Kaisar Dewa

Makhluk Hidup Aneh



Makhluk Hidup Aneh

0Terakhir kalinya Feng Han bertarung melawan Zhang Ruochen, saat itu ia menggunakan segenap kekuatannya. Bahkan, ia juga telah mengeluarkan kartu andalannya, namun ia masih menderita kekalahan telak. Maka dari itu, kali ini, Feng Han sama sekali tidak berani meremehkan Zhang Ruochen.     

Meskipun Zhang Ruochen tidak terlalu berkembang pesat dalam beberapa periode belakangan, namun ia masih harus waspada terhadap kekuatan ruang dan waktu milik lelaki tersebut, yang cenderung sukar diprediksi.     

Feng Han masih memperlihatkan ekspresi tenang, sambil menghela nafasnya. "Adik saudara, aku tahu seperti apa perasaanmu. Tapi sayangnya, dendam amarah sudah benar-benar menyelimuti pikiranmu, hingga sampai membuatmu bodoh. Apa kau tidak melihat 14 orang Setengah-Biksu di sekitarku? Apa semua ini dapat kau tangani sendirian?"     

"Dari mana kau tahu kalau aku sendirian?" tanya Zhang Ruochen tenang.     

Seketika itu juga, Feng Han langsung merasa terkejut di dalam hatinya. "Apa Biksu Qing Xiao juga berada di sini?" Maka dari itu, ia cepat-cepat menggunakan Mata Setengah-Biksu-nya untuk mengamati sesuatu di belakang Zhang Ruochen. Ketika ia tidak menemukan Biksu Qing Xiao di sana, maka ia langsung mendesah lega.     

Pria itu mendengus dingin. "Kau sangat pandai berpura-pura."     

"Sebenarnya, kau pasti akan mati, meski aku tidak melakukan apa-apa," kata Zhang Ruochen.     

Feng Han lebih percaya kalau Zhang Ruochen hanya sedang berpura-pura. Jadi, ia pun tersenyum dingin, "Sungguh?"     

Mereka berdua memang terlihat sedang bercengkrama, namun mereka berdua sedang saling menghancurkan kepercayaan diri satu sama lain, dan mencoba berada di posisi yang lebih unggul daripada lawannya. Dengan cara ini, maka salah satu dari mereka dapat mengalahkan lawannya dengan mudah.     

"Entah kau adalah manusia atau binatang buas, tapi kau tidak akan pernah bisa kembali ke Daratan Kunlun, setelah dirimu melintasi Sungai Bangkai," kata Zhang Ruochen.     

Feng Han tertawa kencang. "Salah satu Biksu dari Immortal Vampir sedang berada di seberang Sungai Bangkai. Dia pasti bisa membantu kami keluar kapan saja."     

"Tampaknya kau benar-benar belum paham mengenai Sungai Bangkai dan Netherworld," kata Zhang Ruochen. "Apa kau tahu ada berapa banyak pertapa kuat yang melintasi Sungai Bangkai dan tak lagi bisa kembali ke Daratan Kunlun?"     

Ketika memandang Zhang Ruochen, saat itu kedua mata Feng Han tampak berkedut-kedut. Tiba-tiba saja, pria itu mendapatkan firasat buruk.     

Hal ini bukan hanya berlaku pada pria tersebut. Sebab, para pertapa yang sedang bersembunyi di balik kegelapan juga sama-sama mendapatkan firasat buruk, setelah mereka mendengar kata-kata Zhang Ruochen.     

"Kenapa?" tanya Feng Han dingin.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. "Sungai Bangkai bukanlah sungai biasa seperti yang kau lihat. Sungai itu adalah Spatial Polar Wall. Jadi, makhluk hidup hanya bisa masuk ke dalamnya, namun mereka sama sekali tidak bisa keluar. Tempat ini sama sekali tidak berada di Daratan Kunlun. Pada saat kau melangkah masuk ke dalam Netherworld, maka hal itu sudah jelas, bahwa kau akan mati di tempat ini. Kau hanya belum mati karena Chi Suci di dalam tubuhmu masih banyak."     

