aku, kamu, and sex

DON\'T READ, Revisi



DON\'T READ, Revisi

0Kejutan Untuk Jelita     

Setelah pulang dari rumh sakit, Danil dan Jelita tidak langsung pulang ke rumah mereka melainkan sengaja berjalan-jalan ke sebuah mall untuk membeli perlengkapan rumah yang dirasa kurang, sekaligus mengisi stok makanan di lemari pendingin.     

Seperti biasa Jelita selalu bergelayut manja di lengan sang suami, mereka menyusuri mall untuk membeli perabotan tambahan di rumah mereka, sekaligus mengusir penat karena belakangan ini mereka lebih sering berada di dalam rumah dari pada jalan-jalan.     

Bukan tanpa alasan Danil tiba-tiba mengajak sang istri pergi ke mall, itu karena sang mama mertua sudah memberitahu dia bahwa dia akan segera datang mengunjungi mereka, dan sekarang sedang ada di perjalanan. Danil ingin memberikan kejutan pada Jelita.     

Danil tahu sang istri sangat merindukan orang tuanya, maka Danil secara diam-diam memohon pada mertuanya untuk bisa datang mengunjungi mereka, dan gayungpun bersambut, orang tua Jelita sebenarnya pun ingin mengunjungi anak mereka tapi memang kesibukannya sangat padat, apa lagi mereka sedang membangun villa untuk mereka tempati di masa tua, bukan hanya satu melainkan ada tiga villa yang saling berdekatan.     

Namun tuan Sanjaya tidak memberitahukan keberadaan dua villa lainnya, biarlah itupun juga akan menjadi kejutan untuk anak-anaknya kelak.     

Tuan Sanjaya sudah membuat janji dengan Richard dan Handoko jika di masa Tuannya mereka akan tinggal berdekatan agar saling mengisi dan saling membantu sama lain, dan alasan yang paling pokok adalah jika cucu-cucu mereka datangm mereka tak harus saling berebut, tapi mereka bisa mengasuh cucu mereka bersama-sama di satu kawasan.     

Karena itulah Tuan Sanjaya sibuk dengan dalam pembangunan Villa, dia benar-benar telah merancang masa tua mereka dengan begitu seksama. Tidak ingin lagi adanya perpecahan, tidak ingin lagi adanya saling permusuhan, yang ada hanya saling menjaga dan melindungi satu sama lain.     

Danil diam-diam mengirim pesan pada sopirnya yang lain untuk menjemput mertuanya di bandara, lalu mengantarkan mereka langsung ke rumah, untuk mempersiapkan kejutan bagi Jelita. Dan sebaliknya Danil juga akan memberi mertuanya kejutan yang pasti akan membuat mereka sangat bahagia, yaitu tentang bayi kembar dalam perut Jelita.     

"Ada apa mas? Dari tadi kayaknya sibuk terus sama ponselnya. Chat sama siapa sih?" Tanay Jelita sambil memasang muka cemberut.     

Dengan jahilnya Danil malah mencubit pipi Jelita, lalu tersenyum manis padanya. "Hanya kirim pesan sama Christ untuk menunggu kita di carport depan lobby, itu saja." Ucap Danil.     

"Oh. Kirain lagi chat sama perempuan lain." Ujar Jelita sambil mengerucutkan bibirnya.     

Tanpa aba-aba Danil justru mencium bibir Jelita yang tengah mengerucut itu dengan gemas.     

CUP     

"Malu ih, mas ah." Ucap Jelita sambil mendorong tubuh Danil agar sedikit menjauh.     

"Habisnya, bibir kamu itu mengemaskan." Ucap Danil sambil tersenyum kecil.     

"Tapi kan malu banyak orang."     

"LIhat tuh, mereka juga berciuman biasa aja, malah ga tau mereka sudah menikah atau belum." Ujar Danil membela diri.     

"Mereka ya mereka biarkan saja, tapi aku kan tetap malu." Kata Jelita merajuk.     

"Ya udah kalai gitu, maaf deh sayang. Habisnya aku gemes lihat bibir kamu."     

"Ih, mas Danil."     

Danil tertawa, "Yuk pulang, aku dah mulai capek nih, aku juga ga mau kamu kecapean." Ujarnya.     

"Ya udah ayuk pulang."     

"Chris sudah menunggu di depan lonbby."     

Jelita tersenyum, lalu dengan santai berjalan mengandeng lengan Danil yang sedang mendorong trolly belanjaan mereka. Sampai dipintu keluar Mall terlihat Chris berlari menghampiri Tuannya lalu segera mengantikan Danil mendorong trolly belanjaan mereka lalu memasukkannya kedalam bagasi mobil.     

