Menikah dengan Mantan

Bab 123 \"MEMANTAPKAN HATI\"



Bab 123 \"MEMANTAPKAN HATI\"

0YUHUU… UP GUYS…. DOUBLE UP. WEHEHEHE…     

PLISS, GUA SEDIKIT NGAKAK DI PART INI, TAPI PEMBACA ENGGAK AKANA NGAKAK SIH, WEHEHEH…     

JANGAN LUPA KOMENT DAN POWER STONENYA YA GUYS…     

HAPPY READING…     

Kejadian sebelum Qia berada di rumah Kenan. Qia yang yang pada akhirnya bercerita tentang Kenan yang marah padanya karena ia yang tidak bisa di hubungi dan pergi dengan seorang pria.     

Raka yang mendengar curahan hati Qia pum memberi solusi agar Qia menemui Kenan. Apalagi jika Qia menyesal telah bersikap seperti itu pada Kenan. Jadi, sebaiknya Qia pergi menemui Kenan. Namun, semua kembali ke Qia apakah Qia mau menemui Kenan dan meminta maaf atau ia lebih baik hanya diam dan menunggu Kenan datang padanya karena terlalu gengsi untuk meminta maaf terlebih dahulu.     

Qia pun berpikir apakah ia harus melakukannya. Namun, setelah di pikir-pikir lagi ini tidak sepenuhnya salah Qia. Qia kan, hanya menjenguk orang sakit dan handphonenya mati. Jadi, ia merasa tidak salah karena handphonenya yang mati pun tidak ia sengaja matikan.     

Qia terus memikirkan apa yang di katakan Raka sampai pada akhirnya ia pun memantapkan hatinya untuk menemui Kenan dan meminta maaf. Ketika jam.pulang kerja tiba ia keluar bersamaan dengan Raka.     

"Bang, Qia pakai saran abang deh," ucap Qia ketika mereka masuk ke dalam lift.     

Raka tersenyum menatap Qia, "Nah, gitu dong." Qia hanya memutar malas bola matanya mendengar ucapan Raka.     

Mereka keluar dari lift dan berjalan ke luar dari perusahaan. "Kamu mau aku antar ke rumah Kenan?"     

"Enggak perlu bang, aku pergi sendiri aja bisa."     

"Yakin, enggak mau aku anterin. Apa--" Raka sengaja menggantungkan kalimatnya untuk menggoda Qia.     

"Apa?" tanya Qia memicingkan matanya menatap Raka seraya menghentikan langkah lalinya.     

"Takut Kenan semakin marah?" tanya Raka seraya menaik turunkan alisnya untuk menggoda Qia dan ia pun juga menghentikan langkahnya untuk menatap Qia.     

"Dih, apaan deh!" ketus Qia kemudian ia melangkahkan kakinya dengan segera untuk keluar dari kantor karena telinganya sedikit mendenga beberapa karyawan sedang berbisik-bisik tentangnya.     

Raka tidak menyadari hal itu, ia malah tertawa melihat wajah merajuk Qia. Wajah Qia yang seperti itu menurutmya sangatlah lucu.     

"Qi, tunggu!" teriak Raka kemudian segera berlari menyusul Qia.     

Raka segera memegabg pergelangan tangan Qia ketika mereka sudah sampai di depan pintu keluar gedung. "Ish, jangan pegang-pegang. Bukan jodoh!" kesal Qia seraya memukul tangan Raka yang memegang pergelangan tangannua dengan satu tangannya yang terbebas.     

Raka tersenyum mendnegar ucapan Qia. "Mau apa Pak?" tanya Qia karena ada karyawan yang sedang melewati mereka berdua.     

"Kamu seriusan enggak mau aku anterin?"     

"Serius, pak. Enggak perlu. Saya bisa sendiri ke rumah Kak Ken. Selain itu saya enggak mau ada keributan lagi karena Kak Ken juga marah kalau aku terlau dekat dengan bapak.     

Raka tertawa mengejek, ia tidak habis pikir jika Kenan akan cemburu padanya. Kenan yang yang bersama Qia sekarang, cukup banyak perubahan yang terjadi. Bahkan ia sendiri sampai tidak mengenal sikap Kenan karena mendengar cerita Qia tentang Kenan yang seperti itu sangatlah berbeda jauh dengan Kenan yang ia kenal.     

Kenan yang ia kenal membenci seorang wanita. Kenan yang ia kenal pun memang pencemburu tetapi tidak sampai seperti itu. Ketika dirinya tersenyum dengan wanita-wanita di luar sana ia sama sekali tidak begitu mempermasalahkan. Paling juga hanya memberi sindirian halus tidak seperti dengan Qia hingga mereka bertengkar seperti itu.     

