Kaisar Dewa

Sosok Naga dan Bayangan Gajah



Sosok Naga dan Bayangan Gajah

0Zhang Ruochen duduk bersila di dalam ruangan yang terdapat di Jimat Ruang dan Waktu. Ia mengambil setengah kilo Obat Suci dari kantung giok, lalu mulai mengunyahnya.     

Sebuah Obat Suci – adalah gabungan antara Energi Chi dan intisari Ruh Darah dari para binatang buas. Obat itu benar-benar memiliki khasiat yang baik untuk para ksatria-ksatria, seperti misalnya; menambah stamina, memperkuat otot-otot dan tulang, serta membuat para ksatria itu berumur panjang.     

Pada umumnya, bagi seorang ksatria yang baru saja mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Hitam – dengan memakan lima kilogram Obat Suci ditunjang dengan latihan yang giat, maka itu akan membantunya untuk menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam dalam kurun waktu satu bulan.     

Sebagaimana Tubuh Seni Bela Diri milik Zhang Ruochen adalah lebih unggul daripada para ksatria yang berada di Tingkatan Menengah, maka jika ia ingin menembus Tingkatan Lanjutan, ia harus memakan Obat Suci sekitar 20 kilogram.     

"24 kilogram Obat Suci akan cukup membantu proses latihanku dalam menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam di waktu yang singkat seperti ini."     

24 kilogram Obat Suci itu ia peroleh dari tubuh-tubuh para ksatria Square Commandery yang mati saat ujian masuk di ronde pertama Sekolah Bela Diri.     

Begitu banyak Obat Suci yang ia peroleh setidaknya bernilai 200.000 koin perak – dimana itu juga termasuk harta yang melimpah.     

Obat Suci sendiri adalah sebuah barang berharga, sehingga para ksatria biasa jarang memakan itu. Namun, Zhang Ruochen tidak memikirkan tentang harga dan segera memakan setengah kilo dari obat itu.     

Setelah mengkonsumsi Obat Suci, Zhang Ruochen merasa energik sehingga baik aliran darah dan kecepatan sirkulasi dari Tenaga Chi miliknya meningkat dengan pesat.     

Zhang Ruochen berdiri dan mulai melatih gerakan keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna. Di waktu yang bersamaan, ia mulai menyerap khasiat dari Obat Suci untuk diubah menjadi energi ke dalam tubuhnya.     

Gerakan keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna disebut sebagai "Sosok Naga dan Bayangan Gajah."     

Dengan satu kaki melangkah ke depan dan badan yang sedikit membungkuk, kedua tangan Zhang Ruochen terkesan seperti cakar naga atau telapak kaki gajah.     

"Jleebb, Jleebb!"     

Ia mulai melepaskan tinjunya beberapa kali.     

Saat ini, ia sudah berhasil menguasai tiga gerakan tinju, yakni Langkah Gajah, Naga di Langit, serta Naga dan Gajah Kembali ke Bumi – dimana gerakan itu setara dengan teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Manusia. Tentu saja, gerakan-gerakan itu adalah teknik kelas superior tertinggi dari Tingkatan Manusia sehingga juga bisa disejajarkan dengan teknik kelas rendah dari Tingkatan Ruh.     

Maka, setelah ia berhasil menguasai gerakan keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna, maka ia juga akan bisa menjadikan gerakan itu setara dengan teknik bela diri kelas rendah dari Tingkatan Ruh. Pada saat itu, kekuatan dari gerakan Naga dan Telapak Gajah Prajna juga bisa disejejarkan dengan beberapa teknik yang lebih lemah dari kelas menengah Tingkatan Ruh.     

Waktu berlalu dengan begitu cepat, dan Zhang Ruochen telah berlatih di dalam ruangan Jimat dan Ruang Waktu selama lima belas hari.     

Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berlatih gerakan keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna. Dan setelah berlatih keras selama lima belas hari, ia mampu menggunakan gerakan tinju keempat dengan cukup lancar – Sosok Naga dan Bayangan Gajah.     

Satu tinju dilepaskan maka sebuah aliran Tenaga Chi melaju kencang.     

Di tinju yang ia lepaskan, kau bisa mendengar suara auman naga atau erangan gajah.     