Seketika itu juga, wajah Feng Han langsung membiru. "Omong kosong. Kalau Sungai Bangkai benar-benar merupakan Spatial Polar Wall, lalu bagaimana mungkin jiwa-jiwa mati dapat menyeberang sungai dan masuk ke Daratan Kunlun?"     

"Jiwa-jiwa mati tidak punya fisik," kata Zhang Ruochen. "Secara natural, mereka dapat melintasi dinding tersebut."     

Feng Han sama sekali tidak ingin termakan perkataan Zhang Ruochen, namun pada akhirnya ia pun percaya. Sebab, Netherworld itu terlampau luas. Jika demikian, maka seharusnya mereka tidak sedang berada di Belantara God Failing. Maka dari itu, tempat ini pasti merupakan dunia independen yang lain.     

Para pertapa yang masih bersembunyi di balik kegelapan juga sama-sama terpengaruh atas pernyataan tersebut. Kalau mereka semua tidak dapat kembali lagi ke Daratan Kunlun, bukankah itu berarti kalau mereka hanya menunggu kehabisan bekal Kristal Suci, lalu kekeringan dan mati di tempat ini?     

"Kalaupun itu benar, jika kita tidak dapat kembali ke Daratan Kunlun, maka hal yang sama juga berlaku kepadamu. Kau juga akan mati di tempat ini." Yang jelas, Feng Han tampaknya sedikit terpengaruh. Bahkan, nafasnya sudah menjadi tak lagi beraturan.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Tidak, hal itu tidak akan berlaku bagiku. Jangan lupa, aku adalah Keturunan Ruang dan Waktu. Apa kau pikir aku tidak dapat menembus Spatial Polar Wall?"     

"Jika demikian, maka aku akan membunuhmu terlebih dahulu."     

Kedua mata Feng Han mulai membelalak lebar. Pria itu merentangkan jari-jarinya, dan mengeluarkan 10 cakar peraknya yang tajam. Chi Darah merah mulai keluar dari pori-porinya, dan tampak seperti lautan cairan darah. Kala itu, batu-batu dan debu-debu di sekitarnya mulai terangkat naik, sambil berputar-putar di sekeliling tubuhnya.     

Terdengar ledakan yang kencang di udara.     

Setelah itu, bayangan pukulan sepanjang 10 meter mulai terbentuk di udara. Pukulan itu segera menyerang Zhang Ruochen.     

Yang jelas, lelaki itu juga tidak ingin meremehkan Feng Han. Baginya, berhasil membuat Feng Han marah, maka itu sudah cukup menguntungkan. Pada akhirnya, dua jejak dewa pun muncul di matanya.     

Di bawah pengaruh Jejak Mata Dewa, maka prinsip-prinsip Saintly Way pada bayangan pukulan lawannya, akhirnya dapat terlihat jelas olehnya. Tanpa berlama-lama, Zhang Ruochen sudah berhasil menemukan titik-titik terlemah dari bayangan pukulan tersebut.     

"Naga di Langit!"     

Terdengar suara auman naga yang keluar dari tubuh Zhang Ruochen. Lelaki itu sedang melayangkan tinju ke arah depan. Seketika itu juga, terdapat kobaran api yang keluar dari serangan Zhang Ruochen.     

Kedua serangan mereka saling berbenturan, hingga mengeluarkan suara yang memekakkan telinga. Pada saat itu, mereka berdua segera berpisah satu sama lain.     

Zhang Ruochen mengambil lima langkah mundur berturut-turut. Lalu, sambil menghentakkan kakinya ke tanah, maka ia kembali terbang dan mendarat di punggung Kelinci Rakus.     

Feng Han hanya mengambil tiga langkah mundur guna mengurai sisa-sisa kekuatan Zhang Ruochen. Karena tangannya terasa sedikit sakit, maka saat itu ia merasa sedikit terkejut. "Kau masih belum berada di Alam Setengah-Biksu. Tapi kenapa kau begitu kuat?"     

Serangan ini telah menjadi semacam pukulan telak bagi Feng Han.     

