Kaisar Dewa

Pulau Holy Turtle, Raja Jinhuang



Pulau Holy Turtle, Raja Jinhuang

0Ada kegaduhan tersendiri pada saat Zhang Ruochen melangkahkan kakinya menuju ke Pulau Holy Turtle bersama dengan Huang Yanchen, Ao Xinyan, dan Orange Star Emissary.     

"Siapa pria ini, sosok yang benar-benar mengerti cara menikmati hidup? Berani sekali dia membawa tiga wanita cantik ke dalam Medan Pertempuran Dunia Primitif." Seorang pria berjambang sedang menjilat bibirnya sendiri, sambil memaku pandangan matanya ke arah Ao Xinyan, Orange Star Emissary dan Huang Yanchen. Kala itu, bibirnya menampakkan rasa iri dan cemburu.     

"Aku menduga jika dia pasti adalah salah seorang murid berasal dari Keluarga Biksu tangguh."     

Seorang pria dengan bibir monyong dan maju – seperti kera – sedang memaku pandangan matanya ke arah tiga wanita tersebut, sambil berkata, "Oh Brengs*k... cantik sekali! Jika aku bisa memiliki salah satu dari mereka, maka aku akan menidurkannya di dadaku setiap hari. Siapa yang rela mempertaruhkan nyawa dan bersimbah darah di Medan Pertempuran Dunia Primitif jika telah memiliki salah satu dari mereka?"     

Zhang Ruochen dan para wanitanya tidak hanya menciptakan kegaduhan di barisan prajurit Dunia Primitif, sebab mereka juga menarik perhatian para master dari Pasar Gelap.     

Kala itu, Green-robed Emissary dan si Nona Besi sama-sama muncul dari kerumunan dan berhenti di depan Zhang Ruochen, mereka menghalangi jalannya.     

Di belakang mereka terdapat enam Ksatria Jahat dari Pasar Gelap.     

Enam Ksatria Jahat ini adalah orang-orang yang dikirim oleh Setengah-Biksu Yuanying untuk menyingkirkan Zhang Ruochen. Setiap mereka merupakan seorang superior yang berada di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon.     

Yang jelas, mereka masih belum mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon, sehingga mereka bisa masuk ke dalam Dunia Primitif Xuan Wu.     

Zhang Ruochen menghentikan langkah kakinya, sambil melirik ke arah Green-robed Emissary dan berkata, "Lihat, kita bertemu lagi!"     

Green-robed Emissary mendengus dan berkata, "Sungguh pemberani, Zhang Ruochen, sampai kau punya nyali untuk datang ke Pulau Holy Turtle. Apa kau tidak takut jika aku akan mengirimmu ke neraka?"     

Zhang Ruochen berkata, "Siapa yang berani membunuhku ketika para tentara Menteri Peperangan berada di pulau ini?"     

Kala itu, baik Zhang Ruochen dan Green-robed Emissary sama-sama merupakan para prajurit Dunia Primitif. Jadi secara natural, mereka harus mentaati peraturan yang dibuat oleh Menteri Peperangan.     

Ketika berada di Medan Pertempuran Dunia Primitif, maka setiap pertarungan atau perselisihan yang terjadi di antara prajurti Dunia Primitif merupakan sesuatu yang dilarang oleh Menteri Peperangan.     

Mereka yang melanggar hukum dan regulasi akan diberi sanksi berat, tidak peduli seberapa tinggi derajat yang mereka miliki.     

Green-robed Emissary telah memahami jika Zhang Ruochen berhasil mendapatkan 20 juta poin merit militer dan sebentar lagi akan menembus Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga.     

Maka dari itu, Setengah-Biksu Yuanying telah memberikan perintah untuk membunuh Zhang Ruochen – apapun resikonya.     

"Apa kau berpikir jika orang-orang dari Pasar Gelap tidak berani membunuhmu hanya karena kau sedang berada di Pulau Holy Turtle?"     

Green-robed Emissary menyeringai, sebagaimana ia sedang memaki kebodohan Zhang Ruochen, sambil berkata dingin, "Hajar dia, Huo Wuji!"     

