Kaisar Dewa

Menantang Peringkat Tujuh



Menantang Peringkat Tujuh

0Liu Ning menggenggam pedang emas di pinggang, untuk kemudian menarik sebuah Pedang Lembut Sisik Ikan yang berukuran tiga meter panjangnya.     

Pedang itu memancarkan cahaya dan menangkis seluruh duri-duri perak yang terbang ke arahnya.     

"Ding! Ding!"     

Zi Qian memperagakan sebuah teknik bela diri yang memiliki pengaruh terhadap kecepatan. Maka, langkah kakinya adalah sama cepatnya dengan angin sekaligus selalu berpindah-pindah dari posisi satu ke posisi lain. Ia terus menembakkan duri-duri itu secara konstan, sehingga duri-duri itu berubah menjadi sebuah gelombang hujan duri.     

Liu Ning mengernyitkan kedua alisnya. Ia ingin menyerang Zi Qian namun dipaksa untuk mundur karena hujan duri tersebut. Ia harus terus mengayunkan pedang miliknya untuk mempertahankan diri, dimana itu secara cepat juga menghabiskan Tenaga Chi yang terdapat di dalam tubuhnya.     

Terdapat sebuah pemandangan krusial di Platform.     

"Apakah dia seekor landak? Bagaimana mungkin dia memiliki begitu banyak duri-duri di pergelangan lengannya?" Duanmu Xingling bertanya dengan hanya menoleh sedikit, menatap ke arah Zhang Ruochen.     

Lelaki itu berkata, "Bagaimana mungkin aku bisa tahu?"     

"Apakah kau tidak tahu bahwa dia bisa melakukan itu?" Duanmu Xingling menjadi terkejut. Ia mengira bahwa Zhang Ruochen cukup mengenal Zi Qian. Maka, ia pasti mengetahui segala rahasia dari wanita itu.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya sedikit, lalu kembali fokus ke dalam platform. Ia hanya bisa mengatakan bahwa teknik pedang Zi Qian tidak cukup kuat untuk mengalahkan Liu Ning. Dan oleh karenanya, wanita itu memutuskan untuk menyerang dengan menggunakan duri-duri.     

Jika Liu Ning tidak sanggup menangkis hujan duri yang dilayangkan oleh Zi Qian, maka tidak diragukan lagi bahwa dirinya akan kalah dalam pertarungan.     

Sebagaimana yang diduga oleh Zhang Ruochen, Tenaga Chi milik Liu Ning benar-benar terkuras habis hanya dalam beberapa saat. Lalu, Zi Qian mulai memanfaatkan momen itu untuk diam-diam menyerang dari arah belakang.     

Bersamaan dengan waktu saat Liu Ning bereaksi, Zi Qian telah lebih dulu meletakkan pedangnya di tenggorokan milik Liu Ning.     

Tantangan berhasil!     

"Kecepatan dia saat melepaskan pedangnya benar-benar spektakuler! Tanpa berlatih itu ratusan kali, maka tidak seorangpun bisa melepaskan sebuah pedang dengan kecepatan yang seperti itu. Mengapa wanita itu terlihat seperti seorang pembunuh yang dibekali dengan latihan profesional?" Duanmu Xingling menyipitkan kedua matanya. Ia meyakini bahwa cara Zi Qian melepaskan pedang miliknya adalah milik mereka yang berasal dari Departemen Hades.     

Meskipun Zi Qian telah mencoba yang terbaik untuk menyembunyikan itu, tapi ia masih meninggalkan sebuah jejak dan Duanmu Xingling bisa mengenali itu dengan baik.     

Zhang Ruochen menatap ke arahnya dan berkata dengan sebuah senyuman, "Jika dia adalah seorang pembunuh profesional, maka dia pasti akan membunuhku sejak dulu!"     

"Itu benar." Duanmu Xingling mengangguk.     

Gerakan pedang terakhir milik Zi Qian benar-benar sangat memukau; tidak ada bayangan atau sebuah figur pedang yang bisa dilihat. Hanya para Ksatria Divisi Hitam yang bisa melihat jejak dari pedang miliknya.     

Dengan berhasil mengalahkan Liu Ning, Zi Qian secara natural menjadi master kesembilan dari Kampus Barat.     

Karena Liu Ning telah kalah dalam pertarungan, maka rangking miliknya turun satu dan menjadi rangking 10.     

Mo Qinglong yang tadinya berada di rangking 10 juga turun menjadi rangking 11.     

Terdapat beberapa ksatria yang mencoba peruntungannya dalam menantang para ksatria-ksatria yang berada di top master 10 besar. Sebagian besar dari mereka menantang Zi Qian sebagaimana orang-orang mengira bahwa wanita itu adalah yang paling lemah diantara top 10.     

