Langit Sembilan Bintang

Tawuran



Tawuran

0"Ye Chen, apa kamu tahu berapa usiaku?" Tanya alkemis Zun - Xuan Yi sambil tertawa.     

Ye Chen pun berusaha menebaknya, tetapi wajah Guru Zun yang tampak kemerahan membuat usianya yang sebenarnya menjadi sulit ditebak.     

"Aku sudah hidup selama lebih dari seratus tujuh puluh tahun. Meskipun alkemis pada generasiku dapat memperpanjang usia dengan memakan pil obat, tetapi kalau kultivasi belum mencapai tingkat tertentu, maka batasku hanya sampai dua ratus tahun, dan ini adalah takdir yang tidak bisa dihindari." Ujar guru Zun sambil tertawa. "Waktu dua puluh tahun lebih berlalu dengan sangat cepat."     

Bagi orang tua yang sudah hidup selama seratus tujuh puluh tahun lebih, waktu dua puluh tahun terasa sangat singkat, tetapi bagi Ye Chen itu sangat panjang. Pemuda itu bertanya-tanya, bagaimana alkemis Zun - Xuan Yi bisa tahu usianya?     

"Apa semua orang tidak dapat hidup lebih dari dua ratus tahun?" Tanya Ye Chen yang merasa penasaran.     

"Ada yang bisa, yaitu ahli di atas tingkat Zun seperti Zun bumi, langit, energi, dan Zun Dewa, serta ahli tak bertingkat, jika mereka menggunakan teknik kultivasi khusus atau makan pil obat ajaib. Sedangkan ahli biasa harus menerobos sampai tahap tidak bertingkat baru bisa memperpanjang usianya sampai lebih dari dua ratus tahun. Akan tetapi, karena aku terlalu terobsesi dengan Dao alkemi, maka kultivasi ku sendiri sudah tidak mengalami kemajuan lagi setelah hampir seratus tahun. Aku tidak mungkin mencapai tahap itu di dalam kehidupan ini." Ujar alkemis Zun - Xuan Yi yang sama sekali tidak takut untuk menghadapi kematian. "Banyak sekali bakat luar biasa yang tidak dapat mencapai tingkat itu, dan semua itu tergantung dari usaha setiap orang. Aku mungkin tidak bisa membantumu dalam kultivasi bela diri Dao, tapi dalam kultivasi Dao alkemi, aku percaya diri kalau di seluruh daratan timur, hanya ada kurang dari sepuluh orang yang kemampuannya melebihi diriku. Kalau kamu bersedia menjadi muridku, maka aku pasti akan mengajarimu dengan sepenuh hati."     

Mendengar perkataan Guru Zun membuat Ye Chen menjadi sangat terharu. Sepanjang hidupnya, alkemis Zun - Xuan Yi selalu bersikap tenang. Selain kultivasi alkemi, permintaannya yang lain adalah agar dapat memiliki murid yang membanggakan perguruannya, selain itu ia tidak mengharapkan apa-apa lagi. Dibandingkan dengan kultivator lainnya, keinginan Guru Zun tidak terlalu berlebihan.     

"Guru, mohon terima penghormatanku." Ye Chen berkata sambil membungkukan badannya.     

Guru Zun meraih kedua tangan Ye Chen dan membantunya berdiri. Ia terlihat sangat senang dan berkata, "Dalam hidupku ini, ada dua hal yang paling membahagiakan, yaitu mendapatkan murid seperti Li Xu. Walaupun bakatnya terbatas, dan tidak bisa membanggakan perguruanku, tapi sebagai manusia ia sangat jujur, dan juga sangat menghormatiku. Dan yang satu lagi adalah kamu. Kamu telah membuatku kembali memiliki penantian di sisa hidupku yang tinggal dua puluh tahun."     

Ye Chen hanya tertawa datar setelah mendengar ucapan Guru Zun barusan. Sepertinya Guru Zun memang orang yang sangat baik hati. Meskipun ia sangat menyayangi Li Xu, tetapi Guru Zun tidak pilih kasih terhadap muridnya yang lain.     

