Kaisar Dewa

Komandan Putri Zhenling



Komandan Putri Zhenling

0Seorang Elder berpostur tinggi kurus dengan gaun abu-abu sedang berjalan melintasi badai salju. Ia memiliki sebuah hidung yang mancung, dengan mata yang tajam, serta rambut panjang berwarna abu-abu tampak melayang di udara hingga nyaris menyentuh tanah.     

Terdapat angin yang sangat kuat sedang menyelimuti tubuhnya, yang mana hal tersebut menciptakan suara "Swish!" di udara.     

Saat dilihat dari jarak dekat, maka tidak ada apapun di bagian bawah Elder Berjubah Abu-abu tersebut. Elder tersebut tidak punya kaki, dengan kekuatan angin yang sanggup membuat sosoknya melayang di udara.     

Kendalinya atas kekuatan angin telah mencapai tingkatan yang tinggi, bahkan sampai Alam kesempurnaan.     

Han Qiu merangkak naik dari sebuah lubang raksasa, nafasnya tampak tersengal-sengal. Ada lebih dari sepuluh luka berdarah di sekujur tubuhnya, namun untungnya semua itu bukanlah jenis luka yang fatal.     

"SWISH!"     

Pedang Kuno Permata Putih melayang 30 meter di angkasa, sebelum akhirnya kembali ke tangannya.     

Han Qiu menggenggam pedangnya, kemudian ia berdiri dengan tatapan membunuh di kedua matanya. "Master Huo," katanya dengan intonasi serius, "Apa kau ingin membunuhku?"     

Elder Berjubah Abu-abu tersebut adalah dikenal sebagai Huo Jingcheng. Ia adalah seorang Elder dari Perguruan Yuntai sekaligus juga anggota Keluarga Kerajaan dari Square Commandery. Tingkat pengolahannya telah mencapai Tingkatan Awal dari Alam Surga.     

Kembali di masa pada saat Huo Jingcheng masih berada di Alam Bumi, maka ia adalah seorang jenius yang memiliki kapabilitas untuk bertarung dengan dua tingkatan alam di atasnya.     

Setelah berhasil menembus ke Alam Surga, sekelompok orang mulai mematahkan kakinya. Kecelakaan ini telah berhasil memotong Jalur Aliran Chi yang terdapat di bagian tubuh bawah, dimana hal tersebut akhirnya mengganggu aliran darahnya, sehingga membuat kekuatannya berkurang.     

Meski demikian, kemampuan bertarungnya saat ini, masih berada di level tinggi, bahkan juga melampaui batasan-batasan alamnya.     

Sementara itu, Huo Jingcheng tersenyum kejam. "Demi keselamatan Square Commandery, maka kau dan Zhang Ruochen harus mati. Aku minta maaf atas ini, Qiu'er, tapi aku tidak punya pilihan lain."     

"Zhang Ruochen? siapa dia?" tanya Han Qiu, sambil menunjukkan ekspresi yang kompleks.     

Huo Jingcheng mendengus. "Jangan bermain-main denganku," katanya. "Jika kau tidak menyerahkan buku akuntansi itu sekarang juga, maka aku pasti akan membunuhmu."     

"Aku penasaran," kata Han Qiu. "Mengapa kalian diam-diam bersekongkol dengan Pasar Gelap, bahkan meski saat Perguruan Yuntai telah memperlakukan Square Commandery dengan baik dan bijaksana?"     

Huo Jingcheng mendengus. "Memperlakukan kami dengan baik dan bijaksana? Perguruan Yuntai memeras lebih dari setengah sumber daya, uang, dan tenaga kerja yang berasal dari Sembilan Perbatasan Barat. Kami mengirimkan sumber daya dan koin perak ke Perguruan Yuntai dalam jumlah yang cukup besar, tapi apa yang diperoleh Square Commandery atas kerjasama itu? Setidaknya, kerjasama yang kami lakukan dengan Pasar Gelap adalah sesuatu yang lebih menguntungkan, karena kami berdiri sama tinggi."     

Han Qiu menjadi kesal karena kata-katanya. "Lalu, bagaimana bisa tingkat pengolahanmu mencapai Alam Surga, hingga akhirnya kau menjadi seorang ksatria Seni Bela Diri tangguh, bila semua itu tanpa bantuan dari Perguruan Yuntai?" tanyanya. "Jika Perguruan Yuntai tidak membantu kalian saat melawan para binatang buas yang berasal dari Omen Ridge, maka aku takut bahwa para binatang itu akan berhasil mengacaukan seluruh Square Commandery. Lalu, pemerintahanmu akan hancur, sehingga wilayah kalian akan menjadi tanah buangan."     