Bagaimana tidak, pria itu selalu menganggap dirinya sendiri sebagai sosok top jenius. Bahkan, ia sama sekali tidak takut dengan mereka yang memiliki Fisik Saint. Akan tetapi, sekarang ini, sebagai seorang Setengah-Biksu di level kedua, namun ia hanya sedikit lebih kuat daripada Zhang Ruochen – yang masih berada di Alam Fish-dragon.     

Maka dari itu, ia sama sekali tidak bisa menerima fakta ini.     

"Aku sarankan supaya kau lebih menghemat Chi Suci-mu," kata Zhang Ruochen dengan ekspresi datar. "Sebab, setiap kali kau menggunakannya dengan berlebihan, maka itu akan selalu menjadi kerugian untukmu."     

Mendengar itu, maka Feng Han tidak lagi dapat bersikap tenang. Lalu, sambil menggertakkan giginya, maka ia kembali bersiap menyerang Zhang Ruochen.     

Pada saat itu, terdapat hembusan angin yang mengerikan di kejauhan. Ada banyak pasukan shadow dan jendral-jendral ghost di atas langit maupun daratan. Mereka semua sedang bergegas ke sana sambil berteriak-teriak.     

Hou raksasa – sosok binatang buas paripurna pemakan manusia – dengan armor hitam tiba-tiba keluar dari barisan pasukan shadow tersebut. Binatang itu sedang menarik kereta kuno – yang terbuat dari tulang-belulang – dan bergegas menuju ke Ghost God Valley.     

"Mereka yang berani masuk ke Ghost God Valley harus dibunuh tanpa ampun!" Hou yang menarik kereta kuno itu mengerang kencang. Suaranya terdengar menggelegar, hingga sampai berhasil menggetarkan Chi Ghost di sekitar.     

Pada saat itu, suara Ghost King Bloodmoon masuk ke telinga Zhang Ruochen. "Ghost King Xuanyin sedang berada di dalam kereta tulang putih. Dia adalah salah satu anak buah Ghost King Shenchu dan bertanggung jawab untuk menjaga Ghost God Valley. Sebaiknya kita pergi dari sana sekarang juga."     

Zhang Ruochen tidak tahu darimana suara Ghost King Bloodmoon itu berasal, pun di mana keberadannya. Sebab, ia hanya dapat mendengar suara itu di telinganya.     

Di tempat lain, Feng Han dan para Setengah-Biksu Vampir telah mundur dan masuk ke dalam Ghost God Valley."     

"Kejar mereka," perintah Zhang Ruochen.     

Kelinci Rakus mengeluarkan suara auman. Kemudian, ia merentangkan kakinya, lalu mengaktifkan prinsip-prinsip kecepatan, dan berubah menjadi segaris cahaya merah. Kelinci itu bergegas mengejar para vampir.     

Seketika itu juga, pasukan shadow dan jendral ghost mulai berkumpul bersama dan masuk ke dalam Ghost God Valley. Mereka mengejar Zhang Ruochen dan para Setengah-Biksu Vampir.     

Tentu saja, beberapa pasukan shadow juga masih berada di gerbang masuk dan berjaga di sana.     

Setelah masuk ke dalam Ghost God Valley, Zhang Ruochen merasa seperti sedang ditekan oleh sesuatu yang tak terlihat. Bahkan, pergerakan Kelinci Rakus juga menjadi sedikit lambat.     

Sementara itu, pasukan shadow di belakang sana dapat mengejar mereka dengan kecepatan yang stabil. Tampaknya, mereka sama sekali tidak terpengaruh terhadap perubahan tekanan tersebut.     

Ketika berada di situasi semacam ini, maka Zhang Ruochen akhirnya harus melepaskan Feng Han untuk sementara waktu. Sehingga, ia menyuruh Kelinci Rakus untuk pergi menuju ke hutan batu di sebelah kiri mereka.     

Hutan batu terdiri dari area yang dipenuhi oleh batu-batuan raksasa. Bebatuan itu bahkan mirip seperti pekarangan bambu, dengan bagian bawah yang tebal, namun lancip pada bagian atasnya.     

Seperti yang sudah diperkirakan, bayangan shadow itu tidak masuk ke dalam hutan tersebut. Sebaliknya, mereka semua berbelok ke arah kanan dan terus mengejar para Vampir. Setelah beberapa saat, terdengar suara-suara pertempuran di sekitar sana.     

