Langit Sembilan Bintang

Negara Dikuasai yang Berbudi Luhur



Negara Dikuasai yang Berbudi Luhur

0Walaupun Qiu Ying diam-diam berhubungan dengan negara musuh, tetapi ia adalah perdana menteri kiri dari negara Xiwu, jadi sebaiknya a dibereskan sendiri oleh kaisar Mingwu. Kematian Qiu Ying yang misterius sama dengan mencoreng nama baik Kaisar Mingwu, pantas saja ia marah besar. Ye Chen pernah berselisih dengan Qiu Ying, karena itulah ia tetap dicurigai, apalagi sekarang muncul seorang ahli Zun langit yang misterius.     

Jangan-jangan Kaisar Mingwu menebak kalau aku yang melakukan semua itu? Pikir Ye Chen.     

Tetapi ia tidak meninggalkan barang bukti sama sekali. Kalaupun Kaisar Mingwu ingin berbuat macam-macam dengan klan Ye, ia tetap tidak akan bisa menemukan mereka, karena sekarang klan Ye sedang bersembunyi di dalam lembah. Ye Chen sudah membulatkan hatinya untuk tidak mengakui hal tersebut di hadapan Kaisar Mingwu. "Yang Mulia salahpaham, saya tidak berselisih dengan Perdana Menteri Kiri, apalagi memiliki dendam kesumat. Kenapa tiba-tiba saya harus membunuhnya? Mana mungkin saya bisa membunuh Perdana Menteri Kiri?"     

"Benar begitu?" Tanya Kaisar Mingwu sambil menatap Ye Chen.     

Tatapan tersebut membuat Ye Chen merinding.     

"Sudahlah, kita tidak usah membahas masalah ini lagi." Ujar Kaisar Mingwu lalu meminum tehnya.     

Ye Chen mengira kaisar Mingwu akan mengusut kasus ini, tetapi tak disangka ternyata ia melepaskannya.     

Ye Chen merasa perkataan Kaisar Mingwu agak aneh, seolah Kaisar Mingwu sudah yakin kalau Ye Chen yang membunuh dua orang tersebut, tetapi Kaisar Mingwu tidak mempertanyakannya lagi. Sekarang justru dirinya yang seperti berhutang budi pada Sang Kaisar.     

Hal itu membuat Ye Chen gusar. Orang-orang yang sudah sering berkecimpung dalam pemerintahan memang tidak boleh dianggap remeh! Karena Kaisar Mingwu sudah memberikan sinyal ingin menjalin hubungan baik, maka dirinya juga tak perlu menyinggung seorang ahli tingkat Zun Langit.     

"Aku dengar kamu sangat ahli dalam memancing, baru pertama kali memancing bisa mendapatkan ikan dewa ungu emas. Kalau ada kesempatan, bagaimana kalau kita memancing bersama? Aku ingin melihat kehebatan teknik memancing mu." Ujar Kaisar Mingwu dengan hangat dan penuh semangat.     

"Saya hanya sedang beruntung saja." Ye Chen baru menyadari kalau Kaisar Mingwu ternyata juga ingin memancing bersamanya.     

"Keberuntungan? Aku tidak melihatnya seperti keberuntungan." Ujar Kaisar Mingwu sambil tertawa dan menggelengkan kepala. "Danau mati itu ditemukan oleh leluhurku ribuan tahun yang lalu. Sudah banyak ikan yang dipancing dari sana, tapi yang paling besar panjangnya hanya tiga jari saja, dan yang paling berharga tidak pernah melebihi ikan pelangi tujuh warna. Tidak pernah ada orang yang bisa memancing ikan dewa ungu emas, bahkan dari generasi leluhur klan bangsawan Yin sekalipun. Orang yang memiliki Xuan Qi murni lah yang bisa memancing ikan dengan mudah."     

Klan bangsawan Yin telah mengendalikan danau mati selama ribuan tahun, tentu saja mereka lebih memahami danau tersebut.     

"Karena kamu dapat memancing ikan dewa ungu emas, pasti kamu dapat memancing ikan berharga lainnya. Klanku yang mengendalikan danau ini, jika klan bangsawan Yin menutup danau ini, maka orang lain tidak akan bisa masuk. Bagaimana kalau kita membagi hasil pancingan kita 50:50?" Ujar kaisar Mingwu. Ia rela berkata demikian padahal ia adalah seorang Kaisar. Hal itu ia lakukan karena selama ini danau tersebut hanya menghasilkan sedikit ikan. Mereka seperti menjaga gunung harta karun, tetapi klannya semakin hari semakin lemah. Tidak ada orang yang bisa mengerti perasaan kaisar Mingwu.     