"Simpan omong kosongmu; siapa yang membawa buku akuntansi itu?" tanya Huo Jingcheng.     

"Siapapun yang membawanya, maka kau tidak akan sanggup mengambilnya dari mereka," balas Han Qiu.     

"Swish!"     

Sebuah badai angin mulai berkecamuk saat Huo Jingcheng bergerak dengan kecepatan suara. Gerakannya yang melayang di udara itu menciptakan vibrasi Energi Chi yang berada di alam semesta.     

Han Qiu menatap ke arah Huo Jingcheng, ia berdiri dengan jarak lebih dari sepuluh meter, ia melihat sesuatu yang blur di kejauhan, sebelum akhirnya hal tersebut muncul di depannya hanya dalam kurun waktu satu detik. Lelaki itu merentangkan kedua tangannya sambil mencengkram cakar, seolah ingin menyerang tenggorokan Han Qiu.     

"Reverse the Universe."     

Tenaga Chi yang berada di dalam tubuh Han Qiu mulai menyembur layaknya banjir bandang. Kemudian, kulitnya tampak berubah menjadi cemerlang, dengan cahaya menyilaukan seperti kilau matahari.     

Tiba-tiba, ia melompat di atas kepala Huo Jingcheng dan mengayunkan serangannya ke arah kepala lelaki tersebut.     

Saat cengkramannya mengenai angin, maka Huo Jingcheng mulai mendongak ke atas, sebagaimana ia merasakan sebuah aliran Tenaga Chi sedang berfluktuasi. Kemudian, ia mengepalkan tinjunya ke arah langit dan mengaum, "Mountain-crashing Tiger Fist!"     

"BOOM!"     

Tanah yang berada di bawah kaki Huo Jingcheng menjadi retak karena daya ledak dari pertemuan serangan tersebut. Sementara itu, Tenaga Chi miliknya mulai menyebar kemana-mana.     

Huo Jingcheng menggertakkan giginya: "Apakah itu adalah Holy Universe Reaching Skill? Sayangnya kau masih kurang berpengalaman saat menggunakan itu."     

"Bam!"     

Tubuh Huo Jingcheng melesat dan terhempas dari atas tanah, dimana hal tersebut meninggalkan lubang raksasa di bawahnya.     

Han Qiu menarik tangannya dan kembali ke tanah, ia sedang menatap ke arah lubang tersebut. Tiba-tiba, ada aliran Tenaga Chi yang sedang berfluktuasi dari belakang punggungnya.     

Kemudian, seketika itu juga ekspresi wajahnya berubah. Sebelum sempat membalikkan badan, ia merasa kekuatan besar dari sebuah tinju sedang mengarah dari arah punggung.     

Huo Jingcheng tiba-tiba muncul dari dalam tanah dan mulai menyerang punggung Han Qiu.     

Saat itu, Han Qiu mulai mengaliri manik-manik permata di pinggulnya dengan Tenaga Chi. Sesaat kemudian, inskripsi dari dalam manik-manik permatanya mulai berkumpul dan membentuk sebuah Tameng Cahaya yang berukuran dua meter dan melindunginya dari arah punggung.     

Lalu, getaran-getaran dari Tameng Cahaya mulai terbentuk saat tinju Huo Jincheng mengeluarkan suara "Boom!".     

Seketika itu juga Tameng Cahaya tersebut hancur oleh karena serangan tinju. Pada akhirnya, Han Qiu terlempar ke arah depan tanpa cedera yang berarti.     

"Manik-manik permata pelindung tubuh!"     

Huo Jingcheng mendengus: "Berapa banyak tinju yang sanggup kau halau, hah?"     

Huo Jincheng melesat kembali, pedang-pedang angin mulai berkumpul di area tinjunya saat ia mulai menyerang.     

Han Qiu menjadi sangat gelisah, sebab ia sama sekali tidak bisa mengimbangi Huo Jincheng dengan tingkat pengolahannya yang sekarang.     

Meskipun ia telah mencapai "Alam Tiga-setengah", namun masih terdapat jarak yang cukup lebar antara tingkatan Puncak dari Alam Bumi menuju ke Tingkatan Awal dari Alam Surga.     

Pada umumnya, ia hanya bisa mengimbangi seorang ksatria yang hanya mencapai Tingkatan Awal dari Alam Surga, tapi ia pasti tidak akan sanggup bertahan dari lawan yang tangguh seperti Huo Jingcheng.     

Han Qiu melindungi dirinya sendiri dari serangan Huo Jingcheng, sambil menatap ke arah Chen Ruo.     

