Menikah dengan Mantan

Bab 90 \"APA YANG KU DAPATKAN?\"



Bab 90 \"APA YANG KU DAPATKAN?\"

2HAI HOLA HOLA... GUYS MAAF YA INI BELUM SEMPAT EDIT, TAPI NANTI BAKALAN AKU EDIT KOK. JADI, HARAP MAKLUM YA KALAU BANYAK TYPO. HEHEHE...     

HAPPY READING GUYS....     

Pagi pun tiba, Raka merengangkan tubuhnya seraya melenguh. Ia yang tidak sadar jika tidur di sofa akhirnya terjatuh. "Aduh," ucapnya yang sudah terjatuh.     

Scarlett teresentak kaget dan membuka matanya. Raka mendudukkan dirinya seraya mengusap kepalanya yang terantuk lantai. Ia yang tadi memajamkan matanya langsung membulatkan matanya ketika melihat Scarlett di sofa.     

"Si, siapa kamu?" tanya Scarlett tergagap dan ia langsung terduduk. Refleks, ia pun langsung menutupi area dadanya.     

"Apa kepalamu terbentur sesuatu hingga setiap kamu bangun selalu bertanya siapa kamu?" tanya Raka menatap jengah Scarlett.     

Ia kemudian bangun dari duduknya dan berjalan ke arah dapur. Sambil berjalan ke arah dapur ia pun mengingat apa yang terjadi hingga ia membawa Scarlett ke apartment dan ia tidak melakukan apapun pada Scarlett. Sudah dua kali ia tertidur dengan seorang wanita tanpa melakukan apapun. Hanya saja tubuhnya di pagi hari hanya memakai celan pendeknya saja.     

Ia menuangkan air ke teko air panas dan menyiapkan gelas untuk membuat teh. Sedangkan Scareltt kini menatap ke arah di mana tadi Raka pergi. Ia kini menatap tubunya yang kali ini masih memakai baju utuh tanpa ada yang terlepas satu pun dari tubuhnya. "Siapa pria itu,?" tanyanya yang kembali menatap ke arah dimana tadi Raka pergi. Scarlett sepertinya menyukai pria ini," ucap Scarlett seperti dirinya itu bukan Scarlett.     

"Dua kali aku bertemu dengan pria itu dan berakhir tidur bersama. Biasanya Scarlett tidak pernah tidur bersama dengan pria. Walau dia suka bermain-main dengan para pria, tetapi tidak ada yang sampai ke ranjang," ucapnya menerka-nerka.     

"Apa dia lelaki sepesial untukmu?" tanya Scarlet seperti sedang bertanya pada Scarlett yang lain.     

Scarlett menurunkan kakinya dari sofa, kemudian ia pun berdiri dan berjalan kemana tadi Raka pergi. Dari jarak beberapa meter, ia bisa melihat tubuh putih dan kekar Raka yang sedang memunggunginya.     

Raka tersentak kaget ketika ia membalikkan tubuhnya sudah ada Scarlett yang berdiri di depan counter meja dapur. "Kau mau the?" tanya Raka seraya mengangkat gelas tehnya.     

Scarlett menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Raka pun menghendikan dua bahunya acuh tak acuh kemudian berjalan keluar dari dapur. Ia berjalan kea rah meja makan untuk menikmati tehnya.     

Scarlett pun ikut duduk di di samping Raka tetapi masih ada jarak sekitar satu tangan dari Raka. Scarlett tiba-tiba mengulurkan tangannya membuat Raka mengernyitkan dahina seraya menatap Scarlett. "Kita kenalan," ucap Scarlett.     

"Apa aku perlu bertanggung jawab karena sepertinya otakmu sedang bermasalah?" tanya Raka dengan kernyitan di dahinya yang semakin menumpuk.     

"Aku ingin mengajakmu bekerja sama, itu sebabnya kita berkenalan lagi."     

"Kerjasama apa yang kamu tawarkan?" tanya Raka kini menatap Scarlett. "Lagi pula, memangnya kamu tahu apa pekerjaanku hingga kamu mau mengajakku kerjasama?"     

"Namaku Chika Permata, kamu bisa panggil aku Chika.     

Raka kembali melipat dahinya kali ini lipatannya semakin dalam dan matanya memicing menatap Scarlett. "Apa otakknya bermasalah? Atau mungkin sebenaranya ia pasien gangguan jiwa?" tanya Raka dalam hati.     

"Aku ingin kamu menjinakkan Scarlett," ucap Chika menurunkan tangannya karena terlalu pegal mengulurkan tangannya tanpa dib alas jabatannya dengan Raka.     

"Lo gila ya?" tanya Raka to the point tanpa basa-basi.     

"Gua bakalan bayar apapun asalkan lo bisa membuat Scarlett jinak dan tidak merusak hidupku lagi," ucap Chika membuat Raka kini pusing di buatnya.     

"Pliss deh, lo jangan buat gua narik lo ke rumah sakit jiwa ya!" peringat Raka menatap penuh peringatak pada Chika.     

"Semua orang pasti akan bereaksi sama seperti mu, menganggap aku sebagai orang gila," ucap Chika yang kini murung.     