"Ya sudah kalau memang kamu enggak mau, kabari aku ya jika kami dan Kenan sudah berbaikan."     

"Apaan deh, memangnya ada apa aku harus sampai mengatakannya pada abang?" tanya Qia karena tidak ada karyawan yang akan berpapasan dengan mereka.     

"Kamu kan tadi curhatnke aku, terua akunkasih solusi. Jadi, aku mau tahu, solusiku berhasil atau enggak," jawab Raka.     

"Wah..." Qia menghembuskan napasnya dan ia pun menatap Raka dengan serius.     

"Apa?" tanya Raka menatap Qia yang hanha menatapnya tanpa berkata apapun.     

"Enggak ada! udah, ah. Aku mau pulang, bye!" jawab Qia dan ia segera menuruni tangga masuk ke ke lobi dan berjalan menuju gerbang perusahaan.     

Raka pun menghendikan bahunya kemudian ia berjalan ke parkiran untuk segera masuk ke dalam mobil dan melajukannya meninggalkan area kantor. Sampai di depan gerbang ia pun menghentikan mobilnya untuk berbicata pada Qia.     

"Seriusan nih, enggak mau bareng?" tanya Raka.     

"Serius!" jawab Qia ketus.     

"Ya udah, ya udah. Enggak usah galak," ucap Raka seraya terkekeh.     

Qia pun tersenyum, senyuman paksa lebih tepatnya seraya memutar malas bola matanya mendengar ucapan Raka. Raka tertawa melihat Qia seperti itu membuat Qia menatap jengah Raka.     

"Ya udah, aku balik duluan ya. Semangat minta maaf, hahahah," ucap Raka tertawa puas. Qia pun ikut tertawa, tetapi lebih tepatnya pura-pura tertawa karena sudah kesal dengan Raka.     

Raka pun mulai melajukan mobilnya meninggalkan Qia. Qia menghela napasnya kemudian ia melangkahkan kakinya untuk menuju halte bus.     

"Semangat Qi, kamu bisa," ucap Qia menyemangati dirinya sendiri.     

Ia kini sudah sampai di halte bus, ia duduk di kursi kemudian ia hanya diam dengan wajahnya yang begitu datar. Bahkan ketika ada orang yang datang, Qia pun hanya menatap sekilas kemudian ia memandang ke arah lainnya.     

Bus pun datang, Qia berdiri dari duduknya dan naik ke atas bus. Di dalam bus untungnya masih ada tempat duduk yang kosong. Dan beruntungnya lagi, tempat duduk itu dekat dengan jendela membuat Qia bisa menynadarkan kepalanya di jendela. Ia mengeluarkan handphonenya kemudia memasang headset ke handphonenya. Ia menghidupkan musik dan lagu-lagu milik boyband korea yaitu BTOB yang sudah ia buat playlist langsung mengalun indah di telinganya.     

Qia mulai menyukai lagu-lagu BTOB karena ia melihat WGM atau We Got Married dimana pasangan di WGM itu adalah Yook Sung Jae BTOB dan Joy Red Velvet. Entah mengapa ia menjadi gemas sendiri melihat betapa naturalnya hubungan mereka.     

Menurut Qia Bbyu Couple adalah pasangan yang sangat lucu, menggemaskan dan ia merasa ada benih-benih cinta antara dua orang itu. Melihat Sung Jae yang begitu perhatian pada Joy sungguh merasa itu perhatian yang sesungguhnya. Qia yang menjadi introvert semenjak kecelakaan yang ia alami dan tidak mempercayai orang-oranh di sekitarnya karena ia merasa orang-orang di sekitarnya hanya memandangnya dengan tatapan kasihan atau tatapan yang tidak ia sukai membuat dirinya mencari kenyamanannya dengan hanya menyendiri dan menghiburnya.     

Setelah bekerja dan bisa memiliki handphone canggih, Qia pun hanya berkutat dengan dunia maya untuk menghibur dirinya. Berteman dengan beberapa orang di dunia maya ketika dirinya sedang membaca novel online di beberapa platform novel. Terkadang ia berpikir untuk membuat novel-novel sebagai pelampiasannya karena ia tidak bisa mendapatkan seseorang yang bisa menerimanya tulus. Namun, semua hanya ada dalam pemikirannya. Terbukti sampai detik ini ia sama sekali tidak memiliki karya apapun di platform baca novel yang ia miliki.     

TBC….     

Ye ye ye… Qia jadi penulis aja gimana? Wkwkwkw… gua kok ngakak di part tentang Qia yang suka sama boyband BTOB. Wkwkwkwwk…     

YUKS LAH, BANYAKIN KOMENT DAN POWER STONENYA YA GUYS…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.