Langit Sembilan Bintang

Pembunuhan yang Sempurna



Pembunuhan yang Sempurna

0Qiu Ying adalah perdana menteri kiri, kalau ia mati pasti akan menimbulkan banyak kekacauan karena kedudukannya lebih penting daripada Liu Xun dan Liu Kan.     

Setelah berpikir dengan matang, jika Ye Chen benar-benar membunuh Qiu Ying, maka ia harus mempersiapkan alibi agar tidak dicurigai. Dengan begitu Kaisar Mingwu tidak akan berani menuduhnya karena tidak ada bukti yang kuat.     

Ye Chen mengkultivasi obat sambil merencanakan pembunuhan Qiu Ying.     

Keesokan harinya, A Li kembali dengan secarik peta di mulutnya. Itu merupakan peta ibu kota, entah dari mana A Li bisa mendapatkannya. Di atas peta itu sudah ada jalan petunjuk menuju ke kediaman Qiu Ying dengan sangat jelas.     

A Li sangat teliti dalam mengerjakan sesuatu. Kini rencana Ye Chen untuk membunuh Qiu Ying sudah benar-benar matang.     

Qiu Ying sangatlah licik dan kalau ia tahu kalau Ye Chen ada di ibu kota, ia pasti sudah menyusun rencana agar terhindar dari Ye Chen. Beruntung Qiu Ying masih belum mengetahui kekuatan Y Chen saat ini, sehingga ia mungkin tidak terlalu waspada terhadap Ye Chen. Hal itu memudahkan Ye Chen untuk membunuhnya. Ia harus membunuh Qiu Yin sekarang juga, sebelum orang itu semakin sulit untuk ditangkap.     

A Li berperan penting dalam rencana pembunuhan ini.     

Selama seminggu penuh, Ye Chen dengan serius mengkultivasi pil obat sambil sesekali membaca data-data. Tingkat keberhasilan kultivasi pil pengumpul rohnya di dalam ruangan pelindung lengan sudah mencapai 8%, sedangkan tingkat keberhasilan pil kondensasi roh mencapai 5%. Kultivasi alkeminya sudah mengalami peningkatan yang singnifikan jika dibandingkan dengan yang dulu.     

Dalam seminggu ini, Ye Chen selalu meminta izin untuk kembali ke kediamannya setiap malam untuk berkultivasi selama tiga jam. Guru Zun dan Li Xu sama sekali tidak mencurigai nya, karena beberapa hari ini mereka sudah melihat kegigihan Ye Chen untuk mempelajari kultivasi alkemi. Di dunia ini ada banyak orang berbakat, tetapi jarang ada yang bersungguh-sungguh seperti Ye Chen. Sekarang pengetahuan Ye Chen sudah mencapai standar alkemis tingkat tinggi, hal tersebut membuat Guru Zun sangat puas terhadapnya.     

Waktu terus berlalu, dan malam menjadi semakin gelap. Sekarang sudah tengah malam, dan tatapan mata Ye Chen tampak begitu dingin. Seperti biasanya, Ye Chen bangkit dan berdiri untuk berpamitan pada Guru Zun dan Li Xu. "Guru Zun, Kak Li, saya kembali untuk berkultivasi dulu."     

"Baik, pergilah." Balas Guru Zun.     

Ye Chen kemudian keluar dari dalam kamar kultivasi alkemi dan pergi ke kamarnya.     

Setelah tiba di kamar, Ye Chen pun berganti pakaian berwarna hitam, pakaian itu dicuri A Li dari sebuah toko pakaian yang ada di ibu kota, dan ukurannya pas di tubuh Ye Chen. Sedangkan A Li harus pasrah saat sekujur tubuhnya diberi tinta warna hitam agar ia tidak terlihat terlalu mencolok di dalam kegelapan malam.     

Elang hitam mendarat di hutan yang ada di belakang kamar Ye Chen, ia mecengkram cakar elang hitam itu, lalu terbang menembus kegelapan malam bersama A Li.     

Hembusan angin terdengar di telinganya. Elang hitam adalah siluman tingkat sepuluh yang memiliki kecepatan terbang yang sangat tinggi. Walaupun siluman itu membawa satu orang manusia, tetapi tidak mempengaruhi kecepatan terbangnya.     

Elang hitam itu terbang ribuan meter di atas permukaan tanah. Orang-orang yang ada di bawah tidak dapat melihat Ye Chen dan A Li.     

Di kejauhan tampak ribuan sinar lampu seperti ribuan bintang di kegelapan malam. Ibu kota terlihat begitu ramai dan gemerlap dari atas.     

Tak lama kemudian, elang hitam itu membawa Ye Chen da A Li turun di sebuah kediaman. Elang tersebut mendarat di area yang sepi, laluYe Chen dan A Li turun. Mereka berdua lalu melesat dan menghilang di dalam kegelapan.     