Di antara enam Ksatria Jahat yang berdiri di belakang Green-robed Emissary, di sana muncul sosok pria tua bungkuk dengan rambut abu-abu, yang mana pria tersebut terlihat seperti berusia 80 atau 90 tahun.     

Pria itu adalah Huo Wuji.     

Huo Wuji memaku pandangan matanya ke arah Zhang Ruochen, sambil tertawa dan berkata, "Lagipula, usiaku sudah teramat tua. Setelah membunuhmu, maka Menteri Peperangan tidak perlu lagi memberikan hukuman kepadaku, sebab tidak lama lagi aku juga pasti akan mati."     

Tingkat pengolahan Huo Wuji telah berada di Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon. Selain itu, ia juga terkenal sebagai sosok superior di Pasar Gelap.     

Bagi seorang master di Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon, dan bertarung melawan Zhang Ruochen, yang hanya masih berada di tingkatan Puncak dari Alam Surga, maka itu adalah sama seperti sedang menggunakan palu untuk menghancurkan kacang.     

Para prajurit Dunia Primitif akhirnya menyadari jikalau – lelaki muda yang bersama dengan tiga orang wanita cantik – tidak lain adalah sosok nomor satu di Peringkat Surga, Zhang Ruochen.     

"Pasar Gelap memang tidak akan pernah kekurangan martir. Untuk mengorbankan satu nyawa bukanlah sesuatu yang berarti selama Zhang Ruochen bisa disingkirkan."     

"Berdasarkan pada tingkat pengolahan Huo Wuji, maka hanya terdapat beberapa jendral tangguh dari Menteri Peperangan yang sanggup menandinginya. Ksatria Jahat memang merupakan seekor rubah yang licik. Sepertinya Zhang Ruochen akan mendapatkan masalah besar!"     

...     

...     

Ada begitu banyak penonton yang merasa kasihan terhadap Zhang Ruochen. Sebab, Pasar Gelap telah mengirimkan begitu banyak master jahat yang berasal dari generasi tua. Lalu, siapa lelaki tersebut? Seseorang yang hanya punya nama di Peringkat Surga, mampukah dia menandinginya?"     

Green-robed Emissary tampak bersedekap sambil mengerucutkan bibirnya, dan terlihat sedang mengulum senyum.     

Zhang Ruochen menatap ke arah Huo Wuji – yang sedang berdiri di hadapannya. Kala itu, ia mencoba untuk menghalanginya dengan mengatakan, "Senior Huo, mengapa kau mempertaruhkan nyawamu sendiri untuk datang ke Medan Pertempuran Dunia Primitif? Bukankah itu lebih baik ketika hanya menikmati masa pensiunmu di Pasar Gelap?"     

Huo Wuji tampak mengelus kumisnya, sebagaimana bibirnya mulai mengembang, dan memperlihatkan dua baris giginya yang telah tanggal. Setelah itu, ia tersenyum dan berkata, "Bagaimana mungkin seorang pertapa akan tergoda untuk menikmati kehidupan? Lagipula, hidupku hanya tersisa beberapa tahun lagi. Lalu, mengapa aku harus berhenti melakukan sesuatu yang luar biasa? Jika aku berhasil membunuhmu, maka setelah aku mati, saat itu sejarah akan mencatat namaku; Huo Wuji, sosok yang mampu membunuh Zhang Ruochen."     

Sebagaimana Huo Wuji mulai mengepalkan tinjunya, maka terdapat cahaya emas yang muncul di permukaan kulitnya, dengan kekuatan besar yang juga memancar dari pori-pori tubuhnya.     

Adakah seseorang yang masih menganggap Huo Wuji sebagai sosok tua jika sudah seperti itu?     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Kemudian, ia melirik ke arah Orange Star Emissary yang sedang berdiri di belakangnya. "Orange Star Emissary, berlatihlah sejenak dengan Senior Huo."     

Orange Star Emissary sedikit merasa tersentak ketika mendengar perintah Zhang Ruochen – agar wanita itu melangkah maju. Ini benar-benar diluar dugaannya.     

