Kaisar Dewa

Pertarungan Sengit Sampai 500 Kilometer Jauhnya



Pertarungan Sengit Sampai 500 Kilometer Jauhnya

0Selain itu, bagian dalam dan luar Holy Soft Leather Armor sendiri telah diukir dengan begitu banyak inskripsi. Di sisi lain, di sana juga terdapat beberapa bahan berkualitas tinggi yang digunakan untuk menempa senjata tipe bertahan tersebut, seperti halnya Sisik Naga, Kulit Naga, dan bulu Luan.     

Oleh karena itulah, kekuatan bertahan dari Holy Soft Leather Armor bahkan sepuluh kali lipat lebih tangguh daripada kulit Biksu biasa. Apalagi, armor ini merupakan sebuah Senjata Suci.     

Maka dari itu, sebuah Senjata Suci Seratus Inskripsi tidak akan mampu menghancurkan Holy Soft Leather Armor. Lalu, hanya dengan menggunakan Senjata Suci Seribu Inskripsi, maka seseorang baru bisa menembusnya.     

Yang jelas, Xu Hai telah bertingkah semakin arogan. Kala itu, ia berkata sambil tersenyum, "Zhang Ruochen, sekarang kau telah mengerti kartu andalanku? Sebab, dengan menggunakan Holy Soft Leather Armor, maka aku mampu mencapai kecepatan tujuh kali lipat melebihi kecepatan suara. Bahkan, seorang pertapa di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon juga mungkin tidak akan sanggup menyusulku. Selain itu, Kekuatan Biksu yang terdapat di dalam armor ini juga telah meningkatkan kekuatanku. Omong-omong, apa pukulanku terasa nikmat?"     

Xu Hai memang merupakan seorang master yang tangguh. Sebab, sekali saja inskripsi dan Kekuatan Biksu yang terdapat di dalam Holy Soft Leather Armor itu menjadi aktif, maka seketika itu pula kekuatannya akan berkembang pesat. Meskipun Zhang Ruochen memiliki Mutiara Naga untuk melindungi tubuhnya, namun setelah terkena pukulan yang seperti itu, maka tubuhnya juga masih terasa sakit.     

Tiba-tiba, Xu Hai menjadi serius dan kedua matanya berubah menjadi tajam, "Tapi, kau juga berhasil membuatku sangat terkejut. Ternyata, kau bisa menggunakan kekuatan ruang. Lalu, jika aku tidak mengenakan Holy Soft Leather Armor, maka aku pasti telah mati di bawah serangan pedangmu."     

Zhang Ruochen tersenyum dan mencoba untuk tidak terlihat kesakitan. Setelah itu, ia berkata dengan intonasi santai, "Pertahanan milik Holy Soft Leather Armor bukan merupakan sesuatu yang mustahil untuk dihancurkan."     

Mendengar itu, maka pertama-tama Xu Hai merasa terkejut. Setelahnya, ia mulai tertawa terbahak-bahak. "Pedang Suci-mu hanyalah sebuah Senjata Suci Seratus Inskripsi. Jadi, tidak peduli seberapa besar kekuatannya, namun pedang itu tidak akan mampu menembus Holy Soft Leather Armor."     

"Senjata Seratus Inskripsi mungkin tidak bisa menembus Holy Soft Leather Armor," kata Zhang Ruochen pelan. "Namun, ada beberapa bagian di tubuhmu yang tidak dilindungi oleh Armor tersebut, seperti halnya kedua matamu."     

Holy Soft Leather Armor terbuat dari kulit seorang Biksu. Jadi, tidak diragukan lagi jika armor tersebut tidak bisa digunakan untuk melindungi bagian mata.     

Xu Hai mendengus. "Meskipun kedua mataku tidak terlindungi, lalu apa? Apa kau berpikir jika aku hanya diam saja dan menunggu seranganmu?"     

Zhang Ruochen masih tampak tersenyum di wajahnya. Kemudian, ia mengeluarkan enam Pedang Suci berwarna emas dari dalam Cincin Ruang-nya. Di bawah kendali Hati Pedang, maka keenam Pedang Suci berwarna emas tersebut mulai terangkat dan terbang ke enam arah yang berbeda-beda di sekitar tubuhnya.     

Lalu, ketika menyaksikan betapa tenang dan santainya sosok Zhang Ruochen, maka seketika itu pula Xu Hai menjadi gelisah. "Teknik pedang Zhang Ruochen telah mencapai Hati yang Terhubung dengan Pedang. Sebaiknya aku harus berhati-hati."     