"Dua puluh menit!" Ye Chen sudah perkiraan waktu perjalanan dari pulau kecil ke ibu kota dengan mengendarai elang hitam. Ia pasti membutuhkan waktu dua jam jika menunggangi kuda angin hitam.     

Kediaman Qiu Ying memiliki tembok yang sangat tinggi dan menjulang. Qiu Ying sama sekali tidak tahu kalau ia sedang diincar oleh Ye Chen. Lilin di kamar bacanya masih menyala, dan ia sedang duduk di atas kasur untuk berkultivasi. Kamar itu dijaga ketat oleh banyak penjaga berzirah hitam tingkat tujuh dan delapan.     

Selain penjaga tersebut, tak jauh dari kamar tersebut juga ada seorang ahli tingkat sepuluh awal, dan sembilan orang ahli tingkat sembilan puncak yang bersembunyi.     

Sejak tahu kalau Ye Chen sedang berada di ibu kota, Qiu Ying selalu berencana untuk membunuh Ye Chen, tetapi karena sekarang Ye Chen adalah murid alkemis Zun - Xuan Yi, maka ia tidak bisa melakukannya. Hal itu membuatnya merasa gusar setiap hari. Qiu Ying tidak akan bisa tenang selama Ye Chen masih hidup.     

Setiap hari ia selalu mengawasi pergerakan di danau Ming, begitu Ye Chen keluar, Qiu Ying akan langsung membunuhnya. Qiu Ying sudah menyuap dua orang tetua sekte Pedang Tai Yi yang merupakan ahli Zun bumi. Ia sangat yakin kalau dua orang itu tidak akan terkalahkan!     

Namun Ye Chen tidak kunjung muncul, dan akhirnya membuat Qiu Ying menjadi sangat kesal. Qiu Yin hanya bisa menunggu dengan pasrah.     

Malam itu, di halaman kediamannya hanya terdengar suara serangga yang sesekali berbunyi.     

Saat ini Qiu Ying sudah tenggelam dalam kultivasinya.     

Ye Chen lalu tiba-tiba muncul di dalam halaman kediaman Qiu Ying. Setelah ia dan A Li mendarat, mereka segera pergi menuju ke kamar baca tersebut. Roh Ye Chen sudah mengunci posisi Qiu Ying, ia lalu mendengus dingin. "Hari ini adalah hari kematianmu!" Batin Ye Chen. Pemuda itu sudah melihat posisi semua prajurit dengan jelas, termasuk yang bersembunyi.     

Mata A Li tampak memancarkan cahaya misterius, rupanya rubah itu sudah mulai mengeluarkan teknik ilusinya.     

Ye Chen lalu melesat melewati prajurit berzirah hitam, tetapi mereka sama sekali tidak bereaksi. Prajurit itu tidak bisa melihat pergerakan Ye Chen barusan. Gerakan Ye Chen barusan terasa seperti hembusan angin saja.     

"Sudah tengah malam." Ujar seorang prajurit. "Sial, kenapa Han Liu masih belum datang untuk menggantikan kita?"     

"Bocah itu tidak mungkin masih berbaring di samping seorang wanita." Sahut seorang prajurit yang ada di sebelahnya sambil tertawa.     

Mereka mengobrol dan berbicara, sama sekali tidak melihat Ye Chen yang ada di depan mereka.     

Ye Chen sudah tiba di depan kamar baca, dan rohnya sudah mengunci posisi ahli tingkat sepuluh dan sembilan yang bersembunyi, lalu A Li melesat ke sana.     

Para ahli tersebut juga terkena teknik ilusi A Li dalam sekejap.     

Sekarang A Li sudah mencapai tingkat sepuluh puncak, sehingga manusia yang ada di bawah tingkat sepuluh puncak tidak berdaya melawan teknik ilusinya.     

Jaraknya dan Qiu Ying hanya sepuluh langkah, Ye Chen lalu mengambil pedang penghancur neraka sambil membuka pintu kamar baca tersebut, kemudian sebuah pedang bercahaya tampak menusuk Qiu Ying.     

Qiu Ying yang tiba-tiba mendengar suara, lalu segera membuka matanya dan langsung beradu pandang dengan Ye Chen. "Kamu, Ye…" Ujar Qiu Ying terbata-bata.     

A Li yang bersembunyi di sisi lain tiba-tiba mengeluarkan cahaya dari matanya.     

Qiu Ying yang baru menyebut kata Ye dan belum sempat berdiri, kini pandangannya sudah kabur.     

Teknik ilusi A Li seperti kilatan cahaya petir.     

Ye Chen lalu menghunuskan pedang penghancur neraka yang sangat tajam dengan secepat kilat.     

Puhh!!!     

Suara Qiu Ying tercekat.     

Pedang Ye Chen sudah menusuk dahi Qiu Ying dan membuat pandangan Qiu Ying membeku. Darah pun mengalir dari dahinya secara perlahan, dan sinar matanya mulai tertutup.     

