Kaisar Dewa

Teknik Tinju



Teknik Tinju

0"Baiklah! Kau bisa tinggal di kediaman latihanku selama tujuh hari. Kita juga bisa menukar beberapa hal mengenai Seni Bela Diri dan membantu serta mendukung peningkatan latihan satu sama lain." Kata Luo Shuihan.     

"Aku takut jika hal tersebut bukan ide yang baik," kata Zhang Ruochen.     

Hasil dari ujian Peringkat Bumi yang didapatkan oleh Luo Shuihan telah tersebar luas. Oleh karenanya, wanita tersebut telah dikenal sebagai top master dan top jenius baru. Selain itu, ia mempunyai latar belakang keluarga yang luar biasa, ditunjang dengan wajah yang cantik; yang mana wanita itu kerap disebut sebagai kecantikan kelas pertama.     

Ia mempunyai begitu banyak cincin cahaya; dan ia selalu berhasil menarik perhatian sesiapa.     

Lebih jauh, ada begitu banyak orang yang menyaksikan lelaki tersebut datang di kediaman latihannya, sehingga hal tersebut mengejutkan mereka.     

Lalu, jika Zhang Ruochen menghabiskan tujuh hari di dalam kediaman latihan wanita tersebut, maka kau bisa membayangkan kegaduhan macam apa yang bisa ditimbulkan.     

Luo Shuihan adalah wanita yang sangat cerdas. Maka, ia segera memahami apa yang menjadi kegelisahan lelaki tersebut. Lalu, ia tersenyum tipis. "Jika kau khawatir, maka kau bisa datang esok hari. Pintunya pasti akan selalu terbuka untukmu."     

Mendengar itu, ia merasa bahwa dirinya sendiri sedang menjadi sedikit irasional.     

"Dia bahkan tidak peduli tentang rumor yang akan tersebar, mengapa aku harus peduli?"     

Tapi pada akhirnya Zhang Ruochen juga tidak tinggal. Lalu, ia segera membalikkan badan dan beranjak pergi.     

Sekembalinya di kediaman latihan, maka Zhang Ruochen membantu mengurai beberapa keraguan Kong Xuan terhadao Teknik Gelombang Sepuluh Jalur. Kemudian, ia mencoba untuk menyeimbangkan alam barunya yang baru saja ditembus.     

Selama empat hari berturut-turut, maka Kong Xuan telah berhasil mencapai Tingkatan Awal dari Pedang Pengikut Hati. Sekarang, ia mulai mempelajari Pedang Gelombang Sepuluh Jalur.     

Keesokan harinya, Zhang Ruochen segera pergi menuju kediaman latihan Luo Shuihan, dan melanjutkan pencariannya atas Seni Bela Diri yang terdapat di dalam Glyph Suci Setengah-Biksu.     

Setelah lima hari, namun ia masih belum mendapatkan apa-apa. Namun, Kekuatan Batin-nya telah meningkat dalam besaran tertentu.     

Meskipun Luo Shuihan tidak mengerti perihal Seni Bela Diri yang terdapat di dalam Glyph Suci Setengah-Biksu, tapi ia masih merasa penasaran. Kemudian, ia cepat-cepat bertanya, "Apa kau dengan sengaja ingin mendapatkan Seni Bela Diri dalam lima hari belakangan?"     

Zhang Ruochen menganggukkan kepalanya. "Aku merasa ada yang salah dengan metodenya. Sebab terkadang saat kau ingin mendapatkan sesuatu, maka kau hanya akan gagal. Oleh karena itulah, aku akan mencoba metode lain esok hari."     

Di hari keenam, ketika ia masuk ke dalam Glyph Suci, maka ia tidak lagi menggebu-gebu saat ingin mendapatkan Seni Bela Diri. Sebaliknya, ia mulai melepaskan keinginannya dan hanya menikmati pemandangan yang tersaji di dalam dunia Glyph. Kemudian, ia mulai bisa merasakan aliran air sedang membasuh sekujur tubuhnya.     

Semakin lama ia melakukan itu, maka semakin tenang pula perasaannya.     

Tiba-tiba, sebuah bayangan ilusi tampak berdiri di atas permukaan air.     

Bayangan ilusi tersebut sangat mirip dengan potret Luo Xu. Ia sedang berdiri di permukaan air, tapi seolah sedang berjalan di permukaan tanah biasa. Kemudian, ia mulai melayangkan teknik tinju misterius secara berulang-ulang.     

