Kaisar Dewa

Aula Black Tiger



Aula Black Tiger

0Lin Chenyu sedikit mengangkat alisnya, ia menatap ke arah dua ksatria itu dengan muak sekaligus tatapan merendahkan, "Minggir dari jalanku sebelum aku kehilangan kesabaran!"     

Seorang ksatria yang sedang membawa pedang raksasa mulai mengapit sisi kiri Lin Chenyu. "Sepertinya aku benar," ia berkata dingin. "Hanya seorang murid dari Sekolah Pasar Bela Diri yang bisa menjadi begitu arogan."     

Lelaki yang memiliki satu mata mulai menjulurkan lidahnya. "Benar-benar gadis yang cantik!" katanya, sambil menatap sekujur tubuh Lin Ningshan yang cantik dengan sebuah senyuman jahat. "Umur berapa kau?"     

Dahi Lin Ningshan menjadi berkerut. "Mata kirimu," katanya, "Apakah seseorang telah mencungkilnya karena sikapmu yang menjijikkan itu?"     

"Benar-benar lidah yang tajam!"     

Ekspresi wajah seorang ksatria bermata satu tersebut menjadi muram. "Aku rasa bahwa kalian belum mengerti siapa kami," ia berkata dengan sebuah cibiran. "Kami adalah Hong Bersaudara – Hong Lei dan Hong Meng dari Aula Black Tiger. Gadis kecil, jika kau bisa mengendalikan diri dan memperlakukan pamanmu ini dengan baik, mungkin kau bisa datang ke Kota Earth Blaze hidup-hidup. Sebab jika tidak, maka kematian adalah satu-satunya takdirmu!"     

"Aula Black Tiger!" seru Lin Chenyu, sebuah cahaya samar-samar terlintas dari pupil matanya yang menyipit.     

Secara keseluruhan, Pasar Gelap di Yunwu Commandery dibedakan menjadi 10 cabang kelompok yang tangguh. Dan Aula Black Tiger adalah rangking 9 dari segi kekuatan.     

Meskipun Aula Black Tiger tidak bisa dibandingkan dengan Departemen Hades, namun mereka juga masihlah sebuah sekolah iblis yang ditakuti oleh sebagian besar ksatria yang berada di Yunwu Commandery.     

Baik Hong Lei dan Hong Meng adalah para ksatria master dari Aula Black Tiger.     

"Lari! Para anggota Aula Black Tiger adalah monster berbentuk manusia yang akan menelan kita bulat-bulat!"     

"Aku tidak menyangka bahwa itu adalah Hong Lei dan Hong Meng. Mereka mengatakan bahwa salah satu diantara mereka memiliki nafsu besar terhadap wanita, sedangkan satu yang lainnya sangat bernafsu untuk menghilangkan nyawa orang lain, sehingga mereka berdua benar-benar pembunuh kejam yang berasal dari Aula Black Tiger."     

...     

...     

Pada saat mereka semua mendengar nama "Aula Black Tiger", maka para ksatria sekaligus juga penduduk sekitar menjadi benar-benar panik, sebagaimana mereka sedang bertemu dengan binatang buas mengerikan dan/atau bertemu dengan bencana alam.     

Hong Lei dan Hong Meng menatap ke arah orang-orang yang mencoba meloloskan diri itu dengan perasaan gembira. Kemudian, mereka mengembalikan perhatiannya pada Lin Chenyu dan Lin Ningshan, mereka berdua terlihat lebih percaya diri dibandingkan dengan sebelumnya.     

"Aula Black Tiger mungkin adalah sebuah kelompok tangguh yang masih diperhitungkan di Yunwu Commandery, tetapi sama sekali tidak memiliki nama, apalagi di wilayah Omen Ridge." Kata Lin Chenyu pada mereka, dengan suara nyaring dan penuh ejekan.     