"Ada satu hal yang tidak saya mengerti, danau mati itu adalah sebuah danau yang benar-benar mati, tetapi kenapa Yang Mulia tidak mengalirkan air danau itu keluar? Dengan begitu kita bisa menangkap ikan apapun yang kita inginkan Kenapa harus memancing di tepi danau?" Ye Chen tidak langsung mengiyakan ajakan Kaisar Mingwu, karena harus mempertimbangkan banyak hal, sambil bertanya-tanya tentang danau itu pada Kaisar Mingwu.     

"Leluhur klan bangsawan Yin pernah mencobanya. Danau ini memang tampak seperti danau mati, tapi sebenarnya ia memiliki aliran tersembunyi. Meskipun air danau sudah dialirkan, tetapi airnya tidak bisa kering. Lagipula ikan di dalam danau tersebut sangat cerdas, saat airnya mengalir, mereka akan bersembunyi. Meskipun sudah menghabiskan tenaga banyak orang, tapi hanya mendapat satu dua ekor ikan biasa. Menurut kabar, di dalam danau mati ini ada harta karun kuno yang tersembunyi. Kalau kita dapat mengalirkan air danau itu sampai habis, sejak awal kita sudah mendapatkan harta karun itu." Ujar Kaisar Mingwu. Melihat Ye Chen tidak menjawab, ia pun tidak meneruskan ucapannya.     

Kaisar Mingwu rela membuang gengsinya dengan mengusulkan pembagian 50:50, karena ikan di dalam danau mati itu sangatlah berharga, dan memiliki daya tarik yang sangat besar.     

Apakah di dalam danau ini tersimpan harta karun? Hal itu membuat Ye Chen berpikir, sayangnya rohnya juga tidak dapat masuk ke danau itu. Meskipun ada harta karun di dasar danau, tetapi ia juga tidak bisa masuk ke sana.     

Kaisar Mingwu dan Guru Zun memiliki kesepakatan bahwa ikan-ikan yang dipancing murid perguruan Alkemis Zun -Xuan Yi dari danau mati tersebut akan menjadi milik murid itu pribadi, jadi ikan yang dipancing Ye Chen tidak perlu dibagikan pada kaisar Mingwu. Namun tidak ada salahnya jika Ye Chen menyetujui ajakan Kaisar Mingwu. Kalau di kemudian hari mendapatkan masalah, maka Ye Chen dapat meminjam kekuatan Kaisar Mingwu yang merupakan ahli tingkat Zun langit.     

Kekuatan Ye Chen masih belum cukup, sehingga ia perlu meminjam kekuatan Kaisar Mingwu sampai ia berhasil menjadi seorang ahli tingkat Zun langit. Kalau tidak, maka akan ada banyak musuh kuat di sekelilingnya. Ye Chen tidak akan dapat bertahan hidup kalau tidak memiliki cukup kekuatan!     

"Setelah Guru Zun selesai mengkultivasi obat, saya akan pergi memancing dengan Yang Mulia." Ujar Ye Chen yang menyetujui ajakan Kaisar Mingwu.     

Kaisar Mingwu menganggukkan kepalanya. Ia berusaha untuk tidak terlalu menunjukkan kegembiraannya di hadapan Ye Chen karena merasa harus menjaga wibawah nya sebagai orang yang lebih tua. Karena Ye Chen sudah sepakat untuk bekerjasama, maka mereka akan semakin sering berhubungan di kemudian hari.     

Kaisar Mingwu sudah tahu kalau ikan dewa ungu emas bukanlah ikan yang paling berharga di dalam danau itu, tetapi mau bagaimana lagi? Ia saja tidak bisa memancingnya.     

Cara Kaisar Mingwu mempertahankan statusnya tidak seperti Lei Yi dan lainnya yang sangat licik. Karena itulah Ye Chen bersedia untuk bekerja sama dengannya. Kalau kaisar Mingwu seperti Lei Yi, jangankan 50:50, diberi keuntungan yang lebih tinggi pun Ye Chen tidak akan bersedia, sekalipun ia adalah ahli tingkat Zun langit!     

Pembicaraan mereka menjadi lebih santai. Ye Chen yang awalnya agak waspada, akhirnya bisa tenang. Kalau ada orang dari sekte Kui Xing langit datang, Kaisar Mingwu pasti akan membantunya. Meskipun Kepala sekte Kui Xing Langit adalah seorang ahli tingkat Zun langit, tetapi masih kalah kuat jika dibandingkan dengan Kaisar Mingwu.     

Jika Kaisar Mingwu membicarakan bela diri Dao dengan Ye Chen, Ye Chen bisa membahas tentang 'Dao melahirkan satu' untuk menakuti orang lain. Namun jika membicarakan dunia bela diri Dao dengan ahli yang benar-benar memahami arti bela diri Dao sebenarnya, Ye Chen masih kalah dari mereka, karena pemahaman Dao berjalan seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman. Sekarang Ye Chen baru berusia tujuh belas tahun, dan hanya bisa memahami sedikit saat mendengar Kaisar Mingwu membicarakan Dao militer.     

