Sistem Teknologi dan Kekuatan Super

9. Kekhawatiran dan Hadiah Undian



9. Kekhawatiran dan Hadiah Undian

0Memasuki rumah seusai menaruh botol-botol plastik yang telah dikumpulkannya dengan rapi, Daniel langsung disambut oleh adik-adiknya. Ia mengatakan perlu membersihkan dirinya dahulu karena pakaian yang digunakan maupun tubuhnya sendiri sudah kotor sebelum membantu adiknya memasak. Setelah merasa segar dan bersih, ia datang ke dapur untuk membantu Rika yang sedang memasak.     
1

Rika segera menyadari kedatangan kakaknya. Dia menoleh ke samping bermaksud untuk menanyakan sesuatu kepada kakaknya, tetapi dia langsung kaget ketika melihat luka lebam di wajah Daniel.     

"Apa yang terjadi padamu, Kak? Mengapa wajahmu seperti itu?" tanyanya khawatir. Ia langsung menaruh sudip ke samping kompor, kemudian tangannya mengelus-elus lembut wajah kakaknya yang terdapat luka lebam.     

"Ini?" tanya Daniel balik menunjuk salah satu luka lebam di wajahnya. "Tidak ada hal serius. Hanya musibah kecil kok."     

Jawaban dari sang kakak telah terpikirkan olehnya. Namun, ia masih berharap kakaknya memberitahunya sedikit mengenai ini karena dirinya sangat khawatir dan takut terjadi apa-apa kepada kakaknya.     

Matanya berembun menatap langsung kepada Daniel dan bergumam, "Kakak...."     

Tatapan dari adiknya membuat Daniel tak nyaman menyamarkan kebenaran tentang luka-luka yang dideritanya. Ia memegang lembut wajah Rika dengan kedua tangannya, menatap langsung pada mata murni sang adik dengan maksud untuk menenangkannya dari rasa khawatir tersebut. Dengan menunjukkan senyuman terbaiknya, ia menjelaskan, "Jangan menangis. Tak ada apapun yang terjadi padaku dan tak perlu khawatir tentang luka ini karena ini hanyalah kecelakaan kecil. Percayalah padaku."     

Ia menatap lekat-lekat mata adiknya dan berkata, "Kakak berjanji, di masa depan, kakak akan jauh lebih berhati-hati lagi dan tak akan membuatmu khawatir dengan hal-hal seperti ini lagi."     

Dag-dig-dug.     

Jantung Rika berdetak tak menentu saat wajah kakaknya hanya terpisah beberapa centi meter dari wajahnya. Matanya tak bisa fokus menatap mata sang kakak. Wajahnya langsung merona merah, tak kuasa menahan rasa malu ditatap dekat-dekat seperti itu.     

"Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu~"     

Momen-momen mendebarkan atara dirinya dan kakaknya harus berakhir ketika suara nyanyian sumbang terdengar olehnya. Suara tak merdu yang berisikan nada-nada mengejeknya langsung dikenalinya.     

"Raka!" jerit Rika setelah melepaskan genggaman tangan Daniel dari wajahnya.     

Sementara itu, Raka langsung berlari dan tertawa menghindari kejaran dan amarah dari saudari kembarnya.     

Daniel ikut tertawa melihat adik-adiknya sedang bercanda. Kekhawatiran yang diberikan oleh Rika tadi juga membuatnya bahagian dan terharu sekaligus hatinya merasa hangat karena dikhawatirkan oleh adik-adiknua. Hal-hal seperti ini selalu membuatnya merasa nyaman dan mengurangi rasa lelahnya seusai bekerja.     

'Aku harus bekerja lebih giat lagi untuk membahagiakan mereka.'     

....     

Daniel dan adik-adiknya telah kembali ke kamar mereka masing-masing setelah makan dan berbincang-bincang. Sementara adik-adiknya sedang belajar, ia berbaring di kasur kapuk yang terbentang di lantai menatap sebuah layar biru transparan yang muncul dalam bidang penglihatannya.     

Layar tersebut menampilkan hadiah yang ia dapatkan atas keberhasilan misinha. Ia menyentuh baris hadiah 'Keterampilan dan Pengetahuan Teknologi Komputer' pada layar tersebut. Tiba-tiba, otaknya dialiri oleh berbagai pengetahuan teknologi komputer. Tidak hanya terbatas pada pengetahuan peranti lunak dan peranti keras, tetapi bagaimana cara mengoperasikan, memperbaiki, hingga mengutak-atik hal-hal yang berkaitan dengan bidang komputer yang langsung tertanam pada otaknya.     

Menerima sangat banyak pengetahuan membuat kepalanya merasa pusing sejenak, tetapi setelah itu tak ada lagi perasaan aneh lain yang dia terima.     

Setelah perasaan menggangu itu menghilang, eksprei wajahnya menunjukkan sedikit kebingungan dan kaget dengan apa yang diterima oleh otaknya alih-alih merasa senang berlebihan.     

"Apakah ini keterampilan dan pengetahuan teknologi komputer yang kudapatkan?" gumamnya sambil membandingkan pengetahuan teknologi komputer yang dipelajarinya di sekolah dengan pengetahuan yang dirinya terima barusan.     

