Kaisar Dewa

Perubahan Drastis



Perubahan Drastis

0Saat itu, para pertapa di dalam Keluarga Chen merasa terkejut. Sebab, mereka sama sekali tidak pernah menyangka bila Bu Qianfan akhirnya berani melancarkan serangan ke East Region Saint Mansion.     

"Beraninya kau menyerang Mansion Saint Prince? Bu Qianfan, apa kau sudah tidak ingin hidup?"     

Seorang jendral keluarga Chen – yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Surga – mulai mengangkat pedang perangnya seberat 500 kilogram, sebelum akhirnya memenggal kepala seekor gajah liar.     

Sosok yang sedang duduk di punggung gajah liar itu tiba-tiba melemparkan kotak Kristal Suci – yang terdapat di punggung gajah liar tersebut.     

Crash.     

Kristal Suci di dalam kotak itu pun terjatuh ke arah tanah.     

Sebelumnya, semua orang hanya melihat lapisan Kristal Suci di dalam kotak tersebut. Namun, tanpa mereka sadari, di bawah lapisan Kristal Suci-nya terdapat tumpukan Bom Godfire Thunder.     

Kotak itu secara khusus telah dilapisi oleh Inskripsi Array, sehingga tidak ada satupun dari mereka yang mampu menemukan tumpukan Bom Godfire Thunder di bawahnya.     

"Boom!"     

Bom Godfire Thunder langsung meledak dan membentuk sekumpulan awan api. Dengan suara ledakan yang kencang, maka terdapat garis-garis petir yang terlepas dari awan tersebut, hingga akhirnya menyambar kemana-mana.     

Dalam sekejap, maka seekor gajah liar dan penunggangnya yang berani mati tersebut telah berubah menjadi debu-debu yang beterbangan.     

Di sisi lain, ada begitu banyak anggota Keluarga Chen yang mengalami korban jiwa dan luka-luka parah.     

Kekuatan yang terkandung di dalam Bom Godfire Thunder berhasil meledak di dekat para keturunan Keluarga Chen – yang sampai mengenai area 33 meter di sekitarnya.     

Sebagian besar dari mereka meregang nyawa, hingga tubuh mereka hancur berkeping-keping.     

Hanya ada beberapa orang – dengan tingkat pengolahan mendalam – yang mampu selamat dari serangan tersebut, tanpa mendapatkan luka-luka yang berarti.     

Satu buah Bom Godfire Thunder telah berhasil menyebabkan kerusakan yang sebesar itu.     

"Boom!"     

Sementara itu, para gajah liar yang sedang mengarah menuju ke Mansion Saint Prince sedang membawa 1.200 buah Bom Godfire Thunder.     

Terdapat seratus tumpukan bom yang telah meledak. Akibatnya, hal itu membuat bagian luar Mansion Saint Prince berubah menjadi lautan api. Di waktu yang bersamaan, tidak terhitung jumlah keturunan dari Keluarga Chen yang mati dengan cara tidak lazim.     

"Bunuh!"     

5.000 orang penjaga yang mengawal Bu Qianfan untuk mendapatkan hadiah pengantin sesungguhnya adalah orang-orang terlatih dari Pasar Gelap. Selain itu, saat ini, ada begitu banyak Ksatria Jahat dari Pasar Gelap yang melesat keluar, sebagaimana mereka sebelumnya sedang bersembunyi di antara empat Keluarga Biksu Tangguh.     

Pada saat ini, mereka semua sedang melesat maju dan mulai membunuh para keturunan dari Keluarga Chen.     

Semua orang menjadi tercengang, karena mereka tidak mampu mencerna apa yang sebenarnya sedang terjadi.     

"Apa yang kalian tunggu? Para Ksatria Jahat dari Pasar Gelap sudah mulai memasuki gerbang!" sang elder berjubah putih – Chen Xican – mulai berteriak dengan suara seraknya.     

"Jangan pernah biarkan para gajah liar itu masuk. Jika tidak, maka Mansion Saint Prince akan terkena dampaknya. Ayo cepat aktifkan Pertahanan Array!" Elder berjubah hijau, Chen Tiankun, juga sama-sama berteriak.     

Seorang kepala cabang yang lain, Chen Ji, sedang menatap ke arah Bu Qianfan yang berada tidak jauh dari sana, saat itu, ia pun mulai berteriak, "Tidak peduli siapapun dirimu, maka kau pasti akan mati karena berani menyerang Keluarga Chen."     