Ia pikir Raka akan membuat dirinya terbebas dari Scarlett tetapi ternyata, Raka sama saja dengan pria lain yang menganggap dirinya orang gila. Tanpa berkata apa-apa, ia pun berdiri dari kursinya dan akan berjalan meninggalkan Raka di meja makan. Namun, belum juga ia melangkah pergelangan tangannya sudah di cekal oleh Raka.     

Chika menolehkan kepalanya untuk menatap pergelangan tangannya yang di pegang oleh Raka. "Ada apa?" tanya Chika yang kini menatap mata Raka.     

"Jelaskan padaku, supaya aku tidak berpikir kamu gilla," ucap Raka menuntut penjelasan dari Chika.     

Chika terdiam beberapa saat sebelum ia menghembuskan napasnya dengan berat. Ia kemudian duduk kembali di kursinya. "Perkenalkan namaku Chika Permata dan kamu?" tanya Chika saeraya mengulurkan tangannya.     

"Panggil aku Raka," ucap Raka tanpa menyebutkan nama lengkapnya.     

"Scarlett adalah sisi lain aku yang liar."     

"Maksud kamu?" tanya Raka tidak mengerti.     

"Boleh aku menyelesaikan semuanya?" tanya Chika dengan wajah seriusnya.     

"Oke," jawab Raka singkat.     

Chika pun melanjutkan perkataannya dan menjelaskan lebih detail tentang apa yang ia inginkan dari Raka. Sepanjang pembicaraan itu Raka hanya diam mendengarkan, sekali-kali ia menganggukkan kepalanya jika ia paham maksud dari perkataan Chika.     

"Jadi, apa yang bisa aku dapatkan dari menolongmu?" tanya Raka tanpa basa basi. Ia seorang CEO yang terbiasa bernegosiasi. Jadi semuanya harus di selesaikan dengan cepat tanpa basa basi.     

"Aku akan kasih kamu cek dan kamu boleh mengisinya berapapun itu," ucap Chika dengan wajah seriusnya.     

"Apa aku seperti orang yang membutuhkan uang?" tanya Raka dengan wajah seriusnya.     

"Lantas, kamu butuh apa?"     

Raka tersenyum kemudian ia mendekatakan duduknya ke arah Chika. Ia menarik satu tangan Chika untuk di kalungkan ke lehernya. Namun Chika menahanya, " kamu mau apa?"     

"Aku mau menyebutkan bayaranku," ucap Raka kemudian Chika pun membiarkan Raka menarik tangannya dan mengalungkan tangannya ke leher Raka.     

Tubuh mereka berdua mmerapat, Raka tanpa basa basi memeluk pinggang Chika kemudian mengangkat tubuh Chika hingga Chika duduk di pangkuannya. Tubuh Chika cukup gugup dengan posisi seperti ini. Rak tersenyum kemduian merapihkan helaian rambut Chika yang menutupi wajahnya. Menyampirkan helaian rambut Chika kebelakang telinganya.     

"Kamu harus terbiasa dengan bayaran yang aku inginkan agar kamu bisa bebas dari Scarlett," ucap Raka begitu lembut.     

Tangan Raka kini sudah ada di tengkuk Chika. "Kita sudah pernah melakukannya walau saat itu Scarlett yang melakukannya. Jadi, sekarang kamu harus terbiasa dengan ini," ucap Raka seraya mendekatkan wajahnya lebih dekat ke wajah Chika.     

Chika sudah memejamkan matanya erat-erat ketika hembusan napas Raka bisa ia rasakan. Raka tersenyum melihat wajah Chika yang sepertinya ini kali pertama untuknya bisa sedekat ini. Raka kemudian menjauhkan wajahnya dari wajah Chika. Chika perlahan membuka matanya karena sudah tidak merasakan hembusan napas hangat milik Raka.     

"Bersihkanlah tubuhmu, aku juga harus membersihkan tubuh," ucap Raka seraya tersenyum.     

"Ka.. kamu saja. A… aku tidak membawa baju," ucap Chika tergagap.     

"Aku ada pakaian wanita, siapa tahu kamu pas. Jadi, mandilah di sini."     

"Ka.. kalau begitu, kamu duluan saja. Nanti aku mandi se…" belum selesai Chika berkata ia berteriak karena terkejut oleh perlakuan Raka yang tiba-tiba.     

Ia sudah mengangkaat tubuh Chika dan dengan sigap Chika mengalungkan kedua tangannya di leher Raka. "Kita mandi bersama, hum," ucap Raka seraya tersenyum.     

"Ta…tapi," Chika ingin berkata, tetapi ia tidak tahu harus berkata apa.     

Kedua tangan Raka menahan bokong Chika agar tidak terjatuh sedangkan kaki Chika sudah melingkar erat di pinggang Raka. Gendongan Chika seperti bayi koala yang di gendong ibunya.     

TBC...     

YO YO YO... JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENT DAN POWER STONENYA YA GUYS... BTW AKU UDAH LAMA ENGGAK PERNAH LIHAT LAPAK INI DI KOMENT. SEDIH AKU. HIKS...     

OH IYA, BOLEHKAN AKU MINTA KE KALIAN UNTUK BELI PRIVIKU ATAU HAK ISTIMEWAKU GUYS... CUMA BUTUH 1 KOIN AJA KOK. YUKS LAH....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.