Tetapi, masih ada sesuatu yang belum sempurna di gerakan tinju keempatnya – Sosok Naga dan Bayangan Gajah.     

Jika Zhang Ruochen berhasil menguasai itu dengan baik, maka tubuhnya akan berubah menjadi dua bayangan. Ia akan mampu melepaskan dua kekuatan besar ketika menyerang dengan gerakan tinjunya. Satu bayangan itu adalah berbentuk seperti cakar naga, sedangkan bayangan yang lain akan terlihat seperti sebuah telapak kaki gajah.     

Meskipun ia belum berhasil menguasai gerakan keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna dengan baik, namun daya ledak yang bisa ia lepaskan tetaplah mengerikan.     

Selama lima belas hari belakangan, Zhang Ruochen telah memakan setengah kilo Obat Suci setiap harinya, maka total keseluruhan masihlah tujuh kilo setengah. Meski begitu, proses pengolahan Seni Bela Diri miliknya meningkat dengan pesat.     

Lima belas hari lalu, Zhang Ruochen baru saja berhasil menembus Tingkatan Menengah dari Alam Hitam, dan Tenaga Chi yang ada di Danau Chi miliknya hanya sebesar 20 persen. Sekarang ini, Tenaga Chi permata-putih miliknya telah meningkat dan terhitung menjadi 70 persen di Danau Chi miliknya. Maka, jumlah sekian adalah hampir menyentuh puncak Tingkatan Menengah dari Alam Hitam.     

Dengan tingkat pengolahannya saat ini, ia dapat mengalahkan Nie Xuan dengan mudah.     

Tentu saja, hanya lima hari waktu yang terlewati di dunia luar, sedangkan di dalam ruangan Jimat dan Ruang waktu telah terhitung lima belas hari.     

Saat keluar dari ruangan Jimat dan Ruang waktu, Zhang Ruochen kembali ke kamar Kuning No.1 miliknya.     

"Meow!"     

Blackie yang duduk di kursi goyang terlihat seperti bola berwarna hitam, ia terlihat sedang membaca sebuah buku berwarna kuning.     

Di sampul buku miliknya tertulis: Sejarah Kuno Daratan Kunlun.     

Sesaat setelah melihat Zhang Ruochen keluar dari Jimat dan Ruang Waktu, Blackie dengan segera menutup bukunya dan menatap Zhang Ruochen dengan binar di kedua matanya. "Anak muda, apa kau telah berhasil menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam?"     

"Tidak secepat itu, aku butuh beberapa waktu lagi!" Zhang Ruochen masih memperhatikan Blackie, ia bertanya penasaran, "Kau mencuri buku itu dari siapa?"     

"Mencuri?"     

Blackie berkata kesal, "Aku pergi ke Menara Kitab yang ada di Sekolah Pasar Bela Diri dan kembali kemari dengan buku ini. Setelah selesai membaca ini, maka aku akan mengembalikannya. Aku tidak mencuri apa-apa."     

Zhang Ruochen tidak ingin berdebat dengannya. "Bagaimana kondisi cedera yang dialami oleh saudara keempatku?"     

"Tingkat pengolahan lelaki gemuk itu biasa-biasa saja, tetapi luka-lukanya sembuh dengan cepat, sehingga satu lengannya mulai bisa digerakkan. Aku kira, untuk bisa sembuh total masih membutuhkan waktu 10 hari lagi," kata Blackie.     

Zhang Ruochen bertanya, "Di mana dia sekarang?"     

"Dia telah pergi!" jawab Blackie.     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa? Mengapa?"     

"Setelah mendengar bahwa dirinya berada di Candi Naga Bela Diri, dia cepat-cepat pergi," jawab Blackie.     

Untuk sebagian besar ksatria lelaki yang tinggal di Kampus Barat, Candi Naga Bela Diri adalah sebuah tempat terlarang dan memiliki banyak kisah mengerikan. Maka, ketika Zhang Shaochu mendengar bahwa dirinya sedang berada di tempat ini, wajahnya berubah menjadi hijau dan sesegera mungkin meninggalkan tempat ini.     

Zhang Ruochen memang berani tinggal di Candi Naga Bela Diri, tetapi tidak untuk Zhang Shaochu.     

