Kaisar Dewa

Kembali Ke Kampus Barat



Kembali Ke Kampus Barat

0Di kedalaman Omen Ridge, terdapat sebuah jurang raksasa yang memanjang hingga ribuan meter. Tempat itu mengeluarkan kabut racun yang konstan dimana selalu mencemari area di sekitarnya, sehingga tempat tersebut menjadi sebuah zona kematian.     

Tempat itu adalah pintu masuk Kediaman Rahasia Chikong.     

Zhang Ruochen dan yang lainnya baru saja keluar dari bawah tanah dan sama sekali belum sempat melaporkan apa yang baru saja terjadi di bawah tanah kepada para Wakil Kepala Sekolah.     

Tiba-tiba, terdapat suara berisik yang memekik dari dalam bawah tanah.     

Seorang lelaki, dimana seluruh tubuhnya diselimuti oleh cahaya, terbang keluar dari kabut racun dan melompat sepuluh meter di atas udara.     

Itu adalah Han Sanfu.     

Ia telah mendapatkan sebuah Tanda Suci petir, maka Tenaga Chi miliknya memiliki sifat alami petir. Oleh karena itu, ia mensirkulasikan seluruh Tenaga Chi-nya untuk dijadikan kekuatan, dimana ia berhasil memanggil kekuatan petir.     

Han Sanfu dulunya adalah Pemimpin Sekte Bulan Penyembah Setan yang berasal dari Moon Commandery, dimana ia memimpin para murid yang berada di sebuah commandery. Ia adalah orang yang sangat mengesankan. Namun sekarang ini, ia sepertinya sedang berada di situasi yang sulit. Sebab, setidaknya ada lima luka di tubuhnya, dan membuatnya terluka parah.     

Sebuah ekspresi panik menyelimuti wajahnya. Setelah berhasil lolos dari kabut racun, ia segera berlari menuju ke arah timur.     

"Han Sanfu, apa kau kira bahwa dirimu bisa lolos dari Kediaman Rahasia Chikong lagi?"     

Seorang Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Timur sedang duduk bersila di sisi timur. Ia sedang melihat Han Sanfu sedang berlari ke arahnya, lalu ia menunjukkan sebuah senyuman dingin. Kemudian, ia tiba-tiba berdiri dan melepaskan sebuah tinju ke arah Han Sanfu.     

Meskipun Han Sanfu cukup kuat, namun, ia masihlah seorang ksatria yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi, sedangkan tingkat pengolahan dari Wakil Kepala Sekolah Kampus Timur adalah berada di Alam Surga. Maka, lelaki itu dengan segera berhasil menghentikan Han Sanfu.     

Ketiga Wakil Kepala Sekolah lainnya bermaksud untuk segera membantu guna menghalangi Han Sanfu, namun terdengar sebuah pekikan yang menusuk-telinga dari arah kabut racun. Bahkan tanah yang berada di sekitarnya juga ikut terguncang.     

Garis-garis Ruh Darah mulai muncul dari tanah, untuk kemudian berubah menjadi sebuah awan darah.     

Di tengah-tengah awan darah itu, terdapat bayangan panjang berbentuk-manusia, dimana itu memancarkan kekuatan yang mengerikan.     

Akhirnya samar-samar terlihat sosok di balik awan darah tersebut, disana sesungguhnya bukanlah sebuah darah, melainkan terdapat seorang wanita cantik. Rambut wanita itu panjang dan meneteskan darah, lalu kulitnya terlihat sebening kristal; wanita itu tampak seperti bahwa dirinya baru saja keluar dari permata putih.     

Saat melihat wanita cantik keluar dari kabut racun, para Wakil Kepala Sekolah tertegun untuk beberapa saat.     

Kemudian, Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Utara mengenali wajah wanita tersebut, lalu bertanya, "Lu Han, apakah itu kau?"     

Sebagai jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan pada wanita rambut darah itu, maka ia berubah menjadi sebuah garis darah dan terbang ke arah Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Utara, yang mana wanita tersebut mengeluarkan tawa yang menusuk-telinga. "Benar-benar aroma darah yang kental, lelaki itu pasti sangat lezat!"     

"Hati-hati Wakil Kepala Sekolah Jing Hong. Wanita itu telah dirasuki oleh Cahaya Setengah-Biksu dan berubah menjadi seorang makhluk penghisap-darah yang jahat."     