Sebab, sekali saja ia melangkah maju dan bertarung melawan Huo Wuji, maka ia akan benar-benar menjadi musuh Pasar Gelap. Ketika ia maju ke depan, maka ia sama sekali tidak akan punya kesempatan untuk kembali dan bergabung lagi dengan Pasar Gelap.     

Lagipula, tidak ada seorangpun yang menyaksikan wanita tersebut membunuh Yin Wuchang.     

Tapi sekarang, wanita itu sedang disaksikan oleh begitu banyak penonton. Jadi, jika ia sampai mentaati perintah Zhang Ruochen untuk bertarung melawan Huo Wuji, maka berita itu pasti akan menyebar dan mengguncang Wilayah Timur. Bahkan, bisa jadi kabar tersebut masuk ke dalam "Berita Wilayah Timur".     

Di titik itu, maka wanita tersebut pasti akan menjadi seorang musuh bagi Pasar Gelap.     

"Jadi, apa yang harus dilakukan?"     

Selama beberapa saat, kedua mata Orange Star Emissary memancarkan nuansa menimbang-menimbang. Namun, akhirnya wanita itu pun berjalan ke arah Huo Wuji, sampai akhirnya berada tepat di depan pria tua tersebut, sambil berkata, "Permisi, Elder Huo!"     

Lagipula, Orange Star Emissary merupakan seorang murid dari Biksu Ghost. Selain itu, wanita tersebut juga merupakan seorang Emissary dari Aula Excellence Pasar Gelap. Sehingga, ia mempunyai posisi yang tinggi dan derajat yang mulia. Maka dari itu, Huo Wuji pun tidak akan berani menyentuhnya.     

Huo Wuji mengalihkan pandangan matanya ke arah Green-robed Emissary.     

Green-robed Emissary merespon dengan tatapan dingin dan berkata, "Apa kau tahu apa yang sedang kau lakukan, Orange Star Emissary? Jika kau berani menentang Pasar Gelap, maka master muda tidak akan mengampunimu."     

Ketika mendengar Green-robed Emissary memanggil identitasnya sebagai Orange Star Emissary, maka para prajurit Dunia Primitif yang berada di sekitar menjadi tersentak.     

"Ternyata wanita itu adalah Orange Star Emissary, salah satu dari Tujuh Emissary Pembunuh dari Aula Excellence Pasar Gelap. Maka dari itu, pantas saja mengapa dia bisa begitu cantik."     

"Tapi, bagaimana mungkin dia bisa patuh terhadap Zhang Ruochen? Bukankah Aula Excellence Pasar Gelap dan Akademi Saint selalu bertentangan satu sama lain?"     

"Ini akan menjadi sebuah pertunjukan yang menarik! Seorang Emissary yang telah dibesarkan dengan susah payah oleh Aula Excellence Pasar Gelap akhirnya berpindah ke sisi seorang saint dari Akademi Saint; jadi, bagaimana Aula Excellence Pasar Gelap akan menanggapinya?"     

Orange Star Emissary tetap bersikap tenang, sambil mengamati Green-robed Emissary dan berkata, "Jangan katakan padaku tentang apa yang harus dilakukan, Green Robe."     

Mendengar itu, maka Green-robed Emissary tertawa terbahak-bahak. Di waktu yang bersamaan, ia juga sedang mengepalkan tinju dan berkata, "Tampaknya, kau sudah membulatkan keputusanmu! Biar kulihat seberapa terampilnya dirimu sampai-sampai kau rela menjadi pengikut setia Zhang Ruochen."     

Kedua mata Green-robed Emissary memancarkan dua cahaya esensi vital, hingga membuat pria tersebut tampak hidup dan penuh energi.     

Kala itu, ia melangkah ke depan dengan menggunakan kaki kirinya, sebelum akhirnya membuat tanah yang dipijak menjadi retak. Tampaknya, tanah yang dipijak tersebut akan segera hancur.     

Dengan menghentakkan kakinya, maka ia pun mulai menghempaskan tubuhnya.     

Karena terpengaruh oleh tenaga hentakan kaki, maka Green-robed Emissary tiba-tiba langsung melesat seperti halnya anak panah yang terlepas dari busur, hingga mengarah ke Orange Star Emissary.     

