Langit Sembilan Bintang

Memancing



Memancing

0Ketika mereka sedang berbincang, Lei Yi tiba-tiba mengangkat pancingannya dengan antusias. Rupanya ia juga berhasil memancing satu ekor ikan.     

"Ikan kecebong bersayap merah!" Ikan yang ditangkap Lei Yi adalah ikan kecil yang memiliki sayap merah yang memiliki panjang hanya setengah jari. Lei Yi lalu segera memasukkan ikan itu ke dalam gentong hitam.     

"Keberuntungan Lei Yi cukup bagus." Ujar guru Zun sembari tertawa.     

Meskipun ikan kecebong bersayap merah tidak seberharga ikan pelangi, tetapi ikan tersebut juga cukup bagus. Ikan tersebut merupakan salah satu bahan kultivasi alkemi yang cukup berharga.     

"Haha!" Lei Yi tertawa bangga, tetapi wajahnya tetap menunjukkan ketenangan. "Hanya ikan kecebong bersayap merah, dan panjangnya hanya setengah jari, masih tidak sebanding dengan ikan pelangi hasil tangkapan Guru Zun."     

Hari ini mereka sangat beruntung karena baru datang, tetapi sudah berhasil memancing dua ekor ikan. Sekarang mereka menjadi semakin bersemangat, sedangkan murid-murid terdaftar yang ada di kejauhan tampak mati-matian berkonsentrasi pada pancing mereka masing-masing, namun tidak ada ikan yang bisa mereka tangkap. Setelah kurang lebih setengah jam berlalu, danau tersebut tampak begitu tenang dan tidak ada pergerakan sama sekali. Sayang sekali Guru Zun juga tidak bisa mendapatkan ikan lagi.     

Ye Chen yang tidak sabaran lalu berkata, "Guru Zun, apa saya juga boleh mencoba?"     

"Tentu saja." Kata guru Zun sambil tersenyum. "Banyak trik dalam memancing, dan kamu belum menguasainya, tapi anak muda memang tidak sabaran. Setelah kamu gagal berapa kali, pasti kamu akan tahu betapa sulitnya memancing di sini. Saat itu terjadi, kamu akan tahu pentingnya kesabaran dan kerendahan hati."     

Ye Chen hanya menggaruk-garuk kepalanya setelah mendengar ucapan barusan. Dengan wajah yang tampak rendah hati dan sopan, ia tetap ingin untuk mencoba memancing.     

"Pergilah." Guru Zun melambaikan tangan sambil tertawa. Saat ini apapun yang ia katakan tidak akan didengarkan oleh Ye Chen.     

"Baik." Ye Chen kemudian berjalan ke samping dengan semangat, lalu melihat ke bawah. Batu itu berjarak satu meter dari danau, dan air danau terlihat dalam tetapi tidak terlihat bagian dasarnya. Ye Chen berada di dekat Li Xu yang hanya berjarak tiga hingga empat meter darinya.     

Ye Chen kemudian duduk bersila di atas tanah datar, lalu mulai mengoles makanan ikan di kailnya. Ada lima belas buah makanan ikan yang diberikan oleh Guru Zun. Biasanya lima belas makanan ikan cukup untuk memancing sehari.     

A Li lalu melesat ke samping Ye Chen, begitu pula Xiaoyi yang juga pindah ke sampingnya.     

"Kak Ye Chen, apakah ikan-ikan ini enak kalau dimakan?" Tanya Xiaoyi sambil melihat ke dalam danau.     

Li Xu tak dapat menahan tawanya saat mendengar pertanyaan Xiaoyi barusan, lalu ia berkata, "Ikan-ikan ini tak peduli dimasak dengan cara apapun juga akan tetap terasa sangat lezat, tapi terlalu sayang jika dimakan begitu saja. Karena khasiatnya akan sulit diserap, dan harus dikultivasi menjadi pil obat terlebih dahulu agar bisa terasa khasiatnya."     

"Pil obat sama sekali tidak enak dimakan, lebih enak daging." Kata Xiaoyi sambil mengerucutkan bibirnya.     