Namun, tidak ada seorangpun yang berhasil.     

Faktanya, terdapat begitu banyak ksatria yang lebih kuat dibandingkan dengan Zi Qian namun mereka semua kalah entah karena apa. Bersamaan dengan waktu saat mereka bereaksi, Zi Qian telah terlebih dahulu meletakkan pedangnya di tenggorokan mereka sehingga mereka tidak berani bergerak satu inci pun.     

Salah satu saudari senior seperguruan dari Kampus Barat yang berada di rangking 17 telah dikalahkan dengan pedang milik Zi Qian. Sebagaimana saat dirinya keluar dari platform, ia merasa sangat kesal. Ia mengerang dan berkata, "Bagaimana mungkin? Kemampuanku tidak diragukan adalah lebih kuat dibandingkan dengan dirinya. Mengapa aku masih kalah dalam pertarungan?"     

Hanya para Ksatria Divisi Hitam yang bisa mengatakan betapa mengerikannya seorang Zi Qian.     

Pertama, kecepatan adalah keuntungan terbesar yang dimiliki oleh wanita tersebut. Sedangkan cara misterius yang dipakai olehnya saat mengeluarkan pedang adalah membuat lawannya tidak sanggup bertahan lebih lama.     

Kedua, kemampuan melihat serta mendengar miliknya adalah jauh lebih kuat dibandingkan dengan para ksatria normal. Wanita itu sanggup untuk mengidentifikasi bahaya serta suara dari serangan lawannya sampai batas tertentu. Oleh karena itu, ia bisa meracik dan/atau menemukan taktik terbaik untuk mengalahkan lawan-lawannya dalam kurun waktu yang cukup singkat.     

Dan yang ketiga, ia memiliki begitu banyak pengalaman bertarung dibandingkan dengan para ksatria-ksatria normal yang lain.     

Zhang Ruochen mengangguk. Zi Qian juga memiliki sebuah kelemahan. Tingkat kualitas fisiknya bisa dikategorikan lebih lemah daripada para top jenius.     

Dan wanita itu telah mengkonsumsi lima tetes Cairan Setengah-Biksu dalam tiga bulan terakhir guna menambal kelemahannya. Maka, kemampuannya juga meningkat dalam batas tertentu.     

Di bawah tatapan-tatapan mata para penonton, ZI Qian melangkah keluar dari platform, ia berjalan dan berdiri di sisi kanan Zhang Ruochen. Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada seperti yang dilakukan oleh Duanmu Xingling dan Zhang Ruochen, untuk kemudian bertanya, "Mengapa kau tidak mulai menantang para ksatria lain?"     

"Inilah saatnya!"     

Zhang Ruochen masuk ke dalam Platform dan mulai berseru, "Aku ingin menantang seorang ksatria yang berada di rangking tujuh."     

Seorang murid dari Kampus Barat yang mendapatkan rangking tujuh dipanggil dengan sebutan Sikong Shu.     

Ia adalah seorang murid baru delapan tahun silam dan telah mencapai ujung tingkatan Puncak dari Alam Hitam empat tahun yang lalu. Lelaki itu ingin masuk ke dalam Peninggalan Level-Menengah, oleh karenanya ia tidak menembus ke alam baru sejak saat itu.     

Bahkan jika Zhang Ruochen menantang Ju Hailan yang berada di rangking lima, dengan kemampuan yang dimiliki saat ini, terdapat juga sebuah kesempatan yang besar untuk bisa menang.     

Namun, ia ingin tetap rendah hati. Sebab, dirinya akan cukup puas bila mendapatkan kualifikasi untuk bisa masuk ke dalam Peninggalan Level-Menengah. Dan itu adalah tidak perlu bagi dirinya untuk memaksakan posisi sehingga mencapai rangking yang terlalu tinggi.     

Zhang Ruochen hanya sedang main aman dengan menantang seorang ksatria yang berada di rangking tujuh. Maka, sebagian besar orang-orang dari barisan penonton menjadi sangat penasaran terhadap pertarungan yang akan terjadi di dalam Platform.     

"Apa kau yakin bahwa Zhang Ruochen sanggup memenangkan tantangan?" seorang murid yang masuk di Kampus Barat tahun lalu dan berada di top rangking 50 menanyakan itu.     

Seorang murid lain yang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam lain berkata, "Aku tidak yakin dia akan sukses jikalau Zi Qian tidak bertarung sebelumnya. Namun, Zi Qian telah berhasil mengalahkan Liu Ning yang mendapatkan rangking delapan. Kemudian, kemampuan Zhang Ruochen berada di atas Zi Qian. Maka, terdapat sebuah kesempatan bahwa dirinya mampu mengalahkan Sikong Shu!"     

