Kaisar Dewa

Biksu Tua Misterius



Biksu Tua Misterius

0Ghost King Shenchu juga bisa merasakan datangnya bahaya besar. Maka dari itu, saat itu sekujur tubuhnya langsung gemetar.     

Akan tetapi, hanya dengan sedikit gerakannya, maka hal itu telah mampu mengguncang seisi gunung berapi. Akibatnya, kobaran api dan lava pijar berwarna emas mulai terlempar keluar dari puncak gunung tersebut, lalu mengalir turun ke bawah kaki gunung. Di waktu yang bersamaan, Ghost King Shenchu membuka mulutnya, sambil menghisap gumpalan Chi Ghost di sekitarnya.     

"Bahkan seekor semut masih berani bermimpi menyerangku. Matilah kau!"     

Gumpalan Chi Ghost itu mulai terkonsolidasi, lalu membentuk bayangan seperti manusia. Setelah itu, bayangan tersebut langsung berubah menjadi sosok jendral ghost raksasa, lengkap dengan armornya.     

Terlepas pada fakta kalau Ghost King Shenchu sedang berada di kondisi yang paling lemah sekalipun, namun Chi Ghost yang dihembuskan itu masih mengandung daya rusak yang sangat mengerikan. Tampaknya, energi semacam itu juga mampu menghancurkan seisi dunia.     

Bayangan itu menghunuskan tombak ke arah depan, hingga membuat pasir dan debu-debu di sekitarnya terbang ke udara. Chi Ghost tersebut sedang bergemuruh dengan sangat beringas. Bahkan, sejumlah besar ombak mulai terangkat dari lautan lava di bawahnya. Hanya dalam kurun waktu satu kedipan mata, maka ujung tombak itu sudah berada di hadapan Zhang Ruochen.     

"Kalau kau ingin membunuhnya, sebaiknya kau langkahi dulu mayatku."     

Mu Lingxi langsung mengaktifkan Chi Suci-nya. Kala itu, tubuh cantiknya mulai diselimuti oleh sisik-sisik ular berwarna putih. Terdapat sepasang sayap Ice Phoenix raksasa yang muncul di punggungnya. Wanita itu melesat ke arah depan, sambil melemparkan Hundred Beast Tripod. Lalu, kuali tersebut mulai berputar-putar cepat dan semakin lama semakin membesar. Pada akhirnya, benda itu berubah menjadi kuali hitam setinggi 30 kaki, dan mulai berbenturan dengan tombak milik sang jendral ghost.     

Kaboom.     

Jendral ghost berhasil menghempaskan Hundred Beast Tripod dengan kekuatannya yang mengerikan. Kuali itu pun akhirnya mengenai dada Mu Lingxi. Di waktu yang bersamaan, wanita itu langsung memuntahkan darah. Lalu, sambil menatap Zhang Ruochen dengan kedua mata sayunya, saat itu ia sempat tersenyum tipis, sebelum akhirnya tercebur ke dalam lautan lava.     

Saat menyaksikan hal tersebut, maka seketika itu pula hati Zhang Ruochen langsung gemetar hebat. Kedua matanya melotot dengan garis-garis darah. Lelaki itu pun langsung berteriak kencang, "Mati kau!"     

Di waktu yang bersamaan, terdapat puluhan celah-celah ruang yang terbang ke arah Ghost King Shenchu. Seluruh ruangan itu langsung hancur dalam sekejap dan langsung menelan tombak sang jendral ghost. Ruang yang hancur tersebut langsung terbang menuju ke gunung tanpa ampun.     

Ghost King Shenchu sendiri paham kalau kematiannya sudah tidak dapat dihindari lagi. Jadi, ia pun segera berteriak kencang, lalu menghancurkan tubuhnya sendiri dengan menggunakan energi getaran. Seketika itu juga, ia bertransformasi menjadi awan Chi Ghost, sebelum akhirnya terlepas dari 36 rantai Buddha tersebut.     

Metode yang dilakukan itu pasti akan mempengaruhi tingkat kultivasi dan menelan sejumlah besar energinya sendiri. Namun, ia rela melakukannya, asalkan masih dapat bertahan hidup.     

