Langit Sembilan Bintang

Mengambil Bukan Mencuri



Mengambil Bukan Mencuri

0"Aku ingin menjual dua butir pil kondensasi ini seharga dua puluh ribu perak. Apakah kamu sanggup membelinya?" Tanya orang tua itu sambil melihat Ye Chen dengan gelisah. Ia kemudian melihat botol keramik penuh lumpur yang ada di tangannya, apakah botol ini juga barang berharga?     

"Aku akan membayarmu dua puluh ribu perak ditambah dengan lima puluh butir pil kondensasi energi untuk botol keramik tersebut, bagaimana?" Tanya Ye Chen. Melihat orang tua yang gemetaran tersebut, Ye Chen pun tak tega untuk menipunya. Bagi Ye Chen yang kaya raya, perak dan pil kondensasi energi bukan apa-apa untuk digantikan dengan botol keramik tersebut. Ia masih merasa kalau harga yang ia tawarkan terlalu murah, karena botol keramik itu adalah harta karun spirit tingkat tiga.     

"Benarkah? Hanya ditukarkan dengan botol keramik ini?" Tanya pak tua itu sambil membelalakkan matanya, dan menatap Ye Chen dengan pandangan tidak percaya. Karena pengetahuannya terbatas, maka ia tak tahu di mana letak kesaktian botol keramik miliknya. Ia kemudian menjawab, "Baik aku jual, aku jual!" Baginya, dua butir pil kondensasi energi sudah merupakan sebuah harta yang sangat berharga, apalagi kalau lima puluh butir pil kondensasi dari Ye Chen, benar-benar sangatlah berharga.     

Ye Chen kemudian mengeluarkan lima puluh butir pil kondensasi energi dan dua puluh ribu perak, lalu meletakkannya di dalam kantong spasial yang lebih kecil, kemudian memberikannya pada orang tua tersebut. "Semuanya ada di dalam sini. Kantong spasial ini untukmu, tolong simpan dengan baik." Ujar Ye Chen sambil memberikan kantong spasial tersebut pada orang tua yang ada di hadapannya, karena ia sudah memiliki cukup banyak kantong spasial, dan ada beberapa yang ruangannya lebih kecil, dan tak berharga jika dijual.     

Pak tua itu tidak pernah melihat sebuah kantong spasial. Ia pun membuka kantong tersebut dengan rasa penasaran, lalu melihat kalau di dalamnya ada ruangan yang besar. Hal tersebut membuatnya menjadi sangat terkejut. Kantong spasial juga merupakan barang bagus. Orang tua tersebut merasa seperti mimpi, karena botol keramiknya ditukar dengan begitu banyak barang berharga. Ia kemudian berkata, "Ini botolnya!"     

Pada saat pak tua itu akan memberikan botol keramik, tiba-tiba terdengar suara. "Tunggu!"     

Itu adalah suara Hao Xu. Sekarang ia sudah tahu kalau botol keramik itu adalah barang bagus yang sebelumnya telah disia-siakan olehnya. Hao Xu pun berkata pada Ye Chen dengan suaranya yang berat. "Merebut bisnisku di tokoku sendiri, Adik sepertinya terlalu tidak tahu aturan."     

Beberapa pegawai toko tersebut pun memandang Ye Chen dengan tatapan tajam dan galak.     

"Jual beli ini didasarkan sukarela, karena pak tua ini tidak bersedia menjualnya pada kalian, maka aku berani membelinya. Apa yang tidak pantas?" Ujar Ye Chen menimpali Hao Xu. Pemuda itu kemudian menerima botol keramik dari pak tua tersebut dan memasukkannya ke dalam lengan bajunya, dan dalam sekejap ia dapat merasakan kehangatan. "Pak tua, simpan barangmu dengan baik. Cepatlah pergi dari gerbang depan itu."     

Begitu melihat kalau situasinya sudah tidak beres, pak tua tersebut pun langsung ketakutan, dan segera berbalik badan, hendak keluar dari toko obat tersebut.     

