Kaisar Dewa

Teknik Pedang Boundless



Teknik Pedang Boundless

0Dengan tangan yang berada di belakang pinggul, Yan Lixuan menatap ke arah Zhang Ruochen dan tertawa. "Pada saat aku melihatmu, maka aku memiliki perasaan bahwa kau adalah satu-satunya orang yang bisa mengurai simpul hatiku."     

"Oh?"     

Zhang Ruochen berkata, "Bagaimana caranya agar aku bisa membantumu?"     

"Jika aku kau kalahkan, mungkin simpul hatiku bisa diuraikan." Kata Yan Lixuan.     

Faktanya, ia ingin dikalahkan!     

Zhang Ruochen tidak mengerti simpul seperti apa yang sedang berada di hati Yan Lixuan, namun ia tidak menanyakan hal tersebut. Sebab, ia percaya bahwa jikalau Yan Lixuan ingin mengatakan itu padanya, maka ia pasti akan mengatakannya. Namun, jika Yan Lixuan tidak ingin mengatakannya, maka lelaki itu pasti tidak ingin mengatakannya, bahkan jika Zhang Ruochen memaksanya.     

"Jika demikian, maka aku harus mengalahkanmu, sehingga aku bisa membantumu mengurai simpul yang ada di hatimu."     

"Tapi, itu sama sekali bukan hal mudah untuk bisa mengalahkanku. Mungkin kau bisa menjadi pihak yang kalah. Jika demikian, maka akan aku menjadi kecewa."     

Yan Lixuan mulai beranjak ke sisi samping, ia mengambil sebuah daun hijau berukuran satu kaki dan mengapit daun itu dengan kedua jarinya.     

"Waaa!"     

Sebuah gumpalan Tenaga Chi emas mulai menyelimuti jari-jarinya.     

Daun lembut itu tiba-tiba berubah menjadi sama tajamnya dengan sebuah pedang.     

Energi Yan Lixuan juga berubah menjadi lebih tajam. Sehingga, rambutnya tampak seperti duri-duri besi serta bulu-bulu matanya menjadi setajam pedang.     

Sebuah suara mendengung mulai bergetar di udara. Seperti ada sebuah pedang yang tidak terlihat di sekeliling tubuhnya.     

"Rustle!"     

Zhang Ruochen perlahan-lahan mengangkat lengannya. Daun-daun yang berada di tanah seketika itu juga terbang di tangannya, dan membentuk sebuah pedang. Kemudian, daun yang berjumlah tujuh puluh dua itu terus berputar-putar karena dikendalikan oleh Tenaga Chi.     

Yan Lixuan menyipitkan kedua matanya, seolah dirinya merasa terkejut seraya berkata, "Bagus sekali!"     

Kata-kata itu baru samar-samar menghilang ketika Yan Lixuan melesat maju seperti sebuah anak panah, yang mana ia berhasil mencapai kecepatan 72 meter per detik.     

Daun itu membentuk sebuah cekungan di udara seperti halnya sebuah pedang, yang mana itu mengarah ke jantung Zhang Ruochen.     

Pada saat sebelum Yan Lixuan mulai menusuk, Zhang Ruochen telah lebih dulu mengayunkan pedangnya ke arah leher Yan Lixuan.     

Sementara itu, Yan Lixuan berubah menjadi samar-samar, untuk kemudian mengambil tiga langkah di sebelah kanan.     

"Dia bergerak setelah diriku, namun berhasil menyerangku terlebih dahulu! Apakah Alam Pemahaman Pedang miliknya lebih tinggi dari milikku?"     

Yan Lixuan memilih untuk tidak lagi menyembunyikan kekuatan yang sesungguhnya. Maka ia berteriak, "Sinergi Chi Darah!"     

Sebuah Gelombang Darah raksasa berukuran sembilan meter mulai terbentuk di bawah kakinya, sebuah bayangan ilusi seekor harimau raksasa tampak di belakang punggung, kemudian disusul dengan sebuah Pedang Darah berukuran empat kaki sedang melayang di atasnya.     

Dengan kekuatan dari Energi Darah, kekuatan Yan Lixuan dan kecepatannya mencapai tingkatan yang baru.     

"Prajna Boundlessness!"     

Intensitas bertarung Yan Lixuan meningkat pesat. Ia mulai memperagakan sebuah teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Ruh, yakni disebut sebagai Teknik Pedang Boundless.     