"Ya sudah, biarkan dia pergi!"     

Zhang Ruochen telah memutuskan untuk fokus agar mampu menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam sesegera mungkin.     

Beberapa hari kemudian, ia telah berlatih kembali di dalam ruangan Jimat Ruang dan Waktu selama lima belas hari dan memakan setengah kilo Obat Suci per harinya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melatih gerakan Naga dan Telapak Gajah Prajna, sebagian kecil waktu lainnya ia gunakan untuk berlatih teknik Keterampilan Pedang Suci.     

Akhirnya, setelah Tenaga Chi yang berada di Danau Chi miliknya penuh, maka Zhang Ruochen telah memiliki kualifikasi yang cukup untuk bisa menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam.     

Namun, Zhang Ruochen tidak sedang terburu-buru. Ia tetap mengkonsumsi Obat Suci untuk meningkatkan kekuatannya, sehingga ia mampu menembus tingkatan yang lebih tinggi hanya dengan satu kali percobaan.     

Zhang Ruochen telah berlatih di dalam ruangan Jimat Ruang dan Waktu selama satu bulan – dimana itu adalah sama dengan 10 hari di dunia luar.     

Pertarungan antara Zhang Ruochen dan Feng Zhilin akan diselenggarakan 20 hari lagi.     

"Aku belum bisa menguasai penuh gerakan keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna karena ada beberapa kekurangan. Sial, kekurangan itu harus aku temukan dengan cara bertarung dengan seorang master."     

Zhang Ruochen menghentikan latihannya dan berencana untuk bertarung dengan Blackie, ia harus segera menemukan kekurangannya atas penguasaan gerakan tinju keempat.     

Ketika Zhang Ruochen keluar dari ruangan Jimat Ruang dan Waktu, ia mendengar suara ancaman dari Huang Yanchen yang terdengar di pintu depan. "Kucing gemuk, minggir! Jika tidak, aku juga akan membunuhmu."     

Saat berjaga di luar pintu, Blackie sedang mengangkat ekornya tinggi-tinggi, ia berkata pada wanita itu tanpa basa-basi, "Zhang Ruochen sedang mengasingkan diri untuk berlatih. Bahkan jika kau masuk ke sana, kau tidak akan pernah menemukan dia. Gadis kecil, turuti perkataanku dan segera pergi dari sini! Jika kau mencoba membuatku kesal, maka tidak seorangpun di dunia ini yang bisa menyelamatkanmu."     

"Benarkah? Maka aku akan menyerangmu dan membuktikan itu!"     

Setelah Huang Yanchen sembuh dari cedera yang diderita, ia berencana untuk membuat perhitungan dengan Zhang Ruochen dengan menerobos masuk ke kamarnya. Tetapi ia tidak pernah menduga bahwa dirinya akan dihadang oleh seekor kucing yang bisa bicara.     

Ia benar-benar marah, lalu meyakini bahwa baik Zhang Ruochen dan kucing bodoh ini sama-sama bajingan. Maka, ia mengeluarkan pedang kuno dari gaun biru-kerajaannya, lalu menusuk Blackie.     

"Swish!"     

Dalam sekejap, Blackie telah berubah menjadi sebuah bayangan hitam yang melewati pedang Huang Yanchen. Tiba-tiba kucing itu sudah berdiri di belakangnya.     

Sebuah keterkejutan muncul dari wajah Huang Yanchen seperti ia tidak menduga bahwa kucing gemuk itu mampu meloloskan diri dari serangan pedangnya. Terlebih, kucing itu memiliki sebuah kecepatan yang setara dengan seekor binatang buas kelas medium level dua.     

Tetapi bagi dirinya, kecepatan Blackie masihlah sangat lambat.     

Ia mendengus dan melepaskan satu tinju, ia berhasil meninju Blackie dan membuatnya terlempar sejauh 10 kaki. Tubuh Blackie membentur dinding, lalu terjatuh ke tanah. Serangan itu membuat kepala Blackie terasa pusing.     

"Wanita Jalang! Kau benar-benar keji!"     

Sambil mencoba untuk berdiri, Blackie menunjukkan taring-taringnya yang tajam dan berkilau. Meskipun ia tidak sanggup mengalahkan wanita itu, tapi ia berencana untuk memberi sebuah pelajaran padanya.     