Whoosh! Awan Chi Ghost itu terbang di antara puluhan celah-celah ruang, lalu menghilang di atas langit gunung berapi tersebut.     

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu... kau... lihat saja nanti..." suara Ghost King Shenchu lama kelamaan terdengar semakin lemah, sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya.     

Zhang Ruochen sendiri telah pingsan akibat teriakan pertama Ghost King Shenchu tersebut. Jadi, ia pun terjerembab jatuh, dengan darah yang keluar dari mulutnya, hingga segala sesuatu di sekitarnya langsung berubah menjadi gelap.     

Ketika ia kembali terbangun, saat itu ia masih tergeletak di dekat kaki gunung tersebut. Sementara itu, sang biksu dengan cassock Buddha polos tampak berdiri di dekatnya, sambil menatapnya dengan kedua mata bijak. Biksu itu terlihat sangat kurus, hingga tampak seperti kumpulan tulang yang sedang berdiri di sana.     

Meski begitu, Zhang Ruochen masih merasa kalau sosok kurus tersebut tak ubahnya sama seperti pegunungan yang menjulang tinggi. Bahkan, hanya dengan sehelai rambutnya, namun tampaknya biksu itu telah mampu mengguncang dunia. Selain itu, sedikit desah nafasnya, juga mengandung kekuatan yang seakan mampu mengubah cuaca.     

Kalau sang Buddha sendiri masih hidup, mungkin ia masih kalah tangguh dari sosok biksu di hadapannya ini.     

Biksu tua itu tersenyum ramah, lalu membungkuk ke arah Zhang Ruochen, sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah depan. "Tuan, kau akhirnya siuman."     

Zhang Ruochen menatap lautan lava yang samar-samar berombak pelan tersebut. Saat itu, kedua matanya hanya memandang kosong. Lalu, sambil menahan rasa sakit di dadanya, maka ia berusaha bangkit dengan susah payah. "Lingxi," gumamnya.     

Biksu tua itu tersenyum. "Tuan, jangan khawatir. Aku sudah menyelamatkannya. Dia memiliki garis keturunan Ice Phoenix di dalam tubuhnya, jadi vitalitasnya sangat tinggi. Maka dari itu, dia sama sekali tidak terluka."     

Kedua mata Zhang Ruochen langsung membelalak lebar, yang penuh dengan kegembiraan. Pada akhirnya, ia menyaksikan Mu Lingxi sedang tergeletak di tanah. Lalu, ia cepat-cepat berlari ke sana dan menopang tubuhnya, guna memeriksa luka-lukanya. Seperti yang telah dikatakan oleh biksu tua tersebut, saat itu Mu Lingxi hanya belum siuman, dengan desah nafasnya yang terdengar normal. Selain itu, vitalitasnya masih terasa sangat kuat.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen langsung menghembuskan nafas lega. Lalu, ia menoleh ke arah biksu tua tersebut, sambil cepat-cepat bangkit berdiri dan membungkuk dalam-dalam. "Terima kasih atas bantuan Anda," katanya. "Saya tidak akan pernah melupakan hal ini."     

Biksu tua itu masih berdiri mematung seperti pohon pinus layu. Sang biksu memancarkan aura yang sangat kuno, seperti milik sage-sage yang pernah ditulis di dalam buku sejarah.     

Biksu itu sedang memindai Zhang Ruochen dengan menggunakan kedua mata tuanya, sebelum akhirnya mendesah. "Semua ini adalah salahku karena telah meremehkan kemampuan Ghost King Shenchu. Seharusnya aku tidak melibatkan dua orang junior seperti kalian ke dalam situasi yang berbahaya semacam itu."     

Ketika menyaksikan betapa lemahnya biksu tua tersebut, maka seketika itu pula Zhang Ruochen segera mengeluarkan dua buah Batu Suci, lalu memberikannya kepadanya. Di sisi lain, biksu tua itu tidak menolaknya. Kemudian, ia kembali membungkuk kepada Zhang Ruochen, lalu mengenggam kedua buah Batu Suci tersebut. Setelahnya, ia mulai menyerap Chi Suci yang terkandung di dalamnya untuk memulihkan dirinya sendiri.     