"Siapapun jangan harap bisa pergi dari sini. Masalah hari ini masih perlu pendapat orang lain!" Hao Xu seperti kucing yang hendak memangsa tikus, dan menatap Ye Chen sambil tersenyum licik.     

Dua orang pegawai Hao Xu pun hendak menghalangi pak tua tersebut. Hal tersebut membuat Ye Chen mendengus dingin, lalu dada kedua pegawai itu seakan dihantam dengan keras, hingga wajah mereka memucat dan mundur beberapa langkah dengan sempoyongan. Pak tua tersebut menggunakan kesempatan tersebut untuk kabur. Ia bergegas lari keluar dari toko dan hilang dalam kerumunan orang yang ada di luar.     

"Bukankah Anda sedang mencari orang untuk menilai? Aku justru ingin melihat apakah toko ini benar-benar tempat yang 'bersih'!" Tantang Ye Chen, ia sama sekali tidak takut dan memandang Hao Xu dengan tatapan mata yang tenang, karena Ye Chen sama sekali tidak takut pada klan Hao.     

"Kak Ye Chen, apa kita mau berkelahi? Akhirnya aku bisa main!" Ujar Xiaoyi dengan bersemangat.     

Ye Chen kemudian melihat Xiaoyi. Ia tak menyangka, selain rakus, Xiaoyi juga menyukai kekerasan.     

Begitu Hao Xu melihat apa yang sudah terjadi pada dua orang pegawainya, ia pun mengernyitkan dahi. Hao Xu tahu jelas tentang kekuatan dua pegawainya, mereka adalah murid klan Hao yang bertanggung jawab di luar. Kemampuan mereka mencapai tingkat lima, tetapi begitu Ye Chen mendengus pelan, mereka langsung terluka. Hal tersebut merupakan kekuatan tingkat sembilan puncak, bahkan tingkat sepuluh!     

Di usia semuda ini sudah mencapai kekuatan tingkat sembilan puncak ke atas, pantas saja Ye Chen tidak punya takut!     

"Apakah Adik adalah murid dari tiga klan sekte besar? Klan Hao sering berkomunikasi dengan kepala sekte dari tiga sekte besar, kita dapat meminta pendapat pada mereka mengenai kejadian hari ini!" Ujar Hao Xu dengan nada angkuh, ia sangat yakin kalau Ye Chen tak mungkin dengan mudah menyinggung klan Hao.     

Sepertinya, perjalanan klan Hao untuk menjadi klan nomor satu di negara Xiwu tidaklah mudah. Jangan-jangan kepala sekte tiga sekte besar juga ingin mencari muka di depan ketua klan Hao? Tetapi Ye Chen tak mungkin memberikan apa yang sudah ia dapatkan. Apalagi botol ini adalah harta karun spirit tingkat tiga. Di masa yang akan datang, Ye Chen bisa menggunakannya untuk menyimpan pil obat, karena itulah ia tidak akan merelakannya untuk Hao.     

"Aku yang membeli botol keramik ini, memang kenapa kalau aku tidak mau memberikannya ke kalian? Kalau Klan Hao memang memiliki kemampuan, silahkan saja kalian coba merebutnya dariku. Beberapa bulan ini aku akan berada di ibu kota, silahkan datang untuk menemuiku kapanpun." Ujar Ye Chen sambil memandang sekelilingnya. Puluhan pegawai toko obat tersebut juga memandang Ye Chen dengan tatapan seperti seekor binatang buas yang sedang mengincar mangsanya. Akan tetapi, mereka mungkin hanya seorang ahli tingkat lima dan tingkat enam saja. Ketika Ye Chen mengeluarkan sedikit kekuatan tingkat sepuluhnya, beberapa pegawai yang ada di sana sudah ketakutan dan tidak mampu berdiri dengan stabil. "Orang-orang seperti kalian, paling-paling hanya datang untuk mengirim nyawa saja."     