Whoosh!     

Setengah-Biksu Vampir terbang di udara dan muncul di atas hutan batu. Vampir itu sedang berusaha untuk melarikan diri.     

Tidak lama setelah vampir itu melesat di atas langit hutan bambu tersebut, di sana terdapat kapak merah darah yang tiba-tiba melayang dari balik awan gelap. Kapak itu langsung membelah sang Setengah-Biksu hingga menjadi dua bagian. Sehingga, darah langsung berhamburan.     

Zhang Ruochen dan Kelinci Rakus sedang bersembunyi di balik kabut ghost, di hutan batu tersebut. Saat mereka menyaksikan kapak yang melayang tersebut, maka seketika itu pula mereka berdua merasa ketakutan.     

Kelinci Rakus mengecilkan tubuhnya sampai sekepalan tangan, lalu melompat di pelukan Zhang Ruochen. Sambil gemetar, kelinci itu berkata, "Mengerikan sekali... mengerikan sekali. Lord Chen, bagaimana... kalau kita bersembunyi di dalam Dunia Lukisan?"     

"Kita tidak bisa terus-terusan bersembunyi." Zhang Ruochen mendesah panjang, lalu berteriak, "Ghost King Bloodmoon!"     

Lelaki itu memanggil sebanyak tiga kali namun ia sama sekali tidak mendapatkan jawaban. Seketika itu juga, ia tidak tahan lagi untuk tidak tertawa. Setelah itu, ia membatin, "Ghost King Bloodmoon sudah bilang kalau Ghost God Valley merupakan tempat yang sangat berbahaya. Bahkan, Ghost King sendiri juga masih bisa mati di dalamnya. Jadi, mungkin dia tidak berani masuk ke dalam sini."     

Seperti yang dikatakan sebelumnya, wanita itu tidak akan mau melakukan hal-hal yang terlalu berbahaya.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen dapat menerima fakta kalau ia harus sendirian saja dalam mengarungi hutan batu tersebut. Tentu saja, jika tanpa bantuan Ghost King Bloodmoon, maka segala sesuatunya akan menjadi semakin sulit.     

Kapak terbang merah darah itu sudah menghilang ditelan kabut ghost. Dua bagian tubuh yang terbelah mulai terjatuh ke hutan batu, dan berlokasi tidak jauh dari persembunyian Zhang Ruochen. Maka dari itu, ia cepat-cepat mencari mayatnya. Apalagi, biasanya para Setengah-Biksu selalu membawa barang-barang bagus.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen menemukan separuh mayat Setengah-Biksu tersebut. Akan tetapi, pemandangan yang tersaji di hadapannya benar-benar mengerikan.     

Sebab, apa yang tersisa hanya tulang-tulang belaka. Entah makhluk apa, namun mereka telah memakan daging dan kulit-kulitnya. Bahkan, tulang-belulang itu juga sempat dikunyah, hingga meninggalkan bekas-bekas gigi kecil di sana.     

Bagaimanapun juga, tulang-belulang Setengah-Biksu bahkan jauh lebih keras daripada baja. Maka dari itu, binatang buas biasa sama sekali tidak akan mampu menggigitnya.     

Apa ada makhluk hidup di Ghost God Valley?     

Hembusan Chi dingin mulai mendekati kaki-kaki Zhang Ruochen. Sambil merasa waspada, maka lelaki itu segera menunduk. Saat itu, tidak terhitung jumlah serangga penghisap darah – yang mirip seperti lipan – mulai bergerak di tanah berwarna merah tersebut. Mereka semua segera naik ke kaki Zhang Ruochen, sambil memperlihatkan gigi-giginya yang tajam.     

Namun, masih ada fakta lain yang lebih mengejutkan, yakni para serangga darah itu samar-samar memancarkan Chi Iblis kematian. Sialnya, Chi iblis kematian ini mirip seperti aura yang dipancarkan oleh Pilar Vicious Sea – satu-satunya senjata yang berhasil merenggut nyawa Cyan Fire Xuanwu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.