Akhirnya beliau muncul!     

Zhang Ruochen merasa gembira. Kemudian, ia mengamatinya lekat-lekat. Tidak lama setelahnya, ia bisa mengenali teknik tinju tersebut. Itu adalah Teknik Tinju Luoshi, satu-satunya hal yang telah melambungkan namanya.     

36 gerakan Teknik Tinju Luoshui berhasil mengguncang seluruh Omen Ridge. Sebab, ada begitu banyak ksatria yang gagal memahami keseluruhannya.     

Namun, Teknik Tinju Luoshui yang dilepaskan oleh bayangan ilusi tersebut adalah sama sekali berbeda dengan apa yang pernah disaksikan oleh Zhang Ruochen.     

Bayangan ilusi itu tampaknya sedang melepaskan serentetan teknik tinju, tapi sesungguhnya tinju tersebut hanyalah satu gerakan, dan bukan 36 gerakan.     

Zhang Ruochen melanjutkan pengamatannya, hingga akhirnya ia mulai menemukan beberapa trik.     

Teknik tinju pertama yang dilayangkan oleh bayangan ilusi tersebut mengandung kekuatan 36 gerakan, sehingga membuatnya tampak superior.     

"Teknik tinju yang luar biasa."     

Zhang Ruochen mulai berlatih dengan mengikuti gerakan bayangan ilusi tersebut.     

Zhang Ruochen menemukan bahwa setelah satu rentetan tinju, maka ia belum mempelajari "bentuknya".     

Sementara itu, jika ia tidak mempelajari "bentuknya". Lalu bagaimana ia bisa memahami "arti sebenarnya"?     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen mulai mempelajari hal tersebut. Maka, ia mulai merenungi gerakan-gerakan teknik tinju. Sehingga, ia terus berlatih, sambil mengubah dan terus menyerapnya.     

Sepuluh kali, ratusan kali, ribuan kali, dua ribu kali...     

Zhang Ruochen telah berlatih ribuan kali dan mendapatkan pemahaman lebih. Sepertinya ia berhasil membuka sebuah pintu dan masuk ke dalam aula Seni Bela Diri.     

Pada akhirnya, ia berhasil mencapai Tingkatan Mula dari teknik tinju tersebut.     

Zhang Ruochen terus berlatih teknik tinju itu kembali. Kemudian, kedua kakinya seperti kail yang terus bergerak. Lalu, ketika ia melayangkan tinju, maka pekik suara petir terdengar sampai di luar gulungan.     

Itu tampak seperti hanya satu tinju, tapi mempunyai kekuatan 36 kali lipat.     

Sebuah cahaya keemasan mulai bersinar dari gulungan kertas yang melayang di kediaman Luo Shuihan.     

Huang Yanchen, Duanmu Xingling dan Luo Shuihan sedang duduk di bawah lukisan tersebut. Ketiga wanita ini sama-sama cantik, dan setiap mereka mempunyai perangai yang berbeda-beda.     

Terdapat tiga cangkir permata kristal di depan mereka, yang mana didalamnya penuh dengan Cairan Suci Setengah-Biksu.     

Lalu, Energi Chi yang terpancar dari Cairan Suci Setengah Biksu tampak seperti garis-garis kabut naga putih yang sedang melayang di atas ketiga cangkir tersebut.     

Hari ini, Huang Yanchen dan Duanmu Xingling sengaja mengunjungi Luo Shuihan. Apalagi, mereka adalah para gadis top bertalenta di Kampus Barat dan mempunyai hubungan pertemanan yang spesial.     

Ada secangkir Cairan Setengah-Biksu di depan Huang Yanchen, tapi ia sama sekali tidak tertarik dengan hal tersebut. Lalu, ia langsung membicarakan pokok permasalahannya. "Saudari senior seperguruan Luo, aku dengar bahwa Zhang Ruochen telah tinggal di kediamanmu selama sembilan hari. Apakah itu benar?"     

Luo Shuihan berkata, "Kau datang kemari tidak untuk mengunjungiku. Tapi kau sedang mencari Zhang Ruochen."     

Luo Shuihan adalah lebih muda dibandingkan dengan Huang Yanchen, tapi tingkat pengolahannya lebih tinggi.     