"Tunggu Kak Ye Chen mendapatkan satu ekor, nanti aku akan membuatkan sup ikan untukmu." Ye Chen tertawa keras saat mendengar perkataan Xiaoyi. Sekarang Ye Chen sudah menyiapkan umpannya, lalu seperti kata Guru Zun, ia juga menambahkan sedikit Xuan Qi kemudian melemparkannya sambil berdoa di dalam hati. "Makanlah umpanku."     

Li Xu hanya menggelengkan kepala dan tertawa. Jelas-jelas Ye Chen asing dengan memancing, bagaimana mungkin ia bisa mendapatkan ikan? Tapi wajar jika Ye Chen sangat penasaran, karena ia masih muda, dan masih ada sedikit keinginan untuk bermain-main di dalam dirinya.     

Lei Yi yang melihatnya dari kejauhan pun tertawa dingin. Apakah Ye Chen ingin mendapatkan ikan dengan kemampuannya yang belum seberapa? Lucu sekali.     

Tatapan Li Xu dan Lei Yi tiba-tiba berhenti, karena mereka melihat kail pancing Ye Chen bergerak. Ada ikan yang sedang mendekati dan memeriksa umpan Ye Chen. Ikan yang ada di dalam danau tersebut sangat cerdas, dan tidak akan menggigit kali dengan mudah, begitu ikan itu mendekati kail Ye Chen, orang-orang pun langsung menahan napas tanpa sadar.     

Bahkan Li Xu juga ikut tegang, dan menahan napas.     

Ye Chen lalu bergegas menarik pancingnya.     

"Jangan, terlalu cepat!" Li Xu merasa agak kecewa saat Ye Chen terlalu cepat menarik pancingnya, karena ikan itu belum memakan kail Ye Chen! Tetapi ketika ia mendongak, ia melihat ada seekor ikan yang sedang melompat-lompat di kail Ye Chen, itu adalah ikan kecebong bersayap merah yang memiliki panjang sekitar satu jari. Li Xu pun membelalakkan matanya saat melihat pemandangan tersebut.     

Ye Chen meraih ikan itu dengan tangan kanannya, lalu segera meletakkannya ke dalam gentong hitam.     

"Guru Zun, Ye Chen berhasil menangkap satu ekor ikan kecebong bersayap merah sepanjang satu jari." Ujar Li Xu yang masih merasa takjub dan sulit percaya. Kenapa ikan yang ada di dalam danau bisa secepat ini memakan umpan milik Ye Chen? Tidak masuk akal!     

Guru Zun lalu menoleh dan tertawa. "Ye Chen cukup beruntung, baru saja mulai tapi sudah berhasil menangkap satu ekor."     

"Keberuntungan? Kalau begitu bocah ini terlalu beruntung!" Pikir Lei Yi. Dirinya yang sudah duduk hampir satu jam, baru saja mendapatkan satu ekor ikan kecebong bersayap merah yang panjangnya hanya setengah jari, tetapi Ye Chen yang baru saja duduk, sudah berhasil mendapatkan satu ekor ikan yang panjangnya satu jari.     

"Kak Ye Chen hebat sekali, kita akan makan sup ikan malam ini." Ujar Xiaoyi dengan bersemangat.     

Li Xu tercengang setelah mendengar ucapan Xiaoyi barusan. Apakah seekor ikan kecebong bersayap merah sepanjang satu jari itu akan dimasak menjadi sup ikan? Betapa mahalnya sup itu!     

Ye Chen juga sangat terkejut atas keberuntungannya. Ia baru saja duduk, tetapi sudah bisa menangkap satu ikan. Padahal Guru Zun sampai sekarang hanya mendapat satu ekor ikan saja.     

Ketika Guru Zun menarik pancingnya, ia juga berhasil menangkap ikan kecebong bersayap merah yang sedikit lebih kecil daripada milik Ye Chen. Teknik memancing Guru Zun benar-benar jauh lebih tinggi daripada yang lainnya.     