Baik Wakil Kepala Sekolah Kampus Barat maupun Selatan mulai menyerang wanita itu dengan teknik bela diri mereka yang unik dalam waktu bersamaan.     

Daya ledak dari sebuah pertarungan antara para legenda dari Alam Surga sangatlah mengerikan. Bahkan satu buah garis Semburan Pedang telah cukup untuk bisa membunuh seorang ksatria dari Alam Bumi.     

Zhang Ruochen dan yang lain dengan segera pergi menuju tempat yang jauh.     

Tidak lama kemudian, pertarungan itu selesai.     

Han Sanfu telah berhasil ditangkap oleh Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Timur. Sekali lagi, lelaki itu akhirnya dipenjara di dalam Kediaman Rahasia Chikong.     

Namun, Lu Han berhasil meloloskan diri. Bahkan ketiga Wakil Kepala Sekolah akhirnya harus bekerja sama, meski demikian, mereka masih belum bisa menghentikan wanita itu.     

Semenjak wanita itu dilindungi oleh Cahaya Setengah-Biksu, maka serangan dari ketiga Wakil Kepala Sekolah tidak sanggup untuk melukai wanita tersebut.     

Dan sebagaimana Lu Han juga telah berhasil mencapai Alam Surga, maka kecepatan wanita itu juga mengerikan. Sambil berubah menjadi sebuah garis darah, maka ia terbang di kedalaman Omen Ridge.     

Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Barat dan Kampus Utara mulai mengejar wanita itu, sementara Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Timur kembali ke Sekolah Pasar Bela Diri guna memberi peringatan pada master lainnya agar mereka semua membantu menangkap Lu Han.     

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Selatan kembali masuk ke dalam Kediaman Rahasia Chikong. Dimana ia mencoba untuk menangkap para buronan yang kabur, untuk kemudian memenjarakan mereka lagi.     

Para murid yang masuk ke dalam Kediaman Rahasia Chikong berangsur-angsur mulai kembali ke pintu keluar Kediaman. Dari 40 orang yang masuk ke dalam Kediaman, namun hanya 24 yang bisa kembali hidup-hidup. Sebab, hampir setengah dari mereka mati.     

Beberapa dari mereka dibunuh oleh para binatang buas yang terdapat di bawah tanah, sedangkan mereka yang lain mati karena bertarung dan berebut harta karun.     

Seorang mata-mata yang melepaskan para buronan dari Pasar Gelap juga akhirnya ditemukan. Ternyata ia adalah Wang Kun, seorang murid No.2 dari Kampus Utara. Lelaki itu mendapatkan rangking 99 di Divisi Hitam, dimana ia juga dikategorikan sebagai seorang jenius yang tangguh.     

Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Selatan segera mengeksekusi mati Wang Kun dengan memenggal kepalanya. Dan sisa tubuhnya yang lain dilemparkan ke dalam kabut racun hingga hancur berkeping-keping.     

Sekolah Pasar Bela Diri tidak akan pernah mengampuni para mata-mata. Sebab, sekali saja mereka ketahuan, maka mereka semua pasti dieksekusi mati.     

Terhitung 10 murid yang berasal dari Kampus Barat, dan tujuh diantaranya berhasil bertahan hidup, mereka adalah Luo Shuihan, Huang Yanchen, Duanmu Xingling, Tuo Muzi, Zhang Ruochen, Sikong Shu, dan Zi Qian.     

Tes Menengah Eksplorasi Pusaka akhirnya telah selesai. Setiap orang yang masuk ke dalam sana telah mendapatkan peningkatan yang tinggi pada pengolahan masing-masing. Di samping itu, mereka juga mendapatkan begitu banyak sumber daya latihan yang bernilai tinggi.     

Oleh karenanya, selama mereka bisa memurnikan dan menyerap sumber daya latihan tersebut, maka tingkat pengolahan bela diri mereka akan meningkat pesat. Lebih jauh, saat mereka telah memasuki Sekolah Inti, maka mereka semua akan segera menjadi para master.     