Kemudian, ia menyadari bahwa Chen Ruo telah hilang dari tempatnya terjatuh sebelumnya.     

"Mungkinkah… dia melarikan diri?" Han Qiu benar-benar kesal dan sangat tidak terima. Sebab, meskipun mereka belum mengenal baik satu sama lain, namun ia telah membantunya satu kali saat berada di Pasar Gelap.     

Apakah pria tersebut hanya meninggalkan wanita itu dan kabur demi dirinya sendiri? Benar-benar egois!     

Apa yang harus aku lakukan sekarang ini?     

"Manik-manik pelindung tubuh hanya melindungiku dari tiga serangan; sehingga hanya dua serangan lagi yang tersisa. Kemudian, dengan menimbang kekuatan Huo Jingcheng, maka aku sama sekali tidak bisa melawan balik atau meningkatkan kesempatan agar bisa melarikan diri, bahkan meski jika aku menggunakan Supreme Universe atau teknik Pola Gelap."     

"Bang!"     

Setelah saling menukar tujuh serangan dengan Huo Jingcheng, maka Han Qiu terpaksa harus menggunakan manik-manik pelindung tubuhnya lagi.     

Dan saat menyadari bahwa Chen Ruo telah melarikan diri, maka Han Qiu segera menggunakan teknik kaki guna melesat di kejauhan dengan kecepatan tinggi.     

Huo Jingcheng, yang bisa bergerak dengan kecepatan suara, berhasil menyusulnya dan mendengus: "Qiu'er, aku mungkin akan melepaskanmu jika kau memberikan buku akuntansi itu dan mengatakan rahasia dari Supreme Universe."     

"Kau pasti sedang bermimpi."     

Han Qiu memikirkannya sejenak, sebelum akhirnya bicara: "Kau benar-benar terlalu fokus mengejarku," katanya. "Tidakkah kau khawatir bahwa buku akuntansi tersebut berada di tangan orang lain?"     

"Heh!" Huo Jingcheng tertawa, "Apa kau pikir bahwa aku adalah satu-satunya orang yang dikirim untuk membunuh kalian berdua? Sungguh mustahil bagi Zhang Ruochen untuk bisa lolos."     

Han Qiu menjadi terkejut. "Dia terus saja menyebutkan nama Zhang Ruochen," batinnya. "Mungkinkah bahwa pemuda misterius itu bukan dipanggil sebagai Chen Ruo, tapi Zhang Ruochen, Pangeran Kesembilan dari Yunwu Commandery? Atau mungkin Chen Ruo adalah memang Zhang Ruochen?"     

Sebelum Han Qiu sempat merenungi hal itu, maka saat itu pula Huo Jingcheng sudah melayangkan serangan lain.     

Tingkat kualitas fisik dengan sifat kegelapan adalah selalu menjadi rahasianya selama ini. Tapi sekarang, keselamatan diri sendiri adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan menjaga rahasianya.     

Sementara itu, di tempat lain, Zhang Ruochen terlempar oleh karena serangan angin yang dilepaskan oleh Huo Jingcheng; saat tersadar dari serangan yang didapatkan, maka Kylin Armor Api-Es-nya telah berantakan, dimana Senjata Suci Bela Diri kelas enam miliknya itu telah hancur.     

Meski demikian, pedang angin hanya meninggalkan sedikit luka di tubuh Zhang Ruochen.     

Sebagaimana ia telah mempersiapkan dirinya untuk kembali membantu Han Qiu dan mengalahkan Huo Jingcheng, maka terdapat Cakar Besi yang tiba-tiba keluar dari dalam tanah lalu menarik lengannya.     

"Apa-apaan ini?"     

Tiba-tiba, kekuatan besar mulai muncul dari balik Cakar Besi tersebut, dan menarik Zhang Ruochen sampai 10 meter ke dalam tanah.     

Zhang Ruochen tersesat di dalam kegelapan. Seluruh wajahnya penuh dengan batu dan lumpur. Semuanya gelap, ia tidak sanggup melihat apa-apa. Sehingga, ia merasa bahwa Cakar Besi ini sedang menariknya menuju neraka...     

"Pedang Kuno Abyss!"     

Pedang Kuno Abyss tiba-tiba melayang dan memotong Cakar Besi tersebut.     

Sesaat setelah Pedang Kuno Abyss membuat pergerakan, maka Cakar Besi yang sedang menggenggam lengan Zhang Ruochen itu langsung menghilang.     

Dan ketika Zhang Ruochen telah terbebas, maka ia mulai menghentakkan kakinya, lalu kembali ke permukaan tanah.     