Setelah makan siang, beberapa murid kembali berkumpul bersama untuk mendengarkan pelajaran alkemis Zun - Xuan Yi, dan hari itu pun berlalu dengan sangat cepat.     

Para murid terdaftar sama sekali tidak tahu kalau Ye Chen sudah menjadi murid resmi dari alkemis Zun - Xuan Yi, karena belum diumumkan saja.     

Langit mulai gelap saat Ye Chen sedang berjalan di jalan kecil yang ada di tengah hutan di pulau tersebut untuk menuju ke halaman Li Xu.     

Rohnya melihat di depan, di sana ada beberapa orang yang sedang berkumpul, salah satunya adalah Xuan Yu, dan beberapa murid lainnya.     

Hal tersebut membuat Ye Chen tertawa dingin. Beberapa orang bodoh itu, kalau mereka tidak cepat tanggap, Ye Chen tak keberatan untuk memberi mereka pelajaran.     

"Ingat, tidak boleh ada bekas luka!" Xuan Yu berkata dengan lirih. "Kalau Guru Zun melihat lukanya, pasti akan tahu kalau kita yang melakukannya."     

"Kami tahu. Lagipula ini bukan pertama kali kita melakukannya!" Cheng Xian berkata sambil tertawa. Memukul orang tanpa meninggalkan bekas luka di bagian luar, dan hanya melukai di bagian dalam adalah keahlian mereka. Beberapa murid yang dibawa Li Xu semuanya mendapatkan perlakuan serupa.     

Xuan Yu dan lainnya menunggu Ye Chen, dan begitu melihatnya, ia tertawa keras lalu berkata, "Adik seperguruan Ye Chen, apa kamu mau pulang?"     

"Iya." Jawab Ye Chen dengan nada datar.     

"Ayo, pergi minum dengan Kakak dulu." Ujar Xuan Yu sambil merangkul bahu Ye Chen, lalu berjalan ke dalam hutan.     

"Tidak perlu." Ujar Ye Chen sambil berpura-pura takut.     

"Jangan malu-malu. Kita semua adalah saudara, dan ada banyak Kakak seperguruan yang sudah menunggumu." Ujar Xuan Yu sambil tertawa. Saat melihat Ye Chen yang penuh ketakutan, ia merasa sangat puas.     

Pada saat Ye Chen menunduk, ada sekelebatan sinar di matanya, karena rohnya bergerak. A Li yang sedang berada di dalam halaman pun segera merasakan sesuatu dan langsung melesat ke arah Ye Chen.     

Ada sekitar dua puluh orang yang sedang mengepung Ye Chen dan membawanya ke dalam hutan terpencil.     

Xuan Yu, Cheng Xian, dan lainnya saling bertatapan dan tertawa dingin.     

Dua puluh orang, sebagian besar dari mereka adalah ahli tingkat tujuh dan delapan, bukankah sangat mudah bagi Ye Chen?     

Ye Chen melihat mereka mengepungnya. Ia sudah tahu apa yang akan mereka lakukan. A Li sudah berdiri di atas pohon yang ada di sebelahnya. Di matanya ada pandangan yang tidak biasa.     

Cheng Xian tertawa dingin dan menghantamkan pukulannya ke perut Ye Chen, sedangkan Xuan Yu memegangi Ye Chen dengan sekuat tenaga.     

Hal itu membuat Ye Chen berdiri di tempat dan tidak bisa bergerak, Peng! Terdengar suara keras saat Cheng Xian menghantamkan pukulannya.     

Aarggh! Xuan Yu berteriak kesakitan.     

"Kenapa kamu memukulku? Aku adalah Xuan Yu!" Teriak Xuan Yu pada Cheng Xian.     

"Apa? Kamu mau menipuku? Saudara sekalian, pukul sekuat tenaga, dan jangan ada bekas luka!" Ujar Cheng Xian sambil tertawa dingin. Di dalam penglihatannya 'Ye Chen' telah terkena pukulan sampai linglung dan menyebut dirinya sebagai Xuan Yu, siapa yang akan percaya?!     