Prajna Boundlessness adalah gerakan pertama dari Teknik Pedang Boundless.     

Kemudian, daun yang berada di tangan Yan Lixuan mulai dilemparkan sehingga membentuk sebuah gumpalan cahaya keemasan, yang mana itu merupa sebuah matahari emas. Maka, dengan sebuah sensasi kekuatan yang luar biasa, maka serangan itu melesat menuju ke arah Zhang Ruochen dengan kecepatan tinggi.     

Teknik pedang dari kelas superior Tingkatan Ruh adalah teknik yang sangat kuat sampai-sampai itu tidak bisa dibandingkan dengan teknik pedang yang berasal dari kelas rendah Tingkatan Ruh.     

"Aku tidak bisa ceroboh saat bertarung dengannya. Aku hanya bisa menang ketika menggunakan kebijaksanaan." Kata Zhang Ruochen dalam hati.     

"Pedang Suci Gelombang!"     

Pedang Daun yang berada di tangan Zhang Ruochen seketika itu juga hancur dan menjadi 72 potongan daun.     

Setiap daun tersebut adalah merupa sebuah pedang kecil.     

Semburan Pedang itu menangkis teknik pedang Yan Lixuan dengan cara berputar-putar seperti gelombang, sehingga perlahan-lahan serangan yang dikirimkan oleh Yan Lixuan hilang sepenuhnya.     

"Waaa!"     

Setelah berhasil menghentikan teknik pedang Yan Lixuan, 72 daun-daun itu kembali berbentuk sebuah pedang, lalu terbang ke arah genggaman Zhang Ruochen.     

"Zhang Ruochen, aku menghabiskan 14 tahun guna berlatih Teknik Pedang Boundless. Dan kau adalah satu-satunya ksatria di Alam Hitam yang bisa menghentikan serangan itu." kata Yan Lixuan sambil tertawa gembira.     

Zhang Ruochen berkata, "Orang lain mengatakan bahwa kecepatan maksimalmu adalah 72 meter per detik. Namun, kecepatanmu saat ini adalah 76 meter per detik. Apakah kau menyembunyikan kekuatanmu sebelumnya?"     

"Aku juga bisa bertanya hal yang demikian padamu."     

Yan Lixuan tertawa dan menyerang kembali. Ia mengatakan, "Terdapat delapan gerakan di Teknik Pedang Boundless milikku. Dan jika kau bisa menangkis semua serangan itu, maka saat itu juga aku akan menyerah."     

"Gerakan kedua adalah Semesta Boundless!"     

Tubuh Yan Lixuan melompat di angkasa. Gerakan dari pedang dan tubuhnya amat berbahaya. Sehingga tidak seorangpun yang bisa yakin bahwa lelaki tersebut akan menyerang dari sisi mana.     

Zhang Ruochen membalikkan tubuhnya dan mengirimkan serangan.     

Tetapi serangan itu tidak mengarah ke Yan Lixuan.     

Yan Lixuan menebas Zhang Ruochen dari atas kepalanya dan mencoba untuk membelah tubuhnya menjadi dua.     

Namun, Yan Lixuan tidak senang saat mendapati hasilnya. Sebab, tubuh Zhang Ruochen terlihat samar-samar. Sepertinya ia hanya berhasil membelah bayangan ilusi yang ditinggalkan oleh Zhang Ruochen, sementara tubuh yang asli menghilang entah kemana.     

"Tameng Boundless!"     

Seketika itu juga, Yan Lixuan segera memperagakan sebuah teknik pedang tipe bertahan. Semburan Pedang akhirnya berubah menjadi sebuah bayangan tameng raksasa yang melindunginya dari arah depan.     

"Boom!"     

Zhang Ruochen mengayunkan Pedang Daun-nya guna menebas tameng bayangan tersebut.     

Akhirnya, mereka berdua sama-sama terlempar ke belakang.     

Setelah satu detik, mereka kembali beradu saling serang.     

"Pembunuh Boundless!"     

"Cahaya Boundless"     

...     

Ribuan Semburan Pedang membentuk sebuah pusaran yang mengelilingi Yan Lixuan, dimana itu meningkatkan energi miliknya sampai di puncaknya.     

Yan Lixuan memperagakan gerakan terakhir. Ia berteriak, "Boundless Samsara!"     

Zhang Ruochen masih berdiri tegap saat menghadapi Semburan Pedang mematikan tersebut, ia tampak seperti sebuah perahu yang dikelilingi oleh ombak raksasa. Kemudian, ia berkata dengan tenang, "Ini saatnya menyelesaikan segala sesuatunya!"     