"Jadi kalian berdua adalah para murid dari Sekolah Pasar Bela Diri. Sempurna! Saat kalian tertangkap, maka kita seharusnya bisa menukar kalian dengan beberapa uang tunai dan sumber daya latihan!"     

"Omong-omong," kata Hong Meng, "Tubuh gadis kecil dan wajahnya yang cantik itu adalah kelas-pertama. Aku yakin bahwa dia bisa dijual di Menara Rosefinch dengan harga yang tinggi."     

Tatapan mata Hong Lei terpaku pada dada Lin Ninghsan. "Kita harus bersenang-senang dengan gadis ini sebelum menjualnya!" katanya, sambil mengeluarkan tawa yang menyeramkan.     

"Beraninya kau!"     

Lin Ningshan menggertakkan giginya. Kemudian, ia mengeluarkan pedangnya, dengan tatapan mata yang terbakar seperti dua bintang kembar, maka ia menyerang mereka dengan kecepatan penuh.     

"Pemandu Pedang Suci!"     

"Swish!" Ia melepaskan sebuah garis Semburan Pedang berukuran delapan meter yang keluar dari ujung pedangnya, sehingga menciptakan sebuah lubang menganga di atas tanah yang memanjang jauh ke depan.     

"Ha ha! Gadis kecil ini memiliki wajah yang cantik sekaligus juga teknik pedang yang brilian. Oh, aku tidak sabar lagi!"     

Hong Lei menggunakan sebuah teknik bela diri gerakan kaki untuk melangkah ke sisi samping dan menghindari Semburan Pedang milik Lin Ningshan.     

Tepat pada saat Lin Ningshan telah bersiap untuk melepaskan teknik pedangnya yang kedua, Hong Lei telah lebih dulu berada di belakang punggungnya dan meletakkan sebuah pisau di depan lehernya. "Gadis kecil," katanya, sambil terkekeh di telinga wanita itu, "Kau masih membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk bisa menyusul kemampuanku."     

Lin Ninghsan menjadi sangat terkejut dengan kecepatan Hong Lei, ia merasakan sebuah sensasi dingin menyeruak dari pisau milik lelaki itu. Dalam sekejap, lehernya berangsur-angsur menjadi beku, sehingga ia sama sekali tidak berani bergerak meski hanya satu inci.     

Lawannya telah mengalahkan dirinya hanya dengan satu kali gerakan, bahkan meski jika wanita itu memiliki kualifikasi yang cukup untuk menjadi seorang superior Seni Bela Diri, sebab telah mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Hitam.     

Namun, orang-orang yang berasal dari Aula Black Tiger ini benar-benar memiliki kemampuan yang kuat; sebab mereka sama sekali tidak bisa diremehkan.     

"Kulitmu adalah sama putihnya dengan salju. Oh, betapa aku ingin menciumi itu!"     

Hong Lei membungkuk, bibirnya mencari leher putih Lin Ningshan. Namun tiba-tiba, tubuhnya bergetar dan ia memuntahkan darah. Lalu, ia menggenggam dadanya dengan kedua tangan sambil melangkah ke belakang.     

Hong Lei membalikkan badan dan menatap ke arah Lin Chenyu yang berada di jarak 10 langkah. "Kau..." katanya, dengan suara serak. "Kau...!"     

Hong Lei ambruk ke tanah, dan darah mulai keluar dari dalam tubuhnya.     

Lin Chenyu menggenggam pedang berdarahnya, pedang itu entah berasal dari mana. Kemudian, ia menatap ke arah Hong Lei dengan dingin. "Jika kau memiliki keberanian untuk mengusik adik perempuanku, maka sepertinya kau telah bosan untuk hidup," katanya dengan terkekeh lembut.     

Hong Meng telah memperhatikan posisi Lin Chenyu dari arah samping. Meski demikian, ia tidak bisa melihat bagaimana Lin Chenyu bisa mengambil nyawa Hong Lei.     