Kucing bodoh ini benar-benar membuat Huang Yanchen ingin memotong lidahnya sesaat setelah berhasil menangkapnya.     

Zhang Ruochen mendorong pintunya dan keluar dari kamar. Ia tersenyum pada Huang Yanchen. "Saudari senior, luka cederamu telah pulih?"     

Saat melihat Zhang Ruochen, kedua mata Huang Yanchen menjadi lebih dingin. Huang Yanchen tidak ingin berkata apa-apa dan segera menusukkan pedang ke arahnya.     

Perlu diketahui bahwa Huang Yanchen adalah seorang Ksatria Divisi Hitam. Maka ia mampu mengimbangi seorang master yang telah berada di Alam Bumi.     

Teknik pedang Huang Yanchen bisa dengan cepat membunuh ksatria-ksatria biasa yang telah berada di tingkatan Puncak dari Alam Hitam.     

Saat melihat gerakan pedang wanita itu, wajah Zhang Ruochen seketika berubah, ia berkata dalam hati. "Apa yang dikatakan oleh Duanmu Xingling ternyata benar. Huang Yanchen betul-betul membenciku dan sama sekali tidak ingin mendengar ucapanku."     

Zhang Ruochen menatap Duanmu Xingling yang berdiri tidak jauh dari tempat itu. Ia melihat gadis itu mengangguk padanya, seolah-olah gadis itu mengerti apa yang ia pikirkan.     

"Swish!"     

Duanmu Xingling berubah menjadi sebuah bayangan kecil yang indah, ia berdiri di depan Zhang Ruochen untuk menghentikan serangan Huang Yanchen.     

Dengan dua jari yang kecil-kecil itu, Duanmu Xingling sedang menghentikan ujung pedang milik Huang Yanchen. "Tenanglah, Saudari Chen. Zhang Ruochen adalah murid baru rangking satu. Jika kau membunuhnya, maka kau akan mendapatkan hukuman yang berat dari pihak sekolah."     

Huang Yanchen berteriak. "Minggirlah, Xingling! Hari ini aku harus membunuh bocah cabul ini!"     

Kelima jari Huang Yanchen menarik pedang dan membuat pedang itu mengarah ke sisi lain. Gerakan itu menciptakan sebuah Semburan Pedang yang berhasil menggetarkan jari-jari dari Duanmu Xingling.     

Di waktu yang sama, Huang Yanchen mulai menyerang kembali dan melepaskan Semburan Pedang yang berwarna putih dan memiliki panjang empat meter.     

Duanmu Xingling telah memiliki kesepakatan dengan Zhang Ruochen bahwa dirinya akan melindungi lelaki itu dari keinginan Huang Yanchen untuk membunuhnya.     

Maka seketika itu juga, Duanmu Xingling juga mengeluarkan pedang miliknya dan menangkis serangan Huang Yanchen sekali lagi.     

"Xingling, mengapa kau menghentikanku saat aku ingin membunuhnya?"     

Tiba-tiba, Huang Yanchen menyerang lagi dengan sembilan teknik pedang dalam waktu bersamaan dan mencoba mengarahkan serangan itu ke sembilan titik vital yang ada di tubuh Zhang Ruochen.     

Satu-satunya serangan spesial dari Tenaga Chi milik Huang Yanchen adalah elemen angin. Maka, saat wanita itu menyerang, ia juga melepaskan pusaran angin yang berdiameter 7m. Serangan miliknya terlihat seperti serangkaian pedang-pedang yang terdapat di dalam pusaran angin.     

"Whew!"     

Salah satu dari pisau-pisau itu melewati ketiak Zhang Ruochen dan membentur pondasi bangunan. Serangan itu berhasil meninggalkan lubang sedalam empat sentimeter.     

"Dia mungkin mendapatkan Tanda Suci Badai, sehingga Tenaga Chi miliknya memiliki muatan elemen angin."     

Saat berdiri di atas anak tangga, Zhang Ruochen melihat teknik-teknik pedang yang diperagakan oleh Huang Yanchen dan Duanmu Xingling. Dalam waktu yang bersamaan, ia ingin mempelajari sekaligus juga menemukan kelemahan mereka berdua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.