Chen Ji merupakan sosok pria yang sangat tua, namun ia juga sangat cepat. Apalagi, ia merupakan seorang Setengah-Biksu.     

Kala itu, ia hanya menggerakkan sedikit tubuhnya.     

Tiba-tiba, ia sudah berada di hadapan Bu Qianfan dan melayangkan satu pukulan.     

Serangan seorang Setengah-Biksu sangatkan mengerikan. Jangankan Bu Qianfan, bahkan 10 Bu Qianfan pasti akan terbunuh karena serangan tersebut.     

Namun, Bu Qianfan hanya menyilangkan tangannya, sambil tertawa jijik, dan berdiri tegak.     

"Quack-quack! Chen Ji, kau akan segera menjemput ajalmu sendiri." terdengar suara serak yang berasal dari belakang Bu Qianfan.     

Suara itu disusul oleh kemunculan sebuah bola api hantu berwarna hijau.     

Di belakangnya, ada seorang elder berjubah hitam yang sedang berdiri di tengah api – dengan rambut yang acak-acakan dan wajah seperti yang hanya tinggal tengkoraknya saja.     

Elder berjubah hitam itu memancarkan aura gelap dan juga dingin. Layaknya sebuah gua berwarna hitam, maka ia mulai menyerap Energi Chi yang terdapat di semesta.     

Ketika menyaksikan bayangan hitam dari api hantu berwarna hijau tersebut, maka seketika itu pula ekspresi wajah Chen Ji berubah drastis. Setelahnya, ia berteriak guna memberi peringatan. "Biksu Ghost!"     

Chen Ji kembali menarik tangannya dan cepat-cepat melangkah mundur, ia berniat untuk melarikan diri.     

"Kau ingin melarikan diri? Apa kau bisa melakukannya? Ajalmu sudah dekat!"     

Sosok hitam itu mengayunkan Blood Soul Banner dan menarik Chen Ji untuk masuk ke dalam pusaran hantu angin.     

"Bang!"     

Sebagaimana ia kembali mengayunkan banner-nya, maka seketika itu pula tubuh Chen Ji langsung meledak dan berubah menjadi sebuah kabut darah.     

Banner itu menyerap kabut darah tersebut, hingga akhirnya berubah menjadi lebih dingin. Setelahnya, benda itu memancarkan atmosfir yang dingin, hingga sampai berhasil membuat area sepanjang 500 kilometer di sekitarnya menjadi gelap gulita.     

Bayangan hantu itu melayang-layang di udara sambil membawa Blood Soul Banner. Kala itu, ia tampak seperti sang Yama yang berasal dari neraka.     

Ternyata, sosok itu adalah Biksu Ghost – Masternya Orange Star Emissary.     

Di sisi lain, ada ratusan gajah liar yang sedang bergerak menuju ke Mansion Saint Prince, hingga tampak seperti tsunami. Mereka bergerak dari segala arah sambil melempar Bom Godfire Thunder.     

"Boom!"     

"Boom!"     

...     

Ada begitu banyak suara berdentum di sekitar Mansion Saint Prince. Sementara itu, tanah yang berada di sekitarnya terus terguncang, hingga menyebabkan terciptanya suara keruntuhan dan teriakan-teriakan.     

Di waktu yang bersamaan, ada begitu banyak bangunan-bangunan yang terkena dampaknya, hingga tak terhitung jumlah ksatria yang telah mati oleh Bom Godfire Thunder yang dilemparkan ke dalam Mansion Saint Prince.     

Saat itu, terdapat awan pekat yang tiba-tiba terbakar, hingga akhirnya berubah menjadi sebuah awan api raksasa berwarna keungu-unguan.     

"Swoosh!"     

Setelahnya, ada sebuah meteor – yang diselimuti api – sedang terjatuh dari planet lain, sebelum akhirnya melintasi awan, dan bergerak turun menerjang East Region Saint Mansion.     

Tiba-tiba, hari penghabisan seperti akan segera tiba. Saat itu, semua orang sedang merasa tertekan karena aura yang dilepaskan oleh meteor yang diselimuti api tersebut.     

Beberapa ksatria dengan tingkat pengolahan yang lebih rendah bahkan tampak sedang menekan perut masing-masing.     