Bagaimanapun juga, mereka semua adalah para ksatria terbaik dari yang paling baik. Sekarang, mereka semua telah berhasil menyelesaikan Tes Menengah Eksplorasi Pusaka, maka mereka telah mendapatkan latihan yang berkelanjutan sekaligus juga mendapatkan perhatian khusus dari pihak Sekolah.     

Kemudian, dengan diantar oleh Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Selatan, maka Zhang Ruochen dan yang lainnya kembali ke Kampus Barat.     

Luo Shuihan, Huang Yanchen, Duanmu Xingling, Tuo Muzi, dan Sikong Shu telah berhasil menembus Alam Bumi dan menjadi para murid inti. Mereka semua tinggal di Kampus Barat selama tiga hari sebelum akhirnya mendapatkan panggilan untuk masuk ke Sekolah Inti. Saat meninggalkan Kampus Barat, mereka semua secara resmi telah menjadi bagian dari Sekolah Inti dan/atau Akademi internal.     

Dan di seluruh Candi Naga Bela Diri, hanya Zhang Ruochen yang tersisa.     

Maka, Candi Naga Bela Diri menjadi tempat yang damai sekaligus asing. Sebab, Zhang Ruochen tidak lagi bisa mendengar tawa dari Duanmu Xingling, serta juga tidak perlu lagi khawatir dengan Huang Yanchen yang meledak-ledak.     

Setelah itu, Zhang Ruochen akhirnya mengasingkan dirinya untuk pemurnian. Ia ingin memurnikan beberapa sumber daya latihan yang diperoleh dari Kediaman Rahasia Chikong demi meningkatkan pengolahannya.     

Sambil duduk bersila di dalam ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu, Zhang Ruochen mulai mengeluarkan sebuah kotak permata yang memiliki ukuran tiga meter, lalu meletakkan itu di depannya.     

Saat membuka kotak tersebut, terdapat sebuah aroma Kekuatan Suci khas obat yang mulai menyembul di udara.     

Terdapat 68 tumbuhan Three Leaf Holy Clover. Setiap tumbuhan itu mengandung sifat alami pengobatan yang tinggi. Oleh karenanya, bagi seorang ksatria Tingkatan Awal dari Alam Hitam, mungkin ia akan mampu menembus ke tingkatan alam baru sesaat setelah mengkonsumsi satu tumbuhan tersebut.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak buru-buru untuk memurnikan semua Three Leaf Holy Clover dalam satu waktu, melainkan, ia memurnikan satu tumbuhan setiap harinya, dan menghabiskan sebagian besar waktu lain untuk berlatih Naga dan Telapak Gajah Prajna.     

Ia tidak hanya ingin memurnikan Three Leaf Holy Clover, tetapi juga ingin menyerap seluruh kekuatan obat yang terkandung di dalamnya, sehingga bisa mengubah itu menjadi kekuatannya sendiri.     

Setelah dua minggu, Zhang Ruochen akhirnya berhasil memurnikan 15 Three Leaf Holy Clover, yang mana itu meningkatkan pengolahannya dengan pesat. Maka, Tenaga Chi yang berada di dalam Danau Chi miliknya telah mencapai 60%, dimana itu berkembang dua kali lipat jikalau dibandingkan dengan akhir bulan lalu.     

Namun, meningkatkan pengolahan sesungguhnya hanyalah tujuan kedua.     

Sebab, yang lebih penting adalah, Zhang Ruochen ingin meningkatkan kualitas fisiknya.     

Zhang Ruochen sekarang bisa melesat dengan kecepatan 77 meter per detik. Maka jika bicara tentang kecepatan, maka telah berada jauh dan melampaui ksatria No.1 Divisi Hitam.     

Namun, tujuan utamanya bukan untuk menjadi No.1 di Divisi Hitam, melainkan untuk bisa mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam.     

Dengan sanggup mencapai 81 meter per detik adalah sebuah kunci untuk bisa mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam.     

Sepertinya memang Zhang Ruochen tidak berjarak cukup jauh untuk bisa mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam. Namun dalam realitasnya, ia masih teramat jauh sampai ke tujuan itu. Sebab, masih terdapat sebuah kemungkinan bahwa dirinya akan gagal untuk bisa mencapai Tingkatan Tertinggi.     

"Dengan tingkat kesuksesan yang aku miliki saat ini, maka ketika aku berhasil mencapai ujung tingkatan Puncak dari Alam Hitam, maka aku hanya akan mendapatkan kecepatan 79 meter per detik. Jika demikian, maka aku tidak akan pernah bisa menembus Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam."     