"Kau adalah seorang Ksatria Divisi Hitam?" Hong Meng menatap ke arah Lin Chenyu, tangannya perlahan-lahan mulai gemetar.     

Hanya para Ksatria Divisi Hitam yang bisa memiliki kemampuan seperti itu.     

Meskipun tingkat pengolahan milik Hong Meng telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam, tapi ia tahu bahwa seorang Ksatria Divisi Hitam mampu membunuhnya hanya dengan satu kali gerakan.     

"Lin Chenyu, namanya tertulis di Divisi Hitam rangking 974," kata Lin Chenyu, sambil ujung bibirnya tersungging membentuk sebuah senyum.     

Setelah mendapatkan konfirmasi bahwa lelaki itu adalah seorang Ksatria Divisi Hitam, maka Hong Meng segera berpaling dan mencoba untuk melarikan diri.     

"Jadi, kau masih ingin kabur?"     

Kedua mata Lin Chenyu menyipit, kemudian ia mengayunkan pedangnya dan menciptakan sebuah lengkungan Semburan Pedang.     

"Pedang Gelombang Suci!"     

Lin Chenyu juga menggunakan sebuah teknik Keterampilan Pedang Suci, tetapi karena penguasaannya terhadap teknik pedang adalah lebih baik dibandingkan dengan Lin Ningshan, maka Semburan Pedang miliknya sanggup mencapai puluhan meter.     

"SHUNK!"     

Kepala Hong Meng terlepas dari tubuhnya dan terjatuh di tanah seperti sebuah bola.     

Darah berwarna merah delima mulai membasahi tanah.     

Lin Chenyu menyarungkan kembali pedangnya. "Ningshan," katanya. "Ambil kepala mereka berdua dan bawa kembali ke Perguruan Yuntai. Aku akan menukar kepala mereka dengan dua butir pil kelas tiga."     

Semenjak Perguruan Yuntai telah ikut campur dalam perang ini, maka para murid dari Perguruan Yuntai secara natural pasti akan mendapatkan hadiah jika sanggup membunuh para ksatria Pasar Gelap.     

"Awoo!"     

Sebuah pekikan yang memekakkan telinga terdengar dari kejauhan, yang mana itu juga menciptakan sebuah badai.     

Batu dan debu-debu mulai melayang-layang di udara, dimana itu saling berjatuhan seperti halnya daun-daun yang berguguran.     

Lin Chenyu mencari dimana letak sumber suara. Apa yang sanggup ia lihat adalah sebuah harimau raksasa tutul emas sedang berjalan mendekat dari arah ujung jalan.     

Setiap langkah yang diambil oleh harimau tutul emas itu membuat tanah di sekitarnya menjadi bergetar.     

Seorang pria dengan rambut acak-acakan dan penuh dengan brewok tampak sedang menunggangi punggung harimau raksasa tersebut.     

Ia sedang membawa sebuah kapak perak raksasa yang berukuran satu meter di punggungnya. Beberapa ksatria tampak sedang mengikutinya di belakang, sehingga mereka dengan segera mengelilingi Lin Chenyu dan Lin Ningshan.     

"Apa kalian yakin bahwa kalian bisa pergi begitu saja setelah membunuh seorang anggota dari Aula Black Tiger?" tanya pria tersebut, sambil menatap Lin Chenyu yang berada di bawah dari balik punggung harimau miliknya. Ia mengeluarkan aura yang kuat sekaligus tangguh.     

Ekspresi wajah Lin Ningshan berubah pucat. Kemudian, ia mundur enam langkah dan bersembunyi di belakang Lin Chenyu karena sangat ketakutan seusai menatap pria tersebut.     

"Siapa kau?" tanya Lin Chenyu, ekspresi wajahnya juga tampak muram.     

"Nie Zhenghan dari Aula Black Tiger."     

