Kaisar Dewa

Gai Hao, Sang Perangai Biksu Yang Spirit



Gai Hao, Sang Perangai Biksu Yang Spirit

0Xun Hualiu menyeringai dan berkata, "Pang Long, sebelumnya kau meminta untuk bertarung sampai mati. Lalu, mengapa kau menggantinya dengan kata menantang?"     

Pang Long sendiri tidak ingin terlihat lemah dihadapan Xun Hualiu, maka dari itu, ia langsung menatapnya tajam. "Mari kita bertempur sampai mati. Apa kau pikir aku takut melawanmu?"     

"Maaf. Aku tidak punya waktu."     

Zhang Ruochen terlampau sibuk, hingga ia tidak punya waktu untuk mengurusnya. Sebab, ia sudah tidak sabar lagi untuk segera kembali ke Gunung Suci Zixia, guna mempelajari tiga buah Pemahaman Pedang yang berada di dalam Lautan Chi-nya. Jadi, ia langsung mengambil satu langkah ke sisi kanan, sambil memperagakan teknik bergerak, sebelum akhirnya keluar dari Istana Supreme Pure.     

Pang Long sendiri merasa sangat malu. "Jika aku membiarkan Lin Yue pergi, maka murid-murid Sekte Yin Yang pasti akan memandangku dengan cara yang berbeda.     

"Akankah mereka berpikir kalau Lin Yue pergi karena merasa takut?     

"Pastinya tidak.     

"Mereka akan berpikir kalau Lin Yue sama sekali tidak menganggapku sebagai lawan yang serius.     

"Aku rasa kau tidak akan bisa pergi dengan mudah."     

Pang Long berteriak kencang dan meridian-meridian di dalam tubuhnya sampai bermunculan. Tenaga Chi mulai mengalir keluar dari pori-porinya, dan membentuk sebuah pedang Chi berukuran dua meter di udara.     

"Boom!"     

Sebagaimana ledakan Chi – yang memekakkan telinga – mulai terdengar, maka seketika itu pula pedang Chi berwarna putih sedang terbang dan mengarah ke punggung Zhang Ruochen.     

"Pang Long, kau adalah seorang pecundang yang hanya berani menyerangku dari belakang."     

Xun Hualiu sedang merasa khawatir terhadap keselamatan Lin Yue, hingga ia cepat-cepat melesat ke arah depan. Setelah itu, ia merentangkan kedua tangannya ke arah depan dan melepaskan dua pukulan, yang membentuk cetak Tenaga Chi berbentuk setengah lingkaran, yang hendak digunakan untuk mengahalau pedang Chi tersebut.     

Meskipun Xun Hualiu adalah seorang ksatria yang tangguh, namun ia masih jauh lebih inferior daripada Pang Long.     

Alhasil, dengan sebuah "boom", maka pedang Chi itu berhasil menghancurkan cetak Tenaga Chi-nya dalam kurun waktu sekejap, dan mengenai dada Xun Hualiu.     

Seketika itu juga, jimat harta karunnya langsung meledak dan mengenai pedang Chi tersebut, yang mana itu berubah menjadi puluhan riak-riak energi, yang menyebar ke segala penjuru.     

Di bawah pengaruh riak-riak energi, saat itu Xun Hualiu masih terkena serangan, hingga ia sampai harus terlempar ke sisi belakang, sambil memuntahkan darah. Kali ini, ia benar-benar sudah terluka parah. Kemudian, ketika ia hendak tersungkur ke arah tanah, maka seketika itu pula ada sebuah tangan yang sudah lebih dulu mencengkram pundaknya.     

Sebagaimana pundaknya sedang ditahan oleh sesuatu, maka seketika itu pula tubuh Xun Hualiu sempat jungkir-balik sebanyak satu kali. Namun, akhirnya ia mendarat dengan selamat, dengan kedua kakinya yang menapak tanah.     

Secara natural, pemilik dari tangan tersebut, tidak lain adalah Zhang Ruochen itu sendiri.     

Meskipun Xun Hualiu tidak melesat maju, namun pedang Chi yang dilepaskan oleh Pang Long tidak akan pernah berhasil melukai Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, Xun Hualiu tidak mengerti tentang hal itu, hingga ia langsung mengambil inisiatif untuk menghalangi pedang Chi tersebut. Setelah menyaksikan ini, maka seketika itu pula Zhang Ruochen merasa sedikit terkejut.     

