Langit Sembilan Bintang

Danau Mati



Danau Mati

0Saat mereka menatap Ye Chen, pemuda itu seolah merasakan hembusan angin musim semi sedang menerpa wajahnya yang tersenyum kecil.     

"Apakah kamu mengulas pelajaran kemarin?" Tanya Guru Zun pada Ye Chen.     

"Iya, saya sudah mengulas pelajaran kemarin dan sudah mulai menguasainya." Jawab Ye Chen sambil menganggukkan kepala.     

"Bagus sekali." Ujar Guru Zun sambil tersenyum. "Ayo kita pergi." Ajar Guru Zun, lalu ia melihat Xuan Yu, Cheng Xian, dan lainnya. "Kalian semua sudah boleh berdiri."     

Guru Zun lalu mengajak Li Xu, Ye Chen dan lainnya keluar dari sana.     

Lei Yi melihat bayangan punggung Ye Chen dengan pandangan yang dipenuhi dengan kebencian. Ia merasakan dengan jelas kalau sikap Guru Zun terhadap Ye Chen tidak seperti terhadap murid terdaftar yang lainnya. Lei Yi lalu menatap dingin ke arah Xuan Yu yang sedang berusaha bangkit berdiri, kemudian bertanya, "Apa yang terjadi?"     

"Ini semua ulah Ye Chen." Xuan Yu menjawab dengan lemas, dan wajahnya terlihat pucat. "Kak Lei, kamu harus membantu kami. Kesan Guru Zun terhadap kami pasti sangat buruk." Awalnya ia akan berusaha lebih giat agar diangkat menjadi murid Guru Zun secara resmi, tetapi sekarang ia merasa semakin jauh dari impiannya tersebut.     

"Jumlah kalian sebanyak ini tapi tidak bisa membereskan seorang bocah berumur tujuh belas tahun, benar-benar tidak berguna! Tidak usah banyak bicara lagi, aku mau pergi ke danau mati dulu!" Ujar Lei Yi dengan ketus.     

Hao Feng dan Yan Cheng pun saling menatap. Seorang bocah yang baru masuk seperti Ye Chen, sudah berani bersikap angkuh. Kalau mereka tidak segera membereskannya, mau ditaruh di mana muka mereka?     

Lebih dari tiga puluh orang duduk di tiga perahu, lalu turun dan menunggangi kuda angin hitam yang sudah disiapkan oleh prajurit kekaisaran. Mereka harus menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam ke arah utara, hingga melihat sebuah gunung Huang di kejauhan.     

Mereka mengendarai kuda selama tiga jam tetapi masih di dalam istana, itu menunjukkan bahwa istana tersebut memang sangatlah besar.     

"Kak Ye Chen, kita mau ke mana?" Tanya Xiaoyi.     

"Guru Zun mau membawa kita memancing. Aku juga tidak tahu akan memancing di mana." Ye Chen menjawab sambil tersenyum dan menggelengkan kepala pada Xiaoyi yang duduk di belakangnya. Bocah itu tampak melihat ke sekelilingnya dengan tatapan penasaran.     

Kuda Li Xu lalu mendekat ke sebelah Ye Chen.     

"Kakak Li, sebenarnya danau mati itu tempat seperti apa? Namanya sangat aneh." Ye Chen bertanya pada Li Xu.     

"Puluhan ribu tahun lalu, danau mati adalah sebuah lautan, lalu berubah menjadi gunung Huang. Di dalam gunung Huang ada sebuah danau yang terbentuk secara alami. Danau itu memiliki luas 10 mil. Air yang ada di danau itu bisa membusukkan benda, tapi di dalam danau justru hidup beberapa ikan. Ikan-ikan itu adalah hewan spiritual dari langit, dan dapat digunakan untuk mengkultivasi pil obat yang sangat berharga. Ribuan tahun lalu kaisar Yin menemukan danau ini dan mengambil alihnya." Jelas Li Xu.     

"Apa Guru Zun bersedia tinggal di negara Xiwu karena danau ini?" Tanya Ye Chen yang mencoba mengaitkan dua hal tersebut, lalu menanyakannya pada Li Xu. Guru Zun sudah berkelana ke berbagai negara, tetapi pada akhirnya memilih untuk menetap di negara Xiwu, pasti karena keberadaan danau mati tersebut.     

"Benar." Jawab Li Xu menjawab, lalu melihat Lei Yi dan tiga orang lainnya. "Kejadian kemarin adalah ulahmu, kan?"     

"Iya, mereka ingin mencelakaiku, jadi aku beri pelajaran saja mereka." Jawab Ye Chen yang merasa tak perlu menutupinya dari Li Xu.     

"Itu bukan salahmu, tapi lain kali kamu harus lebih berhati-hati. Lei Yi dan lainnya tidak mungkin tinggal diam." Kata Li Xu yang berusaha mengingatkan Ye Chen.     