"Guru Zun mendapat satu ekor lagi." Li Xu menaik napas, lalu kembali memancing. Sampai sekarang ia maish belum mendapat satu ekor pun.     

Ye Chen sudah menyiapkan umpan baru lagi, lalu melempar pancingannya dengan sepenuh tenaga. Ia kemudian duduk dan fokus menatap pancingnya. Beberapa saat kemudian, pancingnya kembali bergerak. Gila, keberuntungannya terlalu bagus! Ye Chen lalu menarik pancingannya, dan ada ikan kecil yang memakan umpannya. Ikan itu lebih besar daripada ikan yang pertama, kira-kira panjangnya 1.5 jari, dan tubuhnya dipenuhi sisik berwarna abu-abu.     

Ye Chen kemudian meraih ikan itu dengan tangannya.     

Li Xu membelalakkan matanya saat melihat Ye Chen yang kembali berhasil menangkap seekor ikan. Ia merasa takjub dengan keberuntungan Ye Chen yang baru saja melempar umpan, tetapi sudah menangkap satu ekor ikan lagi.     

Lei Yi yang berada di kejauhan juga ikut tercengang. "Apakah bocah itu benar-benar manusia? Kenapa ikan-ikan itu terus memakan umpannya?"     

"Kakak Li, ini ikan apa?" Ye Chen bertanya pada Li Xu. Ikan yang barusan ia tangkap terlihat mirip dengan ikan kecebong bersayap emas, hanya saja sisiknya berwarna abu-abu.     

"Ikan kecebong bersayap abu-abu lebih berharga daripada ikan pelangi. Kalau sepanjang ini, mungkin usianya tiga atau empat tahun." Ujar Li Xu yang hampir tak bisa berkata-kata saat melihat pancingnya sama sekali tidak bergerak. Sepertinya Guru Zun sudah salah besar, karena memancing tidak membutuhkan teknik khusus, melainkan keberuntungan yang luar biasa.     

Ye Chen lalu memasukkan ikan itu ke dalam gentong hitam, dan kembali menunduk untuk membuat umpan baru lagi.     

Guru Zun juga merasa tercengang saat melihat Ye Chen kembali berhasil mendapatkan ikan.      

Ye Chen benar-benar memiliki keberuntungan yang luar biasa, karena biasanya para murid     

tidak mungkin mendapatkan banyak ikan di saat baru pertama kali mencobanya.     

Ye Chen sudah menyiapkan umpan baru lagi, dan sedang bersiap untuk melemparkannya, tetapi ia kemudian melihat Li Xu dan Lei Yi sedang menatapnya. Ye chen lalu menunduk untuk melihat dirinya sendiri, kemudian kembali mendongakkan kepalanya dan menatap bingung pada Li Xu. "Kakak Li, apa ada yang salah di tubuhku?"     

"Tidak, tidak ada." Jawab Li Xu dengan cepat. "Lanjutkan memancing." Imbuhnya, tetapi matanya masih terpaku pada Ye Chen. Ia ingin tahu bagaimana cara Ye Chen memancing.     

Ye Chen kemudian melemparkan pancingannya, dan kail yang sudah diberi umpan pun masuk ke dalam air. Li Xu dan Lei Yi sekarang berganti terpaku menatap pancing Ye Chen.     

Kail itu tidak bergerak, dan Li Xu mengira kalau dua ekor ikan yang ditangkap Ye Chen tadi murni karena keberuntungan!     

Lei Yi juga berpikir seperti itu sambil tersenyum meremehkan. Ia kemudian mengalihkan pandangannya dari pancing Ye Chen, tetapi pancing tersebut justru bergerak lagi.     

Wow! Apakah Ye Chen benar-benar berhasil menangkap satu ekor ikan lagi?     

Ye Chen lalu menarik pancingannya, dan seekor ikan sepanjang 1.5 jari berwarna merah berhasil ia tangkap. "Hahaha, ikan pelangi!" Ujarnya dengan bersemangat.     