Bagaimana tidak, Zhang Ruochen selalu memperlakukan Xun Hualiu sebagai teman cabulnya, dan bahkan sedikit meremehkan lelaki tersebut. Akan tetapi, ia tidak pernah menyangka kalau Xun Hualiu – dengan berani melesat ke arah depan – hanya demi melindunginya dari pedang Chi, di saat-saat yang kritis seperti itu.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen langsung mengubah kesannya terhadap Xun Hualiu. "Meskipun pria ini terlampau cabul, namun dia adalah kawan yang setia. Sesungguhnya, dia benar-benar layak dijadikan sebagai teman."     

Meskipun fakta bahwa pria itu sudah menggunakan jimat harta karun, namun Xun Hualiu masih terluka parah akibat serangan pedang Chi. Bahkan, beberapa pedang Chi mampu menggores tenggorokannya, hingga hampir benar-benar berhasil memenggal lehernya.     

Pang Long baru saja melukai Xun Hualiu dengan cukup parah, yang mana mereka berdua berada di tingkat pengolahan yang sama, hanya dalam satu kali serangan. Alhasil, para murid inti dan murid asing yang hadir di sana pun mulai merasa takjub.     

"Pang Long benar-benar luar biasa! Jika dia tidak memberi ampunan, maka dia pasti mampu membunuh Xun Hualiu hanya dalam satu kali serangan."     

"Ada perbedaan yang sangat besar di antara mereka yang sudah berada di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon. Kita juga tidak tahu apakah Lin Yue sanggup mengimbangi Pang Long atau tidak."     

Pang Long melompat dari tangga batu dan melirik ke arah Xun Hualiu. Saat itu, ia mendengus ke arahnya dan berkata, "Jangan paksa dirimu sendiri. Lin Yue, hari ini kau harus bertarung melawanku."     

Entah Zhang Ruochen setuju atau tidak, namun Pang Long sudah lebih dulu menghentakkan kakinya di atas lantai. Tiba-tiba, sebuah gelombang Tenaga Chi mulai tercipta. Lalu, dengan suara "swoosh", maka terdapat ratusan pedang Chi yang mulai bermunculan di sekitarnya.     

Saat itu, Zhang Ruochen hanya merentangkan tangannya.     

Ratusan pedang Chi itu langsung menghilang dalam sekejap, seperti ketika baru saja terkena serangan – sesuatu yang tak terlihat.     

Zhang Ruochen menarik kembali tangannya dan berkata santai, "Kau bukan tandinganku. Jika kau ingin cari musuh, kurasa Xun Hualiu bisa bertarung melawanmu."     

Setelah mendengar itu, maka seketika itu pula Xun Hualiu langsung merasa tersentak, sambil cepat-cepat menggelengkan kepala. "Bung, apa kau bercanda? Bagaimana mungkin aku bisa menandingi Pang Long?"     

Secara natural, Xun Hualiu sendiri ingin mengalahkan Pang Long. Karena dengan melakukan itu, maka ia bukan hanya berhasil membalaskan dendamnya, melainkan juga meningkatkan popularitasnya. Akan tetapi, Pang Long adalah sosok yang begitu kuat, hingga ia pun tidak akan mampu mengalahkannya.     

"Kau sudah terluka parah oleh Pang Long, jadi kau harus membalasnya dengan menggunakan kekuatanmu sendiri. Kali ini, kau sudah kalah dengannya, namun itu bukan berarti bahwa kau akan kalah lagi di kesempatan yang lain. Tenang saja! Aku akan membantumu."     

Zhang Ruochen hendak pergi meninggalkan tempat tersebut, sambil membawa Xun Hualiu – yang sudah terluka parah – bersamanya.     

Melihat itu, Pang Long merasa sedang dipermalukan, hingga ia benar-benar merasa marah. Kemudian, ia menciptakan sebuah keterampilan pedang dengan menggunakan dua jarinya, dan memperagakan teknik pedang kelas inferior dari Tingkatan Hantu, yang dikenal sebagai Clear Spring Swordsmanship.     

Saat itu, ada Tenaga Chi yang melimpah mulai keluar dari ujung jarinya dan berubah menjadi sebuah bayangan pedang raksasa, yang mana bayangan itu langsung menebas ke arah kepala Zhang Ruochen.     

Namun, di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen tidak membalikkan badan, dan hanya mengayunkan lengan bajunya ke arah belakang. Tiba-tiba, terdapat ledakan kekuatan yang besar, hingga akhirnya mampu menghempaskan Pang Long beserta dengan bayangan pedangnya.     

Pang Long mendarat pada jarak 100 kaki jauhnya, dengan jubahnya yang sudah compang-camping, sambil memuntahkan darah.     

"Mustahil..."     

Pang Long menutupi dadanya yang terluka, sambil membuka matanya lebar-lebar. Saat itu, ia menatap ke arah Lin Yue – dan seperti sedang melihat hantu.     

