(In)Sanity

Chapter 4 - Eye for an Eye - Part One



Chapter 4 - Eye for an Eye - Part One

0Siaran berita di salah satu saluran telivisi lokal.     

Pada pagi hari ini sekitar jam 8 di pagi hari, Seorang pria menemukan jasad seorang gadis muda berumur17 tahun. Mayat dari gadis malang ini di identifikasikan sebagai gadis muda yang menghilang beberapa minggu lalu, Hide Himawari.     

Mayatnya di temukan terkubur di taman bagian hutan di belakang SMA Nishigami. Kondisinya sangat mengenaskan, Tubuhnya di mutilasi, Kedua matanya hilang, Beberapa organ tubuhnya juga tidak ada, Beberapa bagian tubuhnya juga tidak di temukan. Terdapat banyak luka hampir di sekujur tubuhnya.     

Hasil autopsi mengatakan kalau Hide Himawari meninggal kemarin dini hari tapi luka-lukanya sudah ada sejak berminggu-minggu lalu. Hasil autopsi juga mengatakan kalau tidak di temukan sidik jari di tubuh Himawari. Hal ini membuat polisi tidak dapat mengidentifikasi pelaku pembunuhan kejam ini.     

Polisi yang bertugas berasumsi kalau pelaku pembunuhan Hide Himawari adalah penjahat pembunuh berantai yang sadis yang berhasil kabur dari penjara 1 bulan yang lalu dan masih menjadi incaran sampai sekarang.     

Mayat Himawari kini berada di rumah sakit terdekat dan para petugas berhasil menghubungi keluarga korban. Keluarga korban masih mengalami syok yang berat mengetahui kondisi Hide Himawari.     

Sementara itu, Pria juga saksi yang menemukan mayat korban kini sedang di introgasi oleh para petugas di tempat. Kami berhasil bertanya beberapa hal dengannya...     

"Bagaimana anda dapat menemukan mayat korban?"     

"K-Kemarin malam...Kurang lebih sekitar jam s-sebelas sampai jam d-duabelas tengah malam...Aku menemukan mayatnya saat sedang menggali"     

"Apa tujuan anda dari menggali di tempat ini? Apa ada sesuatu yang anda cari?"     

"Eee...Y-Ya...B-Begitulah..."     

"Apa yang anda cari?"     

"I-Itu....S-Sebuah...Harta..."     

"Harta?"     

"Y-Y-Ya...."     

"Darimana anda mendapat informasi ini?"     

"S-S-Seorang di internet....M-Memberitahu ku...K-Kalau ada harta karun kuno yang terkubur di sekitar sini...."     

"Jadi anda percaya begitu saja?"     

"B-Begitulah..."     

"Baik sampai disitu saja pertanyaan dari kalian. Kami para polisi akan membawanya ke kantor untuk pertanyaan lebih lanjut"     

Menurut saksi, Dia mendapat info dari seseorang yang ia baru kenal melalui internet. Orang itu mengatakan kalau ada harta karun terkubur di sekitar lokasi dan membuat si saksi percaya begitu saja dan mulai mencari.     

Sampai sekarang intel masih mencari orang misterius itu di internet untuk di pertanyakan lebih lanjut.     

Untuk sekarang hanya itu yang dapat kami laporkan dari lokasi, Kembali pada yang di studio.     

...........     

"Aaaaahhh~ Mereka menemukannya~ Tidak kusangka perhitungan ku tepat. Lebih mudah memperkerjakan dan memainkan orang bodoh. Orang bodoh adalah senjata yang paling ampuh dan kuat"     

Aku mematikan televisi dengan remot yang aku pegang di tangan kanan ku.     

"Ooohhhhh tidak aku dalam masalah~ Mereka akan menangkapku~ Tolong~...Bercanda, Hehe~ Mereka tidak akan bisa menangkap dan menemukan ku mau seperti apa usaha mereka, Mereka tidak akan berhasil menemukan ku"     

Aku sudah di incar selama 6 tahun dan sampai sekarang mereka tidak berhasil menemukanku. Terutama lagi mereka tidak membawa nama yang mereka berikan padaku untuk kasus ini melainkan membawa nama pembunuh berantai yang kabur 1 bulan yang lalu.     

Apa mereka sudah menyerah dalam mengejarku?     

Itu justru lebih baik..     

Dengan begitu aku tidak perlu repot berurusan dengan polisi lagi..     

Tapi..     

Aku masih harus berurusan dengan 'Orang itu'..     

Walaupun dia seorang polisi dan setiap Bulan memberikan ku uang biaya hidup, Dia masih mengganggu ku dan terkadang setiap kali 'Dia' datang aku merasa khawatir kalau dia berhasil menemukan kebenarannya.     

Untuk seorang polisi, 'Dia' di kenal yang paling hebat namun gila karena caranya yang terlalu kasar dalam menangkap penjahat. Tapi dia dikenal sebagai orang yang baik dan orang yang tepat dalam pekerjaannya.     

Yaa, Terserahlah..Jika 'Dia' datang kesini lagi besok. Aku hanya harus bertindak sebagai Yuna yang biasanya yang sudah ia kenal sejak kecil.     

Di tambah lagi..     

Para intel tidak akan menemukan akun internet ku karena sudah ku hapus di malam itu juga dan jika mereka masih berusaha menggali lebih dalam, Aku sudah mengubah tempat, lokasi dan segalanya dari akun ku tersebut.     

Walaupun begini aku juga ahli dalam bidang TIK.     

Mereka juga tidak akan berhasil menemukan sidik jari ku karena masalah tertentu..     

Akan ku simpan penjelasan ini nanti.     

Haahhh~ Bayangkan kalau hari ini sekolah, Pasti satu sekolah akan sangat heboh dan pastinya sekarang para guru yang sedang rekreasi keluar akan pulang secara mendadak besok.     

Sekolah yang seharusnya libur selama 3 hari kini hanya menjadi 1 hari saja..     

Yaa, tidak apa..Lagi pula aku lumayan bosan hari ini.     

Di sekolah masih ada banyak hal yang dapat mengisi kebosanan ku..     

Contohnya..Di bully..     

Terutama oleh Zuka dan kawan-kawannya..     

Tapi mereka mungkin tidak memiliki tenaga sekarang bahkan untuk besok karena mendapat berita ini.     

Sebenarnya aku tidak menyukai Bully..Aku bahkan membencinya..Sangat membencinya.     

Namun, Kenapa aku berharap untuk di bully oleh Zuka dan yang lainnya..     

Itu karena hanya itu penghilang rasa bosan ku jika aku tidak memiliki korban untuk di siksa. Ini tidak menjelaskan kalau aku ini seorang Masochist Tidak. Aku tidak Masochist..     

Aku hanya memiliki masalah mental sejak kecil..Itu saja.     

Aku kemudian berdiri dari duduk ku yang sebelumnya di atas sofa kini berjalan menuju basement.     

Di dalam basement, Ada mayat dari sepasang kekasih yang baru saja aku bunuh.     

Mereka berdua sudah terlepas dari ikatan mereka dan sekarang berbaring di atas lantai yang dingin.     

"Baiklah kalau begitu...-"     

Aku mengambil gergaji yang menggantung di tembok yang di paku.     

"Saatnya bekerja~"     

Aku menuju ke mayat mereka berdua, Melihat kebawah.     

"Darimana aku mulai memotong tubuh kalian~"     

Aku tersenyum lebar sambil memegang gergaji di tangan kanan ku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.