JURAGAN ARJUNA

BAB 394



BAB 394

0promo agaknya masih enggan untuk menjawab pertanyaanku. tapi aku cukup tau dari mimik wajahnya yang tampak sangat berbinar-binar itu. setelah dia tersenyum ke arahku dia pun memutuskan untuk menutup buku yang sedari tadi dia baca. kemudian dia berdehem beberapa kali.     

"adakalanya yang baik harus terlihat jahat dan yang benar harus terlihat salah untuk mengungkapkan kebenaran yang sebenar-benarnya karena kadang sisi terang dan gelap hidup manusia itu hanya memiliki sekat sebesar sehelai rambut yang bahkan kadang sulit untuk di bedakan dengan nalar manusia. sama halnya seperti yang kulakukan tadi ndak lain hanyalah untuk membuka sisi si yang gelap dan terang secara nyata mencari kebenaran bukan hanya sekadar pembenaran semata dan untuk kemudian menghukum para pendusta yang selama ini telah bersandiwara."     

"jadi maksud romo, sebenarnya Romo telah mengetahui jika yang terjadi kepada abdi tua itu hanya mendapatkan fitnah dari orang-orang yang membencinya? tapi kenapa Romo malah berlakon seperti itu? bukankah itu malah menyakiti hati dari Abdi itu? bahkan aku bisa melihat dengan jelas bagaimana mimik wajah dari Abdi itu tatkala dia pergi dari sini. dia benar-benar tampak sangat sedih dan raut wajahnya sangat muram, di usianya yang senja ini tega-teganya Romo menjadikannya umpan hanya untuk mencari sebuah kebenaran,"     

romo kembali tersenyum, mendengar ucapanku yang terkesan memojokkan dan menyalahkan Romo. tapi bukankah apa yang ku katakan memang benar, sungguh kasihan sekali kalau sampai Abdi tua itu merasa jika dirinya ndak dihargai karena ulah Romo tadi.     

"rupanya kamu juga terkecoh dengan sandiwaranya, apakah kamu sudah merasa iba dengan mimik wajahnya dengan tutur katanya yang tampak meyakinkan itu?"     

tanya Romo yang semakin membuatku penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi saat ini.     

"tadi pagi-pagi sekali Mbah Seno datang menemuiku, dia mengatakan bahwa ada satu lagi mata-mata yang dikirimkan oleh Sujiwo kesini untuk mengemban tugas baru. tapi dia sama sekali Ndak tahu tentang siapa mata-mata yang telah dikirim oleh Sujiwo ke sini. akan tetapi disisi lain Abdi tadi sudah beberapa hari yang lalu melaporkan kepadaku jika bahan pangan yang ada di gudang terus berkurang dengan jumlah yang lumayan banyak entah siapa yang melakukannya sampai detik ini kami masih mencoba untuk menyelidiki. tapi tiba-tiba pagi tadi ada sebuah berita heboh tatkala Abdi tadi meminta izin kepadaku untuk pulang ke rumah dan menunggui cucunya yang sedang sakit. ada sebuah fitnah besar yang direncanakan oleh orang-orang itu agar Abdi tua itu lekas menyingkir dari tempat ini. tebakanku kenapa Abdi itulah yang diincar, karena sedari dulu Abdi itulah yang mengurusi perihal sembako dan kebutuhan makan lainnya. jadi dengan kata lain jika abdi itu diusir dari sini, mereka akan lebih leluasa untuk merencanakan tipu muslihatnya dan mengambil semakin banyak harta benda yang kita punya, dengan cara menuduh dengan menaruh sebuah keris pusaka di atas tempat tidurnya dan memberikan sebagian dari sembako yang ada di sini kepada para warga kampung dengan dalih mengatakan jika Abdi itulah yang melakukannya nya, dan dengan cara menjelek-jelekkan aku merasa jika para penduduk kampung itu juga adalah orang-orang suruhan. oleh sebab itu sebelum aku merencanakan sebuah sidang kecil-kecilan ini, aku dan dia bertemu di tempat biasanya kami sering bertemu. dan kami berencana untuk membuat tipu muslihat kecil untuk memancing musuh yang sebenarnya keluar dari sarangnya. dan mencari tahu siapa sebenarnya mata-mata yang telah dikirim oleh Sujiwo ke sini.sebab bagaimanapun kalau kita langsung menyerang mereka dengan cara terang-terangan mereka juga akan merasa diri mereka terancam kemudian mereka juga akan mengeluarkan kelicikan kelicikan lain untuk menutupi kebohongan mereka. jadi biarkan saja seperti ini dulu biarkan saja mereka mengira kalau kita ndak tahu menahu tentang perkara ini. dan masalah bahan pangan abdi tua tadi dan para Abdi lainnya, membuat sebuah gudang di bawah tanah untuk menimbun sebagian besar bahan pangan yang ada di gudang tanpa sepengetahuan dari mata-mata licik itu. dengan demikian mereka akan merasa sangat bangga karena melihat bahan makanan kita habis ndak bersisa. akan tetapi sekarang yang ku pikirkan adalah 1, jika mereka sudah sampai menerobos ke titik ini lalu bagaimana caramu untuk mengelabui mereka tentang sayur mayur yang telah menemukan tuannya? karena selama ini tatkala kita selesai panen sayur-mayur akan langsung dibawa ke rumah untuk kemudian diangkut dan dikirim ke pasar-pasar. kalau sampai rutinitas itu masih terjadi, mereka pasti akan tahu kemana larinya sayur-mayur itu dan juga mereka akan tahu jika yang ada di dalam mobil truk itu bukanlah sayur-mayur akan tetapi beberapa pohon padi yang ditumpuk sampai memenuhi bagian dalam truk itu."     