"CLASH!"     

Zhang Ruochen melepaskan sebuah kecepatan yang mencapai 80 meter per detik guna mengirimkan sebuah tebasan pedang yang terlihat seperti pelangi di angkasa. Saat itu, ia berhasil menghalau semua gerakan Yan Lixuan.     

Ketika Zhang Ruochen berhenti, ia telah melintasi lebih dari jarak 10 kaki. Pada akhirnya, Pedang Daun itu menghunus ke arah dada Yan Lixuan.     

13 daun-daun mengenai area sekitar dadanya sehingga meneteskan sebuah darah.     

Namun, daun-daun tersebut hanya menusuk ke arah kulit dan daging, dan bukan menyerang kelima organ intinya karena telah dikendalikan dengan baik oleh Zhang Ruochen. Jadi, Yan Lixuan sama sekali tidak terluka parah.     

Kemudian, Yan Lixuan menjadi beku. Lalu, akhirnya ia berdiri, sambil menatap ke arah daun-daun tersebut. Yan Lixuan tersenyum kecut, dan berkata, "Aku kalah! Aku kalah hanya dengan satu gerakan!"     

Zhang Ruochen menarik kembali Tenaga Chi yang terdapat di daun tersebut. Maka, Pedang Daun itu berubah menjadi daun-daun biasa yang bergelayutan, sebelum akhirnya dengan pelan menyentuh tanah.     

"Aku ingin melihat seberapa kuatnya teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Ruh. Tapi sayangnya, teknik itu tidak sekuat yang aku bayangkan." Kata Zhang Ruochen.     

Yan Lixuan membalas, "Aku merasa bahwa diriku tidak tertandingi di Alam ini ketika aku berhasil menguasai Teknik Pedang Boundless. Tapi sekarang ini, aku menyadari bahwa teknik pedang yang pernah aku latih, adalah benar-benar terlampau lemah. Seharusnya, aku tidak menggunakan teknik pedang ini pada waktu itu. Sebab jika tidak, maka Xin Lian tidak mungkin mati. Oleh karenanya, ini adalah sebuah ganjaran yang setimpal."     

Zhang Ruochen menyadari bahwa mungkin simpul yang ada di hati lelaki itu adalah sesuatu yang berhubungan dengan Teknik Pedang Boundless.     

Seorang ksatria Alam Hitam yang mampu menguasai sebuah teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Ruh, seharusnya memang menjadi ksatria yang tidak terkalahkan.     

Saat ini, Zhang Ruochen menyaksikan bahwa Energi Chi yang berada di antara langit dan bumi mulai bergerak cepat ke arah Yan Lixuan.     

"Boom!"     

Energi Chi yang meliputi tubuh Yan Lixuan itu bergetar hebat, untuk kemudian seluruh energi tersebut masuk ke dalam Tanda Suci yang berada di dahinya seperti sebuah gelombang.     

Setelah beberapa saat, Yan Lixuan membuka matanya kembali, dan tampaknya ia terlihat lega. Kemudian, ia membungkuk pada Zhang Ruochen, lalu berkata, "Aku telah belajar banyak darimu atas kekalahan hari ini. Maka, jika suatu hari nanti aku berhasil mencapai Alam Surga, aku pasti akan membalas kebaikanmu."     

Setelah mengatakan itu, Yan Lixuan meninggalkannya dengan anggun.     

Seketika itu juga, simpul yang berada di hatinya telah berhasil diuraikan, sebuah belenggu yang mengikat dirinya telah hancur, sehingga ia telah mencapai Alam Bumi.     

"Kakak saudara! Mengapa Yan Lixuan pergi? Siapa yang memenangkan pertarungan?" Liu Chengfeng bergegas ke arahnya dan bertanya dengan penasaran.     

"Itu tidak penting."     

Zhang Ruochen mengambil jeda sejenak, lalu berkata, "Apakah Akademi Internal dari Sekolah Pasar Bela Diri berada di Kota Iblis Bela Diri?"     

"Apa yang akan kau lakukan di Akademi Internal? Apa kau tahu berapa banyak orang yang ingin membunuhmu sekarang ini? Rumor mengatakan bahwa orang-orang akan membayar harga selangit hanya untuk bisa mendapatkan kepalamu. Hadiah itu sekarang telah mencapai 14 juta 700 ratus ribu koin perak! Kau telah mendapatkan Peringkat 37 Bounty Hunter milik Pasar Gelap, sehingga harga untuk kematianmu adalah sama tingginya dengan beberapa ksatria dari Alam Surga."     

