Kaisar Dewa

Nothing Between Life and Death



Nothing Between Life and Death

0Ketika mendengar kata-kata Huang Yanchen, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung membeku selama beberapa saat. Apakah... pertarungan sebelumnya telah membuat wanita itu semakin mencurigai sesuatu?     

Akibatnya, Zhang Ruochen tidak berani menatap mata Huang Yanchen. Jadi, lelaki itu langsung berpaling dan mengamati dunia miniatur dengan tampang acuh tak acuh.     

Di dalam dunia miniatur itu, di sana Bu Qianfan dan Kapten Rat sedang bertarung dengan sangat intens. Bahkan, mereka berdua sulit terpisah satu sama lain.     

"Bagaimana bisa kekuatan Bu Qianfan meningkat secepat itu? Dia sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon?"     

Hal ini mengejutkan Zhang Ruochen. Sebab, ia sama sekali tidak menyangka kalau Bu Qianfan dapat berlatih jauh lebih cepat darinya.     

Tentu saja, hal itu terjadi karena Zhang Ruochen telah menghabiskan banyak waktunya untuk berlatih Tao pedang, dimana itu akan digunakan sebagai persiapan menjelang Konferensi Teknik Pedang di Sekte Yin Yang. Meski demikian, lelaki itu juga memiliki Dunia Lukisan. Seharusnya, para pertapa di tingkatan alam yang sama tidak akan mampu mengejar kecepatan latihannya.     

Mu Lingxi sendiri juga berhasil mengunggulinya karena wanita itu memang selalu berada di atasnya. Wanita itu juga memiliki Holy Source dan telah memurnikan satu tetes darah dewa. Meski demikian, ia masih berada di Perubahan Kedelapan. Bahkan, ia jauh lebih rendah daripada Bu Qianfan.     

Selain Bu Qianfan, Zhang Ruochen juga terkejut ketika melihat Huang Yanchen - yang telah berada di Perubahan Ketujuh. Jadi, ia pun semakin bertanya-tanya terhadap kesulitan macam apa yang telah dilalui oleh wanita tersebut, hingga akhirnya sampai berada di level yang seperti ini.     

Boom!     

Aura Bu Qianfan berubah menjadi tajam. Pria itu menjadi jauh lebih tangguh ketika ia berada di dalam suatu pertarungan. Selain itu, terdapat cetak tanda pukulan pada setiap serangannya, hingga membuat pria itu terlihat seperti sedang bertarung bersama para prajuritnya. Kata-kata yang terdapat pada dunia miniatur pun akhirnya luluh lantak.     

Meski demikian, tidak heran mengapa Kapten Rat juga disebut sebagai salah satu binatang buas purbakala. Sebab, ketika ia melepaskan Laksana-nya, maka ukurannya menjadi sangat besar layaknya gunung. Selain itu, garis-garis Chi demonic juga tampak keluar darinya, hingga terus menerus berbenturan dengan pukulan Bu Qianfan.     

Mereka berdua memang sama-sama kuat. Jadi, masih sulit memastikan siapa yang akan menjadi pemenangnya dalam waktu dekat.     

Pada akhirnya, tatapan mata Zhang Ruochen jatuh kepada sosok Le yang berada di dekat sana. Setelahnya, ia memperlihatkan senyuman tipis.     

Kalau saat itu Zhang Ruochen hanya sedang merasa terkejut ketika ia melihat Bu Qianfan - yang telah berada di Perubahan Kesembilan - lalu ketika ia melihat Le - yang juga telah berada di Perubahan Kesembilan - maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung merasa kagum terhadapnya.     

Siapa yang pernah mengira kalau sosok pemuda cacat di masa lalu, ternyata telah berada di level yang tinggi seperti sekarang ini?     

Saat itu, Zhang Ruochen ingin sekali minum-minum bersama Le dan mendengar pengalaman-pengalaman lelaki tersebut selama ini. Mereka berdua bisa bicara tentang pedang dan darah.     

Sebelumnya, Le telah membantu Huang Yanchen. Jadi, hal ini menunjukkan bahwa sosok pria berdarah dingin itu, ternyata tidak sepenuhnya keji. Bahkan, tingkat pengolahannya yang sekarang masih belum membuatnya lupa terhadap Zhang Ruochen yang pernah membantunya di masa lampau.     

Kembali ke masa lalu, Le pernah masuk ke dalam Departemen Hades dan menjadi sosok pembunuh yang paling sukses. Setelah itu, Departemen Hades mengusik master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap. Jadi, lelaki itu terpaksa harus beralih ke Duanmu Ya, sang pemimpin dari Sky Demon Mountain di Sekte Setan, sekaligus juga tantenya Mu Lingxi.     

Kalau dugaan Zhang Ruochen benar, maka di antara Duanmu Ya atau Mu Lingxi, maka salah satu dari mereka adalah orang yang merekomendasikan Le, supaya lelaki itu bisa menjadi salah satu jajaran tinggi di Sekte Setan.     