Seorang pria dengan kapak perak di pundaknya memberikan tatapan tajam ke arah Lin Ningshan. "Aku tahu bahwa kalian adalah para murid dari Perguruan Yuntai, dan bukan berasal dari Sekolah Pasar Bela Diri," katanya. "Namun, kalian berhutang pada Aula Black Tiger atas kematian Hong Lei dan Hong Meng. Maka, gadis itu yang akan menjadi penebusan darah. Ayo, kawan-kawan; mari kita bawa gadis itu kembali ke Kota Earth Blaze!"     

"Coba saja kalau bisa!"     

Lin Chenyu melompat ke udara. Tenaga Chi dalam jumlah besar mulai mengalir dari dalam tubuhnya melewati pedang yang ia genggam di tangan, untuk kemudian mulai mengaktifkan inskripsi yang terdapat di dalam pedang tersebut.     

"BOOM!"     

Kilatan cahaya mulai tampak dari ujung pedang itu seperti sedang diselimuti oleh Energi Chi.     

Nie Zhenghan mendengus, ia menarik kapak perak dari punggungnya dan melompat dari punggung harimau tutul emas, yang mana ia melompat setinggi 10 meter di udara. Saat ia mulai turun, maka ia mengayunkan kapaknya ke arah Lin Chenyu dengan kecepatan tinggi.     

"Pedang Plenilune Suci!"     

Lin Chenyu mengumpulkan semua Tenaga Chi miliknya saat ia mengayunkan pedang tersebut.     

"CRACK!"     

Pedang milik Lin Chenyu terpelanting oleh karena serangan dari kapak perak raksasa tersebut. Kapak perak itu meninggalkan jejak berwarna perak di udara, yang mana itu mulai membelah ke arah tubuh Lin Chenyu, dan berhasil memotong lengan kanannya.     

"AHHH...!"     

Lin Chenyu memekik dan mencoba untuk menahan darah yang keluar dari lengan kanannya. Ia terjatuh ke tanah, untuk kemudian mulai berguling ke kanan dan ke kiri di bawah kolam darahnya sendiri.     

"Pah!"     

Nie Zhenghan meludah di tanah dan mulai memikul kapak peraknya. "Sejak kau adalah seorang murid dari Perguruan Yuntai," ia berkata dengan jijik, "Maka kali ini aku akan membiarkanmu hidup!"     

Kemudian, Nie Zhenghan menatap ke arah Lin Ningshan, ia mengangkat pipi gadis itu dengan jemarinya agar bisa menatap wajah cantiknya dengan jelas. "Kau benar-benar seorang wanita yang cantik," ia berkata dengan sebuah senyuman. "Kita akan membawamu untuk dijadikan selir dari Aula Master."     

Lin Ningshan menjadi sangat terkejut, pikirannya benar-benar menjadi kosong. Ia sama sekali tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja terjadi: bagaimana mungkin seorang ksatria tangguh seperti kakaknya bisa dengan mudah dipotong lengannya dengan satu ayunan kapak?     

Saat menatap ke arah belakang Nie Zhenghan, maka Lin Ningshan menjadi ketakutan setengah mati.     

"Kalian... kalian harus melepaskanku... aku adalah tunangan Pangeran Ketujuh..." Lin Ningshan mengayunkan pedangnya, mencoba untuk memaksa mundur dua ksatria jahat yang sedang ingin menangkapnya.     

"Lupakan saja Pangeran Ketujuh. Setelah malam ini, maka kau akan menjadi wanita milik Aula Master." Salah satu ksatria berkata dengan terkekeh.     

"Ha ha! Mungkin dia akan dibagi-bagi dengan para saudara lelaki yang ada di Aula Black Tiger!" kata seorang ksatria lain, sambil berjalan mengitari Lin Ningshan.     

"Jangan buang-buang waktu," kata Nie Zhenghan, ia terdengar sedikit kesal. "Cepat ikat wanita itu dan kirim ke Kota Earth Blaze."     