Sehungga, Huang Yanchen memanggilnya sebagai Saudari Senior Seperguruan, sementara wanita tersebut memanggilnya sebagai Saudari Chen.     

"Kau benar. Aku ingin bertemu dengan dia."     

Huang Yanchen tidak menyembunyikan maksud kedatangannya, dan menjawabnya dengan tegas.     

Mengapa tidak harus menjadi jujur dan tegas?     

Itu adalah hal yang biasa bila ia sedang mencari tunangannya sendiri.     

Sebab ada begitu banyak rumor yang sedang beredar di Sekolah Pasar Bela Diri. Oleh karena itulah, Huang Yanchen mengajak Duanmu Xingling untuk mengunjungi Luo Shuihan. Ia ingin menyaksikan sendiri apakah benar Zhang Ruochen dan Luo Shuihan sedang berdua-duaan seperti yang orang-orang bilang.     

Luo Shuihan tersenyum tipis. "Xingling, lalu mengapa kau datang kemari?"     

Duanmu Xingling sedang duduk di sisi samping dan meminum Cairan Setengah-Biksu. Kemudian, ia berkata sambil tersenyum. "Aku datang kemari hanya untuk hiburan. Aku hanya ingin melihat apa yang dilakukan Zhang Ruochen, sehingga dia sampai harus menginap di kediamanmu. Sebab, ada begitu banyak orang di luar sana yang menjadi hijau karena cemburu."     

Luo Shuihan memandang ke arah Glyph Suci Setengah-Biksu, lalu berkata sambil tersenyum, "Dia pasti akan segera keluar dari sana. Setelah itu, kau bisa menanyakan padanya sendiri!"     

Tiba-tiba, terdapat garis cahaya putih yang keluar dari gulungan lukisan tersebut. Lalu, ledakan cahaya putih mulai mengenai mahkota yang berada di kepala Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen, yang sedang duduk bersila di tanah, perlahan-lahan membuka matanya dan bertanya, "Berapa hari aku telah berlatih di dalam Glyph Suci Setengah-Biksu?"     

"Sembilan hari."     

Luo Shuihan segera berjalan mendekat. "Kau telah berlatih sembilan hari berturut-turut. Kau pasti telah berhasil mendapatkan beberapa pencapaian."     

Zhang Ruochen menganggukkan kepalanya. "Aku telah mendapatkan jenis Seni Bela Diri dan akan kuberikan padamu saat ini juga. Lalu, selama kau berhasil menguasainya sampai Tingkatan Mula, maka pemahamanmu terhadap teknik tersebut akan menjadi lebih dalam. Sehingga, ketika kau masuk ke dalam Glyph Suci Setengah-Biksu, maka itu akan terhubung dengan sendirinya, sehingga lambat laun kau akan mendapatkannya. Apalagi, Leluhur Luo Xu sepertinya memang menurunkan teknik itu padamu..."     

Luo Shuihan tersenyum, "Tidak perlu tergesa-gesa. Saudari Chen dan Xingling sedang berada di kediamanku. Apa kau ingin meminum secangkir Cairan Setengah-Biksu bersama-sama?"     

Lelaki itu belum menyadari keberadaan dua orang gadis yang sedang duduk di kejauhan. Maka, ia hanya bisa menunjukkan senyuman pahit.     

Ia telah berlatih di kediaman Luo Shuihan selama sembilan hari berturut-turut. Maka, itu akan menjadi hal yang aneh bila Huang Yanchen duduk di sana dengan waktu yang cukup lama.     

Setelah memberikan gerakan teknik tinju tersebut pada Luo Shuihan, maka ia segera meninggalkan kediaman dengan Huang Yanchen dan Duanmu Xingling.     

Duanmu Xingling masih tidak percaya padanya. Maka, ia bertanya, "Zhang Ruochen, apa kau benar-benar sedang membantu saudari senior seperguruan Luo untuk mendapatkan Seni Bela Diri?"     

Zhang Ruochen membalas, "Aku telah memberikan Seni Bela Diri tersebut pada saudari senior seperguruan Luo. Kau ada di sana. Lalu mengapa kau masih tidak percaya padaku?"     

"Aku tidak melihat kau memberikan teknik Seni Bela Diri tersebut pada saudari senior seperguruan Luo," kata Duanmu Xingling, sambil memutar bola matanya.     