Kekuatan pukulan tersebut seolah sedang menyelimuti tubuh Orange Star Emissary – layaknya sebuah lonceng raksasa.     

Itu berarti bahwa Orange Star Emissary telah terperangkap ke dalam jebakan Green-robed Emissary – ketika pria itu melayangkan pukulan – sehingga wanita tersebut tidak akan bisa menghindar.     

Karena ingin memberi Orange Star Emissary suatu pelajaran, maka Green-robed Emissary sudah memutuskan untuk bertindak keras, sebagaimana ia melepaskan 30% kekuatannya ke dalam satu pukulan tersebut.     

Bagaimanapun juga, pria itu memahami jika Orange Star Emissary sama sekali tidak akan mampu bertahan darinya, meskipun ia hanya melepaskan 10% kekuatanya.     

Maka dari itu, menggunakan 30% kekuatan telah cukup mampu melukai Orange Star Emissary dengan sangat parah.     

Hanya dengan memberi wanita itu pelajaran, maka ia akan tersadar mana yang lebih superior dan mana yang lemah.     

Sebagaimana Orange Star Emissary mengamati pukulan Green-robed Emissary yang semakin lama berada semakin dekat, maka seketika itu pula ia merentangkan tangannya dengan sangat cepat dan menangkap tinju Green-robed Emissary.     

Setelahnya, Green-robed Emissary merasa jika tinjunya baru saja menghantam dinding baja. Kemudian, ia pun mulai mengamati Orange Star Emissary lekat-lekat, sebagaimana tatapan matanya terlihat membelalak, dan pria tersebut juga merasa sangat tercengang.     

"Crash!"     

Setelah Orange Star Emissary kembali menarik tangannya, maka ia pun segera melesat ke arah depan untuk menghantam tinju Green-robed Emissary. Kali ini, kecepatannya lebih besar daripada sebelumnya.     

Green-robed Emissary terhempas sampai 10 meter jauhnya, sebelum akhirnya ia menemukan pijakannya kembali. Di waktu yang bersamaan, ia merasakan sakit yang tajam pada bagian tangannya. Sulit dipercaya, katanya, "Bagaimana mungkin... kau mampu menembus sampai ke level Alam Fish-dragon?"     

Orange Star Emissary masih berdiri tegak, sebagaimana ia mulai menarik kembali tangannya, sambil berkata, "Green-robed Emissary, kau merupakan sosok ranking empat dari Tujuh Emissary Pembunuh dan kau merupakan seorang seniorku selama enam tahun. Namun, kau hanya mampu mencapai Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon. Apa kau kira dirimu adalah tandinganku? Sejujurnya, aku telah mencapai puncak Perubahan Kedua dari Alam Fish-dragon dan sepertinya akan segera menembus Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon dalam waktu dekat."     

Green-robed Emissary mengamati tangannya sendiri, sambil menatap tajam ke arah Orange Star Emissary dan berkata serius, "Mustahil! Hanya tiga bulan berlalu, semestinya tingkat pengolahanmu masih berada di Tingkatan Akhir dari Alam Surga. Hanya dalam kurun waktu yang singkat selama tiga bulan, maka mustahil bagimu untuk mampu mencapai Perubahan Kedua dari Alam Fish-dragon, meskipun jika seorang Setengah-Biksu baru saja membaptismu dengan abhiseka."     

Meskipun tanpa diingatkan oleh Green-robed Emissary, namun Orange Star Emissary sendiri juga masih sangat terkejut pada saat ia melepaskan pukulan ke arah Green-robed Emissary, dan menyaksikan sendiri bagaimana pria itu terhempas ke belakang.     

Wanita itu sama sekali tidak pernah membayangkan jika dirinya mampu berkembang begitu pesat dalam waktu yang cukup singkat, hingga mampu mengungguli Green-robed Emissary – sosok yang selalu dipandang tinggi olehnya di masa lalu.     

Jadi, itu merupakan perasaan yang menakjubkan, sekaligus juga menjadi sumber keyakinan baru bahwa ia seharusnya tidak pernah meninggalkan Zhang Ruochen. Bagaimanapun juga, dengan bersikap seperti itu, maka ia masih akan mampu mencapai tingkatan yang lebih tinggi dengan bantuan Grafik Kayu Yin Yang.     