Saat itu, terdapat sebuah kekuatan yang besar sedang berada di atas Zhang Ruochen, sepertinya kekuatan tersebut berniat untuk menghancurkan kepalanya. Sementara itu, Zhang Ruochen melindungi dirinya sendiri dengan melepaskan sebuah serangan tinju yang dahsyat.     

"Bang!"     

Karena pertemuan serangan dari dua kekuatan tersebut, maka Zhang Ruochen terhempas masuk dan terkubur semakin dalam di bawah tanah.     

Dari bawah tanah, Zhang Ruochen mendengar suara wanita yang berada di atas permukaan tanah: "Jika kau tidak menyerahkan buku akuntansi tersebut, maka kau akan aku kubur di dalam tanah selamanya, bocah kecil."     

Seorang master Seni Bela Diri lain!     

Tingkat pengolahan bela diri milik Zhang Ruochen telah menjaganya agar tidak mudah mati lemas, bahkan meski jika ia berada di bawah tanah selama seharian penuh.     

"Aku takut bahwa kau tidak cukup tangguh untuk bisa menguburku hidup-hidup."     

Lebih dari 10 meter di bawah tanah, Zhang Ruochen diam-diam melepaskan Pola Ruang guna memperbesar ruangan yang berada di sekitarnya.     

Kemudian, perlahan-lahan ruangan yang berada di sekitarnya tersebut semakin lebar. Setelah beberapa saat, Pola Ruang miliknya meledak dari dalam tanah dengan suara yang kencang.     

Masih diselimuti oleh Pola Ruang, Zhang Ruochen terbang ke arah atas, sebelum akhirnya mendarat di atas permukaan tanah.     

Seorang wanita jelek berusia 50 tahunan berdiri di depannya, wanita itu memiliki tubuh gemuk, dengan kulit gelap dan kedua kaki yang lebih besar daripada ember air. Sementara itu, ia memiliki dua rantai besi yang dipasang pada Cakar Besi.     

Itu adalah Cakar Besi yang sebelumnya menarik Zhang Ruochen sampai masuk lebih dari 10 meter di bawah permukaan tanah.     

Wanita jelek tersebut tidak sanggup mengenali kekuatan Pola Ruang, oleh karena itulah ia menjadi terkejut. "Teknik bela diri jenis apa yang kau gunakan?" tanyanya.     

"Sebuah teknik bela diri yang tidak kau pelajari."     

Zhang Ruochen menambahkan: "Apa kau adalah seorang ksatria dari Square Commandery?"     

"Aku adalah Komandan Putri Zhenling dari Square Commandery," wanita jelek dan gemuk layaknya banteng itu mulai berseru dengan bangga.     

"Sungguh menakjubkan saat menyaksikan seorang Komandan Putri yang terlihat jelek sepertimu," Zhang Ruochen berkata sinis.     

Karena terprovokasi oleh perkataan Zhang Ruochen, maka seketika itu juga Komandan Putri Zhenling menjadi kesal. Tiba-tiba ia mengayunkan lengannya yang besar dan mengirimkan Cakar Besi-nya untuk melayang ke arah Zhang Ruochen.     

Sejujurnya, tingkat pengolahan Komandan Putri Zhenling adalah berada jauh dari Tingkatan Awal Alam Surga, ketika bicara tentang kekuatan.     

Meski demikian, dua Cakar Besi tersebut terus menyerang Zhang Ruochen tanpa jeda. Dan dalam penggunaan teknik bela diri yang unik, maka 36 teknik cakar telah diperagakan, dimana setiap serangan mencoba untuk menunjukkan keganasannya pada lelaki tersebut.     

Namun, teknik pedang yang ditampilkan oleh Zhang Ruochen telah mencapai level yang sangat tinggi; oleh karena itulah, teknik yang digunakan bisa melindungi dirinya dari serangan yang dilancarkan oleh dua Cakar Besi.     

0

Sementara itu, Komandan Putri Zhenling sepertinya telah menyadari bahwa teknik pedang milik Zhang Ruochen memang teramat tangguh. Bahkan dia juga tidak akan sanggup mengalahkan lelaki tersebut dalam sebuah kontes teknik bela diri dengan menggunakan cakar.     

Oleh karena itulah, wanita tersebut mengubah strateginya guna melancarkan serangan yang brutal, dan berharap agar sanggup menghancurkan Zhang Ruochen dengan kekuatan yang masih mentah.     

Kemudian, Komandan Putri Zhenling menarik kembali dua Cakar Besi-nya, lalu menghantamkan itu ke arah dadanya, dimana hal tersebut menciptakan suara gesekan logam. "King Kong Savage Beast' Body," teriaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.