"Ahli tingkat sepuluh?" Ekspresi wajah Hao Xu menjadi berubah drastis bahkan sampai mundur beberapa langkah. Hao Xu lahir dari klan Shi, dan pengalamannya juga sudah banyak, karena itulah ia dapat merasakan kalau Ye Chen adalah seorang ahli tingkat sepuluh. Selain itu, Ye Chen bukan hanya seorang ahli tingkat sepuluh awal, tetapi mungkin sudah puncak. Di usia semuda ini sudah mencapai tingkat sepuluh puncak, bahkan klan Shi juga tidak akan sembrono menghadapinya. Di bawah tekanan seorang ahli tingkat sepuluh, seseorang pasti akan kesulitan bernapas, apalagi berbicara.     

Klan Hao memiliki data-data yang rinci tentang ahli tingkat sepuluh di negara Xiwu, tetapi kenapa tiba-tiba muncul seseorang yang tak dikenal? Apakah Ye Chen berasal dari negara lain? Usianya masih sangat muda dan sudah mencapai tingkat sepuluh, klan Ye Chen mungkin sebuah klan yang sangat besar!     

Ye Chen malas turun tangan, lalu ia melihat A Li dan Xiaoyi kemudian berkata, "Xiaoyi, A Li, ayo kita pergi."     

Hao Xu dan pegawainya hanya dapat memandang kepergian Ye Chen dari tokonya. Begitu tekanan yang mereka rasakan menghilang, mereka akhirnya bisa bernapas meskipun masih terengah-engah. Pakaian mereka bahkan sudah basah kuyup dan masih merasa ngeri.     

Beberapa saat kemudian Hao Xu baru bereaksi. Ia melihat pegawai yang ada di sebelahnya, lalu dengan lantang berkata, "Panggil seekor elang pembawa pesan ke sini. Aku akan segera menyampaikan pesan pada ketua!"     

Begitu Ye Chen keluar dari toko itu, Shooo! A Li melesat kembali ke dalam toko. Ye Chen kemudian melihat dengan rohnya, ia hanya tersenyum karena sudah tahu apa yang akan A Li lakukan.     

Beberapa saat kemudian, A Li keluar dari toko tersebut dengan menggigit satu kantong spasial di mulutnya. Di dalam kantong tersebut ada banyak tanaman herbal berharga, dan juga pil obat. Satu lagi tempat yang sudah dikuras habis oleh A Li.     

A Li terlihat sangat puas, seolah sedang berkata, "Sebuah toko hitam yang menipu pembelinya, sudah mengganggu nona sepertiku, anggap saja kalian sedang sial!"     

Ye Chen tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia kemudian melihat ke dalam kantong spasial tersebut. Di dalamnya ada puluhan ribu perak, dan ribuan emas, serta ratusan pil pengumpul energi, dan juga beberapa butir pil kondensasi energi, serta masih ada beberapa tanaman herbal ajaib. Tanaman herbal yang ada di dalam lemari yang berada di paling kiri juga ada di dalam kantong spasial tersebut. Tanaman herbal itu adalah rumput lidah api, yang kualitasnya cukup baik. Usianya kira-kira sekitar lima ratus tahun, dan bisa dikultivasi menjadi pil obat berharga. Ye Chen dapat menggunakannya setelah ia menjadi alkemis Zun kelak.     

Mungkin Hao Xu sama sekali tidak tahu kalau rumput lidah api tersebut adalah sebuah barang berharga. Ia hanya tahu kalau di atas rumput ini ada Xuan Qi yang tebal, sehingga belum ia kirim ke klan Hao. Kalau tidak, barang sebagus itu pasti sudah sejak awal dikirim ke klan Hao untuk disimpan dengan baik.     

"Ayo kita jalan." Ye Chen kemudian berjalan dengan riang menelusuri jalan besar tersebut.     

"Kitsu… kitsu…." A Li yang berada di atas bahunya tampak sedang mengatakan sesuatu.     

"Xiaoyi, A Li bilang apa?" Ye Chen bertanya pada Xiaoyi. Karena Ye Chen hanya mengerti sedikit bahasa A Li, ia khawatir kalau ada salah paham.     