"Langsung pulang ya Chris." Ucap Danil pada sang sopir.     

"Baik Tuan." Chris lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena lalu lintas di jalanan lumayan ramai walau tidak sampai macet.     

"Sayang, apa kita mau memberitahu pada Papa dan mama juga ayah Richard kalau aku hamil anak kembar?" Tanya Jelita.     

"Nanti saja kalau bertemu dengan mereka secara langsung, sekarang biar menjadi rahasia kita dulu."     

"Baiklah. Bagaimana reaksi Rey ya kalau tahu jikaaku punya anak kembar?"     

"Aku yakin dia akan cemburu pada kita, dia sangat menginginkan anak kembar, tapi nyatanya kita yang mendapatkan lebih dulu." Ucap Danil sambil tersenyum.     

"Iya ya mas. Rey itu terobsesi punya anak kembar, entah kenapa sebabnya dia suka sekali anak kembar."     

"Aku tahu, supaya dua kali melahirkan dia sudah mempunyai anak empat, dia ingin punya banyak anak kan."     

"Iya mas, kayaknya Rey ingin ternak anak deh, semoga Humaira kuat." Ucap Jelita sambil tersenyum.     

"Ya, kamu benar sayang. Semoga Humaira tak keberatan melahirkan banyak anak." Danil ikut tersenyum lalu mengecup hidung mungil Jelita.     

"Ayah handoko apa kabar ya mas?"     

"Kita bisa telpon ayah nanti jika kita sudah sampai di rumah." Ujar Danil lalu menolehkan pandangannya pada jalanan yang ramai.     

"Apa Ayah juga akan memberikan adik pada Rey ya mas? Kan lucu banget kalau cucu dan anak sama besarnya." Jelita kembali tersenyum membayangkan jika Selena juga melahirkan seorang bayi berbarengan dengannya.     

"Ya, seru, Ronald akan mempunyai adik dan juga anak yang usianya sebaya. Pasti saat kita kumpul keluarga jadi ramai." Ucap Danil.     

"Iya ya mas."     

Mobil yang mereka naiki sudah memasuki area perumahan tempat mereka tinggal. Lalu dengan sekejap saja mereka telah sampai di rumah mereka yang mewah dan besar.     

"KOk mobil di luar? Kan ga ada yang pakai." Ucap Jelita penasaran karena mobil mereka ada di halaman padahal dia yakin tidak akan menggunakan mobil itu pada hari ini.     

"Tadi aku yang suruh mengeluarkan, ayo kita masuk." Ajak Danil sambil mengandeng mesra tangan Jelita.     

Dan pada saat Jelita membuka pintu rumah mereka alangkah terkejutnya saat melihat mamanya telah berdiri di dalam rumah menghadap ke Jelita sambil merentangkan tangannya.     

"Mama!!" Teriak Jelita lalu berjalan dengan cepat dan langsung memeluk sang mama dengan erat.     

"Jelita kangen, Ma." UCap Jelita dengan manja.     

:Mama juga kangen sama kamu sayang." Ucap sang mama sambil memeluk anaknya.     

"Tidak kangen sama papah?" UCap Tuan Sanjaya yang sudah berdiri di dekat Danil tepat dibelakangnya.     

"Papa!!" Teriak Jelita lalu berbalik dan memeluk papanya dengan sayang.     

"Perutmub sudah besar nak." Ucap Tuan Sanjaya sambil melihat perut Jelita.     

"Ya pah, karena cucu papa ternyata kembar." Ucap Danil.     

Tuan Sanjaya dan istrinya melongo lalu membekap mulut mereka tak percaya.     

"kembar? Kalian akan mempunyai anak kembar? Berarti papa akan langsung mendapat dua cucu dari Jelita dan satu cucu dari Rey?" Kata Tuan Sanjaya meyakinkan diri.     

"Iya pah, anakku kembar." Ucap Jelita sambil tersenyum bahagia.     

"Alhamdulilah, Ya Allah, terimakasih karena telah memberi kebahagiaan pada kami yang tak terkira." Ucap Tuan Sanjaya sambil sujud syukur bahkan air matanya sudah menetes karena bagia,     

Mereka berempat saling berpelukan karena kebahagiaan yang luar biasa di keluarga mereka.     

### Maaf pembaca ku yang setia, jika ada tulisan DON'T READ maka tolong jangan dibuka karena itu perbaikan dari cerita yang sudah terpublish.     

Terimakasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.