Maka dari itu, Xu Hai pun akhirnya menutup mata.     

Sesungguhnya, dengan tingkatan alam Xu Hai sekarang ini, maka tidak ada bedanya antara matanya terbuka atau tertutup. Sebab, baik Jiwa Bela Diri dan Kekuatan Batin-nya sama-sama memiliki persepsi yang lebih baik daripada kedua pandangan matanya sendiri.     

Kemudian, pada saat menyaksikan Xu Hai menutup matanya, maka seketika itu pula Zhang Ruochen mengerti jikalau pria tersebut sedang merasa sedikit ketakutan. Meskipun ia mengenakan Holy Soft Leather Armor, namun ia masih tidak terlalu percaya diri terhadap kekuatannya.     

Apalagi, Zhang Ruochen telah berhasil membunuh dua Elder dari Keluarga Biksu Xu, bahkan tanpa meninggalkan bercak darah di senjatanya. Selain itu, ia juga berhasil mengurung satu Elder yang lain ke dalam Auspicious Vase.     

Oleh karena itulah, Xu Hai pun akhirnya merasa dihantui secara psikologis. Pria itu merasa jika Zhang Ruochen terlampau aneh, yang mana sangat sulit untuk ditandingi. Jadi, ketika ia bertingkah ceroboh, maka seketika itu pula ia akan mati di bawah pedang Zhang Ruochen.     

Mungkin Xu Hai tidak sepenuhnya menyadari jika Zhang Ruochen telah berhasil menghancurkan pertahanan psikis-nya.     

Bagaimanapun juga, ketika seorang ksatria mempunyai rasa takut, maka tidak peduli seberapa tangguh dirinya, namun ia pasti akan mati.     

Selain itu, kelemahan dari Holy Soft Leather Armor memang terletak pada bagian mata.     

Namun, Zhang Ruochen sama sekali tidak berpikir bahwa ia harus menyerang kedua mata Xu Hai.     

Alasannya sangat sederhana. Sebab, kedua mata tersebut berlokasi di sisi depan tubuh seseorang, selain juga berada di tempat yang mendapatkan perlindungan paling baik. Sebab, ketika ada dua orang – dengan kekuatan setara – sedang bertarung satu sama lain, lalu salah satu pihak ingin menyerang bagian mata lawannya, maka itu merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan.     

Apalagi, Xu Hai jauh lebih tangguh daripada Zhang Ruochen.     

Maka dari itu, jika Zhang Ruochen ingin menghancurkan pertahanan lawannya dengan serangan yang frontal dan menusukkan pedangnya ke arah mata lawan, maka itu merupakan tugas yang mustahil.     

Jika ia melakukan itu, maka orang yang meregang nyawa adalah Zhang Ruochen sendiri, dan bukannya Xu Hai.     

Apa yang Zhang Ruochen ingin gunakan adalah kekuatan ruang. Ini adalah satu-satunya cara untuk membunuh Xu Hai.     

Yang jelas, Holy Soft Leather Armor milik Xu Hai mampu membuatnya bergerak sangat cepat. Lalu, jika ia tiba-tiba menggunakan Ruang Celah dan Ruang Runtuh, maka pria itu mungkin bisa melarikan diri. Kemudian, sekali saja pria itu berhasil melarikan diri, maka serangan kekuatan ruang yang selanjutnya akan menjadi sia-sia belaka dan pasti gagal melukainya.     

WOOSH!     

Zhang Ruochen pun mulai menyeringai. Lalu, ia menudingkan jarinya ke arah depan dan menggunakan Teknik Pedang Bertahan. Sehingga, enam Pedang Suci berwarna emas itu terbang dalam waktu yang bersamaan.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka insting Xu Hai mengatakan jikalau Zhang Ruochen sedang menyerang matanya. Jadi, pria itu cepat-cepat melepaskan cetak tanda pukulan untuk melindungi mukanya. Setelahnya, ia berhasil menghempaskan Pedang-pedang Suci tersebut.     

Namun, enam Pedang Suci itu membentuk sebuah lingkaran di udara dan sekali lagi menyerangnya.     

"Aku lebih tangguh daripada Zhang Ruochen, dan aku juga sedang mengenakan Holy Soft Leather Armor, lalu mengapa aku hanya bertahan secara pasif? Tidak, aku harus mulai menginisiasi serangan."     

Xu Hai mengalirkan Tenaga Chi ke dalam Holy Soft Leather Armor. Setelah itu, ia bertumbuh menjadi semakin tangguh. Kala itu, Kekuatan Biksu terlepas dari Soft Armor-nya dan membentuk sebuah sirkulasi riak-riak energi. Setelahnya, ia menghantam enam Pedang Suci tersebut, sambil melesat ke segala arah.     