"Kak A Li bilang, kalau kak Ye Chen ingin tanaman herbal, untuk apa membelinya di toko? Kalau mau, Kak A Li bisa mengambil seluruh tanaman herbal berharga dari seluruh toko yang ada di ibu kota dalam waktu beberapa hari saja." Ujar Xiaoyi yang juga merasa gusar. Kalau membutuhkan tanaman herbal, mereka dapat langsung mengambilnya, untuk apa beli? Buang-buang uang saja.     

Keringat Ye Chen pun bercucuran setelah mendengar kalimat barusan, karena A Li benar-benar bisa melakukannya, tetapi hal itu pasti akan menimbulkan kekacauan di ibu kota.     

"Lebih baik jangan. Kalau mencuri tanaman herbal berharga yang ada di toko, maka toko itu akan mengalami kerugian." Ujar Ye Chen setelah berpikir sejenak.     

"Kak A Li bilang, ini namanya mengambil, bukan mencuri." Ujar Xiaoyi dengan wajah seriusnya. Kedua matanya yang penuh keluguan tampak sedang memandangi Ye Chen.     

"Kita bicarakan lagi lain waktu." Ye Chen tidak mengerti, mengambil bukannya sama dengan mencuri? Tetapi kalau mencuri tanaman herbal dari toko hitam seperti toko obat Hao, Ye Chen tidak akan memiliki beban moral, itu namanya bukan mencuri, tetapi menggantikan langit untuk memberikan hukuman. "Kita sudah sampai di ibu kota, ayo kita mencari Guru besar Li. Aku masih mau belajar kultivasi alkemis pada alkemis Zun - Xuan Yi."     

Karena mereka sampai lebih awal di ibu kota, mereka pun tidak dijemput oleh Guru besar Li. Ye Chen harus bertanya kepada orang-orang yang ada di sana, dan ia pun berhasil mendapatkan alamat pangeran Yin yang ada di ibu kota. Begitu pengurus rumah tangga pangeran Yin melihat A Li yang ada di bahu Ye Chen, ia pun berubah menjadi sangat sopan dalam sekejap. Ia membantu Ye Chen mengambilkan barang dan sebagainya, karena pangeran Yin secara khusus berpesan kalau ada seorang pemuda yang membawa rubah datang, maka pemuda itu harus dilayani dengan baik apapun permintaannya.     

Pengurus rumah tangga itu tahu kalau Ye Chen akan pergi untuk mencari alkemis Zun - Xuan Yi, karena itulah ia bergegas mengutus pelayan untuk menghubungi guru besar Li Xu. Begitu mendengar Ye Chen sudah sampai di ibu kota, Li Xu pun segera datang ke kediaman pangeran Yin.     

Ye Chen sedang berada di halaman kediaman pangeran Yin untuk berkultivasi, karena di sana sangat tenang.     

"Guru besar Li sudah tiba!" Terdengar suara melengking dari luar.     

Ye Chen yang sedang duduk bersila pun membuka matanya, dan melihat A Li serta Xiaoyi yang ada di sampingnya. "A Li, Xiaoyi, Guru besar Li datang!" Ujar Ye Chen dengan penuh semangat.     

Ye Chen kemudian segera menuju ke ruang tamu.     

"Guru besar Li." Ye Chen segera memberi hormat saat melihat Li Xu.     

Li Xu sedang duduk di kursi sambil minum teh, ia kemudian tersenyum melihat Ye Chen. "Tak disangka secepat ini sudah sampai ibu kota. Untung saja ada bantuan dari pangeran Yin, kalau tidak aku tidak bisa menghubungimu." Ujar Li Xu.     

Penampilan Li Xu yang santai dan cuek membuat Ye Chen merasa lebih dekat.     

"Bersiaplah, kita akan pergi untuk memberi salam pada Guru." Ujar Li Xu sambil tertawa, karena ia juga tak sabar ingin mengenalkan Ye Chen pada alkemis Zun - Xuan Yi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.