Sebab, kemampuan pedang Le dikenal sebagai "pedang pencabut nyawa." Bahkan, Ouyang Huan sendiri tidak yakin apakah ia mampu bertahan dari serangan Le atau tidak. Sialnya, kalau sampai ia tidak sanggup bertahan dari serangan tersebut, maka kematian adalah satu-satunya pilihan.     

Maka dari itu, Ouyang Huan tidak pernah bertarung melawan Le. Bahkan meski ia punya keyakinan sebesar 99% untuk menang, namun ia tidak akan mau mengambil resiko tersebut.     

Karena itu sama saja dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.     

"Jika kau ingin sampai ke puncak, maka kau harus melewati aku," kata Le dengan intonasi dingin.     

"Okay!" kata Zhang Ruochen.     

"Tapi, pedangmu telah hancur," kata Le.     

Zhang Ruochen tidak menggubrisnya. "Pedangku tidak pernah hancur. Jadi, kau harus mampu memaksaku untuk mengeluarkan pedang yang lain."     

Mendengar itu, namun ekspresi wajah Le masih datar seperti biasanya. Pria itu masih selalu dingin seperti yang sudah-sudah. Akan tetapi, saat itu aura yang tajam mulai memancar keluar dari tubuhnya.     

Di sisi lain, senyuman itu masih terpancar dari wajah Zhang Ruochen, meskipun ia juga sedang melepaskan auranya sendiri. Pada akhirnya, auranya semakin lama menjadi semakin besar, hingga mulai berbenturan dengan aura Le.     

Mu Lingxi tahu bahwa sekarang ini Zhang Ruochen sedang terluka parah. Selain itu, ia juga paham betapa mengerikannya kemampuan pedang Le, jadi wanita itu pun merasa khawatir.     

Karena ia tidak ingin pertarungan ini terjadi, maka ia cepat-cepat menoleh ke arah Le, sambil berkata, "Le—"     

Zhang Ruochen dan Le telah sama-sama berada sangat dekat dengan satu sama lain. Kalau ada yang bergerak lebih dulu, maka setiap dari mereka sama-sama berpotensi besar untuk berhasil memenggal kepala lawannya. Oleh karena itulah, mereka berdua sedang berada di situasi yang paling sensitif.     

Suara Mu Lingxi membuat keseimbangan di antara mereka berdua menjadi goyah.     

Whoosh!     

Dalam sekejap, Le menggerakkan pergelangan tangannya. Pria itu mengayunkan pedangnya dengan sangat cepat, hingga sampai tidak meninggalkan bayangan apapun. Sepersekian detik setelahnya, ketika bayangan itu muncul, maka bilah pedangnya sudah berada di jantung Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, pada saat itu tubuh Zhang Ruochen mulai memudar, hingga akhirnya berubah menjadi asap berwarna putih.     

Faktanya, ketika Le baru menggerakkan pedang tersebut, saat itu Zhang Ruochen sudah berteleportasi dengan kecepatan yang tinggi. Jadi, pedang Le hanya berhasil menusuk bayangannya.     

Le kembali menggerakkan pergelangan tangannya dan menusukkan pedangnya ke arah belakang, dimana ia juga hendak menusuk jantung Zhang Ruochen. Meski serangan itu terlihat cukup sederhana, namun di dalamnya masih mengandung begitu banyak misteri.     

Hanya mereka yang sudah mencapai Alam Setengah-Biksu yang bisa melihat dengan jelas pergerakan pedang Le, dimana saat lelaki tersebut menggerakkan pedangnya, saat itu ia telah berhasil menciptakan 10 bayangan pedang yang saling tumpang tindih. Akan tetapi, pergerakan lelaki itu benar-benar cepat, hingga orang-orang biasa tidak sanggup menyaksikannya.     

Namun, Le kembali meleset. Lelaki itu sama sekali tidak bisa menyentuh tubuh Zhang Ruochen.     

"Dia mampu menghindar dari dua serangan Le berturut-turut. Bagaimana mungkin Lin Yue bergerak secepat itu?" Snake Two membelalakkan matanya sambil merasa terkejut.     

Sebab, ia tahu bahwa siapapun yang mampu menghindar dari serangan Le, bisa dipastikan bahwa ia sangat kuat.     

Kedua mata Ouyang Huan sedang terpaku ke arah Zhang Ruochen. "Dia bukan hanya cepat," katanya. "Namun, penilaiannya terhadap sesuatu juga sangat mengagumkan. Dia selalu mampu memprediksi serangan Le sebelum dan sesudah digunakan."     

"Nubuat?" tanya Snake Two. "Tapi Lin Yue tidak punya kemampuan seperti ini saat terakhir kali kita bertarung melawannya."     

Ouyang Huan menggelengkan kepalanya. "Itu bukan nubuat. Sebaliknya, itu menandakan kalau Lin Yue punya banyak pengalaman bertarung. Sebab, baik penglihatan, penilaian, dan pengalamannya, semua hal ini mendukungnya untuk melakukan hal tersebut. Jadi, untuk dapat menguasai semua itu, setidaknya membutuhkan latihan selama ratusan tahun, membaca begitu banyak buku, dan memperkaya pemahaman terkait Tao pedang. Sebenarnya, rahasia macam apa yang disimpan oleh Lin Yue?"     