Ada banyak spekulasi muncul di kepalanya, tetapi ia tak segera mengambil kesimpulan. Ia memutuskan untuk mencari tahunya terlebih dahulu.     

"Kurasa aku harus memeriksanya besok di perpustakaan sekolah."     

Baru selesai menggumamkan hal tersebut, layar biru transparan di depannya tiba-tiba berubah menjadi sosok bocah dengan wajah tengilnya. Bocah tersebut menunjukkan senyum percaya dirinya kepada Daniel yang sedang menatap bocah tersebut.     

"Host, selamat atas penyelesaian misimu yang pertama!" kata bocah tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah Sky.     

Hanya melalui mata dari host sistem teknologi dan kekuatan super tersebut, Sky menyadari betapa Daniel merasa kesal kepadanya. Ia buru-buru menggerakkan jari telunjuknya ke kiri-kanan seraya berkata, "Eits, jangan kesal dulu denganku. Kedatanganku ke sini membawa hal baik bagimu, Host. Aku mengerti kamu kesal kepadaku karena ketampananku yang tiada tara ini, tetapi tahanlah perasaan itu karena aku akan memberitahukan sesuatu yang penting kepadamu."     

"Kamu ingat bahwa kamu memiliki satu kesempatan undian, 'kan? Aku akan menjelaskan tentang itu kepadamu," katanya mengingatkan Daniel pada hal undian.     

Tanpa memberikan Daniel kesempatan untuk membalas ucapannya, Sky langsung menjelaskan.     

"Sistem memiliki fitur undian yang tidak jauh berbeda dengan undian lainnya. Undian ini terbagi dalam beberapa kategori, yaitu warna abu-abu, biru, hijau, hitam, merah, dan yang terakhir adalah warna ungu."     

"Masing-masing dari warna tersebut menghasilkan hadiah yang berbeda-beda. Warna abu-abu mewakili barang-barang biasa dari seluruh alam semesta, hijau mewakili barang dalam bentuk materi seperti emas, perak, berlian, hingga materi gelap dan materi misterius lainnya. Kemudian, warna biru mewakili pengetahuan, baik itu pada pengetahuN bidang kesehatan, teknologi, sains, ekonomi, dan pengetahuan-pengetahuan lainnya yang ada di seluruh alam semesta. Warna hitam mewakili teknologi tinggi dan warna merah mewakili obat-obatan tingkat tertinggi di alam semesta. Sedangkan warna terakhir – warna ungu mewakili kekuatan super."     

"Sebagai tambahan, akan ada kondisi di mana hasil undian akan berwarna keemasan. Itu menandakan bahwa host mendapatkan sebuah jackpot dari undian tersebut. Fitur undian ini akan muncul tombol undian pada layar biru sistem," ujar Sky mengakhiri penjesalannya.     

"Hanya itu yang bisa aku sampaikan. Semoga beruntung pada undian pertamamu!" lanjut Sky berkata sebelum dirinya menghilang dari pandangan Daniel.     

Penjelasan mengenai fitur undian pada sistem yang akan dicobanya membuat dirinya merasa tertarik sampai-sampai ia mengabaikan ejekan dari Sky. Setelah Sky menghilang, layar transparan biru kembali seperti semula, tetapi terdapat tambahan yang merupakan tombol undian seperti yang dikatakan oleh Sky sebelumnya.     

Ia menyentuh tombol undian pada layar sistem. Dalam sekejap, layar tersebut diperbesar yang mana layarnya berisikan sebuah roulette berbentuk lingkaran dan terdapat layar berukuran kecil yang sedikit menjelaskan informasi undian tersebut. Ia langsung membaca informasi tersebut.     

Dalam informasi itu terdapat informasi mengenai persentase hadiah yang didapatkannya sesuai dengan kategori yang Sky ungkapkan sebelumnya. Hanya dengan membacanya, ia menghela napas panjang karena merasa terlalu bersemangat.     

"75% dari seluruh roulette ini berwarna abu-abu yang menandakan bahwa kesempatan mendapatkan barang biasa sangatlah besar," gumamnya tak berdaya.     

Selain warna abu-abu yang mendapatkan bagian terbesarnya pada roulette tersebut, ada secuil warna ungu yang hanya mendapat 0,1% bagian roulette. Masing-masing warna hijau dan biru mendapat bagian kecil 7,5%, sedangkan warna hitam dan merah mendapatkan bagian sebesar 4,95% dari roulette tersebut.     

Ia tak terlalu banyak berharap hadiah apa yang didapatkannya pada kesempatan pertamanya pada undian sistem. Ia berkata, "Apapun yang kudapat, semoga itu sesuatu yang berguna."     

Ia menekan tombol mengundi setelah mengatakan itu. Jarum pada roulette berputar dengan cepat mengitari roulette warna-warni. Jarum tersebut berputar semakin melambat seiring berjalannya waktu.     

Ia sedikit merasa tegang dengan apa yang akan didapatkannya meski tak berharap besar pada undian pertamanya. Saat jarum tersebut berhenti pada bagian berwarna biru, perasaan tegangnya berubah menjadi lega dan kebahagaiaan karena warna biru yang didapatkannya berkilau warna keemasan.     

"Sepertinya kesialanku beberapa hari terakhir berubah menjadi keberuntungan di hari ini," gumamnya seraya menerima hadiah tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.