Dua orang ksatria yang berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam secara bersamaan menyerang Lin Ningshan. Mereka dengan segera menangkap wanita tersebut, lalu mengikatnya dengan rantai, untuk kemudian mambawanya ke punggung harimau tutul emas.     

Lin Ningshan selalu menjadi orang yang sangat arogan dan tidak pernah mau dipukul mundur. Lalu, jika ia sampai dibawa ke Kota Earth Blaze, maka wanita itu pasti akan jatuh ke sarang monster.     

Apa yang bisa wanita itu lakukan saat ini?     

Para ksatria sesat tersebut menatap wanita itu dengan mata yang membara, mereka seolah sanggup menelanjangi tubuhnya hanya dengan tatapan mata. Kali ini, Lin Ningshan benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa sekaligus juga merasa sangat ketakutan. Tidak lama setelahnya, air mata mulai jatuh dari kedua matanya.     

Tepat pada saat barisan dari para ksatria Aula Black Tiger itu sampai di pintu masuk Kota Lingyue, mereka semua bertemu dengan seorang pemuda yang sedang mengenakan topeng logam.     

Seorang pemuda itu sedang menggiring Elang Salju yang berada di belakangnya, yang mana ia terlihat masih terlihat berusia remaja. Kemudian, perlahan-lahan ia mulai mendekat dan berhenti di depan barisan orang sesat dari Aula Black Tiger.     

"Kau memiliki keberanian, Nak. Sebab, kau sedang menghalangi jalan para ksatria Aula Black Tiger!" salah satu ksatria jahat itu menggerutu. "Apa kau mencari seseorang yang bisa mencabut nyawamu? Jika tidak, maka minggirlah!"     

Nie Zhenghan memelototi ksatria jahat tersebut. Pada akhirnya, mulut sesatnya itu diam dan tertutup.     

Para ksatria jahat yang lain tidak mengerti betapa kuatnya seorang pemuda itu. Meski demikian, Nie Zhenghan, sanggup menilai kekuatan pemuda itu dari seekor Naga Salju yang dibawanya – seekor burung buas level tiga.     

Kekuatan bertarung milik seekor burung buas level tiga setara dengan kemampuan seorang ksatria dari Alam Bumi.     

Burung itu juga bisa bergerak lebih cepat bila dibandingkan dengan seorang ksatria Alam Bumi biasa.     

Dan untuk bisa menjinakkan seekor burung buas level tiga dan menggunakan itu sebagai tunggangannya, maka pemuda itu pasti memiliki kemampuan yang cukup luar biasa.     

Nie Zhenghan menatap ke arah pemuda itu dan mengacungkan jempolnya sebagai tanda salut. "Aku adalah Nie Zhenghan dari Aula Black Tiger. Dengan apa aku harus memanggilmu?" tanyanya.     

Zhang Ruochen menatap ke arah Nie Zhenghan, kemudian ia mengarahkan tatapan matanya pada Lin Ningshan, yang sekarang sedang diikat di punggung harimau tutul emas tersebut. "Aula Black Tiger?" katanya, masih dengan ekspresi wajah polos. "Aula Black Tiger dari Pasar Gelap?"     

Nie Zhenghan menyipitkan matanya. "Itu benar," balasnya.     

Zhang Ruochen mengangguk. "Baguslah," katanya. "Aku memang sedang mencari kalian teman-teman. Jika kalian bisa membawaku ke Kota Earth Blaze, maka aku akan berpikir kembali untuk mengampuni nyawa kalian."     

Zhang Ruochen tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan bertemu dengan para orang sesat dari Pasar Gelap di sebuah kota kecil seperti ini.     

Dan semenjak ia bertemu dengan mereka, maka ia memutuskan untuk mencari beberapa pengalaman sekaligus juga untuk mengumpulkan poin merit... dengan menghancurkan salah satu cabang kelompok dari Pasar Gelap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.