"Itu benar! Para murid-murid baru telah dibekali dengan talenta-talenta yang memukau. Kita tidak bisa menilai mereka hanya dari kemampuan tingkat pengolahan bela diri yang mereka dapatkan."     

"Murid-murid baru tahun ini benar-benar sangat tangguh. Mereka baru saja masuk ke Sekolah selama tiga bulan, namun saat ini telah memiliki kapabilitas yang cukup untuk mengalahkan para master top 10 dari Kampus Barat. Sebagai para murid senior yang lebih matang seperti kita dan telah berlatih di Sekolah selama bertahun-tahun, bagaimana kita bisa bersaing?"     

...     

...     

Beberapa murid-murid lain juga mulai mendatangi Platform. Bahkan para Wakil Kepala Sekolah dari ketiga kampus serta Pemimpin dari Kampus Barat juga sedang mendatangi platform untuk melihat pertarungan. Mereka berdiri tidak jauh dari platform sehingga mendapatkan pemandangan yang cukup jelas. Saat ini, mereka adalah sama bersemangatnya dengan barisan penonton lain.     

Semakin memukau performa yang ditampilkan Zhang Ruochen, maka semakin baik bagi pihak Sekolah Pasar Bela Diri.     

Para jenius selalu menjadi sumber daya penting bagi mereka.     

Sikong Shu terlahir dengan tulang punggung yang keras sekaligus pinggul yang kuat, sehingga sekujur tubuhnya dipenuhi dengan otot-otot. Semenjak dirinya berusia 25 tahun, maka kumisnya telah tumbuh dengan lebat.     

Ia sedang menggenggam sebuah tongkat logam berwarna hitam di tangannya. Ia melompat dan berdiri 10 meter jauhnya dari Zhang Ruochen.     

Boom!     

Ia meletakkan tongkat logam itu di tanah dan menciptakan suara ledakan yang cukup kencang. Lantai di platform mulai berguncang pelan.     

Sikong Shu tersenyum dan berkata, "Zhang Ruochen, aku tahu tingkat pengolahanmu memang tangguh sekaligus juga diberikan talenta yang luar biasa. Kau telah mendapatkan begitu banyak penghormatan sebab berhasil menyandang gelar murid baru No.1 di Kampus Barat. Namun, kau terlalu percaya diri sehingga berani menantangku, kakak saudaramu! Seberapa yakin dirimu mengalahkanku?"     

"100 persen," kata Zhang Ruochen.     

"100 persen? Kau benar-benar telah meremehkan kakak saudaramu, begitukah?" Sikong Shu terlihat kesal.     

Zhang Ruochen bukan bermaksud untuk kasar dan/atau tidak sopan. Ia berkata, "Saat seorang ksatria memilih lawan mereka, maka dia harus memiliki rasa kepercayaan diri untuk bisa memenangkan pertarungan sebesar 100%. Sebab, jika kau tidak benar-benar yakin, maka kau telah separuh jalan menuju kegagalan bahkan sebelum pertarungan itu dimulai."     

"Kata-kata yang cukup bagus. Kau memutuskan untuk bertarung dengan kepercayaan diri penuh atau memutuskan untuk tidak bertarung sama sekali."     

Sikong Shu memberikan senyuman yang misterius, lalu berkata, "Namun, kau telah salah memilih lawan, saudaraku. Kau akan kalah dengan kakak saudaramu. Ayo! Mari kita lihat seberapa tangguhnya murid baru No.1 di Kampus Barat ini."     

Zhang Ruochen bisa merasakan terdapat sebuah kekuatan yang besar mengalir dari dalam tubuh Sikong Shu. Ia tidak berani untuk meremehkannya dan harus menjadi lebih waspada.     

Para ksatria yang memiliki kapabilitas untuk bisa berada di top 10 Kampus Barat adalah mereka yang mendapatkan kekuatan luar biasa. Oleh karenanya, sebuah kecerobohan akan membawa dampak yang buruk sekaligus kegagalan saat menginjakkan kaki di Platform.     

Zhang Ruochen menggenggam Pedang Berkilau miliknya erat-erat. Ia mengalirkan Tenaga Chi Permata Murni ke dalam pedang dan mulai mengaktifkan 14 inskripsi.     

Terdapat empat Inskripsi Seri Kekuatan, empat Inskripsi Seri Es, empat Inskripsi Seri Petir, sekaligus dua Inskripsi Seri Cahaya.     

Ini adalah pertama kali bagi Zhang Ruochen pernah mengaktifkan seluruh inskripsi dari Pedang Berkilau miliknya. Ia telah mencapai kondisi terbaiknya.     

Pedang Berkilau sebelumnya memiliki berat 26.5 kilogram. Setelah mengaktifkan empat Inskripsi Seri Kekuatan, maka bobot pedang itu mencapai 226.5 kilogram.     

