Langit Sembilan Bintang

Murid Terakhir



Murid Terakhir

0Ye Chen segera berdiri saat mendengar namanya dipanggil.     

Beberapa murid yang lain tertawa melihatnya.     

Sementara Ye Chen tak mengerti apa yang sedang mereka tertawakan.     

Guru Zun melambaikan tangan sambil tertawa. "Tak perlu berdiri, duduk saja tidak apa-apa."     

Ye Chen baru menyadari kalau Guru Zun adalah orang yang santai, dan murid-muridnya tidak perlu berdiri saat menjawab pertanyaan. Ye Chen kemudian segera duduk kembali dan menjawab, "Menurut saya, mengendalikan bara api dengan menggunakan Xuan Qi api itu tidak sesuai, karena selain menekan, yang lebih diutamakan adalah mengarahkan. Meskipun dengan menekan bara api kita bisa meningkatkan kultivasi Xuan Qi, tetapi harus benar-benar membaur menjadi satu, baru bisa mencapai tahap yang kita harapkan."     

Perkataan Ye Chen membuat murid-murid yang ada di sana tercengang. Mereka sama sekali tidak terpikirkan jawaban tersebut. Tahap berpikir dengan seluruh hati dan pikiran itu belum dapat mereka pahami.     

Guru Zun juga tercengang saat mendengar jawaban Ye Chen. Jawaban tersebut membuatnya tidak bisa tenang. Ia tertawa kemudian berkata, "Berpikir dengan seluruh hati dan pikiran, kesimpulan yang sangat bagus. Semua alkemis tingkat tinggi ke bawah mengendalikan nyala api dengan Xuan Qi. Setelah mencapai tingkat Zun, mereka baru dapat mengarahkan api karena sudah bisa berpikir dengan seluruh hati dan pikirannya. Saat ini kalian masih berada di tahap dasar, jika ingin mencapai tahap itu masih sangat sulit, tetapi kalian juga tidak boleh terburu-buru. Kamu dapat memahami tahap ini, berarti kamu sangat berbakat, tapi bakat yang bagus tidak boleh disia-siakan, dan perlu kegigihan supaya bisa berhasil. Dao alkemi ini sangat luas, berbeda milimeter saja bisa menjadi seribu mil, jadi harus super berhati-hati dan bersungguh-sungguh, dan tidak boleh bermalas-malasan."     

Guru Zun sedang membicarakan masalah keterlambatannya, dan itu membuat wajah Ye Chen menjadi memanas. Ia kemudian berkata, "Baik, saya akan mengingatnya dalam hati."     

Perkataan Ye Chen tadi sudah jelas membuat Guru Zun takjub padanya. Beberapa murid juga sedang membicarakan Ye Chen, karena sampai saat ini mereka tidak memahami apa yang dimaksud dengan berpikir dengan seluruh hati dan pikiran. Apalagi Guru Zun juga bilang kalau itu baru bisa dilakukan oleh alkemis Zun. Apa mungkin bocah yang baru datang tadi adalah seorang ahli yang tersembunyi?     

Ekspresi Xuan Yu berubah menjadi suram. Pujian Guru Zun pada Ye Chen membuatnya merasa gusar. Setelah Xuan Yu menjadi alkemis tingkat menengah, ia adalah murid yang paling diperhatikan di antara murid terdaftar lainnya, tetapi kemunculan Ye Chen membuatnya merasa terancam.     

Tentu saja, ia tak dapat menebak bakat Ye Chen hanya berdasarkan perkataan Ye Chen tadi. Beberapa murid terdaftar berpikir jelek terhadap Ye Chen, menurut mereka Ye Chen hanya pandai berbicara saja.     

Guru Zun menganggukkan kepalanya, dan melanjutkan penjelasan Dao alkeminya. Ia juga sengaja memperdalam penjelasannya.     

Beberapa murid saling memandang, Xuan Yu dan yang lainnya hanya mengerti enam dari sepuluh bagian yang dijelaskan oleh Guru Zun, ada juga yang hanya mengerti seperempat bagiannya saja. Ye Chen mendengarkan penjelasan Guru Zun sambil mengaitkannya dengan isi kitab Dao Alkemi Tertinggi dan catatan pemilik pelindung lengan, dan ia seolah merasakan keajaiban.     

Guru Zun tidak pelit dalam membagikan ilmunya. Ia membagikan seluruh pengetahuan yang ia miliki kepada murid-muridnya, tetapi muridnya hanya bisa memahami berapa persen dari penjelasannya karena tergantung dari bakat murid itu sendiri.     

Di sini benar-benar bisa belajar banyak hal!     

Setelah pulang nanti, Ye Chen akan mempraktekkannya. Ia pasti dapat menaikkan tingkat keberhasilan kultivasi obatnya. Mungkin ia juga bisa mengkultivasi pil obat yang lebih tinggi lagi tingkatannya.     

Ternyata di dalam kultivasi alkemi ada begitu banyak teori. Dulu Ye Chen hanya tahu proses kultivasi alkemi saja, dan tidak tahu perubahan detail yang ada di dalam setiap langkah kultivasi alkemi, serta bagaimana memperbaikinya jika terjadi kesalahan, dan lain-lain.     