Qiu Ying sudah dikenal sebagai seorang ahli tingkat sepuluh selama sepuluh tahun. Ia telah melalui ribuan pertempuran, dan kedudukannya di negara Xiwu sudah sangat tinggi karena ia berhasil mendapatkan posisi perdana menteri. Qiu Ying mungkin tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan mati di tangan seorang bocah tengik berusia tjuh belas tahun di dalam kamar baca ini.     

Saat pedang Ye Chen menusuk dahinya, ia sudah kehilangan kemampuan berpikirnya, dan wajahnya tampak kaku dalam sekejap.     

Qiu Ying sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melawan, karean Ye Chen terlalu cepat menghunuskan pedangnya, ditambah dengan teknik ilusi A Li yang mengaburkan pandangan matanya.     

Shhooo!! Ye Chen lalu keluar dari jendela kamar baca dan melewati beberapa penjaga, kemudian menghilang di dalam kegelapan malam.     

Qiu Ying tetap duduk di atas kasur seperti sedang berkultivasi. Setelah Ye Chen pergi, kepalanya baru menunduk ke bawah.     

A Li meloncat ke bahu Ye Chen, lalu pemuda itu mencengkram cakar elang hitam dan meninggalkan kediaman Qiu Ying, terbang menembus ke dalam kegelapan malam.     

Kira-kira sepuluh menit setelah kepergian Ye Chen, ada penjaga yang merasakan keanehan di dalam kamar baca, lalu masuk dan melihat perdana menteri kiri sudah tewas.     

"Ada pembunuh!" Penjaga tersebut berteriak dengan keras.     

Tak lama kemudian kediaman Qiu Ying menjadi sangat terang, tetapi pelaku yang membunuh Qiu Ying sudah tak terlihat jejaknya.     

"Sempurna! Apa ini rasanya menjadi seorang ksatria yang ada di dalam legenda? Melenggang secara sembunyi-sembunyi setelah melancarkan aksinya." Gumam Ye Chen sambil melihat kekacauan yang terjadi di bawah.     

Kematian Qiu Ying sudah menghapus sedikit kegundahan hati Ye Chen. Siapapun yang menjadi target dari si kejam Qiu Ying pasti merasa tidak nyaman.     

Ye Chen kembali ke kamarnya dan melepas pakaian, lalu memasukkannya ke dalam ruangan pelindung lengan. A Li juga mencuci tubuhnya di dalam danau Ming. Ye Chen kemudian melihat jam, sudah lima puluh menit berlalu sejak ia pergi dari kamarnya. Aksinya membunuh Qiu Ying berjalan lebih cepat daripada perkiraan nya. Ye Chen lalu berjalan ke arah kamar kultivasi alkemi.     

"Ye Chen, kenapa kamu kembali?" Tanya Li Xu sambil tersenyum.     

"Saat berkultivasi di kamar, tiba-tiba aku ingin menanyakan sesuatu tentang kultivasi alkemi, dan ingin mencari jawabannya yang mungkin ada di dalam beberapa buku yang ada di sini." Ujar Ye Chen, sambil mencari-cari dan mengambil beberapa buku lalu kembali ke kamarnya. Dengan begini, Guru Zun dan Li Xu bisa menjadi saksi kalau malam ini ia tidak meninggalkan paviliun Zhixuan. Dan Ye Chen pun tak akan dicurigai oleh Kaisar Mingwu.     

Sesampainya di kamar, ia melihat di mejanya sudah ada kantong spasial. Pada kantong spasial tersebut ada sulaman huruf 'Qiu' yang membuat Ye Chen tak bisa menahan tawanya.     

Gerakan A Li jauh lebih cepat daripada Ye Chen, tetapi tadi rubah itu sempat tertinggal beberapa menit karena mengambil barang di kediaman Qiu Ying. Rupanya rubah itu mengambil kantong spasial Qiu Ying!     

Ye Chen sebenarnya sudan memperhatikan kalau di mulut A Li ada sesuatu, tetapi karena tadi ia terlalu panik, ia pun tidak sempat melihatnya dengan seksama. Ye Chen lalu membuka kantong spasial yang berisi cukup banyak barang, ada 20 ribu pil pengumpul energi dan 5 ratus pil kondensasi energi, serta golok panjang yang merupakan harta karun spirit tingkat satu. Selain itu masih ada beberapa buku kultivasi dan bela diri, serta beberapa akta rumah Qiu Ying yang ada di ibu kota. Perdana menteri kiri Qiu Ying memang jauh lebih kaya daripada Liu Xun.     

Ye Chen membagi barang-barang tersebut, dan memasukkannya ke dalam ruangan pelindung lengan.     

"Eh, apa ini?" Ye Chen menemukan sebuah benda di sudut kantong spasial. Benda tersebut seperti sebuah taring siluman yang ukurannya sebesar jempol, dan cukup runcing serta tipis dan licin. Di atasnya ada sebuah simbol yang aneh dan cukup misterius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.