Aura dingin, cahaya pedang, serta percik-percik petir mulai terlihat, itu semua terlihat bergerak naik turun di pedangnya. Garis-garis Semburan Pedang mengalir di sekujur tubuh Zhang Ruochen seperti mereka sedang terhubung dengan pemiliknya.     

"Apakah ini adalah Tingkatan Lanjutan dari Pedang Pengikut Hati?"     

Ketika Sikong Shu menyadari bahwa Zhang Ruochen telah berada di Tingkatan Lanjutan dari Pedang Pengikut Hati, ekspresi wajahnya berubah drastis. Ia segera mengaktifkan Tenaga Chi miliknya dan mengalirkan itu ke dalam Tongkat Besi Dingin Bintang Kegelapan yang berada di tangannya.     

Tongkat Besi Dingin Bintang Kegelapan adalah sebuah Senjata Suci Bela Diri Kelas Lima. Itu adalah senjata yang memiliki kelas lebih tinggi dibandingkan dengan miliki Zhang Ruochen.     

Terdapat 21 jumlah inskripsi di dalam tongkat itu. 15 inskripsi adalah Seri Kekuatan sedangkan enam yang lain adalah Inskripsi Es.     

Semakin murni inskripsi itu, maka semakin kuat Senjata Suci Bela Diri mereka.     

Hanya terdapat dua jenis inskripsi yang terdapat di Tongkat Besi Dingin Bintang Kegelapan, dimana itu dikategorikan sebagai sebuah senjata yang murni. Senjata Suci Bela Diri tersebut adalah juga bisa diklasifikasikan sebagai top senjata Kelas Lima.     

Jika seorang ksatria telah mengaktivasi 21 inskripsi, maka berat daripada Tongkat Besi Dingin Bintang Kegelapan itu bisa mencapai 804 kilogram. Itu benar-benar sesuatu yang mengerikan. Bahkan sepertinya senjata itu bisa memecahkan lantai jikalau sampai terjatuh ke tanah.     

Aura dingin mulai menyeruak sesaat setelah Sikong Shu mulai mengayunkan Tongkat Besi Dingin Bintang Kegelapan dengan menggunakan kedua tangannya. Bunga-bunga salju mulai tampak di Platform sehingga garis-garis es mulai terbentuk di sekitar lantai. Temperatur suhu di tempat itu mulai menurun drastis.     

Itu terlihat seperti sebuah tongkat biasa, namun itu mengandung sebuah teknik Seni Bela Diri yang tidak tertandingi.     

"Itu bukanlah pertanda yang baik! Sikong Shu juga sedang menyembunyikan kemampuan terbaiknya!" Duanmu Xingling menjadi khawatir dengan Zhang Ruochen. "Dia tidak hanya mampu mengimbangi seorang Ju Hailan, dia bahkan bisa mengalahkanmu dengan kekuatan yang baru saja dia peragakan."     

Pemimpin dari Kampus Barat menyipitkan sedikit kedua matanya, untuk kemudian tersenyum puas dan berkata, "Aku tidak mengira bahwa Sikong Shu telah mempelajari 'Tai-e Ice Arts' sampai ke level delapan! Dengan kekuatan yang seperti itu, dia bisa mengimbangi para ksatria yang lebih lemah dari Divisi Hitam."     

Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Selatan juga tertawa dan berkata, "Selamat, karena telah mendapatkan satu lagi murid bertalenta yang akan menjadi seorang Ksatria Divisi Hitam!"     

"Ah! Itu sungguh sial bagi Zhang Ruochen. Jika Sikong Shu belum berhasil menembus level delapan dari 'Tai-e Ice Arts', maka dia pasti masih memiliki sebuah kesempatan untuk memenangkan pertarungan. Dan untuk saat ini, aku kira hasilnya telah bisa ditentukan." Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Timur menunjukkan rasa simpatiknya untuk Zhang Ruochen.     

Itu seperti dirinya merasa kasihan atas kesialan yang diderita oleh Zhang Ruochen, tapi faktanya, ia sedang tertawa kencang di dalam hati.     

Sebab, kemunculan dari Zhang Ruochen telah berhasil menurunkan rangking dari Kampus Timur menjadi peringkat ketiga tahun ini. Maka, Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Timur benar-benar membencinya. Ketika ia melihat Zhang Ruochen akan kalah dalam sebuah pertarungan, maka dirinya tidak kuasa untuk menyembunyikan rasa gembira.     

Pemimpin dari Kampus Barat tersenyum tipis dan berkata, "Baiklah, tidak masalah jikalau sampai dia gagal di tantangan ini. Sebab, dia masih memiliki satu kesempatan lagi untuk menantang ksatria lain."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.