Ye Chen sangat menghormati dan mengagumi Guru Zun yang memiliki banyak pengetahuan, dan benar-benar menganggap Guru Zun sebagai gurunya.     

Pagi itu sudah terlewati dalam sekejap mata.     

"Ye Chen kamu baru saja datang, jadi aku akan mengulang lagi peraturan di perguruan ini. Kamu bebas keluar masuk, asalkan masih di dalam wilayah perguruan. Kalian harus saling menyayangi, dan tidak boleh ada yang kuat menindas yang lemah. Kalau ada yang ketahuan mencelakai satu sama lain, maka akan dikeluarkan dari perguruan. Saat menghadapi musuh di luar juga harus saling membantu satu sama lain. Saat berada di luar perguruan, tidak boleh membuat masalah, dan harus menjaga sikap juga perkataan. Jadilah orang yang tidak terlalu menarik perhatian. Perguruan Xuan Yi tidak pernah mengganggu orang lain, tapi begitu ada yang menindas perguruan kita, kamu boleh mencariku untuk melaporkannya. Kalau mereka yang bersalah, maka aku akan membantumu mencari keadilan." Jelas Guru Zun.     

Guru Zun memiliki kedudukan yang sangat tinggi di negara Xiwu. Murid yang ada di dalam perguruannya jarang ada yang diganggu di luar. Ye Chen dapat melihat sedikit sekali larangan di perguruannya, karena alkemis Zun - Xuan Yi memiliki sifat yang sangat ramah dan santai.     

"Saya memahaminya." Ujar Ye Chen bersama dengan murid yang lainnya.     

"Semuanya boleh kembali, Ye Chen tolong tinggal sebentar, masih ada yang harus kita bicarakan." Perintah Guru Zun sambil melambaikan tangannya.     

Beberapa murid keluar seperti ikan yang berbaris. Xuan Yu menyempatkan diri untuk menoleh ke arah Ye Chen. Wajahnya tampak suram, lalu ia meninggalkan kelas.     

"Kakak Xuan, apa kamu tahu asal-usul Ye Chen?" Seorang murid berusia sekitar dua puluh empat tahun bertanya pada Xuan Yu.     

"Dengar-dengar ia adalah anggota klan Ye yang ada di distrik Donglin." Jawab Xuan Yu.     

"Klan Ye di distrik Donglin, kenapa aku tidak pernah mendengarnya?"     

Beberapa murid memang jarang menanyakan tentang dunia luar. Mereka kebanyakan berasal dari berbagai klan di negara Xiwu. Jika terjadi sesuatu, maka klannya yang akan mengurusnya sendiri tanpa mengganggu mereka.     

"Nanti aku tanyakan pada Ayahku tentang bocah itu."     

"Kakak Xuan, Guru Zun sepertinya menganggap penting anak itu." Beberapa murid lain mengelilingi Xuan Yu dan berbincang. Mereka semua adalah pengikut Lei Yi yang memiliki bakat cukup bagus. Tiga orang di antaranya baru saja mencapai alkemis pertengahan, dan sedikit di bawah Xuan Yu.     

"Kak, menurutmu bagaimana kalau kita membereskannya?" Ujar seorang pemuda berwajah jahat sambil tertawa licik. Pemuda itu bernama Cheng Xian, yang merupakan salah satu orang kepercayaan Leiyi.     

"Kesombongannya tidak akan bertahan lama. Ia baru saja datang, kalau belum sampai dua atau tiga tahun, ia tidak mungkin bisa menjadi seorang alkemis menengah. Kita punya banyak waktu untuk menghabisinya." Ujar Xuan Yu yang licik. "Bocah, jangan salahkan aku, siapa suruh kamu dibawa Li Xu." Batin Xuan Yu.     

Beberapa murid berkumpul bersama untuk mendiskusikan bagaimana mereka akan mengerjai Ye Chen, tetapi ada satu hal yang menyulitkan mereka, yaitu Ye Chen tinggal di dalam halaman Li Xu, dan mereka tidak berani terlalu terang-terangan mengerjai Ye Chen.     

Sementara itu, di dalam kelas ada Ye Chen dan alkemis Zun - Xuan Yi yang duduk berhadapan.     

"Ye Chen, jawaban yang kamu sebutkan tadi, sebenarnya adalah sebuah pemahaman yang kamu dapatkan saat berkultivasi, atau kamu melihatnya di suatu tempat?" Tanya Guru Zun sambil minum teh dan mendongak menatap Ye Chen.     

"Saya mendapatkan pemahaman itu ketika berkultivasi." Jawab Ye Chen dengan sopan.     

"Sudah sampai mana kultivasimu saat ini?" Tanya guru Zun sambil tertawa.     

"Sudah tingkat sepuluh."     