Zhang Ruochen masih berdiri di sana dan menatap ke arah angkasa sambil menyipitkan matanya. Saat itu, ia akhirnya bisa melihat meteor api itu dengan jelas. Setelahnya, ia menemukan bahwa itu bukanlah sebuah meteor, melainkan adalah sebuah palu pertempuran yang penuh kobaran api.     

Seorang pria baru saja melemparkan palu pertempurannya dari luar angkasa.     

Jika palu pertempuran itu sampai mengenai East Region Saint Mansion, maka hal itu pasti akan menimbulkan kerusakan yang sangat besar.     

"Swoosh!"     

Terdapat kolom cahaya tebal yang mulai melesat dari tengah-tengah Mansion Saint Prince, lalu berhasil menembus awan, sebelum akhirnya terhubung dengan langit dan bumi.     

Dalam beberapa saat, terdapat sebuah lapisan cahaya berwarna putih yang mulai memancar dari bawah tanah, sebelum akhirnya menyelimuti Mansion Saint Prince sepenuhnya.     

Pertahanan Array level pertama dari East Region Saint Mansion telah berhasil diaktifkan.     

Sementara itu, palu pertempuran tersebut akhirnya menghantam Pertahanan Array level pertama, hingga berhasil menghancurkan kolom cahaya raksasa tersebut.     

"Bang!"     

Tidak lama kemudian, Pertahanan Array level pertama akhirnya berhasil dihancurkan oleh palu pertempuran tersebut.     

Lalu, dengan sebuah boom, maka palu pertempuran itu menghantam gerbang East Region Saint Mansion. Dalam sekejap, gerbang itu langsung hancur, hingga menciptakan sebuah lubang, dengan diameter mencapai 100 meter.     

Kala itu, asap hitam membumbung tinggi dari lubang raksasa tersebut, sementara celah-celah retakan mulai menyebar ke segala penjuru.     

Semua bangunan yang berada pada radius 5 kilometer dari lubang itu akhirnya runtuh, hingga berubah menjadi puing-puing.     

Jika Pertahanan Array level pertama tidak berhasil menahan palu pertempuran itu untuk beberapa waktu, maka palu itu akan menyebabkan suatu kehancuran yang lebih besar.     

"Swoosh!"     

Seorang pria bertubuh kekar – dengan tinggi mencapai 4.3 meter – sedang terbang keluar dari lubang hitam tersebut, sebelum akhirnya melayang-layang di udara sambil membawa sebuah palu pertempuran berwarna ungu.     

Pria itu benar-benar diselimuti oleh api, dan terlihat seperti sang Dewa Perang.     

"Biksu Hammer!"     

Seseorang mengenali pria kekar itu, dan menyerukan namanya.     

"Ternyata dia adalah sang Biksu Hammer. Tidak heran mengapa serangannya begitu mengerikan." Zhang Ruochen tiba-tiba merasa tercerahkan. Di sisi lain, ia juga merasa sedikit khawatir. Semenjak Biksu Ghost dan Biksu Hammer sama-sama datang kemari, maka itu tandanya bahwa Pasar Gelap sudah benar-benar menyiapkan serangannya dengan baik.     

"Akankah terdapat beberapa Biksu Jahat lainnya?"     

Pada saat ia memikirkan tentang hal ini, maka saat itu ia bisa merasakan bahwa seseorang sedang mengamatinya.     

Kemudian, ia mengalihkan pandangan dan menatap ke arah mata Biksu Hammer.     

"Zhang Ruochen, kau harus membayar kematian muridku dengan nyawamu!"     

Biksu Hammer berubah menjadi ledakan cahaya dan melesat ke arah angkasa. Saat itu, ia mengayunkan palu pertempurannya – yang penuh api – untuk menyerang kepala Zhang Ruochen.     

Biksu Hammer merupakan Master-nya Green-robed Emissary. Jadi, agar ia dapat membalaskan dendam muridnya, maka ia secara pribadi datang untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen dapat merasakan kekuatan yang sangat besar – yang terkandung di dalam serangan Biksu Hammer. Akibatnya, area yang berada di sekitarnya seperti menjadi beku. Setelah beberapa saat, maka ia menjadi semakin tertekan, sebagaimana tulang-belulangnya terasa seperti ingin remuk.     

"Jika kau ingin membunuh saudara junior seperguruanku, maka kau harus mengalahkanku terlebih dahulu."     