Peringkat Bounty Hunter adalah sebuah peringkat yang diberikan oleh Pasar Gelap. Semakin tinggi harga seseorang, maka peringkat yang didapatkan juga semakin naik.     

Sebagaimana misal, Xun Guihai bukanlah satu-satunya yang ingin membunuh Zhang Ruochen. Sebab, terdapat begitu banyak kekuasaan lain yang menginginkan lelaki itu agar mati.     

Maka, jumlah total harga yang ditawarkan oleh para kekuasaan lain itu adalah harga untuk kepala Zhang Ruochen.     

Hanya para ksatria yang dihargai di atas satu juta koin perak, yang bisa masuk ke dalam daftar Peringkat Bounty Hunter.     

Zhang Ruochen menjadi sedikit terkejut dan bertanya, "Sejak kapan hargaku bisa melambung tinggi seperti itu? Aku ingat bahwa harga untuk kepalaku hanyalah berada di kisaran satu juta koin perak, sehingga aku baru saja masuk daftar Peringkat Bounty Hunter."     

Liu Chengfeng membalas, "Itu semua adalah karena pertarunganmu yang brilian melawan Xun Guihai, maka beberapa orang bahkan percaya bahwa kau telah mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam. Oleh karenanya, talentamu membuat banyak orang lain merasa terancam. Dan secara natural, terdapat begitu banyak orang yang ingin membunuhmu. Mereka tidak ingin kau benar-benar berkembang, tapi mereka juga tidak berani membunuhmu secara terang-terangan. Oleh karena itu, dengan menyewa para pembunuh profesional dari Pasar Gelap untuk membunuhmu adalah satu-satunya jalan yang tersisa bagi mereka. Meski demikian, harga itu masih terus bertambah, sehingga harga untuk kepalamu pasti akan bertambah lebih dan semakin tinggi."     

Zhang Ruochen mengelus dagunya pelan, untuk kemudian berkata, "Jika hargaku telah mencapai 14 juta 700 ratus ribu koin perak, maka beberapa ksatria dari Alam Surga pasti akan mendatangiku. Oleh karena itu, aku tidak akan pernah merasa aman meski telah tinggal di kediaman ayahmu. Sebab, satu-satunya tempat teraman adalah Akademi Internal dari Sekolah Pasar Bela Diri.     

"Lebih-lebih, jika aku ingin menguasai gerakan Bayangan Naga Kerajaan Angin, maka aku harus pergi ke sana."     

Zhang Ruochen tidak akan pernah berhasil menguasai Bayangan Naga Kerajaan Angin bahkan jika dia telah tinggal di Kediaman Liu Chuanshen selama satu tahun. Sebab, apa yang ia butuhkan adalah sebuah tekanan dari luar. Maka, pergi ke Akademi Internal adalah sebuah keharusan bagi Zhang Ruochen, karena di sana terdapat sebuah tempat yang cocok untuk berlatih.     

Liu Chengfeng membalas, "Baiklah, kalau begitu aku akan meminta ayah untuk mengantarkanmu secara pribadi."     

"Jangan repot-repot. Cukup katakan padaku di mana letaknya, lalu aku bisa pergi seorang diri." Zhang Ruochen tersenyum dengan cara yang misterius.     

"Berhenti bercanda! Jika kau sampai dibunuh saat perjalanan menuju ke Akademi Internal, maka aku sama sekali tidak akan sanggup menghadapi konsekuensinya!" balas Liu Chengfeng dengan gelisah.     

"Aku tidak bercanda. Sebab, sangat mudah bagiku untuk bisa kabur dari para pembunuh. Tapi ketika aku pergi dari sini, maka saudara keempatku, saudari junior seperguruan Zi, dan Kong Xuan masih akan tinggal di sini. Sebab, para pembunuh itu hanya menginginkan aku, dan bukan mereka, jadi mungkin mereka akan aman di tempat ini." Kata Zhang Ruochen dengan serius.     

Para ksatria lain tidak akan bisa memasuki Akademi Internal dari Sekolah Pasar Bela Diri tanpa ketahuan. Namun, Zhang Ruochen bisa melakukan itu, karena dia memiliki Jimat Ruang dan Waktu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.