Ia sama sekali tidak pernah menyangka jika Lin Yue mampu melepaskan kekuatan yang mengerikan seperti itu, bahkan ia tidak mampu menyerang balik.     

Ketika menyaksikan ini, maka semua yang hadir di sana pun langsung merasa tersentak.     

Pang Long selalu merasa jauh lebih superior daripada Lin Yue. Meskipun Lin Yue sudah berhasil mendapatkan tiga buah Pemahaman Pedang dari para Leluhur, namun semua orang masih menganggap kalau Lin Yue hanya mampu mengimbangi Pang Long.     

"Apa yang sedang terjadi?"     

Lin Yue hanya mengayunkan lengannya pelan, namun ia sudah berhasil menghempaskan Pang Long.     

Hal itu sudah jelas - kalau Lin Yue pasti jauh lebih superior daripada Pang Long. Perbedaan kekuatan mereka sangat besar, dan itu pasti bukan hanya berbeda satu tingkatan alam.     

"Apakah itu Lin Yue yang dulu?"     

Han Qiu mengedipkan mata cantiknya dan terlihat terkejut, karena sekarang ini, ia tidak mampu memindai kekuatan Lin Yue.     

Xun Hualiu juga merasa sangat terkejut, hingga mulai memandangnya dengan mata membelalak. "Oh Tuhan! Sejak kapan tingkat pengolahanmu menjadi sangat mengerikan? Apakah ini karena pengaruh dari tiga buah Pemahaman Pedang dari para Leluhur?"     

Para murid dari Sekte Yin Yang - lainnya - juga sedang memikirkan hal yang sama. Mereka semua berpikir kalau tingkat pengolahan Lin Yue akhirnya berubah menjadi jauh lebih mendalam, karena baru saja mendapatkan tiga buah Pemahaman Pedang dari para Leluhur.     

"Sudah berada di alam mana dia sekarang?"     

"Tampaknya Pang Long tidak lagi punya kualifikasi untuk bertarung melawannya."     

Para murid dari Sekte Yin Yang pun menatap Zhang Ruochen dengan kesan yang berbeda.     

Mereka semua memandangnya sebagai sosok yang tinggi.     

Bagi mereka, Lin Yue adalah seperti sebuah gunung raksasa. Jadi, selama lelaki itu berdiri di sana, maka mereka pasti akan kesulitan bernafas.     

Seorang pria bertubuh tinggi mulai melangkah keluar dari balik kerumunan, sambil memancarkan aura yang tangguh. Saat itu, ia berjalan ke arah Pang Long – yang berada di dalam ashram – sambil berkata, "Setidaknya Lin Yue sudah berhasil mencapai Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon. Jadi, bukan hal yang aneh jika dia mampu mengalahkan Pang Long."     

Pria itu memiliki perawakan yang tegak dan kuda-kuda yang mantap. Bahkan, kedua lengannya terlihat sama tebalnya seperti pinggul seorang wanita. Tubuh pria itu setinggi 2.2 meter.     

Ia tidak mengalirkan Tenaga Chi-nya, namun saat itu ia memancarkan gelombag Chi panas, seperti terdapat sebuah tungku di balik kulitnya. Alhasil, kekuatan yang dipancarkan itu cukup mampu membakar seisi Istana Supreme Pure.     

Saat itu, ia sudah berada di dekat Pang Long dan sedang merentangkan tangan untuk membantunya berdiri.     

"Kakak saudara, Lin Yue sudah bertindak berlebihan," kata Pang Long, sambil merasa marah.     

Pria yang berada di hadapannya itu penuh dengan nuansa maskulinitas. Ia merentangkan tangan besarnya untuk menepuk pundak Pang Long. "Sekarang, aku adalah seorang murid Biksu, dan bukan kakak saudara di Istana Supreme Pure. Akan tetapi, bagaimana mungkin para murid dari Istana Supreme Pure ditindas di wilayah kekuasaannya sendiri? Cepat kau sembuhkan dirimu sendiri. Biarkan aku yang akan mengurus ini!"     

Pang Long terlihat gembira dan diam-diam mulai membatin, "Karena kakak saudara sudah melepaskan diri dari proses pengasingan, maka Lin Yue tidak akan pernah berhasil pergi tanpa babak belur."     

Ketika menyaksikan seorang pria di sebelah Pang Long, maka seketika itu pula Xun Hualiu langsung terlihat pucat, sebagaimana ia mulai berkata, "Mengapa si gila itu sampai harus keluar dari proses pengasingan?"     

Kehadiran pria tersebut sudah berhasil menciptakan kegaduhan tersendiri di antara para murid inti yang hadir di sana.     