"Tinju Roc Birth-death."     

Seketika itu juga, tujuh kali lipat kecepatan suara yang diperagakan oleh Xu Hai telah berubah menjadi sebuah cahaya terbang. Cahaya itu sedang melesat ke arah Zhang Ruochen sambil melayangkan teknik tinju yang ganas.     

Tinju Roc Birth-death merupakan sebuah teknik tinju kelas menengah dari Tingkatan Hantu. Di sisi lain, Xu Hai telah mempelajarinya selama lima tahun, dan hanya berhasil menguasai dua gerakan.     

Xu Hai membunuh seekor Blood-tail Kylin dengan menggunakan dua gerakan tersebut. Pertempuran itulah yang membuat pria tersebut akhirnya diperhatikan oleh jajaran tinggi dari Keluarga Biksu Xu, sehingga ia dapat menjadi salah satu ahli waris untuk Keluarga Biksu Xu, dan menjadi seorang kandidat pemimpin yang layak meneruskan perjuangan di masa depan.     

Keluarga Biksu Xu dan Mythical Beast Roc sama-sama pernah menjalin tali persaudaraan. Jadi, keturunan langsung dari Keluarga Biksu Xu mempunyai darah Mythical Beast Roc di dalam tubuhnya.     

Sementara itu, Tinju Roc Birth-death merupakan teknik tinju unik yang telah dikuasai oleh seorang Biksu dari Keluarga Biksu Xu – dan berasal dari Roc Martial Classic. Setelah itu, sang Biksu mengubah 32 gerakan Roc ke dalam Seni Bela Diri, dan mengubahnya menjadi 32 teknik tinju yang berbeda-beda.     

Jadi, tampaknya pertarungan baru saja dimulai. Sebab, Xu Hai baru saja menggunakan teknik uniknya yang paling tangguh. Yang jelas, Xu Hai telah menganggap sosok Zhang Ruochen sebagai lawan yang setara baginya.     

Sementara itu, terdapat lapisan cahaya yang mulai muncul dari tubuh Xu Hai dan membentuk seekor Roc.     

Bayangan ilusi Roc tersebut bahkan tingginya mencapai lebih dari 70 meter. Akibatnya, itu tampak seperti seekor Roc kuno yang sedang melayang di atas lautan, hingga memancarkan aura khas yang dimiliki oleh para Mythical Beast dari Reckless Waste.     

BANG!     

Terdapat bayangan tinju yang terlepas. Bahkan, tinju itu sepertinya telah mampu mencakup seluruh area lautan tersebut.     

"Itu merupakan teknik tinju kelas menengah dari Tingkatan Hantu..."     

Zhang Ruochen mengamati bayangan ilusi Roc dan bisa merasakan tekanan besar yang berasal dari teknik tinju tersebut. Setelah itu, ia menelan ludahnya dengan susah payah, dan segera bergerak mundur.     

Di bawah tekanan yang seperti itu, maka ia hanya bisa bertarung melawan Xu Hai dengan mengaktifkan Transformasi Naga Suci.     

Namun, ia hanya bisa mengaktifkan Transformasi Naga Suci setelah memicunya dengan terus menerus melepaskan Pukulan Naga dan Gajah Prajna. Di sisi lain, tingkat keberhasilannya juga sangat rendah. Sehingga, keberhasilannya dalam melakukan hal tersebut bergantung pada keberuntungannya yang tinggi.     

Maka dari itu, sekarang ini situasi yang terjadi cukup kritis bagi lelaki tersebut. Zhang Ruochen sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk mencoba peruntungannya. Sehingga, ia hanya bisa berusaha agar tidak lengah ketika sedang bertarung melawan Xu Hai dan cepat-cepat menggunakan Ruang Pergerakan, sambil masuk ke dalam air.     

BOOM!     

Teknik tinju Xu Hai mengenai permukaan air dan membuat seluruh lautan menjadi tenggelam, hingga berhasil menciptakan semburan air yang setinggi gunung.     

"Lucu! Apa kau tidak tahu jika seekor Roc merupakan sosok yang sangat dominan ketika berada di perairan?"     

Xu Hai tertawa kencang dan segera melesat ke dalam air, lalu mengejar lelaki tersebut.     

Xu Hai sedang mengenakan Holy Soft Leather Armor, namun Zhang Ruochen memiliki Ruang Pergerakan. Jadi, meskipun kecepatan Xu Hai cukup menakjubkan, namun ia sama sekali tidak mampu mengejar Zhang Ruochen.     

