menguasai sampai gerakan keempat. Sementara itu, hanya terdapat 10 orang yang mampu menguasai gerakan kelima.     

Tidak ada seorangpun yang mampu memperagakan gerakan keenam.     

Hanya seorang keturunan dari Keluarga Biksu yang mampu menguasai sampai tujuh gerakan, yang mana itu merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa.     

"Seseorang benar-benar berhasil menguasai gerakan teknik pedang ketujuh. Aku tidak pernah menyangka bahwa diantara para keturunan dari Keluarga Biksu, terdapat seseorang dengan pemahaman yang tinggi seperti itu." Duanmu Xingling melirik ke arah Huang Yanchen dan berkata, "Saudari Chen, berapa banyak gerakan yang telah kau kuasai?"     

"Lima gerakan," kata Huang Yanchen.     

Dalam hal pemahaman menyeluruh, maka Huang Yanchen hanya bisa dikategorikan mencapai Puncak, namun ia belum mencapai sebuah Level yang Menakjubkan.     

Agar dapat menguasai gerakan ketujuh dalam kurun waktu tiga hari, maka orang itu pasti telah mencapai level yang menakjubkan. Bahkan di mata para Setengah-Biksu, maka hal itu merupakan sebuah pencapaian yang sangat baik.     

(Bersambung...)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.