Zhang Ruochen berkata, "Seni Bela Diri tersebut adalah diturunkan langsung oleh Leluhur Luo Xu. Maka, itu adalah rahasia milik Keluarga Luo. Bagaimana mungkin kita membiarkan kalian melihatnya?"     

"Aku masih tidak percaya. Dan aku bukanlah satu-satunya. Jika berita ini tersebar, maka tidak ada seorangpun di seluruh Omen Ridge yang akan mempercayainya." Kata Duanmu Xingling. "Semua orang tahu bahwa saudari senior seperguruan Luo adalah top master dari generasi muda. Mengapa dia sampai harus membutuhkan bantuanmu?"     

"Jika kau tidak percaya padaku, maka lupakan saja itu," kata Zhang Ruochen.     

Duanmu Xingling melirik ke arah Huang Yanchen. "Saudari Chen, apa kau percaya?"     

Huang Yanchen berkata, "Aku percaya."     

"Kau benar-benar percaya padanya?"     

Duanmu Xingling membelalakkan mata dan cepat-cepat menggelengkan kepalanya. Lalu, ia berkata, "Kau telah habis! Kau selesai! Kau tidak punya harapan lagi!"     

Zhang Ruochen juga menjadi sedikit terkejut. Lalu, ia melirik ke arah Huang Yanchen. Sementara itu, kesan lelaki tersebut atas sosok wanita ini menjadi sedikit bergeser.     

Saudari senior seperguruan Huang tidak lagi menjadi seorang wanita impulsif. Maka, wanita itu telah mengerti bagaimana cara menilai mana yang benar dan mana yang salah, dimana hal tersebut menurutnya adalah sangat berharga.     

Namun, apa yang dikatakan Huang Yanchen setelahnya adalah sesuatu yang mengecewakan.     

Ia berkata, "Aku percaya pada saudari senior seperguruan Luo. Dengan kepribadiannya, maka dia tidak pernah berbohong pada kita. Lalu untuk Zhang Ruochen... kita hanya bisa percaya terhadap setengah perkataannya!"     

Zhang Ruochen tidak lagi bisa menangis atau tersenyum. Maka, ia hanya menggelengkan kepalanya. Ia terlalu melebih-lebihkan Huang Yanchen.     

Tiba-tiba, ia membuat wajahnya menjadi lebih serius. "Saudari senior seperguruan Huang, apa kau masih ingat tentang tanduk naga?"     

Huang Yanchen seketika itu pula menghentikan langkah kakinya, lalu ia bersitatap dengan Duanmu Xingling. Kemudian, ia juga menampilkan ekspresi serius. "Apa kau siap untuk pergi?"     

"Tanduk naga apa? Apa yang sedang kalian bicarakan? Kalian akan pergi kemana?"     

Duanmu Xingling terlihat seperti anak kecil yang penasaran. Ia berulang kali menatap ke arah Huang Yanchen, lalu ke arah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen berkata, "Kita tidak bisa mengambil semua harta karun milik Naga Bumi Bersayap-Empat, bahkan jika kita menggabungkan kekuatan. Oleh karena itulah, setidaknya kita membutuhkan enam orang. Aku rasa, kita harus mengajak saudari senior seperguruan Duanmu."     

"Ya! Ya! Ajaklah aku! Apa yang sesungguhnya sedang kalian sembunyikan? Katakan padaku, aku sangat penasaran !" kata Duanmu Xingling.     

Huang Yanchen tampak kembali tenang. "Bahkan jika kita berangkat enam orang, maka kita harus memilih mereka yang paling bisa dipercaya. Dan hal ini tidak bisa dipastikan."     

Duanmu Xingling cepat-cepat mengelus dadanya sendiri, sambil berkata, "Sesungguhnya, aku adalah orang yang paling bisa dipercaya."     

Zhang Ruochen menatap ke arah Huang Yanchen, dan menganggukkan kepalanya.     

"Baiklah! Katakan padanya."     

Huang Yanchen menatap wanita tersebut. "Xingling, apa kau ingat ketika kita berlatih di Kediaman Rahasia Chikong terakhir kalinya?"     

"Tentu saja aku mengingatnya."     

Huang Yanchen berkata, "Kita menemukan sebuah tanduk naga di dalam Kediaman Rahasia Chikong, dan kita merasa bahwa benda itu adalah sebuah kunci untuk membuka Istana Naga yang terletak di bawah Sungai Tongming."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.