ucapan Romo memang benar-benar masuk akal, kalau sampai semua siasat yang telah kami lakukan selama ini diketahui oleh mata-mata itu maka hancurlah kami dengan cara yang sangat mengenaskan.kami harus memiliki rencana cadangan untuk bisa mengecoh orang-orang itu agar mereka hanya fokus kepada bahan makanan yang ada di dalam gudang.     

"tapi sebelumnya aku ingin bertanya kepada Romo, apakah Romo sudah tahu siapa mata-mata itu? kalau seumpamanya Romo sudah tahu ini akan menjadi sedikit lebih mudah kita hanya tinggal kan fokus mereka adalah hal yang lain agar mereka ndakbegitu peduli tentang sayur-mayur yang sedang kita pasar kan."     

promo tampak kembali terdiam,kemudian dia mengelus dagunya sembari kedua alis tebalnya itu bertaut dengan sangat nyata. untuk kemudian dia kembali memandang ke arahku membuatku berjalan lebih dekat dengannya kemudian aku duduk di sampingnya.     

"selain dua orang yang baru tadi karena aku benar-benar asing dengan wajah mereka ada satu lagi sosok misterius yang sampai detik ini Romo benar-benar belum bisa mengetahui siapa gerangan orang itu. dan sebelum kita mengadili 2 orang mata-mata itu pertama-tama yang harus kita lakukan adalah menangkap sosok yang sedari tadi menguping pembicaraan kita waktu ada peradilan yang terjadi di sini.kalau sosok itu sudah tertangkap semuanya akan menjadi lebih mudah, meski aku sendiri sampai detik ini pun belum menerima hasil laporan dari orang-orang yang sudah ku suruh untuk menyelidiki siapa gerangan orang baru yang tinggal di rumah kita selain dua orang itu yang berdalih jika mereka berdua adalah kerabat jauh dari Mbah Seno. terlebih sampai saat ini pun Mbah Seno juga sedang berusaha, untuk mengorek informasi dari putranya lewat pertemuan-pertemuan mereka yang ada di hutan Berjo. karena yang terakhir Mbah Seno katakan kepadaku adalah itu adalah sosok yang sangat menyeramkan yang merupakan salah satu dari orang kepercayaan Sujiwo.dan kalau sudah sampai orang itu masuk ke dalam rumah kita itu benar-benar akan menjadi sangat bahaya kita harus benar-benar waspada sebelum salah satu diantara kita terjadi sesuatu dan kenapa-napa,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.