Semua orang pun mengelilingi 'Ye Chen' dan memukulinya dengan ganas, sedangkan Ye Chen yang asli, sejak awal sudah berada di samping dan menyaksikan pertunjukan mereka.     

"Salah pukul! Ini Xuan Yu, Ye Chen di sana!"     

Arrghh! Cheng Xian berteriak kesakitan.     

"Ye Chen di sini!"     

"Sialan, berani memukul ku!"     

Peng! Peng! Peng! Sekaran, setiap orang merasa dirinya sedang berkelahi dengan 'Ye Chen' dan membuat suara teriakan terdengar di telinga.     

"Aduh, pantatku!"     

"Arrgh!" Teriak Cheng Xian saat selangkangannya terkena tendangan, lalu jatuh ke tanah sambil memegangi barang di antara kedua pahanya itu.     

Lebih dari dua puluh orang sedang berkelahi. Adegannya cukup spektakuler di mata Ye Chen dan A Li. Mereka saling bertatapan lalu tertawa. Semua itu terjadi karena mereka sendiri yang mencari masalah. Ye Chen sengaja membiarkan mereka berkelahi lagi untuk sejenak.     

A Li tiba-tiba merasakan sesuatu dan mengeluarkan suara.     

Roh Ye Chen kemudian mengawasi, dan yang terlihat adalah alkemis Zun yang sedang melesat datang ke sana, mungkin pergerakan di sana terlalu besar sehingga terdengar oleh alkemis Zun. Ye Chen kemudian melihat A Li dan berkata, "A Li, ayo kita pergi!" Karena alkemis Zun sudah datang, maka masalah selanjutnya lebih baik diserahkan padanya.     

Sedangkan Ye Chen dan A Li kembali ke kamar, tetapi roh Ye Chen masih mengawasi situasi di sana.     

"Ada apa ini?!" Tanya alkemis Zun - Xuan Yi saat tiba di sana, dan melihat Xuan Yu, Cheng Xian, dan yang lainnya sedang berkelahi. Hal itu membuatnya sangat marah sampai jenggotnya bergetar. Guru Zun kemudian mendengus marah, dan seketika membuat suara ledakan terdengar di kuping mereka. Akhirnya mereka sadar kembali, dan mereka langsung ketakutan saat melihat alkemis Zun - Xuan Yi. Mereka tidak memperdulikan rasa sakit di tubuhnya, dan segera bangkit berdiri.     

"Guru Zun."     

"Guru Zun."     

Sekarang mereka baru menyadari bahwa mereka semua sudah babak belur. Jelas-jelas mereka memukuli Ye Chen, lalu kenapa yang terluka malah mereka, dan Ye Chen justru menghilang. Apakah Ye Chen menggunakan teknik siluman?     

"Bagus ya kalian semua! Beraninya berkelahi di sini! Cepat pulang dan terima hukuman!" Selama ini alkemis Zun - Xuan Yi selalu mengingatkan bahwa sesama saudara perguruan harus saling menyayangi, tetapi tak disangka ia melihat murid-murid yang disayanginya sedang berkelahi di sini. Lalu bagaimana mungkin ia tidak marah?!     

Xuan Yu, Cheng Xian, dan yang lainnya pun mengikuti Guru Zun dengan perasaan kesal. Mereka sangat membenci Ye Chen, dan semua yang terjadi hari ini pasti karena ulah Ye Chen. Kesan Guru Zun kepada mereka pasti berubah menjadi jelek karena kejadian hari ini. Sekarang mereka sedang memikirkan hukuman apa yang akan mereka terima dari Guru Zun.     

Malam itu, Xuan Yu dan lainnya dihukum untuk berlutut sambil mengangkat tinggi satu ember air di luar kediaman Guru Zun selama semalaman. Hukuman tersebut membuat telapak tangan mereka bengkak karena dipukul oleh Guru Zun menggunakan penggaris. Saat mereka sedang dipukul dengan menggunakan penggaris, tak ada satupun yang berani menggunakan Xuan Qi untuk melawan, dan rasa sakitnya membuat mereka meringis kesakitan.     