Perlu diakui, tingkat kultivasi sang biksu tua memang sangat mengerikan. Sebab, setiap Batu Suci itu setidaknya menyimpan begitu banyak Chi Suci. Sebagai perbandingan misalnya, dengan tingkat kultivasi Zhang Ruochen sekarang ini, mungkin ia tidak akan mampu menghabiskan energi di dalam sebongkah Batu Suci untuk mengembalikan tenaganya, meski proses itu dilakukan selama tiga tahun lamanya.     

Namun, sang biksu tua hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk menghabiskan energi di dalam dua Batu Suci tersebut. Batu-batu itu pun akhirnya hanya berubah menjadi debu, hingga terjatuh melewati sela-sela jarinya.     

Sang biksu tua akhirnya menjadi sedikit pulih. Beberapa warna mulai kembali mengisi wajah tuanya.     

"Di Netherworld, Chi Suci-mu pasti akan terus berkurang," katanya. "Tidak ada cara lain untuk menyerapnya. Aku sudah bertarung melawan Ghost King Shenchu di Ghost God Valley lebih dari satu tahun, hingga telah menghabiskan semua Batu Suci-ku sejak lama. Kalau kau tidak membantuku mengalahkan Ghost King Shenchu, mungkin aku akan mati dalam beberapa hari mendatang."     

Zhang Ruochen mengeluarkan dua buah Batu Suci yang lain untuk biksu tua tersebut, namun biksu tua itu melambaikan tangannya dan tersenyum. "Tenagaku sudah cukup pulih. Jadi, tidak peduli seberapa banyak Chi Suci yang kuserap ke dalam tubuh, namun hal itu tidak akan efektif. Terima kasih atas dua Batu Suci-nya. Saat kau kembali ke Daratan Kunlun, aku akan membayarnya dengan nilai ratusan kali lipat."     

Mendengar itu, maka Zhang Ruochen langsung menyimpan kembali Batu Suci-nya. "Apa Ghost King Shenchu telah melarikan diri?" tanyanya.     

Biksu tua itu mengangguk dan menghela nafas. "Sebelumnya, dia telah menghancurkan dirinya sendiri untuk melarikan diri. Saat itu, aku masih terlampau lemah dan ingin menyelamatkan kalian berdua, jadi aku pun tidak mengejarnya. Akan tetapi, sekarang ini dia pasti sedang terluka parah, dan tidak akan mampu menembus ujian di alam ghost ketujuh dalam waktu dekat."     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Zhang Ruochen langsung berubah menjadi serius. "Dia telah berada di alam ghost ketujuh?" Zhang Ruochen merasa tersentak.     

Seandainya Ghost King Shenchu berhasil menembus ujian di alam ghost ketujuh, maka Ghost King Shenchu akan disebut sebagai Kaisar Ghost Shenchu. Tingkatan itu mirip dengan Supreme Saint. Seorang Supreme Saint adalah sosok yang telah berada di puncak Saintly Way. Sehingga, sosok itu pasti memiliki kebijaksanaan dan pemahaman yang lebih dalam mengenai semesta.     

Biksu tua itu mengangguk. "Sekitar satu tahun yang lalu, saat aku datang ke Netherworld, saat itu aku menemukan Ghost King Shenchu hendak menembus ujian di alam ghost ketujuh. Maka dari itu, aku langsung memutuskan untuk menghentikannya."     

"Kenapa Ghost King Shenchu memilih tempat ini untuk menembus alam?" tanya Zhang Ruochen. "Ruangan di sekitar sini sangat rapuh. Bagaimana mungkin ruangan ini mampu bertahan dari ledakan energi ghost?"     

"Tuan, kau sangat pandai," puji biksu tua tersebut. "Aku juga bertanya-tanya mengenai hal tersebut, namun setelah bertarung selama berbulan-bulan melawannya, saat itu akhirnya aku dapat memahaminya. Kalau kau datang ke tempat ini, mungkin kau pernah mendengar tentang legenda Permaisuri Seribu Tulang yang pernah membunuh dewa. Jika iya, maka ada yang bilang kalau mayatnya terjatuh ke dalam Ghost God Valley."     

"Apa ada hubungannya Ghost King Shenchu dengan semua ini? Apa mungkin..." sebuah ide yang mengerikan tiba-tiba terlintas di dalam benak Zhang Ruochen.     