"Sulit dipercaya, Gai Hao baru saja keluar dari proses pengasingan."     

"Gai Hao adalah kakak saudara di antara para murid inti di Istana Supreme Pure. Dia sangat dekat dengan Pang Long. Jadi, karena dia sudah keluar dari proses pengasingan, maka dia pasti tidak akan pernah membiarkan seorangpun menindas Pang Long."     

"Aku rasa Gai Hao akan memberi pelajaran kepada Lin Yue, dan membuatnya mengerti terhadap apa yang bisa dilakukan oleh Istana Supreme Pure kami."     

Gai Hao adalah seorang Perangai Biksu Yang Spirit dan merupakan seorang top ksatria di Sekte Yin Yang selama satu dekade terakhir. Selain itu, ia juga merupakan seorang figur kunci di antara para murid baru di generasi muda. Yang jelas, ia sudah menciptakan banyak hal-hal yang luar biasa, sebelum ia berhasil mencapai Alam Fish-dragon.     

Ada begitu banyak orang yang menganggap Gai Hao sebagai idola mereka, dan mereka pun ingin menjadi sepertinya.     

Di masa lalu, tidak ada seorangpun yang akan membandingkan antara Lin Yue dengan Gai Hao, karena Lin Yue sendiri sama sekali tidak pantas, meski hanya untuk membawa sepatu Gai Hao.     

Akan tetapi, sekarang ini Lin Yue sudah berhasil mengalahkan Pang Long dan juga memperlihatkan kekuatan yang besar, jadi para murid di Sekte Yin Yang – yang hadir di sana – mulai berharap kalau pertempuran antara Gai Hao melawan Lin Yue, akan segera terjadi.     

Di benak mereka masing-masing, Lin Yue sama sekali tidak akan pernah mampu menyentuh Gai Hao. Yang jelas, lelaki itu hanya mampu menukar beberapa gerakan melawan Gai Hao.     

"Gai Hao!"     

Ketika mendengar nama ini, maka Zhang Ruochen langsung melihat ke sosok pria bertubuh tinggi dan kuat tersebut.     

Bagaimanapun juga, ia merasa tidak asing dengan nama ini, karena Lady Saint sebelumnya pernah menuliskan – Zhang Ruochen, Di Yi, Mu Lingxi, Gai Hao, Luo Shuihan, dan Bu Qianfan – sebagai Enam Raja Muda di generasi baru Wilayah Timur, dalam salah satu edisi majalah di Berita Wilayah Timur.     

Sementara itu, ia pernah melihat empat orang yang lain, namun ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan Gai Hao.     

"Dia sudah berhasil mencapai Perubahan Ketiga di Alam Fish-dragon. Dia cukup tangguh di usianya yang sekarang." Zhang Ruochen memindai tingkat pengolahan Gai Hao dan mengangguk pelan.     

Progres latihan Gai Hao sendiri cukup cepat. Di antara Enam Raja Muda di generasi baru Wilayah Timur, hanya Zhang Ruochen dan Mu Lingxi yang lebih superior darinya.     

Mungkin Gai Hao mampu menandingi Zhang Ruochen di masa lalu. Tapi sekarang, Zhang Ruochen sudah jauh lebih kuat daripada pria tersebut.     

"Lin Yue, apa kau berniat meninggalkan Istana Supreme Pure dengan cara yang seperti ini?"     

Gai Hao memaku pandangan matanya ke arah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menghentikan langkah kakinya dan menatap ke arah belakang. Setelah itu, ia bertanya santai, "Ada masalah dengan itu? Apa kau punya saran lain?"     

Gai Hao berkata, "Kau sudah menyakiti seorang murid Biksu dari Istana Supreme Pure. Dan sebagai kakak saudaranya, maka aku ingin bertarung melawanmu. Bukankah menurutmu itu masuk akal?"     

Gai Hao sendiri sudah bersiap untuk melancarkan serangan dan mengundang Lin Yue untuk masuk ke dalam suatu pertempuran.     

Saat itu, semua murid dari Sekte Yin Yang – yang hadir di sana – mulai membuka mata lebar-lebar dan menjadi bersemangat.     

Bagaimanapun juga, Gai Hao menyandang gelar sebagai sosok yang tak terkalahkan di antara para murid inti, dan tidak ada seorangpun yang sanggup bertahan dari satu serangannya. Lalu, semenjak ia sudah menjadi seorang murid Biksu, maka ia tidak pernah bertarung lagi dengan seseorang.     

Maka dari itu, tidak ada yang pernah menyangka, kalau ternyata lawan pertamanya, setelah berhasil menjadi seorang murid Biksu, tidak lain adalah si kecil bernama Lin Yue.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.