"Tingkat sepuluh?" Guru Zun tak kuasa menahan keterkejutannya. Ye Chen masih muda, tetapi sudah mencapai tingkat sepuluh, itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Awalnya ia khawatir Ye Chen akan ditindas oleh murid-murid lainnya, tetapi sepertinya ia tidak perlu mengkhawatirkannya lagi, karena murid-muridnya yang lain belum ada yang mencapai tingkat sepuluh. Melihat wajah Ye Chen yang sama sekali tidak menunjukkan keangkuhan dan kebanggaan, membuat Guru Zun diam-diam menganggukkan kepalanya. Jarang sekali ada pemuda yang memiliki kepribadian seperti Ye Chen. "Bisakah kamu menunjukkan padaku teknik kultivasi Xuan Qi apimu padaku?"     

"Baik." Jawab Ye Chen sambil menganggukkan kepala, lalu mengeluarkan Xuan Qi apinya, kemudian mengkondensasinya menjadi kobaran api, hingga muncul gelombang panas di sana. Ye Chen hanya mengeluarkan Xuan Qi apinya saja, karena kalau ia menambahkan kultivasi elemen kayu, maka Xuan Qi apinya akan menjadi kuat beberapa kali lipat.     

"Xuan Qi api yang sangat murni." Ujar Guru Zun saat merasakan energi Xuan Qi api yang muncul. Ia yang biasanya tenang, kini tak dapat menyembunyikan rasa takjubnya. Ye Chen adalah orang paling berbakat dalam teknik kultivasi Xuan Qi api yang pernah ia temui. Mungkin Ye Chen adalah murid paling berbakat yang pernah ia temui. Hal tersebut membuatnya teringat dengan perguruannya. Walaupun banyak murid berbakat di dalamnya, tetapi yang seperti Ye Chen sangatlah jarang.     

"Besok ikutlah memancing denganku ke danau mati, lalu lusa ikut aku mengkultivasi obat. Aku ingin melihat bagaimana pemahamanmu terhadap kultivasi obat." Ujar alkemis Zun - Xuan Yi. Murid biasa harus belajar dua hingga tiga tahun baru boleh mulai mengkultivasi obat, tetapi ia tak sabar ingin melihat bakat kultivasi obat Ye Chen. Baru Ye Chen saja yang sudah diperbolehkan untuk mengkultivasi obat secepat ini.     

Danau mati? Memancing?     

Ucapan Guru Zun barusan, membuat Ye Chen menjadi sangat gusar. Kenapa Guru Zun sangat mementingkan memancing? Jangan-jangan memancing yang dimaksudnya benar-benar memiliki arti tersendiri? Nama danau mati juga terdengar cukup aneh.     

Setelah berpikir sejenak, Ye Chen memutuskan untuk tidak banyak bertanya. Lagipula besok ia akan segera mengetahui jawabannya. Lusa ia juga sudah bisa mulai mengkultivasi obat bersama alkemis Zun. Dulu, Ye Chen selalu menggunakan metode kultivasi alkemi kuno untuk mengkultivasi obat karena ia tak memiliki tungku. Ia belum pernah mencoba menggunakan metode kultivasi alkemi biasa. Seharusnya walaupun Ye Chen gagal, Guru Zun tidak akan berkata apa-apa, karena Ye Chen baru saja bergabung di sana.     

"Ye Chen, apakah kamu bersedia menjadi murid resmi kelimaku?" Tanya guru Zun setelah berpikir sejenak.     

"Tapi, aku belum mulai mengkultivasi obat, entah apakah Dao alkemi ku akan mengalami perkembangan atau tidak." Ujar Ye Chen lalu tertegun sejenak. Tentu saja Ye Chen sangat bersedia untuk diangkat menjadi murid resmi.     

"Tidak masalah. Kamu hanya perlu mengatakan kamu bersedia atau tidak." Ujar Guru Zun sambil tertawa dan melambaikan tangan.     

"Saya tentu saja sangat bersedia." Jawab Ye Chen dengan riang. Alkemis Zun - Xuan Yi sangatlah dihormati karena ia memiliki pencapaian yang luar biasa di dalam Dao alkemi. Bisa menjadi murid resminya tentu saja adalah hal yang sangat baik.     

"Selama bertahun-tahun aku terus mengkultivasi obat dan mengajar, tetapi aku merasa sudah hampir mencapai batasku. Mungkin kamu adalah murid terakhirku, tetapi aku tidak menyesali semua yang aku lakukan dalam kehidupan ini. Hanya saja, aku sangat menyesal karena tidak bisa kembali ke sekte, dan tidak ada murid yang benar-benar membuatku puas. Meskipun Li Xu, Lei Yi, dan lainnya sudah memiliki pencapaian tertentu, tetapi tetap tidak bisa melampauiku. Kalau dalam sisa hidupku, aku dapat menerima bakat sepertimu untuk menjadi muridku, maka itu sudah cukup memuaskan hatiku. Kalau kamu bisa membanggakan perguruan ini dalam Dao alkemi, maka itu adalah kebahagiaanku. Tapi kalau tidak bisa, maka itu adalah takdirku." Ujar alkemis Zun - Xuan Yi sambil tertawa.     

Mendengar perkataan alkemis Zun - Xuan Yi membuat Ye Chen menjadi tercengang. Pemuda itu kemudian berkata, "Guru Zun masih sangat sehat dan bergairah, bagaimana mungkin Guru sudah mencapai batas?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.