Biksu tua itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh lelaki tersebut. "Ya, mungkin Ghost King Shenchu adalah jiwa dewa yang telah tumbang tersebut. Maka dari itu, dia datang kemari untuk menembus ujian di alam ghost ketujuh. Seandainya dia bisa memanfaatkan kekuatan dewa semasa hidupnya, maka tingkat keberhasilannya akan menjadi semakin besar."     

Saat itu, ekspresi wajah Zhang Ruochen terlihat gundah. "Kalau dia benar-benar merupakan jiwa dewa, maka konsekuensinya akan sulit dibayangkan, mengingat dia sudah berhasil melarikan diri."     

Namun, biksu tua itu masih terlihat tenang. "Aku hanya bisa bilang kalau dia tidak akan mati sebelum waktunya tiba. Sebab, Ghost God Valley merupakan tanah kekuasaannya, hingga dia memiliki banyak keuntungan di tempat ini. Bahkan, seorang Supreme Saint dari umat manusia sekalipun, masih akan kesulitan untuk membunuhnya. Jadi, kalau kau ingin mengejarnya dengan hasil yang masih tidak pasti seperti itu, maka itu hanya akan menghambat tingkat kultivasimu, dan sama sekali tidak ada manfaatnya untukmu. Jadi, kenapa kau tidak memandang ke depan? Bagaimanapun juga, masih banyak kesempatan untuk menyelesaikan ini di kemudian hari."     

Karena Ghost King Shenchu telah berhasil melarikan diri, maka tidak ada gunanya lagi marah-marah. Yang jelas, isi kepala biksu tua itu jauh lebih jernih dan murni daripada sosok pemuda seperti Zhang Ruochen.     

"Aku selalu menghindar supaya tidak berhutang budi kepada orang lain, tapi hari ini, aku benar-benar telah berhutang budi kepadamu," kata sang biksu tua. "Bagaimana kalau begini? Katakan tentang dua hal, dan aku akan membantumu untuk membalas kebaikanmu?"     

Zhang Ruochen menatap biksu tua tersebut. Saat itu, sang biksu tua terlihat serius dan sama sekali tidak sedang bercanda.     

Biksu tua itu mampu merantai Ghost King Shenchu. Kalau menilai dari semua ini, maka Zhang Ruochen dapat memahami bahwa – meskipun biksu tua itu bukan Supreme Saint – namun ia sudah berada sangat dekat dengan tingkatan alam tersebut. Lalu, sekarang ini, sosok tangguh semacam dirinya baru saja berjanji untuk melakukan dua hal untuknya. Jadi, apa artinya itu?     

Artinya, di masa depan, tidak ada satu orangpun di Daratan Kunlun yang berani melawan Zhang Ruochen. Bahkan, musuh-musuh lamanya pasti akan menyingkir darinya.     

Zhang Ruochen tidak memperlihatkan ekspresi gembira apa-apa. Saat itu, ia masih terlihat tenang, sebelum akhirnya berkata, "Menurut sepengetahuan saya, Buddhist Way memiliki legenda tentang reinkarnasi. Jadi, saya ingin tahu apakah Anda dapat membantu saya untuk menata ulang jiwa-jiwa manusia yang telah hancur. Walaupun Anda tidak dapat membangkitkannya kembali dari kematian, tapi reinkarnasi juga tidak masalah."     

Karena tingkat kultivasi sang biksu tua benar-benar sangat tinggi, maka hal itu akhirnya memekarkan secercah harapan di dalam hati Zhang Ruochen.     

Setelah hening selama beberapa saat, biksu tua itu pun akhirnya mengeluarkan suara, "Apa kau ingin memintaku untuk menyelamatkan nyawa orang lain?"     

"Ya," kata Zhang Ruochen.     

Biksu tua itu menghela nafasnya. "Hanya sosok Supreme Saint Kekuatan Batin yang mampu memanggil jiwa-jiwa hancur tersebut. Sementara itu, Kekuatan Batin-ku masih kurang beberapa langkah lagi sebelum berhasil menguasai kemampuan itu. Jadi, aku tidak bisa membantumu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.