Kala itu, ada dua orang pria yang sedang saling kejar di dalam air, salah satu dari mereka mengejar, sementara yang lain melarikan diri.     

Di sisi lain, baik Chi Suci dan aura Roc yang sama-sama dilepaskan oleh Xu Hai akhirnya berhasil menakuti para binatang buas yang berada di perairan. Bagaimanapun juga, para binatang itu mengira jika mereka seperti sedang bertemu dengan para Dewa, hingga mereka pun akhirnya berenang pergi karena ketakutan, dan sama sekali tidak berani mendekat.     

Zhang Ruochen menggunakan Teknik Pedang Bertahan dan melanjutkan pengendaliannya terhadap enam Pedang Suci-nya yang berwarna emas.     

Di waktu yang bersamaan, ia juga melepaskan kekuatan petir dengan menggunakan Kekuatan Batin dan melancarkan serangan ke arah pundak lawan. Maka dari itu, lelaki tersebut masih melanjutkan tekanannya terhadap sosok Xu Hai.     

"Zhang Ruochen ternyata memang bisa mengendalikan kekuatan ruang. Sebab, setiap kali dia menggunakan Lompatan Ruang, maka dia telah berpindah sampai pada jarak 99 meter jauhnya. Jadi, aku sama sekali tidak akan mampu menyusulnya."     

Xu Hai mengganti arah pengejarannya dan sedikit menepi.     

Mereka telah saling kejar sejauh 500 kilometer. Di sana, terdapat sebuah pulau batu karang setinggi 10 meter.     

Kala itu, Xu Hai merentangkan kedua tangannya di waktu yang bersamaan, sambil mengalirkan Tenaga Chi-nya ke dalam bayangan tangan yang berukuran panjang beberapa meter. Setelah itu, ia mulai mengangkat pulau tersebut.     

BOOM!     

Kedua tangannya terangkat naik, dan pulau batu karang itu terbang ke arah depan, sambil menyerang Zhang Ruochen.     

Saat itu, Zhang Ruochen menoleh ke belakang dan menyaksikan sebuah bukit hitam sedang melayang ke arahnya. Bahkan, pulau itu sampai menciptakan sebuah bayangan di atas permukaan air.     

Zhang Ruochen berhenti untuk mengumpulkan segenap kekuatannya dan mengalirkan Tenaga Chi ke dalam Pedang Kuno Abyss.     

Setelah itu, terdapat lapisan cahaya pedang berwarna putih di ujung bilahnya. Di sana, Semburan Pedang mulai terlepas dari ujung bilah pedang tersebut.     

"Break!"     

Zhang Ruochen menghunuskan pedangnya. Seketika itu juga, terjadi pertemuan kekuatan antara pedang dan pulau batu karang tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, pulau batu karang terbelah menjadi dua bagian, sehingga terpisah di sisi kiri dan kanan. Kedua potongan itu pun akhirnya terjatuh di lautan.     

Xu Hai juga bergerak mendekat. Dalam sekejap, maka ia telah berada di hadapan Zhang Ruochen. Seketika itu juga, ia tampak melayangkan satu buah tinju.     

"Fist of Eternal Truth."     

Kedua tangan Xu Hai mengeluarkan suara "bang" yang keras. Setelah itu, terdapat sisik-sisik berwarna biru yang muncul di permukaan kulitnya, hingga membuat jemarinya memancarkan cahaya kematian.     

Seseorang bisa membayangkan jika kekuatan yang terkandung di dalam serangan pukulan tersebut cukup mengerikan. Sebab, sekali saja terkena pukulan tersebut, bahkan sebuah bukit juga masih bisa hancur berkeping-keping.     

Baru-baru ini, Xu Hai sepertinya telah berhasil mengendalikan segala sesuatunya. Pria itu seakan mampu membunuh Zhang Ruochen dalam sekejap. Namun, menurut Zhang Ruochen, maka inilah yang disebut sebagai kesempatan!     

Ya, tepat pada saat ini juga.     

Siapa yang akan mati? Zhang Ruochen atau Xu Hai?     

Ketika menyaksikan Xu Hai semakin lama bergerak semakin mendekat, maka seketika itu pula Zhang Ruochen juga merasa semakin yakin. Diam-diam, ia mulai mengumpulkan kekuatan ruang dan mengarahkannya ke jemari di tangan kanannya.     

Setelah itu, ia cepat-cepat mengayunkan lengannya dan menudingkan jarinya ke arah depan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.