Zhang Ruochen membuka sebuah buku ditangannya, buku itu memiliki ukuran satu meter dengan tebal setengah meter.     

Sejak Zaman Kuno, semua jenius dari Alam Hitam yang pernah mencapai dan/atau menembus kecepatan 75 per detik akan dicatat di dalam buku tersebut.     

Dan bicara tentang Zaman Kuno, maka itu adalah sebuah periode antara 10.000 tahun yang lalu sampai dengan 500 tahun yang lalu.     

Selama Zaman Kuno, tidak seorangpun pernah mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam di Daratan Kunlun. Sembilan jenius telah mencapai kecepatan 80 meter per detik, 78 diantaranya telah mencapai kecepatan 79 meter per detik, sedangkan 760 yang lain berhasil mencapai kecepatan 78 meter per detik...     

Segala sesuatunya telah tercatat dengan jelas di buku tersebut. Maka, terdapat total jumlah 750.000 nama yang pernah dicatat, dan setiap mereka memiliki cerita yang sangat memukau.     

Top jenius dari 36 commandery, Zhang Tiangui, hanya mencapai kecepatan 73 meter per detik saat dirinya berada di Alam Hitam.     

Maka bisa dikatakan bahwa 750.000 yang pernah dicatat oleh buku tersebut adalah lebih bertalenta jikalau dibandingkan dengan Zhang Tiangui.     

Namun, meskipun mereka semua adalah para jenius, namun tidak seorangpun dari mereka yang berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam.     

Dan beberapa memang lebih mengagumkan, dimana terdapat sembilan jenius yang berhasil mencapai kecepatan 80 meter per detik. Mereka semua bahkan lebih bersinar sekaligus lebih mengagumkan bila dibandingkan dengan Zhang Ruochen saat berada di Alam Hitam. Namun, meski demikian, mereka semua juga telah gagal. Tidak ada seorangpun dari jenius tersebut yang bisa berhasil.     

Zhang Ruochen menutup kembali buku yang tebal itu dan menghela nafasnya. "Dalam sepuluh ribu tahun di Zaman Kuno, terdapat begitu banyak jumlah para jenius, dan mungkin juga akan lebih banyak lagi jikalau menghitung sampai era baru-baru ini, namun berapa banyak-kah dari mereka yang sanggup mencapai Tingkatan Tertinggi?"     

Zhang Ruochen benar-benar memahami betapa sulitnya menembus Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam, namun jikalau ia sampai berhasil, maka dirinya memiliki kemampuan untuk memanggil Utusan Dewa untuk kedua kalinya, sehingga itu benar-benar akan memberinya manfaat yang luar biasa.     

"Mungkin memang terdapat beberapa orang yang mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam, namun mereka tidak dicatat di dalam buku ini. Sebab, Daratan Kunlun adalah tempat yang maha luas, dan bahkan meski Sekolah Pasar Bela Diri memiliki akses yang tersebar dimana-mana, namun mereka tidak akan pernah sanggup mencatat setiap informasi detail yang berkaitan dengan seorang ksatria. Sebab, Sekolah Pasar Bela Diri juga tidak memiliki catatan tentang diriku sendiri, yang pernah mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Kuning."     

Kemudian, Zhang Ruochen berangsur-angsur mulai mengumpulkan kepercayaan dirinya. Tatapan matanya sedang menunjukkan rasa keyakinan yang tinggi.     

Hanya karena orang lain tidak sanggup mencapai itu, maka bukan berarti ia juga tidak sanggup melakukannya.     

"Zhang Ruochen, Wakil Kepala Sekolah Qing Hua ingin bertemu denganmu." Suara Blackie terdengar sampai di dalam Jimat Ruang dan Waktu.     

"Wakil Kepala Sekolah Qing Hua telah kembali! Aku penasaran bagaimana hasil dari proses pengejaran Lu Han?" Zhang Ruochen menjadi sangat tertarik dengan insiden yang berkaitan dengan Lu Han. Maka, ia segera keluar dari Jimat Ruang dan Waktu, untuk kemudian menyambut kedatangan Wakil Kepala Sekolah Qing Hua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.