"Ye Chen, apa yang kamu pahami mengenai bela diri Dao?" Tanya Kaisar Mingwu. Jika pemahaman bela diri Dao semakin tinggi dan mendalam, maka kultivasinya juga akan berkembang dengan cepat. Ye Chen yang masih muda sudah memiliki kultivasi yang seperti ini, berarti pemahamannya pasti tidak sederhana.     

"Saya hanya memahami Dao bumi dan langit, hukum langit, dan terciptanya makhluk hidup." Ujar Ye Chen setelah berpikir sebentar.     

Kaisar Mingwu terlihat berpikir keras, Dao langit dan bumi? Mungkin itu adalah makna sebenarnya Dao bela diri yang dapat diterapkan dalam kemiliteran.     

Waktu itu pemahamannya mengenai makna sebenarnya Dao militer, tersebar ke puluhan ribu rakyat negara Xiwu. Semua orang mengira kalau ia adalah jenius yang hanya bisa ditemui seribu tahun sekali di negara Xiwu. Ia berhasil mencapai tingkat sepuluh di usia dua puluh tahun dengan bantuan obat spirit. Ia tak pernah menyangka bahwa di distrik Donglin ada klan kecil seperti klan Ye, yang melahirkan seorang pemuda yang bisa berkultivasi lebih cepat daripada dirinya, itu berarti di atas langit memang masih ada langit.     

Hal itu membuat Kaisar Mingwu semakin menghormati Ye Chen dan klan Ye.     

Negara Xiwu sedang menghadapi banyak masalah dari dalam maupun dari luar, terutama menghadapi tekanan dari negara Barbar. Sudah tak terhitung ada berapa banyak ahli yang sudah mati karena bertempur dengan negara Barbar. Kalau pertempuran tersebut terus berlangsung, maka negara ini akan kehabisan ahli kuat. Karena itulah Kaisar Mingwu selalu memperhatikan setiap ahli yang ada di dalam negara Xiwu, tetapi sejauh ini, tidak ada ahli yang bisa menandingi bakat Ye Chen.     

"Ada banyak klan di negara Xiwu. Tiga Sekte Besar terus menekan pemerintahan. Ye Chen, bagaimana pendapatmu tentang negara kita ini?" Tanya Kaisar Mingwu sambil menatap Ye Chen dengan serius.     

Ye Chen berpikir cukup lama lalu menjawab, "Tidak ada negara maka tidak ada rumah, kalau tidak ada kulit, mau tumbuh di mana bulu-bulunya?"     

Perkataan tersebut sangat masuk akal. Kalau negara Barbar menyerang negara Xiwu, klan Ye sebagai salah satu anggota negara Xiwu, pasti akan ikut dihancurkan. Apalagi orang dari negara Barbar sempat berencana membunuh ayahnya. Ye Chen tidak ingin turut campur dengan perseteruan antar negara, tetapi sepertinya ia tidak punya pilihan lain.     

Kasiar Mingwu tertawa keras, lalu berkata dengan gembira. "Bagus bagus bagus, akhirnya negara Xiwu memiliki sedikit harapan."     

"Saya bukannya ingin melindungi klan Yin, tapi negara Xiwu." Kata Ye Chen sambil mendongak untuk menatap Kaisar Mingwu.     

Kaisar Mingwu tercengang saat mendengar perkataan Ye Chen. Kalau para menterinya berani berbicara seperti ini di hadapannya, ia pasti akan langsung marah dan menjatuhi hukuman mati. Namun karena Ye Chen yang bicara, maka ia tidak bisa marah, dan hanya menganggukkan kepalanya. "Aku mengerti, tidak apa-apa. Kalau klan Yin dihancurkan oleh negara Barbar, aku lebih memilih negara Xiwu jatuh ke tangan salah satu klan di negara Xiwu. Negara harus dikuasai oleh klan yang memiliki kemampuan. Kalau sampai negara Xiwu jatuh ke tangan negara Barbar, pasti akan jatuh dalam penderitaan."     

Ye Chen tidak mengira kalau Kaisar Mingwu ternyata berpikiran sangat terbuka. Ye Chen menjadi kagum terhadapnya. Ye Chen mengira Kaisar Mingwu akan marah, tetapi ternyata tidak. Itu karena ia memikirkan rakyat negara Xiwu, benar-benar Kaisar yang baik.     

"Negara Xiwu dipimpin oleh orang yang berbudi luhur." Ye Chen bergumam sambil tertawa datar.     

"Berbudi luhur?" Kaisar Mingwu tertawa sambil menggelengkan kepala, Ye Chen terlalu kekanakan.     

Ye Chen bisa menebak ekspresi wajah Kaisar Mingwu, tetapi ia hanya tersenyum, dan mereka beralih membicarakan topik lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.