Kakak saudara kedua Zhu Hongtao berteriak kencang dan meludahkan sebuah Pedang Suci yang sangat berat. Setelah itu, ia menerjang ke arah depan, sambil menangkap pedang besar tersebut, lalu menciptakan air terjun pedang Chi, hingga berhasil memaksa Biksu Hammer untuk bergerak mundur.     

Di waktu yang bersamaan, kakak seperguruan ketiga Wan Ke, sudah muncul di sisi kanan Zhang Ruochen. Setelahnya, ia mencengkram pundak Zhang Ruochen, lalu segera menariknya mundur.     

"Boom!"     

Terdapat cakar hantu berwarna hitam yang menghantam area tempat Zhang Ruochen berdiri sebelumnya, hingga akhirnya meninggalkan lubang – berbentuk cakar – berukuran 10 meter.     

Jika Wan Ke tidak datang untuk menyelamatkannya, maka Zhang Ruochen mungkin sudah terbunuh oleh cakar hantu tersebut.     

Biksu Ghost sedang berdiri di atas lubang cakar itu dan berkata dengan suara serak, "Hari ini, tidak ada seorangpun yang mampu menyelamatkan nyawa Zhang Ruochen. Siapa yang berani menyelamatkannya, maka dia pasti akan mati."     

"Boom!"     

Kakak seperguruan kedua melesat ke arah belakang dan mendarat di sisi Zhang Ruochen, sambil menciptakan dua lubang besar di atas permukaan tanah. Saat itu, ia terlihat sedang membawa sebuah Pedang Suci – yang ukurannya sama seperti sebuah pintu – di bagian pundaknya. "Aku khawatir bahwa kalian berdua sama sekali tidak akan mampu membunuh saudara junior seperguruanku."     

Layaknya sang Yama dan sang Dewa Perang, maka Biksu Ghost dan Biksu Hammer sama-sama sedang berdiri di dua tempat yang berbeda.     

Saat itu, Zhu Hongtao berdiri di hadapan Zhang Ruochen dan Wan Ke. Di waktu yang bersamaan, ia terlihat beringas, hingga kekuatan yang dilepaskan olehnya tampak mampu menandingi dua orang Biksu dari Pasar Gelap tersebut.     

Kali ini, Pasar Gelap benar-benar sudah merencanakannya dengan baik, yang mana mereka ingin memberi kejutan pada Keluarga Chen. Akibatnya, para anggota Keluarga Chen sudah mengalami kerugian yang sangat besar dalam periode yang cukup singkat. Bahkan, gerbang bagian barat dari tempat itu pun juga sudah berhasil dihancurkan.     

Meski demikian, saat ini Keluarga Chen sudah mulai bangkit dan telah mengaktifkan 18 level Pertahanan Array.     

Dalam beberapa saat mendatang, maka para Setengah-Biksu dan para Biksu mereka pasti akan keluar dari mansion, hingga akan berkumpul di dinding-dinding kota mereka. Tidak lama kemudian, maka seseorang bisa melihat bahwa di atas dinding kota mereka, di sana terdapat puluhan sosok Biksu. Mereka semua merupakan para superior sejati – dan terlihat seperti para dewa yang sesungguhnya.     

Tidak ada satupun yang berani mengusik Keluarga Chen selama bertahun-tahun belakangan.     

Sementara itu, serangan dadakan dari Pasar Gelap yang diarahkan pada Keluarga Chen memang berhasil membuat mereka kebingungan, namun serangan juga masih mereka gagal menghancurkan pondasinya.     

Meski demikian, gerbang mereka telah berhasil dihancurkan, yang mana itu artinya ada begitu banyak ksatria muda yang sudah meregang nyawa, hingga bahkan seorang Setengah-Biksu juga baru saja mati di sana.     

Yang jelas, Pasar Gelap sedang benar-benar mempermalukan Keluarga Chen.     

"Biksu Ghost, Biksu Hammer, beraninya kalian membuat kerusuhan dengan Keluarga Chen? Percaya atau tidak, kalian tidak akan pernah pulang dengan selamat hari ini." Seorang Biksu dari Keluarga Chen berkata dingin.     

Biksu Ghost tertawa kelam dan berkata, "Pasar Gelap kami sedang datang kemari untuk mencari Zhang Ruochen. Tentu saja, semenjak kami sudah berada di sini, maka kami juga akan memberi kalian pelajaran, sehingga kalian akan mengerti siapa yang seharusnya menjadi sang Lord di Wilayah Timur."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.