Di sisi lain, ada Ye Chen yang menyimpan kembali rohnya. Ia kemudian berpikir bahwa halaman ini sangat tenang.     

Besok ia akan pergi memancing, kalau sampai terlambat lagi, maka ia akan kehilangan kesempatan. Setelah Ye Chen mengkultivasi pil pengumpul roh sebentar, ia duduk bersila untuk berkultivasi dan memasuki kondisi amnesia diri.     

Keesokan harinya, saat masih subuh, Li Xu, Lei Yi, dan yang lain sudah sampai di depan pintu rumah Guru Zun. Mereka bertanya-tanya saat melihat Xuan Yu, Cheng Xian, dan lainnya.     

Tubuh Xuan Yu, Cheng Xian, dan lainnya penuh lebam. Ada beberapa orang yang matanya hitam, seperti habis berkelahi. Sekarang mereka sedang berlutut di tanah sambil mengangkat seember air. Li Xu kemudian menghela napas lega saat menyadari bahwa tidak ada Ye Chen di antara mereka.     

Xuan Yu dan lainnya kemudian mendongak untuk melihat Li Xu dan Lei Yi. Wajah mereka semua seperti ayam jantan yang kalah bertanding, sangat malu.     

Tak lama kemudian, Guru Zun sudah keluar dari kediamannya.     

"Guru Zun, apa yang terjadi dengan mereka?" Tanya Lei Yi, Hao Feng, dan Yan Cheng.     

Guru Zun mendengus dingin, tampak jelas kalau kemarahannya masih belum reda. Ia kemudian berkata, "Mereka berani tawuran di sini, benar-benar memalukan perguruan!"     

Lei Yi tampak heran setelah mendengar ucapan Guru Zun barusan, karena tidak mungkin mereka tawuran. Lei Yi berpikiran demikian karena Xuan Yu dan Cheng Xian adalah orang kepercayaannya. Sedangkan murid yang lainnya juga sangat mematuhinya. Kalaupun ada masalah yang terjadi di antara mereka, mereka pasti akan mencarinya untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi kenapa malah berkelahi?     

"Guru Zun, apa ada kesalahpahaman dalam masalah ini?" Lei Yi bertanya dengan hati-hati.     

"Apa? Salah paham? Aku melihat sendiri mereka tawuran!" Ujar guru Zun yang masih marah.     

Lei Yi dan lainnya pun terdiam dan tidak berani bicara lagi saat melihat kemarahan Guru Zun, lalu mengalihkan pandangan mereka ke arah Xuan Yu dan Cheng Xian.     

Sedangkan Li Xu, ia hanya tertawa datar. Orang-orang itu biasanya sangat kejam, terutama Xuan Yu. Ia memang yang membawanya ke perguruan, tetapi kebaikannya justru dibalas dengan kebencian, karena Xuan Yu sekarang menjadi pengikut Lei Yi, dan seringkali menentang Li Xu, hingga membuat Li Xu menjadi sangat membencinya. Li Xu tak percaya kalau mereka benar-benar berkelahi, apa jangan-jangan ada kaitannya dengan Ye Chen?     

Tak lama kemudian, Ye Chen membawa A Li dan Xiaoyi masuk ke halaman.     

"Guru Zun, saudara Li." Ye Chen menyapa Guru Zun dan Li Xu, tetapi tidak memperdulikan Lei Yi dan yang lainnya.     

Lei Yi dan Hao Feng merasa sangat marah saat melihat Ye Chen yang terlihat sombong di mata mereka. Selain itu, ada Xuan Yu dan Cheng Xian yang sedang berlutut di tanah, mereka juga menatap Ye Chen dengan penuh amarah. Penderitaan yang sedang mereka rasakan sekarang adalah karena Ye Chen! Kalau tatapan bisa membunuh orang, Ye Chen sejak awal sudah mati ribuan kali!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.