Ye Chen lalu meraihnya dengan tangan kanan dan memasukkannya ke dalam gentong hitam. Ikan pelangi miliknya lebih besar daripada milik Guru Zun.     

Li Xu melongo, sedangkan Lei Yi sepertinya nyaris mengeluarkan busa di mulutnya. Di dalam hatinya ia berteriak dengan liar. "Bagaimana bisa ikan-ikan itu memakan umpan Ye Chen?! Apa yang sebenarnya sedang terjadi!?"     

Kali ini bahkan Guru Zun juga ikut tercengang, ia menoleh dan bertanya pada Ye Chen. "Ye Chen, bagaimana caramu memancing?" Ye Chen berhasil mendapatkan ikan tiga kali berturut-turut dengan cepat. Hal tersebut tidak bisa disebut dengan keberuntungan semata. Jangan-jangan Ye Chen memiliki teknik tersendiri? Karena itulah Guru Zun pun bertanya padanya.     

Ikan-ikan yang berhasil dipancing oleh Ye Chen adalah ikan yang mahal, karena itulah ia menjadi sangat senang sekali. Ye Chen kemudian menjawab pertanyaan Guru Zun dengan bersemangat. "Guru Zun, aku menyadari kalau memancing sebenarnya sangat mudah. Hanya perlu membuat umpan, melempar, menunggu hingga pancingnya bergerak, lalu menarik, dan dapatlah satu ekor ikan."     

Ekspresi Guru Zun berubah menjadi aneh setelah mendengar jawaban barusan. Ia lalu memandang Li Xu sambil tertawa pahit. Kalau memang memancing semudah itu, mereka pasti sudah mendapat banyak ikan! Tetapi ikan yang ada di danau ini adalah makhluk spirit, mana mungkin semudah itu untuk ditangkap?     

"Kak Ye Chen, memancing sepertinya sangat seru, aku juga mau memancing!" Ujar Xiaoyi dengan riang.     

"Xiaoyi, di sini hanya ada satu peralatan. Lagipula ikan-ikan di sini terlalu kecil, tunggu sampai Kak Ye Chen mendapatkan lebih banyak ikan lagi, maka malam ini aku akan masakan sup ikan untukmu." Ujar Ye Chen sambil menggelengkan kepala, karena kalau ia membiarkan Xiaoyi memancing, belum tentu Xiaoyi akan memiliki teknik memancing sebagus Ye Chen.     

Xiaoyi merasa agak kecewa, tetapi karena nanti malam ia akan makan sup ikan, ia pun tetap merasa senang.     

Li Xu lalu melihat penjaga berzirah emas Yulin dan berkata, "Tolong ambilkan satu lagi peralatan pancing."     

"Baik, Guru besar Li." Penjaga itu segera berlari untuk mengambil peralatan pancing tambahan.     

"Aku juga bisa memancing, terima kasih guru besar Li." Ujar Xiaoyi dengan riang.     

Ye Chen lalu melanjutkan kegiatan memancingnya, kemudian kembali melempar pancingnya. Tak lama kemudian, pancingnya kembali bergerak. Ye Chen lalu segera menarik pancingannya, dan ada satu ekor ikan hitam dengan gigi tajam yang terlihat sangat tangguh sepanjang dua jari.     

"Ikan apa ini?" Ye Chen kembali bertanya pada Li Xu sambil meraih ikan tersebut.     

Lagi-lagi Li Xu melongo melihat Ye Chen, ia kemudian menjawab, "Ikan sturgeon hitam yang lebih berharga daripada ikan pelangi. Ikan ini tumbuh dengan sangat cepat, jika ukurannya sepanjang dua jari, mungkin usianya baru satu atau dua tahun."     

Lei Yi lalu menatap Ye Chen dengan tatapan kesal. Dirinya sudah duduk hampir setengah hari, tetapi hanya mendapatkan satu ekor ikan yang kini sedang berenang di dalam gentong hitam yang ada di sampingnya, sedangkan Ye Chen yang baru saja duduk, sudah memancing empat ekor!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.