Orange Star Emissary melirik ke arah Zhang Ruochen dan berkata pelan, "Apa yang tidak bisa diraih oleh seorang Biksu telah berhasil dimiliki oleh lelaki muda ini."     

Mendengar itu, maka ekspresi Green-robed Emissary berubah menjadi kelam karena ia sedang marah. "Ayo semuanya maju ke depan, bunuh pelacur ini dan singkirkan Zhang Ruochen," katanya sambil marah.     

Nona Besi, Huo Wuji dan lima master jahat lainnya mulai mengepung Zhang Ruochen.     

Seketika itu juga, atmosfir yang berada di sekitar menjadi lebih tajam, sebagaimana perang besar seperti akan segera terjadi.     

"Berhenti."     

Terdengar suara teriakan dari kejauhan.     

Semua orang, termasuk Zhang Ruochen, bisa merasakan vibrasi di dalam gendang telinga mereka. Akibatnya, mereka merasa pandangannya menjadi gelap dan kesulitan untuk berdiri tegak.     

Hampir sebagian besar prajurit Dunia Primitif dari Alam Surga di Pulau Holy Turtle tersungkur ke tanah dan berlutut, sebagaimana lutut mereka berubah menjadi lemas. Hanya para master yang telah mencapai Alam Fish-dragon – yang mampu bertahan dari gelombang suara yang kuat tersebut. Meski demikian, mereka masih merasa sangat tidak nyaman.     

"Rumble!"     

Di angkasa, terdengar suara roda yang berputar di kejauhan pada arah timur laut.     

Sebuah awan emas melesat cepat ke arah Pulau Holy Turtle dan terdapat sesuatu di atasnya.     

Zhang Ruochen mendongakkan kepalanya dan menyaksikan sebuah chariot emas sedang berada di tengah awah emas tersebut. Chariot yang berukuran tinggi 99 meter itu tampak seperti istana yang megah. Di sisi lain, formasi taktis emasnya terlihat seperti sirkulasi energi petir yang memancarkan cahaya suci – dan sedang menyelimuti chariot tersebut di dalamnya.     

Sementara itu, terdapat delapan rantai besi – yang sebesar ember – dengan panjang mencapai 333 meter, yang mana itu diikat pada delapan cincin perunggu yang berada pada bagian depan chariot tersebut.     

Di setiap rantai besi tersebut, ada seekor Redcloud Python yang sedang dirantai.     

Jadi, terdapat delapan python yang sedang dirantai dengan menggunakan rantai besi, yang mana mereka bertugas untuk menarik chariot tersebut dengan kecepatan tinggi, sampai-sampai menciptakan suara saling silang antar pertemuan rantai tersebut keras-keras. Clang.     

"Delapan python armor emas chariot – itu Yang Mulia, King Jinhuang".     

Semua orang yang berada di Pulau Holy Turtle, termasuk para prajurit dari Alam Fish-dragon, segera memberinya salam dengan cara berlutut.     

Raja Jinhuang, yang juga dikenal sebagai "Setengah-Biksu Jin", sedang menyandang gelar kebangsawanan sebagai Raja di salah satu wilayah terpencil Kekaisaran Pusat Pertama. Di waktu yang bersamaan, ia juga merupakan kepala komandan Markas Pulau Huangyu. Maka dari itu, tugasnya adalah untuk mengamati tingkah laku para prajurit di Dunia Primitif – terutama yang datang ke Markas Pulau Huangyu.     

Ketika berada di bawah pengaruh aura keagungnya sang Setengah-Biksu, maka semua orang mulai membungkuk dan berlutut.     

Itu semua adalah karena derajat tinggi yang dimiliki oleh Raja Jinhuang, bahkan para superior dari Alam Fish-dragon juga sama-sama berlutut memberi hormat.     

Sekarang ini, semua orang di Pulau Holy Turtle sedang berlutut dan memberi penghormatan, kecuali Zhang Ruochen dan para wanitanya, sekaligus juga para Ksatria Jahat dari Pasar Gelap, yang mana mereka masih sama-sama berada pada intensitas peperangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.