Yang jelas, Ouyang Huan tidak tahu kalau Zhang Ruochen telah menyerap pengetahuan dan ingatan milik sosok Setengah-Biksu. Jika tidak, maka ia tidak akan sanggup menilai pergerakan lawannya dengan sangat akurat seperti itu.     

"Apa itu tandanya kalau Le tidak mampu mengalahkan Lin Yue?" tanya Snake Two. "Haruskah saya ke sana dan membantunya?"     

Ouyang Huan tersenyum tipis. "Lin Yue masih terlihat tenang dan belum menunjukkan kelemahan apa-apa, tapi Le sedang berusaha keras untuk memaksanya menunjukkan kelemahan tersebut. Jangan buru-buru. Sebaiknya kita tunggu saja dulu. Aku sendiri juga ingin melihat kartu andalan mana yang akan dimainkan oleh Lin Yue."     

"Pedangmu bahkan sama sekali tidak bisa menyentuh ujung pakaianku," kata Zhang Ruochen.     

Le menghentikan pergerakannya. Kemudian, ia melihat Zhang Ruochen dari sudut matanya, sebelum akhirnya mengarahkan pedangnya secara horizontal. Sambil menutup matanya, maka ia mulai menggunakan Nine-Turn Life dan Dead Chant.     

Seketika itu juga, Life-Death Chi mulai memancar dari tubuhnya; di sana, terdapat Life Chi berwarna putih, sementara Death Chi-nya berwarna hitam. Dua energi itu sedang saling melingkupi dan mulai menyelimuti pedangnya. Akibatnya, bilah pedang milik lelaki tersebut bergetar semakin hebat.     

"Nothing Between Life and Death."     

Bagian yang diselimuti pedang Chi kematian mulai melepaskan diri. Di sana, terdapat ribuan pedang Chi yang terbang dari bagian tersebut, dan mulai menyerang Zhang Ruochen tanpa henti.     

Zhang Ruochen pun langsung mundur ke belakang, sambil memperlihatkan ekspresi syok di matanya. Ternyata lelaki itu benar-benar telah berhasil menguasai Life-Death Chi, begitu pikirnya. Bukankah itu berarti bahwa Nine-Turn Life and Death Chant-nya telah sampai pada putaran kelima?     

Nine-Turn Life and Death Chant yang dikuasai oleh Le berasal dari Zhang Ruochen. Jadi, secara natural, Zhang Ruochen benar-benar paham dengan karakteristik teknik tersebut.     

Semenjak pria itu sudah berhasil menguasai putaran kelima, itu bukan berarti kalau lelaki tersebut telah berhasil selamat dari situasi hidup dan mati sebanyak lima kali. Sebaliknya, lelaki itu mungkin telah mengalaminya lebih dari 50 kali.     

Whoosh, whoosh.     

Pedang Chi itu tampak seperti sungai yang sedang meluap. Pedang-pedang itu mengandung kekuatan Chi kematian, hingga sampai membanjiri seisi ruang, dan menutupi Zhang Ruochen di tengah-tengahnya. Jadi, tidak peduli seberapa cepatnya Lin Yue, namun ia tidak akan mampu menghindari pedang Chi tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, Le berubah menjadi pilar cahaya. Pria itu menghunuskan pedangnya ke arah depan, dan berusaha menusuk jantung Zhang Ruochen untuk yang ketiga kalinya.     

Saat menyaksikan ini, baik Mu Lingxi dan Huang Yanchen sama-sama semakin mengepalkan tangannya, sementara jantung mereka berdua sedang berdegup kencang. Mereka berdua telah bersiap untuk maju dan menghadapi Le.     

Akan tetapi, saat itu hanya Zhang Ruochen saja yang masih bersikap tenang. "Ternyata kau memang kuat," katanya. "Ternyata kau juga mampu membuatku mengeluarkan pedang."     

Setelah itu, ia langsung mengeluarkan Void Sword-nya. Lalu, sambil mencengkramnya erat, maka lelaki itu mulai menebas ke arah depan. Seketika itu juga, terdapat lingkaran pedang Chi yang terlepas dari bilah pedangnya, hingga mulai menghancurkan semua pedang Chi lawannya.     

Dengan suara "boom", saat itu bagian yang terdiri dari pedang Chi kematian akhirnya berhasil dihancurkan.     

Di waktu yang bersamaan, kedua mata Le tampak terkejut. Lelaki itu cepat-cepat bertahan dengan menggunakan pedangnya. Ketika pedang Chi mereka bertemu di satu titik, maka lelaki itu pun akhirnya terhempas ke belakang, dan terus menggelinding sampai berada di bawah gunung.     

Sambil mengenakan Shooting Star Invisible Cloak dan menggenggam Void Sword-nya, saat itu Zhang Ruochen sedang melayang setinggi tiga kaki di atas atas permukaan tanah. Kemudian, ia menatap Le yang berada di bawah gunung dan berkata, "Ternyata, kau masih belum mampu menghentikanku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.