"Aku mengerti, tapi aku sama sekali tidak takut pada mereka."     

Li Xu hanya bisa menghela napas setelah mendengar jawaban barusan. Ye Chen memang masih muda dan bergairah, tetapi ia khawatir sesuatu yang buruk akan menimpa Ye Chen.     

Ye Chen tahu, Lei Yi dan komplotannya itu tidak akan mampu mencelakai nya.     

Tak lama kemudian, mereka sudah memasuki pegunungan Huang, dan melewati jalan kecil nan panjang yang ada di tengah pegunungan tersebut. Mereka bisa melihat ada penjaga berzirah emas Yulin yang sedang berjaga.     

Penjaga tersebut bersikap sangat sopan saat melihat sosok Guru Zun. Mereka kemudian memberikan peralatan memancing, caping, sarung tangan, dan peralatan lain pada Guru Zun dan lainnya.     

"Caping-caping dan sarung tangan itu terbuat dari sutra emas, dan tidak akan membusuk jika terkena air danau mati tersebut. Tongkat pancingnya terbuat dari emas hitam Yanying yang lembut dan tangguh, itu adalah harta yang sangat berharga karena dibuat secara khusus oleh klan kaisar Yin." Jelas Li Xu. Mereka lalu mengenakan caping dan sarung tangan, dan kini seluruh tubuh mereka sudah terlindungi. Hanya bagian untuk bernapas saja yang terlihat.     

Semuanya mendapat satu set alat pelindung tersebut. Ye Chen dan Xiaoyi juga memakainya. Xiaoyi mengenakan ukuran paling kecil, sepertinya klan kekaisaran Yin juga memiliki seorang anak berusia lima atau enam tahun yang ikut memancing.     

"Ye Chen, kemarilah. Kamu baru datang, jadi aku akan mengajarimu bagaimana caranya memancing." Alkemis Zun - Xuan Yi menoleh dan melambaikan tangannya untuk memanggil Ye Chen.     

"Baik." Ye Chen kemudian berjalan ke samping Guru Zun.     

Mereka berjalan lagi selama kurang lebih selama sepuluh menit, lalu melihat sebuah danau yang amat luas dan dikelilingi oleh pegunungan. Air yang ada di Danau itu tidak mengalir, benar-benar seperti danau mati, dan berwarna abu-abu kelam. Di pinggir danau ada bebatuan, dan sama sekali tidak ada makhluk hidup yang tumbuh di sana, juga tidak terlihat ada ikan yang hidup di sana.     

Beberapa murid terdaftar mencari tempat untuk duduk. Mereka iri melihat Ye Chen, karena saat dulu mereka baru datang, Lei Yi dan Li Xu lah yang mengajari mereka memancing. Mereka tak pernah menyangka kalau alkemis Zun - Xuan Yi yang akan mengajari Ye Chen secara langsung. Hal tersebut membuat mereka menjadi sangat iri pada Ye Chen.     

Guru Zun kemudian membawa Ye Chen untuk mencari sebuah batu besar yang kosong, lalu duduk di sana. Sedangkan Lei Yi, Li Xu, Hao Feng, dan Yan Cheng duduk di tempat yang tidak jauh dari sana. Sementara murid terdaftar yang lain duduk di tempat yang agak jauh, menyebar di pinggir danau.     

Semua orang duduk diam tanpa berani berbicara sedikitpun, karena takut akan menakuti ikan-ikan yang ada di dalam danau.     

"Memancing sebenarnya hampir sama dengan mengkultivasi obat. Ikan yang ada di dalam danau ini adalah makhluk spiritual dari langit. Mereka memiliki kecerdasan spiritual, dan sulit untuk dipancing. Kuncinya adalah tenang dan sabar, agar para ikan itu tidak dapat merasakan keberadaanmu, hingga mereka lengah." Ujar Guru Zun, kemudian ia mengambil kait ikannya dan mengoleskan sedikit tumbukan obat berwarna hijau pada kait tersebut. "Tumbukan obat ini dibuat dari bahan khusus yang harganya sangat mahal. Di luar mungkin bisa dijual sampai seharga sepuluh butir pil kondensasi energi. Ketika tumbukan obat ini masuk ke dalam air, tiga puluh menit kemudian akan bercampur dengan air dan tidak bisa dipakai lagi, selain itu di dalam tumbukan obat ini ada tambahan Xuan Qi untuk menarik perhatian ikan yang ada di dalam danau."     

Ye Chen menjadi tertarik dengan kelas memancing setelah mendengar penjelasan Guru Zun. Memancing adalah kegiatan yang seolah bisa mengakrabkan langit dan bumi.     

Ikan yang ada di dalam danau berbeda dengan ikan biasa, karena itulah sangat sulit untuk dipancing.     

Menurut perkataan Guru Zun, mereka biasanya hanya dapat memancing puluhan ekor ikan saja, tetapi jangan meremehkan ikan-ikan tersebut, karena satu ekor ikan dari danau ini dapat digunakan untuk mengkultivasi pil obat tingkat tujuh dan delapan, bahkan ada beberapa yang bahkan bisa digunakan untuk mengkultivasi pil obat tingkat sembilan.     

Entah ada berapa ekor ikan di dalam danau ini. Ye Chen kemudian menggunakan rohnya untuk melihat ke dalam air, tetapi begitu rohnya mendekati permukaan air, ia merasakan rasa sakit yang luar biasa. Air danau itu sangatlah keruh, dan ia tak bisa melihat dalamnya.     

Bahkan roh pun tidak bisa masuk ke sana!     

Ye Chen kemudian segera menyimpan kembali rohnya, lalu melihat Guru Zun yang sudah fokus menatap danau yang ada di hadapan mereka. Ye Chen bisa merasakan kalau Guru Zun sudah fokus pada pancingnya.     

Guru Zun masuk ke dalam kondisi yang aneh. Ye Chen yang duduk di sampingnya dapat merasakan keheningan yang ada di sana. Kegiatan ini lebih tepat disebut sebagai berkultivasi daripada memancing. Ye Chen merasa senang karena Xuan Qi-nya akan mengalami perkembangan.     

Waktu sudah berlalu lebih dari dua puluh menit, dan pancing Guru Zun akhirnya bergerak. Guru Zun lalu menegakkan alisnya, dan bergegas untuk menarik alat pancingnya. Setelah itu, seekor ikan berwarna merah terangkat keluar ke permukaan air. Tangan kanannya lalu meraih ikan itu dan menaruhnya ke dalam gentong hitam yang tidak jelas terbuat dari logam apa.     

Secepat ini sudah memancing satu ekor.     

"Selamat, Guru Zun. Ini adalah seekor ikan pelangi." Ujar Li Xu, Lei Yi dan beberapa orang lain yang ada di dekat sana.     

Guru Zun pun tampak tersenyum puas.     

Ye Chen kemudian mengingat sesuatu. Ikan pelangi adalah makhluk spiritual yang dagingnya bisa di tim dan ditumis. Mengonsumsi ikan tersebut dapat memperpanjang usia manusia biasa, bahkan dapat memulihkan meridian orang yang sudah sekarat. Kalau ikan itu dikultivasi menjadi pil obat, khasiatnya akan menjadi lebih kuat, dan dapat memperkuat kultivasi Xuan Qi secara signifikan. Ikan yang didapatkan oleh Guru Zun memiliki panjang seukuran jari tangan dan kelihatannya berumur satu atau dua tahun. Ikan kecil tersebut bisa digunakan untuk membeli ribuan pil kondensasi energi di beberapa pegadaian yang ada di negara Zhongyang. Ikan tersebut akan menjadi semakin besar setiap dua tahun sekali. Kalau sampai panjangnya mencapai lima jari, maka ikan itu akan menjadi harta karun langit, dan harganya juga akan melambung tinggi.     

Ye Chen pun merasa sangat antusias saat melihat ikan tersebut.     

A Li yang ada di sampingnya juga pernah mendengar tentang ikan pelangi. Mata A Li langsung bersinar, sedangkan Xiaoyi malah melihatnya dengan mulut terbuka dan liur yang menetes. Bocah itu berpikir kalau ikan pelangi tersebut pasti akan menjadi sangat lezat jika dimasak.     

Para murid dapat memiliki ikan hasil tangkapan mereka sendiri. Kalaupun ikan mereka akan diambil oleh Guru Zun, ikan tersebut juga akan ditukar dengan pil obat yang pantas.     

Meskipun tidak dapat melihat ke dalam danau itu, tetapi ketika pandangan difokuskan, maka bisa terlihat kalau di dalam sana ada banyak ikan.     

"Kalau ikan di dalam danau ini sangat berharga, kenapa kita tidak menggunakan jala saja?" Tanya Ye Chen yang merasa penasaran.     

Guru Zun tertawa lalu berkata, "Walaupun sutra emas tidak dapat membusuk jika terkena air danau ini, tapi akan putus jika digigit oleh ikan yang ada di sini, sehingga kita tidak dapat menggunakan jala. Sutra emas hanya dapat dibuat menjadi baju, dan senar yang kita pakai untuk memancing terbuat dari otot ular Ming yang sangat berharga. Kaisar Mingwu sudah berusaha keras untuk mengumpulkan lebih dari lima puluh helai senar, dan itu tidak akan cukup untuk membuat sebuah jala."     

Ternyata begitu, ikan di dalam air ini memang benar-benar sulit untuk ditangkap!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.